MATEMATIKA INFORMATIKA 2

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENDAHULUAN : ALJABAR ABSTRAK
Advertisements

Himpunan dan Relasi Fuzzy
REVIEW HIMPUNAN PENGERTIAN HIMPUNAN REPRESENTASI HIMPUNAN
BAB 2 SISTEM BILANGAN.
HIMPUNAN TERORDE PARSIAL DAN HIMPUNAN TERORDE TOTAL
Oleh: Mardiyana Jurusan Pendidikan Matematika
Himpunan.
Wawan Laksito Seri Kuliah Matematika Diskrit
BILANGAN BULAT.
RING (GELANGGANG).
MATEMATIKA BISNIS BY : ERVI COFRIYANTI.
Mata kuliah :K0144/ Matematika Diskrit Tahun :2008
BAB II HIMPUNAN.
Logika Matematika Teori Himpunan
RING Suatu ring (R;+;x) adalah himpunan tidak kosong yang pada tiap elemennya berlaku dua operasi biner yaitu penjumlahan dan perkalian yang memenuhi.
Pertemuan 7 HIMPUNAN (Hukum Himpunan).
Pertemuan ke-1 Himpunan Matakuliah : I0252 / Probabilitas Terapan
KOMUTATIF, ASOSIATIF, DISTRIBUTIF
BILANGAN BULAT Bilangan Bulat Operasi Hitung pada Bilangan Bulat
BILANGAN BULAT.
BILANGAN BULAT.
Peranan Sains dan Teknologi untuk Menatap Masa Depan yang Lebih Baik
Pertemuan ke 4.
Dosen Pembimbing Gisoesilo Abudi
Kania Evita Dewi Sistem Bilangan Real.
Pertemuan ke 4.
Pertemuan 6 : Teori Set/Himpunan (Off Class)
STRUKTUR ALJABAR PERTEMUAN 1.
Logika Matematika Teori Himpunan
Mata kuliah :K0362/ Matematika Diskrit Tahun :2008
Matematika Diskrit Himpunan Sri Nurhayati.
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI 1.
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI.
Himpunan Citra N, MT.
Relasi Invers dan Komposisi Relasi
Matematika Diskrit (1) Himpunan.
Pertemuan 6 HIMPUNAN.
Operasi Himpunan MATEMATIKA 3 lanjut Disusun oleh
Analisa Data & Teori Himpunan
Erna Sri Hartatik Matematika 1 Pertemuan 1 Himpunan.
Analisis real Nilai Mutlak Supremum dan Infimum Tugas kelompok 3
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
Sistem Bilangan Bulat.
Aljabar Boolean Fungsi dan Ekspresi Boole
BILANGAN.
Matematika Informatika 1
(ii) a + (b c) = (a + b) (a + c)
Teori Himpunan (Set Theory)
TEORI HIMPUNAN.
Sistem Bilangan Cacah.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
LOGIKA INFORMATIKA.
CCM110 MATEMATIKA DISKRIT Pertemuan ke 3-4, Aljabar Proposisi
TEORI HIMPUNAN Pertemuan ke sembilan.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
PENDAHULUAN : ALJABAR ABSTRAK
“HUKUM-HUKUM TEORI HIMPUNAN”
Logika Matematika Teori Himpunan
Materi Kalkulus 1 Struktur Bilangan Ketidaksamaan Relasi dan Fungsi
Matematika Diskrit TIF (4 sks) 3/9/ /5/2010.
Matematika Diskrit Himpunan Sri Nurhayati.
STRUKTUR ALJABAR I Kusnandi.
CCM110 MATEMATIKA DISKRIT Pertemuan ke- 5 , Aljabar Boolean
Himpunan (part II) Hukum-hukum himpunan
Logika Matematika Teori Himpunan
ASSALAMU’ALAIKUM Wr. Wb
BAB 3 ALJABAR BOOLEAN.
SIFAT KELENGKAPAN dan ARCHIMIDES OLEH: RINA AGUSTINA, M. Pd.
BILANGAN REAL Bariudin Talib. Pada sistem bilangan bulat yang dilengkapi operasi tambah (+) dan operasi kali (. atau ×) akan membentuk suatu ring (gelanggang)
HIMPUNAN MATEMATIKA DISKRIT.
Transcript presentasi:

MATEMATIKA INFORMATIKA 2 LATTICE

Definisi: Sebuah lattice adalah sebuah poset (L, ≤) yang setiap himpunan bagiannya {a,b} memiliki dua elemen yaitu infimum dan supremum. Misalkan L ≠ ∅, yang tertutup terhadap dua operasi biner, yaitu ⋀ dan ⋁ (meet dan join). Maka L disebut LATTICE jika ∀ a, b, c ∈ L, memenuhi: a) Hukum komutatif a ∧ b = b ∧ a dan a ∨ b = b ∨ a b) Hukum Asosiatif (a ∧ b) ∧ c = a ∧ (b ∧ c) dan(a ∨ b) ∨ c = a ∨ (b ∨ c) c) Hukum Absorpsi a ∨ (a ∧ b) = a dan a ∧ (a ∨ b) = a Notasi Lattice : < L, ∧, ∨ > atau < L, ≤> atau L.

Definisi: Misalkan < L, ∧, ∨ > suatu Lattice dan M adalah subset tak kosong dari L. Maka, lattice < M,∧, ∨ > adalah sublattice dari < L, ∧, ∨ > jika dan hanya jika M tertutup dibawah operasi ∧ dan ∨. Suatu poset A disebut lattice jika dan hanya jika a ∧ b = infimum (a, b) dan a ∨ b= supremum (a, b) ada untuk setiap pasangan elemen a dan b dalam himpunan A.

Definisi: Jika tidak ada x ∈ L sedemikian sehingga a ≤ x dan x ≤ b ( tidak ada x diantara a dan b). Maka : a adalah predecessor immediate dari b dan b adalah succcessor immediate dari a

ELEMEN LATTICE Misalkan suatu lattice dimana 0 adalah elemen terkecil dari L dan I adalah elemen terbesar dari L. Jika a ∈ L, maka: a) a disebut meet irreducible jika: a = x ∧ y mengakibatkan a = x atau a = y. b) a disebut join irreducible jika: a = x∨ y mengakibatkan a = x atau a = y. c) a disebut atom jika: a adalah join irreducible dan a succcessor immediate dari 0. d) ā adalah komplemen dari a jika: a ∨ ā = I dan a ∧ ā = 0 .

JENIS LATTICE a. L adalah Lattice Terbatas jika L mempunyai sebuah elemen terkecil dan sebuah elemen terbesar. b. L disebut Lattice Distributif jika untuk semua a, b, c ∈ L berlaku: a ∧ (b ∨ c) = (a ∧ b) ∨ (a ∧ c) a ∨ (b ∧ c) = (a ∨ b) ∧ (a ∨ c) c. L disebut Lattice Complemented jika L terbatas dan semua elemen di L mempunyai komplemen. d. L disebut Lattice Complete jika semua subset dari L memiliki supremum dan infimum.

Contoh: Misal : B1 = {b, c} merupakan himpunan bagian dari A. Maka batas atas dari B1 adalah f, h, i, j dan supremum (B1) = f. Misal : B2 = {h, i} merupakan himpunan bagian dari A. Maka batas bawah dari B2 adalah a, b, c, d, f dan g dan infimum (B2) = f, g.

Contoh: Misalkan D12= {1,2,3,4,6,12} faktor-faktor dari 12 terurut oleh relasi pembagian adalah lattice dengan a ∨ b = KPK (a, b) dan a ∧ b = FPB (a, b). Maka: Elemen terkecil = 1 dan elemen terbesar = 12 Komplemen dari 4 adalah 3, karena 4 ∧ 3 = FPB (4,3) = 1 dan 4 ∨ 3 = KPK (4,3) = 12. Lattice D bukan merupakan lattice complemented karena 6 tidak mempunyai komplemen.

Dari poset-poset berikut, mana yang merupakan Lattice?