Pertemuan 4-5-6- 7 PROSES BELAJAR MENGAJAR DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN
Pertemuan 4 Teori & Proses Belajar
MEMBAHAS TEORI Teori belajar mengajar kaitannya dengan pendidikan kesehatan Penyuluhan dan Promosi Kesehatan, etika dalam pendidikan kesehatan Nilai dan model promosi kesehatan, pendekatan promosi kesehatan Metode dan alat bantu ( media ) pendidikan kesehatan, Etika promosi kesehatan; Desain produk pendidikan kesehatan
TUGAS MAHASISWA Merangkum Small group discussion ( 5 ORANG ) Paper/ MAKALAH MAKS 10 HAL /KEL Presentasi Merancang produk
Arti Belajar Pendidikan merupakan proses belajar Belajar adalah suatu usaha untuk menguasai hal-hal yang berguna untuk menjalani hidup Proses belajar dalam arti sempit meliputi aktivitas menghafal, mengingat, dan mereproduksi sesuatu yang dipelajari
Proses Belajar Proses belajar meliputi : Pelatihan Mendapatkan pengetahuan baru Perubahan perilaku Belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja dalam rangka antisipasi dan adaptasi terhadap perubahan lingkungan Belajar itu sendiri merupakan proses perubahan yang terjadi dalam diri atau perubahan perilaku berdasarkan konsep S-R Bond Theory
Faktor yang mempengaruhi Proses Belajar Proses belajar dipengaruhi oleh 2 faktor yakni Faktor intrinsik Karakteristik individu Faktor Ekstrinsik Persentuhan ( contiguity ) Repetisi Reinforcement
Teori Belajar Teori Belajar Gestalt Teori Belajar Menghafal & Mental Disiplin Teori Belajar Asosiasi Teori Belajar Sosial
Teori Belajar Gestalt Menurut TBG : seseorang dikatakan belajar apabila ia telah memperoleh pemahaman ( insight ) terhadap problema yang dihadapi Pemahaman tersebut ditandai dengan adanya : Kemampuan mengatasi atau memecahkan masalah ( problem ) Retensi yang baik dan memadai Kemampuan transfer ke dalam situasi yang lain yang mempunyai struktur problematika yang hampir sama
Teori Menghafal & Mental Disiplin Teori menghafal menekankan pada upaya mengingat pengetahuan yang didapat namun kurang memperhatikan apakah pengetahuan yang didapat akan berfungsi dan memberikan daya guna untuk hidup ( tanpa proses internalisasi ) Teori Disiplin Mental menekankan pada sikap disiplin untuk melatih daya pikir, daya ingat, daya kreasi, daya tangkap dan daya mengamati secara teratur dan sistematis
Teori Belajar Asosiasi Teori Belajar Asosiasi (Jhon Locke & Herbart )adalah pengembangan dari 2 teori menghafal dan disiplin mental sehingga terjadi peristiwa asosiasi secara mental yang memunculkan pemahaman baru mengatasi dan memecahkan problema kehidupannya
Teori Belajar Sosial Teori Belajar Sosial dan Tiruan ( N.E. Miller & J. Dollard ) Teori Belajar A.Bandura& R.H.Walter
Teori Belajar Sosial & Tiruan Prinsip belajar sosial & : drive, cue, response and reward Prinsip-prinsip tersebut diterapkan melalui metode trial and error namun diminimalisasi dengan belajar meniru respon atau tingkah laku yang tepat untuk stimulus tertentu Tingkah laku tiruan dimaksud dibedakan atas 3 : Same Behavior Matched Dependent Behavior 3 Copying Behavior
Teori Belajar Teori adalah seperangkat azas yang tersusun tentang kejadian-kejadian tertentu dalam dunia nyata ( McKeachi dalam Gredler ) Teori tentang belajar dibedakan atas : Teori behavioristik Teori humanistik Teori sibernetik
Teori Behavioristik Tokoh-tokoh teori behavioristik antara lain : Thorndike, Watson, clark Hull , Edwin Guthrie dan Skinner Thorndike ( 1911) berpendapat bahwa belajar merupakan hasil interaksi stimulus yang bisa diamati dalam bentuk pikiran,perasaan dan gerakan Watson (1923 )berpendapat bahwa belajar merupakan hasil interaksi dari respons dalam bentuk perubahan tingkah laku yang dapat diamati Clark Hull ( 1943 ) berpendapat bahwa belajar merupakan tingkah laku untuk menjaga kelangsungan hidup Edwin Guthrie berpendapat bahwa belajar merupakan kaitan asosiatif antara stimulus dan respon Skinner ( 1968 ) berpendapat bahwa perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dari beberapa stimulus dan respons
Teori Kognitif Teori kognitif lebih menekankan kepada proses belajar katimbang hasil belajar Beberapa ahli yang menggunakan pendekatan dengan teori ini adalah Piaget, Asubel dan Bruner : Piaget ( 1975 ) berpendapat bahwa belajar meliputi beberapa tahapan yaitu asimilasi, akomodasi dan equilibrasi Asubel (1968) berpendapat bahwa proses belajar adalah pengaturan kemajuan ( advance organizer ) secara tepat Brunner ( 1960 ) berpendapat bahwa proses belajar yang baik terjadi apabila pengajar memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan suatu aturan melalui contoh-contoh dari yang umum ke yang khusus ( Induktif )
Penganut teori ini antara lain : Teori Humanistik Proses belajar menurut teori humanistik berhulu dan bermuara dari diri seseorang Penganut teori ini antara lain : Bloom dan Krathwohl Kolb Habernas
Teori Bloom & Krathwohl Bloom & Krathwohl menyatakan proses belajar merupakan proses meningkatkan kemampuan kognitif, afektip dan psikomotorik Kognitif : pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi Afektif : pengenalan, penghargaan, pengorganisasian, pengalaman dan merespons Psikomotor : peniruan, penggunaan, ketepatan, perangkaian dan naturalisasi
Teori Kolb Kolb berpendapat bahwa proses belajar merupakan tahapan sbb : Pengalaman konkrit Pengamatan aktif dan reflektif Konseptualisasi Eksperimentasi Aktif
Teori Sibernetik ( Cybernetic ) Teori sibernetik merupakan teori baru tentang belajar namun teori ini memiliki kesamaan dengan teori kognitif. Menurut teori ini, belajar adalah pengolahan informasi melalui proses berpikir . Dalam hal ini diketengahkan bahwa tidak ada satu proses belajar yang ideal untuk segala situasi dan cocok untuk semua peserta didik. Menurut Landa penganut teori ini, dalam belajar ada dua macam proses berpikir yaitu : Proses berpikir Algoritmik atau Konvergen mengarah pada satu tujuan Proses berpikir Heuristik atau Divergen yang mengarah pada bebrapa tujuan
Pendekatan dalam Pembelajaran Terdapat 3 pendekatan dalam pembelajaran: Pendekatan Perilaku Pendekatan Kognitif Pendekatan Terapan Pendekatan Individu Pendekatan Kelompok Pendekatan Edukatif Pendekatan Agama
Pendekatan Perilaku Pendekatan perilaku dalam proses belajar yang efektip menurut Skinner adalah sebagai berikut : Penguatan terhadap perilaku yang diinginkan Stimulus Deskriptif Catatan Kemajuan Peserta Didik Penugasan
Pendekatan Kognitif Menurut pendekatan kognitif, pendekatan dengan pemberian pengetahuan sehingga dari hasil pembelajarann dimungkinkan terjadinya perubahan perilaku Berbagai rangsangan ( stimulus ) yang didapat direspon setelah mengalami proses internal dalam bentuk asimilasi dan akomodasi berkelanjutan Brunner (1975) berpendapat bahwa pembelajaran dimungkinkan oleh adanya situasi yang kondusif bagi peserta dapat belajar dari dirinya sendiri melalui pengalaman dan eksperimen guna menemukan pengetahuan baru yang spesifik
Pendekatan Terapan Tokoh Pendekatan belajar terapan ( Applied Approach ) adalah Galperin yang berpendapat bahwa belajar adalah upaya untuk mendapatkan pengetahuan melalui 4 tahapan: Orientasi Pelatihan Umpan Balik Tindak Lanjut
Pendekatan Individual Pendekatan ini lebih menekankan pada pengajar untuk memahami individual diference dari peserta didik dalam proses pembelajaran
Pendekatan Kelompok Pendekatan kelompok menekankan kepada peserta didik tentang pentingnya kebersamaan, rasa saling menghormati, pengendalian diri Indikator Kekuatan Kelompok dapat diamati dari : Sense of belonginginess dari peserta dalam kelompok Partisipasi dalam kelompok Dinamika interaksi dalam kelompok
Pendekatan Edukatif Pendekatan edukatif lebih menekankan kepada upaya pembinaan dengan menanamkan norma-norma yang berlaku sehingga ada kepatuhan peserta yang dilandasi atas kesadaran sendiri
Pendekatan Agama Pendekatan agama adalah pendekatan terhadap nilai-nilai luhur keagamaan yang bersifat universal terutama untuk menanamkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa