Perguruan tinggi dalam paradigma pemikiran Immanuel Kant berperan sebagai penalaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Humboldt berpikir ilmu pengetahuan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sistem Pendidikan Islam di Indonesia dan Pembaharuannya
Advertisements

TANTANGAN-TANTANGAN PENDIDIKAN MASA KINI DAN MASA DEPAN
Disampaikan pada Sarasehan Pembina Kemahasiswaan,
IMPLIKASI STANDAR ISI BAGI PENGEMBANGAN KURIKULUM “SSN”
Strategi pemerataan prinsip keadilan sosial di Indonesia
Sekolah Pascasarjana Prof. Dr. Dasim Budimansyah, M.Si.
Prof. Dr. Dasim Budimansyah, M.Si.
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI : SEBUAH PENYEMPURNAAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN Oleh : Trisakti Handayani.
Bismillahirrohmaanirrohiem
Prof. Dr. H. Nur Syam, MSi Guru Besar Sosiologi IAIN Sunan Ampel
PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI DIREKTORAT PEMBINAAN SMK
Tugas keprofesian untuk Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Adriy.weebly.com.
MANAJEMEN PELAKSANAAN KBK
Aktivitas di R.LAB Ruang Perpustakaan. 1. Latar Belakang 1. Tenaga kerja yang kompetitif 3. Globalisasi 2. Agraris Industri 4. Devisa Negara.
Sosialisasi KTSP 1 KEBIJAKAN DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Departemen Pendidikan Nasional.
Perkembangan Kurikulum Matematika di Indonesia
IMPLEMENTASIKURIKULUM 2013
Posisi Pengembangan Pribadi dan Sosial pada Kurikulum
TANTANGAN-TANTANGAN PENDIDIKAN MASA KINI DAN MASA DEPAN Oleh: ACHMAD DARDIRI Dosen FIP UNY Disampaikan pada Seminar Nasional dan Rapat Kerja IMAKIPSI Di.
KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA.
PROGRAM UNDIKSHA (BIDANG AKADEMIK) 2018
METODE PENELITIAN PENDIDIKAN
BUDAYA AKADEMIK dan tri darma perguruan tinggi
LAYANAN PEMINATAN DENGAN BIMBINGAN KELOMPOK
Pendidikan Gratis dan Standar Pelayanan Minimal
PERMASALAHAN Internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan belum maksimum. Elaborasi civic culture yang mengadopsi living culture / kearifan.
MATERI PELATIHAN Panduan Peningkatan dan Penjaminan Mutu Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai Dasar Pelaksanaan Perbaikan Mutu Berkelanjutan.
Kewarganegaraan Sebagai Matakuliah Pengembangan Kepribadian dan Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
Strategi Peningkatan Kinerja Pendidikan
Peran Guru TIK pada Kurikulum 2013
Standar Proses Pendidikan
GLOBALISASI.
Pertemuan Ketiga Mata kuliah
PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN IPS DALAM PERUBAHAN KURIKULUM
Pentingnya TIK Sebagai Matapelajaran
GLOBALISASI DAN LINGKUNGAN TEKNOLOGI
SMP Kelas 3 Semester 1 BAB VI
GLOBALISASI DAN LINGKUNGAN TEKNOLOGI
Kewarganegaraan Sebagai Matakuliah Pengembangan Kepribadian dan Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
Kewarganegaraan Sebagai Matakuliah Pengembangan Kepribadian Dr
Kewarganegaraan Sebagai Matakuliah Pengembangan Kepribadian dan Pembentuk Karakter Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
Perspektif Global Pentingnya Wawasan dalam Perspektif Global
Penilaian untuk pembelajaran Abad 21
PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU IPS DALAM PEMBELAJARAN ABAD KE-21
INOVASI PENDIDIKAN DI SEKOLAH
Kewarganegaraan Sebagai Matakuliah Pengembangan Kepribadian dan Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
BIMBINGAN KONSELING Sy LULU ASSAGAF, S.Psi.
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Pertemuan Ketiga Mata kuliah
MANAJEMEN PENDIDIKAN BERBASIS MULTI BUDAYA
TANTANGAN PENDIDIKAN, & SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Faktor yang Mempengaruhi Berkembangnya Permasalahan Pendidikan
BUDAYA AKADEMIK dan tri darma perguruan tinggi
Peranan Teknologi Pendidikan pada Pengembangan Kurikulum 2013
HAKIKAT ROSA AMELIA YUSTIEN UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
Model problem based learning
MANFAAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM ERA GLOBALISASI
PERAN KONTEKS DALAM PENGAJARAN BAHASA
I am inspired, I am inovation, I am Univ. Kadiri
SILABUS SMK NEGERI I SINGKAWANG
PELUANG PROFESI AHLI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
IMPLIKASI STANDAR ISI BAGI PENGEMBANGAN KURIKULUM “SSN”
TANTANGAN-TANTANGAN PENDIDIKAN MASA KINI DAN MASA DEPAN
Universitas sahid jakarta
- Dewi nur oktaviani - elfira putri nabilla - hanna sahrini - melda rahmawati - ruly habibah al ihsani.
Negara Maju dan Berkembang
The Power of PowerPoint | thepopp.com 1 SEMINAR, MK LOCAL GOVERNMENT OTODA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN/BUDAYA LOKAL Tri Yudi Siswantoro.
GLOBALISASI DAN PERUBAHAN KOMUNITAS LOKAL Materi Sosiologi Kelas XII Bab 2. (Kurikulum Revisi 2016) Bagian 3.
Pengembangan Pembelajaran Berorientasi HOTS Kegiatan B2 Waktu: 8 JP Bimbingan Teknis Narasumber/IN/GI.
1.ADHISTI FEBY ANGGRAENY 2.CAHYANINGTYAS IRNA AUGUSTYN 3.EVA LISWIANINGRUM 4.IFA AFIANTI 5.LI’ANAH KELOMPOK 6.
Transcript presentasi:

PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN SOSIAL DALAM ERA GLOBALISASI Hermanu Joebagio UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Perguruan tinggi dalam paradigma pemikiran Immanuel Kant berperan sebagai penalaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Humboldt berpikir ilmu pengetahuan dan teknologi itu perlu disemai dengan budaya setempat (lokal).

Percepatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sering mendorong perubahan sosial. Menurut Soedjatmoko, perubahan sosial terjadi karena kesenjangan kecepatan perkembangan teknologisasi, sedangkan perguruan tinggi belum mampu menjembati kesenjangan itu. Dan implikasi perkembangan teknologisasi itu

Akibat dari perkembangan teknologisasi yang tidak dijembatani menghanyutkan itu local knowledge dan local genius bangsa kita. Mengapa demikian? Karena prinsip globalisasi itu adalah the world system and modernization. Dan negara maju menginginkan inti aturan dibuat sama, dan siapapun memperoleh kesempatan sama.

Persoalan negara yang belum maju akan tergilas oleh barang-barang negara maju yang kompetitif. Pertanyaan: (1) Kita akan menolak dan tergilas oleh globalisasi, atau (2) melibatkan diri dalam arus globalisasi.

Melibatkan diri arus globalisasi dengan selaraskan kembali episteme, karena pada episteme terdapat worldview. Perlu kiranya menata worldview meliputi postulat, struktur berpikir, dan norma dan etika intelektual. Karena pendidikan itu berfungsi untuk educated civilized human being, artinya peran pendidikan adalah memartabatkan manusia.

Tiga persoalan berhadapan dengan globalisasi: (1) Belum teraksesnya pendidikan secara merata bagi anak bangsa, yang minimal hingga jenjang lulus sekolah menengah atas (SMA). (2) Di berbagai jenjang pendidikan formal pembentukan kesadaran kritis belum optimal. (3) Kesadaran terhadap budaya lokal juga belum memadai

Meskipun globalisasi menampilkan wajah negatif: (1) Meskipun globalisasi menampilkan wajah negatif: (1) Timbulnya dehumanisasi akibat pembangunan dan modernisasi, yakni adanya pengusuran terhadap warga masyarakat. (2) Konflik sosial-politik dan sosial-ekonomi sebagai akibat persaingan dagang dan kontestasi politik. (3) Kemiskinan dan kesenjangan sosial yang menyebabkan masyarakat pedesaan dan masyarakat pinggiran berhijrah menuju kota untuk mengadu nasib. (4) Gaya hidup konsumtif yang akan mempengaruhi daya tahan persaingan. (5) Amnesia local knowledge dan local genius.

Kesediaan menerima arus globalisasi menuntut: (1) Perluasan pendidikan, (2) Penyesuaian kurikulum selaras dengan perkembangan ilmu dan teknologi, dan (3) Peningkatan kompetensi staf pengajar untuk peningkatan mutu (the pursuit of excellence) (4) Peningkatan rujuk mutu (benchmarking) agar setara dan bersaing di kancah global. Meski kita sadar rujuk mutu dapat diterapkan ketika semua kualitas perangkat pendidikan telah tersedia. Bagaimana dengan daerah terdalam dan terluar.

Mutu dan rujuk mutu menghasilkan kesadaran kritis anak bangsa Mutu dan rujuk mutu menghasilkan kesadaran kritis anak bangsa. Kesadaran kritis identik dengan paradigma higher order thinking skill. Dengan demikian di dalam kesadaran kritis itu tugas pengajar adalah (1) helping develop skills, (2) highest excellence of character, dan (3) conscious to greatness

Global, Nasional, & Local Culture Kesadaran kritis intelektual Alih teknologi untuk pemberdayaan Reinvensi local culture Global Culture Global, Nasional, & Local Culture GLOBALISASI Modernisasi Developmentalisme Dehumanisasi Perubahan sosial Perguruan Tinggi Kurikulum SDM Conscientization Pendidikan Kritis Etos, logos, dan pathos akademik Melawan dehumanisasi Sistemisasi Global Culture Kesempatan dan perluasan akses pendidikan Pendekatan: 1. Kontekstual 2. Problem based 3. R & D 4. Reka cipta budaya

Tentu kesadaran kritis alumni FIS UNESA harus tinggi, karena setiap alumni ketika sudah mengajar wajib mendesain ulang proses pembelajaran, melakukan enrichment untuk meghindari subject matters yang obselete. Dengan begitu dapat melakukan kontekstualisasi dan aktualisasi. Kontekstualisasi kegiatan penyesuaian selaras zaman, sedangkan aktualisasi adalah kegiatan reka-cipta untuk menghasilkan inovasi-inovasi.

Penguatan kesadaran kritis Implementasi Evaluasi Keikutsertaan Subject Matters: Globalisasi & cultural shock Reinvensi kearifan local Sistematisasi global culture Pendekatan : - Contextual - Problem based - Critical learning - Pragmatism - Postmodern   Penguatan etos, logos, dan pathos akademik (SDM), melawan dehumanisasi, sistemisasi global culture, kesempatan dan perluasan akses pendidikan Ketercapaian Proses: Kesadaran kritis Alih teknologi untuk pemberdayaan Reinvensi local culture Produk: Global, nasional, and local culture Dasar Pembelajaran Cultural shock Perencanaan Reinvensi kearifan lokal Perencanaan Proses : Perumusan topik dan tujuan pembalajaran yang kontekstual Perencanaan RPS berbasis pada permaslahan di lingkungan sekitar (Problem based) Research and development Proses R & D berdasarkan pada reinvensi kearifan lokal  Penguatan kesadaran kritis

Kesimpulan 1. Globalisasi ditandai struktur sistem dunia dan Kesimpulan 1. Globalisasi ditandai struktur sistem dunia dan modernisasi, kita harus terlibat dalam paradigma itu. 2. Anak bangsa harus memiliki kesadaran kritis. 3. Perlu penyesuaian menjadi kekuatan nasional dan lokal. 4. Kesadaran kritis tidak sekadar menerima (produksi) globalisasi, tetapi harus dapat menghasilkan sesuatu yang baru sebagai bagian dari inovasi dengan kemampuan melakukan alih teknologi.

Terima kasih