Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia

Nama Kelompok Habib Husyein A. B (12) Lutfia Indah (15) Mukti Ayu S. P (20) Ramadhita U. (23)

Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia Proses Dakwah Islam melalui Perdagangan Penyebaran Islam Sumber-sumber sejarah masuknya agama Islam di Indonesia Kerajaan Islam di Indonesia

Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia

Berkembangnya Islam di Indonesia berjalan dengan pesat Berkembangnya Islam di Indonesia berjalan dengan pesat. Dibawa oleh para pedagang Arab, Persia dan India. Masuknya, melalui Teluk Persia dan Syria, lalu ke Peureulak dan Samudra Pasai di Aceh bagian utara. Selanjutnya, ke daerah-daerah lain di Sumatra. Agama Islam masuk ke Indonesia melalui perdagangan yang dilakukan oleh para pedagang Islam. Selain pedagang, islam di Indonesia berkembang dengan cara mendakwah Ada beberapa pendapat mengenai masuknya Islam ke Indonesia. Pendapat tersebut mereka kemukakan berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan.

Faktor-faktor yang mendukung penyebaran Islam cepat berkembang di Indonesia Ajarannya sederhana Syaratnya mudah, hanya dengan mengucapkan kalimat syahadat Islam tidak mengenal kasta Islam disebarkan dengan cara damai

Jalur penyebaran Islam di Indonesia

Proses Dakwah Islam melalui Perdagangan

Pada taraf permulaan, masuknya agama islam sejalan dengan berkembang dan ramainya perdagangan pada abad ke 7-15 Masehi. Para pedagang yang berasal dari berbagai negeri yang jauh dari Indonesia, misal dari Arab, Persia, Irak, Gujarat, dan Benggal (anak benua India), Sri Lanka, karena faktor musim yang menentukan waktu pelayaran, terpaksa tinggal di bandar yang mereka tempati

Di samping melakukan perdagangan, pedagang muslim yang datang ke Indonesia juga menyampaikan ajaran islam kepada penduduk setempat

Penyebaran Islam

Penyebaran Islam melalui Perkawinan dan Hubungan Sosial Penyebaran Islam oleh Para Wali

Penyebaran Islam melalui perkawinan dan Hubungan Sosial Dari segi ekonomi para pedagang Muslim mempunyai status sosial yang lebih tinggi dibanding rakyat setempat.. Melalui jalur perkawinan, Islam berkembang secara turun temurun. Melalui kewibawaan ataupun kebijakannya raja dan bangsawan mengislamkan rakyatnya Para ulama mempunyai hubungan dekat dengan raja Cara-cara berdakwah Sunan Drajat banyak dilakukan melalui kegiatan sosial seperti kegotongroyongan dan santunan.

Penyebaran Islam oleh wali Wali adalah seseorang yang memiliki kepribadian baik dan dianggap dekat dengan Allah swt. Serta mempunyai kemampuan atau kekuatan yang tidak dimiliki oleh manusia biasa. Wali Songo mangembangkan agama Islam antara abad ke-14 sampai abad ke-16M. Mereka diberi gelar sunan atau susunan (junjungan).

Nama-nama Wali Songo Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) Sunan Ampel (Maulana Rahmatullah) Sunan Bonang (Maulana Makhdun Ibrahim)

Sunan Drajat (Maulana Syaifudin) Sunan Giri (Maulana Ainul Yaqin) Sunan Kalijaga (Maulana Muhammad Syahid)

Sunan Muria (Maulana Umar Said) Sunan Kudus (Maulana Ja’far Shadiq) Sunan Gunung Jati (Maulana Syarif Hidayatullah)

Islam dapat diterima dan berkembang pesat di abad 13 karena: 1. Islam bersifat terbuka. 2. Islam tidak membedakan kedudukan seseorang dalam masyarakat. 3. Acara ritual dalam agama Islam dilakukan dengan sangat sederhana. 4. Ajaran Islam berupaya untuk menciptakan kesejahteraan kehidupan masyarakat dengan adanya kewajiban zakat bagi yang memiliki harta.

Penyebaran Islam Terkini (Modern) Dilakukan dakwah melalui media elektronik seperti di TV, biasanya setiap channel selalu memiliki program dakwah

Sumber-sumber sejarah masuknya agama islam di Indonesia

Sumber dari Para Pedagang Arab Pada abad ke-9 Masehi, bangsa Arab dan Persia telah mengenal kerajaan Sriwijaya dan merupakan abad permulaan orang-orang Islam menguasai jalur dagang laut ke arah timur. Terjadi proses interaksi antara pedagang Arab dan Persia dengan pedagang Sriwijaya yang mengakibatkan banyaknya masyarakat setempat yang tertarik terhadap ajaran agama islam yang dibawa oleh orang-orang Persia dan Arab.

Sumber dari Marcopolo Marcopolo menyatakan bahwa telah ada kerajaan Islam di Tumasik dan Samudra Pasai setelah ia melakukan perjalanan pulang dari Cina menuju Persia dan singgah di Perlak pada 1292, dan menguasai perdagangan di Selat Malaka dan masih mengakui kedaulatan Majapahit.

Sumber dari Tome Pires Menurut Tome Pires pengembara asal Portugis, pelabuhan Malaka ramai dikunjungi para pedagang dari Barat, dan sambil menunggu proses pengangkatan dan pembongkaran barang serta menunggu musim yang baik untuk berlayar

Sumber dari Batu Nisan Abad ke-11 di Leran dan Gresik Jawa Timur ditemukan sebuah nisan bertuliskan jenis huruf Arab kufi yang mirip dengan yang ada pada nisan kubur di Phanrang Abad 14 dan 5 di pesisir utara Jawa Timur sudah ada komunis muslim. Ditandai dengan adanya makam Maulana Malik Ibrahim yang wafat pada 822 H atau 1419 M di Gresik Jawa Timur.

Sumber dari Sejarawan Cina Berita dari Ma-Huan yang mengikuti Laksamana Cheng Ho dalam berita ekspediasinya, memberikan bukti tentang keberadaan komunitas muslim di daerah pesisir Pulau Jawa, terutama Jawa Timur. Sebagian orang Tuban dan Gresik adalah muslim berasal dari kerajaan barat yang merantau sebagai pedagang. Orang Tang yang berasal dari Kuangtung dan tempat lain di wilayah Cina Selatan, kebanyakan mereka memeluk agama Islam, salat dan berpuasa.

Kerajaan Islam di Sumatra

Kesultanan samudra pasai Samudra Pasai adalah kerajaan islam pertama di Sumatra. Berdiri : abad ke-13 tepatnya pada 1285 M Tempat : Pasai, Lhokseumawe, pantai timur laut Sumatra di ujung utara. Pendiri : Nazimuddin Al Kamil. Penyebab runtuhnya adalah pemerintahan yang semakin lemah dan serangan dari Majapahit yang melakukan politik perluasan wilayah ke seluruh nusantara. Hingga pada abad ke 15 Samudra Pasai sudah tidak terdengar lagi.

Urutan Sultan sultan Samudra Pasai 1. Nazimuddin Al – Kamil 2. Marah Silu ( Sultan Malik As- Saleh) 3. Sultan Malik Tahir 4. Zainal Abidin

Kesultanan Aceh Berdiri : abad ke-16 tepanya pada 1511 M Tempat : Kotaraja, Banda Aceh. Pendiri : Sultan Ali Mugayat Syah Karena ketidak efektifan, akibatnya pemerintah tak bisa memajukakan kehidupan rakyatnya hingga sampai akhirnya pada awal abad ke -17 kerajaan Aceh secara berangsur-angsur tidak bisa bertahan dan akhirnya tinggal nama saja.

Urutan Sultan – Sultan di Aceh 1. Sultan Ali Mugayat Syah 2. Sultan Iskandar Muda 3. Sultan Tsani

Peta kesultanan Aceh

Kesultanan Siak Sri Indrapura Berdiri : pada 1723 M Tempat : Pekanbaru, Riau Pendiri : Abdul Jalil Rahmat Syah Pada tahun 1946 kerajaan ini diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah Rebuplik Indonesia oleh Sutlan Syarif Qasim II.

Urutan Sultan-Sultan Siak 1. Abdul Jalil Rahmat Syah 2. Abdul Jalil Muzaffar 3. Syarif Qasim II

Kerajaan Islam Di Jawa

Kesultanan Demak Kesultanan Islam pertama di pulau Jawa. Berdiri : awal abad ke-16 tahun 1500 Tempat : Desa Glagah Wangi, di tepi pantai utara pulau jawa tepatnya provinsi Jawa Tengah. Pendiri : Raden Patah

Urutan sultan –sultan Demak 1. Raden Patah 2. Adipati Yunus (patinus) 3. pangeran Seda Lepen 4. Raden Trenggono 5. Sultan Adiwijaya

Kesultanan Pajang Berdiri : 1548 M tempat : Surakarta Jawa Tengah pendirin : Sultan Adiwijaya

Urutan Sultan Kesultanan Pajang 1. Sultan Adiwijaya 2. Aryo Pangiri 3. Sutrawijaya 4. Gagak Bening

Kesultanan Mataram Berdiri : pada 1852 M Tempat : Yogyakarta Jawa Tengah pendiri : Kyai Ageng Pamanahan

Urutan Sultan Kesultanan Mataram 1. Kyai Ageng Pamanahan 2. Senopati / Sutawijaya 3. Mas Jolang / Penembahan Krapyak 4. Sultan Agung Hanyakrakusuma

Kesultanan Cirebon Berdiri : Seperempat abat ke-16 / 1522 M Tempat : Kebun pesisir di Lemahwungkung Pendiri : Sultan Gunung Jati

Urutan Sultan Kesultanan Cirebon 1. Sunan Gunung Jati 2. Kesultanan Fatahillah

Kesultanan Banten Berdiri : abad ke - 16 Tempat : Pesisir Utara Jawa Barat bagian barat Pendiri : Maulana Hasanuddin

Kerajaan Islam di Sulawesi

Kesultanan Goa ( Makasar) Berdiri : abad ke – 16 / 1565 M Tempat : Sulaweesi Selatan Pendiri : Sultan Alaudin

Urutan sultan Kesultanan Goa / Makasar 1. Sultan Alaudin 2. Sultan Muhammad Said 3. Sultan Hasanudin