Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SENAM OTAK.
Advertisements

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI)
Kooperatif Tipe Struktural Teknik TEAM QUIS oleh : Suwarto WA
MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Oleh: Moh. Najid.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SUB POKOK BAHASAN PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI REAKSI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI.
Dra. Siti Halimatus Sakdiyah, S.Pd., M.Pd.
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII B MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.
Bimbingan Tugas Akhir Program (TAP) Pertemuan ke 7
OLEH: FITRIA WALLY NPM :
Puji Priyono Dinas P dan K Kendal
Metode Pemecahan Masalah
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Strategi Pembelajaran Ekspositori
JUDUL PENELITIAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V SD N 02 GENENGAN Devi Yuliastuti.
DI SUSUN OLEH: BAMBANG WIJANARKO, S.Pd SMK N 1 TEGAL
PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM SOLVING DAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (PPS – MP STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V Catharina.
JUDUL PENELITIAN PENERAPAN DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI KANDANGAN 03.
PENERAPAN METODE SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SD NEGERI NGOYOG 1 Intan Tri Agung Wijaya PROGRAM STUDI.
PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN RME BERBANTU KARTU BILANGAN ARIEF UNTUK SISWA SD KELAS I Setiani PROGRAM STUDI PENDIDIKAN.
SELAMAT DATANG.
Anisa Inggit Wijayanti
UPAYA MENINGKATKAN HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DALAM MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII C SMP KRISTEN.
OLEH ALVITA WIDIANING PUTRI_ FKIP-PGSD-UKSW
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTU MEDIA GAMBAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 JAMBANGAN.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD Rizky Aprilia Rakhmawati ( ),
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN PECAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD)
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN BERBASIS MASALAH DAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS IV SDN SARIREJO oleh Rio Pratama.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY (CRH) Setyani Windi Asih ( ), Dra.Emy Wuryani,
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIRS SHARE (TPS) BERBANTUAN MEDIABENDA KONGKRIT KELAS IV Dwi Listiyani
Yoga Anggrian Putranto1 Agustina Tyas Asri Hardini2
ESTHERIINA RATIH I.W
UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SALATIGA 06.
Novi Naziah, Dra. Emy Wuryani, M.Hum. PGSD FKIP UKSW Salatiga 2017
MENINGKATAN PRESTASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) BERBANTUAN PERMAINAN ULAR TANGGA Brigitta Ruthy.
Oleh Muhamad Ibnu Sholeh
6/15/2018.
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS 4 SDN SALATIGA 03 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK PADA SISWA KELAS V SDN SUMOGAWE 04 KECAMATAN GETASAN KABUPATEN.
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TEKNIK PICTORIAL RIDDLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA oleh imelda wea PROGRAM.
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 04 Oleh Ayu Hardaniati.
Di Susun Oleh : Reni Diyah Arumsari
Elvira Amanda Riantika
SISWA KELAS 4 SD NEGERI KESENENG 01 KECAMATAN
Metode Pemberian Tugas
PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM.
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
SHANTI ARYANI PGSD-FKIP UKSW
NIM : YUYUN SURYANI PENERAPAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DENGAN PERMAINAN CLASS ADVENTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS.
Metode Curah Pendapat(Brainstroming)
SEMESTER GASAL SMA NEGERI MOJOGEDANG
Apa itu PAKEM?.
PENERAPAN MODEL STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II SDN SAWOJAJAR 1 KOTA MALANG OLEH MUARIF.
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE SISWA KELAS VIIIA MTs. MUHAMMADIYAH.
Metode Pembelajaran Forum Debat
Tugas Strategi Pembelajaran Akuntansi
Kurikulum Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan.
Penelitian Tindakan Kelas
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
PENGARUH PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN MODEL PEMBELAJARAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD SRI SULISTIYOWATI
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
SKRIPSI PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 TANJUNG TAHUN PELAJARAN.
Model Pembelajaran Problem Posing UNIVERSITAS NEGERI MANADO PROGRAM PASCASARJANA PRODI S-2 PENDIDIKAN MATEMATIKA 2018 ( Sekilas tentang Model Pembelajaran.
Oleh : Muhammad Abu Rizal “Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe NHT (Numbered Head Together)
H. M. JUPRI RIYADI Kepala Dinas Pendidikan. Keterampilan dasar mengajar yaitu keterampilan yang bersifat mendasar atau umum yang harus dikuasai oleh setiap.
Transcript presentasi:

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMANDIRIAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) KELAS 4 SD Rusiana Kumala Dewi 292013167 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UKSW

- Guru cenderung menggunakan model pembelajaran konvensional seperti ceramah. Model pembelajaran ini kurang memberi kesempatan siswa untuk berfikir kritis, aktif dan mandiri. Siswa menjadi cenderung lebih individual. Penerapan metode ceramah membuat siswa bosan dan kurang tertarik dalam mengikuti pelajaran. Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru kurang memberi kesempatan dan latihan pada siswa untuk mengungkapkan gagasan yang dimiliki, sehingga siswa yang memiliki gagasan memilih untuk diam dan tidak mencari tahu sendiri. Pada kegiatan ini juga kurang terlihat interaksi antar siswa dan interaksi siswa dan guru. Kesempatan siswa untuk bertanya atau mengemukakan pendapat masih kurang. PERMASALAHAN

Pada proses pembelajaran siswa belum mandiri dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya bagi siswa yang berkemampuan rendah sehingga hasil belajarnya rendah. Siswa yang berkemampuan tinggi tetap tidak mau mengajarkan temannya yang berkemampuan rendah, sehingga hasil belajar yang baik hanya diperoleh oleh siswa yang berkemampuan tinggi. Selain itu, persaingan dalam belajar tidak ada.

SOLUSI Sebagai salah satu cara untuk mengatasi rendahnya hasil belajar dan kemandirian siswa, peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Menurut Isjoni (2009: 78) pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share adalah teknik yang memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Dalam model pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada proses pembelajaran menitik beratkan pada berfikir secara mandiri (think), menyampaikan idenya kepada teman sekelompoknya (pair), dan melatih keberanian siswa untuk mengungkapkan pendapatnya di depan kelas (share).

Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) memabantu siswa mandiri dalam belajar karena mereka menggali pikiran mereka sendiri hal ini sesuai dengan pendapat Anita,Lie (2008:57) yang menyatakan bahwa model ini memberikan kesepatan kepada siswa untuk bekerja sendiri (mandiri) dan bekerjasama dengan orang lain.

MODEL PEMBELAJARN THINK PAIR SHARE (TPS) Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) memabantu siswa mandiri dalam belajar karena mereka menggali pikiran mereka sendiri hal ini sesuai dengan pendapat Anita, Lie (2008:57) yang menyatakan bahwa model ini memberikan kesepatan siswa untuk bekerja sendiri(mandiri) dan bekerjasama dengan orang lain. Menurut Anita Lie (2005:57) kelebihan Think Pair Share (TPS) adalah Tehnik ini memberikan siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerjasama dengan orang lain.

Keunggulan lain dari tehnik ini adalah optimalisasi partisipasi siswa Keunggulan lain dari tehnik ini adalah optimalisasi partisipasi siswa. Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) juga memiliki kelemahan. Huda berpendapat (2013:206) bahwa kelemahan dari model pembelajaran Think Pair Share (TPS) adalah sangat sulit diterapkan disekolah yang rata-rata kemampuan siswanya rendah dan waktu yang terbatas, sedangkan jumlah kelompok yang terbentuk banyak. Menurut Tjokrodihardjo dalam Trianto (2013: 82) langkah-langkah dalam model pembelajaran Think Pair Share (TPS) adalah :

Berfikir (thinking) :Guru mengajukan pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran, dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berfikir sendiri jawaban dari masalah yang diberikan. Berpasangan (pairing) :Guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan jawaban yang telah mereka peroleh. Interaksi selama waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban mereka. Secara normal guru memberikan waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan. Berbagi (sharing) : Pada langkah akhir, guru meminta pasangan untuk berbagi dengan temannya yang ada di kelas.

HASIL PENELITIAN Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Mata IPA pada Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II

Hasil Ketuntasan Belajar pada Pra Siklus, Siklus I, Dan Siklus II

Perbandingan Ketuntasan Kemandirian Mata IPA pada Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II

Hasil Angket Kemandirian pada Pra Siklus, Siklus I, Dan Siklus II

KESIMPULAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai beriku: Langkah – langkah pembelajaran model pembelajaran think Pair Share (TPS) yang terbukti meningkatkan hasil belajar dan kemadirian siswa adalah (1) Guru menyampaikan kompetensi dan inti materi yang akan dicapai (2) Siswa berfikir (Think) tentang permasalahan yang disampaikan guru (3) Siswa duduk berpasangan (Pairs) dengan mendiskusikan permasalahan (4) Setiap pasangan berbagi (Sharing) tentang permasalahan dan pemecahan masalah tersebut yang dirumuskan di depan kelas (5) Siswa menyimak penegasan permasalahan oleh guru (6) Menyimak kesimpulan (7) Penutup.

- Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD N Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Hal ini trelihat dari ketuntasan hasil belajar siswa yang mulanya pada pembelajaran prasiklus sebesar 58,3% rata – rata 62,70 dengan nilai maksimal 85 dan nilai minimum 20. Sedangkan pada pembelajaran siklus I dengan tingkat ketuntasan 75% rata – rata 75,62, dengan nilai maksimum 95 dan minimum 50. Dan dengan adanya pembelajaran pada siklus II ketuntasan belajar 91,6% ada dua anak yang belum tuntas, guru dapat memberikan bimbingan lebih setelah jam pembelajaran untuk kedua anak ini. Rata – rata nilai sisiwa pada siklus dua adalah 83,75 dengan nilai maksimum 100 dan nilai minimum 60.

- Penggunaan model pembelajarn kooperetif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan kemandirian siswa kelas 4 SD N Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Hal ini dapat dilihat dengan hasil angket kemandirian yang menunjukkan Pada pra siklus jumlah peserta didik yang berada pada kualifikasi “cukup” ada 23 siswa (95,8%) dan pada kategori “baik” ada 1 siswa (4,2%). Nilai terendahnya yang diperoleh 43, nilai tertinggi yang diperoleh 59, dan rata – ratanya adalah hanya 48,5. Pada siklus I tingkat kemandirian siswa mengalami peningkatan, pada siklus I jumlah peserta didik yang berada pada kualifikasi “cukup” ada 18 siswa (75%) dan pada kategori “baik” ada 6 siswa (25%).

Nilai terendahnya yang diperoleh 49, nilai tertinggi yang diperoleh 67, dan rata – ratanya meningkat menjadi 57,7. Ini artinya pada siklus I terjadi peninkatan, tapi sayangnya peninkatan ini belum memenuhi kriteria keberhasilan, yaitu 80%. Terjadi peningkatan prosentase pada siklus II. Pada siklus II jumlah peserta didik yang berada pada kualifikasi cukup sudah tidak ada, pada kategori “baik” ada 2 siswa (8,4%) dan pada kateori “sangat baik” ada 22 siswa (91,6%). Nilai terendahnya yang diperoleh 69, nilai tertinggi yang diperoleh 79, dan rata – ratanya adalah 73,2.