KELOMPOK 2 PGSD (b) Ageng Robiatun Desi Mawaddah Resa Ahadi Raudoh Siti Nurhasanah 2 Yuhanda Ambami Siti Yuni Nursaniah Yogi Irwansyah Desi Mawaddah Miranti Mustikawati Riri Maulia Siti Nurhasanah 1 Tiani Rahmawati Diva Kirana Annisa
KONSEP ILMU DALAM ISLAM
PENGERTIAN ILMU B. KLASIFIKASI KEILMUAN DALAM ISLAM C. KEDUDUKAN ILMU DALAM ISLAM D. CARA MEMPEROLEH ILMU DALAM ISLAM E. MANFAAT ILMU F. KESIMPULAN
A. PENGERTIAN ILMU Kata ilmu berasal dari bahasa Arab ‘ilm (‘alima-ya’lamu-‘ilm), yang berarti pengetahuan, kemudian berkembang menjadi pengetahuan tentang hakikat sesuatu yang dipahami secara mendalam. Dari asal kata ‘ilm ini selanjutnya di-Indonesia-kan menjadi ‘ilmu’ atau ‘ilmu pengetahuan.’ Dalam perspektif Islam, ilmu merupakan pengetahuan mendalam hasil usaha yang sungguh-sungguh. BACK
B. Klasifikasi Keilmuan Dalam Islam AL-GHAZALI IBNU KHALDUN AL-FARABI IBNU BUTHLAN
Al-Ghazali Ilmu Fardlu ‘ain Ilmu Fardlu Kifayah
Ilmu Fardlu ‘Ain Ilmu Fardlu kifayah Ilmu yang wajib dipelajari setiap muslim terkait dengan tatacara melakukan perbuatan wajib, seperti ilmu tentang salat, berpuasa, bersuci, dan sejenisnya. Ilmu Fardlu kifayah Ilmu yang harus dikuasai demi tegaknya urusan dunia, seperti ilmu kedokteran, astronomi, pertanian, dan sejenisnya. Dalam ilmu fardlu kifāyah tidak setiap muslim dituntut menguasainya.
IBNU KHALDUN Ilmu Naqliyah Ilmu Aqliyah
Ilmu Naqliyah Ilmu Aqliyah Naqliyah bersumber dari syara’, kelompok ilmu-ilmu naqlīyah adalah Ilmu Tafsir, Ilmu Qirā’ah, Ilmu Hadīts, Ilmu Ushūl Fiqh, Fiqh, Ilmu Kalam, Bahasa Arab (Linguistik, Gramatika, Retorika, dan Sastra). Ilmu Aqliyah Ilmu falsafah yang bersumber dari pemikiran yang termasuk dalam ilmu-ilmu ‘aqlīyah adalah Ilmu Mantiq, Ilmu Alam, Metafisika, dan Ilmu Instruktif (Ilmu Ukur, Ilmu Hitung, Ilmu Musik, dan Ilmu Astronomi).
AL-FARABI Ilmu Bahasa Ilmu Logika Ilmu Propadetis Ilmu Fisika dan Matematika Ilmu Logika Ilmu Sosial, hukum, kalam Ilmu Propadetis
Ilmu Filsafat dan Alam Ilmu Kesastraan IBNU BUTHLAN Ilmu Keagamaan BACK
C.KEDUDUKAN ILMU DALAM ISLAM Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran Islam, hal ini terlihat dari banyaknya ayat Al-Qur’an yang memandang orang berilmu dalam posisi yang tinggi dan mulia, disamping hadis-hadis nabi yang banyak memberi dorongan bagi umatnya untuk terus menuntut ilmu. Didalam Al-Qur’an, kata ilmu digunakan lebih dari 780 kali, ini bermakna bahwa ajaran Islam sebagaimana tercermin dari Al-Qur’an sangat kental dengan nuansa-nuansa yang berkaitan dengan ilmu, sehingga dapat menjadi ciri penting dari agama Islam. C.KEDUDUKAN ILMU DALAM ISLAM
FIRMAN ALLAH
“Wahai orang-orang yang beriman “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu" maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Mujadalah: 11). BACK
D. CARA MEMPEROLEH ILMU DALAM ISLAM (DALAM EPISTIMOLOGI ISLAM) Ketiga elemen ini dalam praktiknya diterapkan dengan metode berbeda; indra untuk metode observasi (bayānī), akal untuk metode logis atau demonstrative (burhānī), dan hati untuk metode intuitif (‘irfānī). HATI AKAL INDRA
Allah “menampakkan” Diri-Nya melalui alam dan ayat
METODE MEMPEROLEH ILMU MEMBACA KITAB BELAJAR KEPADA GURU YANG TERPERCAYA AKAN KEILMUAN DAN AGAMANYA SERING BERGAUL DENGAN ULAMA BERSUNGGUH SUNGGUH MENJAUHI SIFAT SOMBONG DAN PEMALU MENJAUHI KEMAKSIATAN BACK
F. MANFAAT ILMU Sarana Paling utama Amalan Yang Tidak Menuju Taqwa Terputus Pahalanya KLIK Kebutuhan Rohani Pondasi Utama Sebelum Berkata dan Beramal Salah satu bentuk metode tashfiyah dan tarbiyah
إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ، Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu berkata: “Rasulullah SAW telah bersabda إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ، صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يَنْتَفِعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ “ Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang berdoa kepadanya.” (HR Muslim).
Dari Perkataan para Sahabat (Ali bin Abi Talib ra) “Ilmu lebih baik daripada harta, oleh karena harta itu kamu yang menjaganya, sedangkan ilmu itu adalah yang menjagamu. Harta akan lenyap jika dibelanjakan, sementara ilmu akan berkembang jika diinfakkan (diajarkan). Ilmu adalah penguasa, sedang harta adalah yang dikuasai. Telah mati para penyimpan harta padahal mereka masih hidup, sementara ulama tetap hidup sepanjang masa. Jasa-jasa mereka hilang tapi pengaruh mereka tetap ada atau membekas di dalam hati.”
SELAMAT MENYAKSIKAN BACK
KESIMPULAN Dalam QS. Al-Alaq, Allah SWT memerintahkan kita agar menerangkan ilmu. Setelah itu, kewajiban kedua adalah mentransfer ilmu tersebut kepada generasi berikutnya. Dalam hal pendidikan, ada dua kesimpulan yang dapat kita ambil dari firman Allah tersebut, yaitu: Pertama, kita belajar dan mendapatkan ilmu yang sebanyakbanyaknya. Kedua, berkenaan dengan penelitian yang dalam ayat tersebut, digunakan kata qalam yang dapat kita artikan sebagai alat untuk mencatat dan meneliti yang nantinya akan menjadi warisan kita kepada generasi berikutnya.
TERIMA KASIH