Bahaya Pestisida Penggunaan pestisida dapat mengakibatkan resistensi terhadap hama yang diserang. Selain itu pestisida juga mencemari lingkungan, gamgguan kesehatan bagi pengguna, dan saat ini berkontribusi dalam pemanasan global. Menurut penelitian WHO, 3 juta orang yang bekerja di sektor pertanian di negara-negara berkembang terkena racun pestisida dan sekitar 18.000 orang diantaranya meninggal setiap tahunnya. Di Cina diperkirakan setiap tahunnya ada setengah juta orang keracunan pestisida dan 500 orang diantaranya meninggal. Beberapa pestisida dapat menyebabkan kanker pada masa tua. Menyadari besarnya bahaya penggunaan pestisida kimia, sehingga di beberapa negara maju, penjualan dan penggunaan pestisida diatur oleh pemerintah. Akan tetapi dalam implementasinya penggunaan pestisida sulit untuk dikontrol, maka pada tahun 1979 Presiden Carter mendirikan Interagency Integrated Pest Management Coordinating Committe untuk memberi jaminan pengembangan dan penerapan pengendalian hama terpadu (PHT) atau Integrated Pest Management (IPM). Bahaya pestisida juga berbahaya terhadap perkembangan IQ anak. Anak-anak yang terekspos pestisida saat masih dalam kandungan memiliki IQ yang lebih rendah, ketika mereka sudah berusia sekolah, dibandingkan dengan anak-anak yang tidak terekspos. 20 persen anak-anak, yang terekspos dalam jumlah yang besar, memiliki IQ 7 poin lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak yang paling rendah terekspos pestisida. “Kami tercengang melihat konsistensi dari ketiga studi ini,” kata Bruce Lanphear dari Simon Fraser University di Vancouver, Kanada. Hal ini menurutnya penting, karena penurunan IQ sebanyak 7 poin tidak bisa dianggap remeh. “Apalagi kalau Anda melihatnya dalam jumlah penduduk yang besar,” lanjutnya. Setiap penurunan IQ akan menambah biaya belajar anak-anak, katanya. “Belum lagi masalah tingkah laku dan masalah belajar pada masa anak-anak,” tegasnya. Sumber: National Geographic dan Lembaga Pertanian Sehat