Materi 5 :Koleksi Embrio dan evaluasi kualitas embrio

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kebuntingan Oleh Sri Wahjuningsih.
Advertisements

Judul Materi 1 Menu Materi 1 Materi 2 Materi 3 Materi 4 Materi 5
HARGA POKOK PROSES II PRODUK HILANG AWAL PROSES, PRODUK HILANG AKHIR PROSES, PRODUK CACAT, DAN PRODUK RUSAK.
Wacana Bibit Pisang Kultur Jaringan Bibit pisang kultur jaringan adalah bibit yang dihasilkan melalui biakan jaringan (sel meristem) pada media buatan.
Embriogenesis Titta Novianti.
Sri Wahjuningsih Fakultas Peternakan UNIBRAW
Wellcome to biology.
METODE KULTUR ORGAN HEWAN
BIOTEKNOLOGI Upaya untuk merekayasa organisme atau komponen organisme untuk menghasilkan produk yang berguna bagi manusia.
Transfer Embrio.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
System Respiratory Dosen Pengampu : Prof.Dr.Ir. Woro Busono, MS
SINKRONISASI BIRAHI TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
IKAN MAS (Cyprinus carpio L.)
Aplikasi kultur jaringan
MIKROORGANISME DAN KULTUR FERMENTASI
Fertilisasi dan Embriogenesis
Assalamualaikum Wr.Wb..
PENDAHULUAN ET BY; SETYO UTOMO 2014.
ANALISIS MIKROBIOLOGI
PENDAHULUAN Pelopor transfer embryo adalah seorang ahli Biologi dari Universitas Cambridge Inggris yang bernama “Walter Heape” yang pada tahun 1890 telah.
Kuliah ke – 14 biotek reproduksi ternak
PENDAHULUAN Pelopor transfer embryo adalah seorang ahli Biologi dari Universitas Cambridge Inggris yang bernama “Walter Heape” yang pada tahun 1890 telah.
PENDAHULUAN Pelopor transfer embryo adalah seorang ahli Biologi dari Universitas Cambridge Inggris yang bernama “Walter Heape” yang pada tahun 1890 telah.
PERKEMBANGAN ET DI INDONESIA
TEKNOLOGI PANJI HIDAYAT, M. Pd.
SUHU RENDAH & AKTIFITAS MIKROBIA
MATERI 7 PERKEMBANGAN KONSEPTUS
Materi 9 Perkembangan teknologi Manipulasi embrio
PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN
Fertilisasi Peristiwa fertilisasi terjadi di tuba fallopii, kemudian akan membentuk zigot. Zigot membelah secara mitosis menjadi dua, empat, delapan, enam.
BIOTEKNOLOGI KLONING.
KULIAH BIOTEK KE-10 ELEARNING KAMPUS 2
Teknik Isolasi pada Mikroba
Ruang lingkup : TEKNOLOGI REPRODUKSI
DETEKSI AKTIVITAS GLUKOSA 6 PHOSPHAT DEHIDROGENASE (G6PD) UNTUK MENENTUKAN KUALITAS OOSIT DOMBA PADA PRODUKSI EMBRIO IN VITRO Dr. drh. Mohamad Agus Setiadi.
Materi 6 Fertilisasi in vitro
PENETASAN TELUR.
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI
Materi 4 : Super ovulasi/ multiple ovulation
Isolasi dan identifikasi Mikroorganisme
Teknologi Reproduksi.
MATERI 7 Teknik IB pada Berbagai Ternak
Pembuatan media dan sterilisasi
MATERI 6 Pengenceran dan Pembekuan Semen
OLEH :RISKA ANGRAINI PUTRI 1B
Kehamilan, Asi dan Kelainan sistem Reproduksi
REPRODUKSI (PERKEMBANG BIAKAN MANUSIA)
Oleh: SRI ASTUTI WIHEL SRI WAHYUNI VINSENSIA
OLEH : SEFTI WINDA SARI 1B
DISUSUN OLEH : ABDUL KARIM ARMI MASMUN ROGAYAH
PEMELIHARAAN KULTUR MIKROBA
Bioteknologi dalam Peternakan
KOLOID PEMBUATAN “ES KRIM”
1B VIII POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA JURUSAN KEPERAWATAN Group Anggota: 1. Erlinna Milandani (02) 2. Eva Korina (05) 3. Galih Adi Prasetyo (15)
55.
ETIKA : Uji & Rekayasa Genetika
Materi 12 Etika didalam pengembangan/aplikasi bioteknologi reproduksi
Kuda merah.
Materi. Terima Kasih !!!
TUJUAN TRANSGENESIS PADA HEWAN :
Kalus haploid – kalus diploid – mesofil daun in vitro  dicacah
JENE VIDA CHRISTANTI, S.Sos. PRINSIP HITUNGAN CAWAN Metode yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah mikroba di dalam bahan pangan terdiri dari : –
FUNGSI ORGAN REPRODUKSI WANITA
PEMULIAAN DAN PERBENIHAN TANAMAN (Modul 3) Tim Penyusun: Prof. Dr
Materi bahasa indonesia Pertemuan kedua Di kelas 8 b.
Mayya Nailul Muna Badiatul Kurniawati Kanzul Fikri Ramadhani M. Ircham Rosyadi Yulvi Kristanti.
Transcript presentasi:

Materi 5 :Koleksi Embrio dan evaluasi kualitas embrio

Materi yang diberikan 1. Metode koleksi embrio menggunakan sistem surgical dan non surgical. 2. Koleksi embrio pada berbagai ternak 3. Identifikasi kualitas embrio

Koleksi embrio Cara pembedahan dan tanpa pembedahan Pengambilan embrio sebelum implantasi Sebelum hari ke sembilan (Fase morula sd blastocyte) Trinil S, Unibraw 2005

Flushing embrio (koleksi embrio tanpa pembedahan) Trinil S, Unibraw 2005

Flushing embrio Pada kuda Trinil S, Unibraw 2005

Flushing equipment Folley catteter, Gun , petridish Trinil S, Unibraw 2005

Peralatan untuk flushing embrio Folley catter terdapat baloon untuk Mengambil embrio Trinil S, Unibraw 2005

Peralatan penting untuk embryo Inverted Microscope for Embryo evaluation Incubator CO2 Mikrokop dimasukkan laminar Trinil S, Unibraw 2005

Medium for ET Trinil S, Unibraw 2005

Pembuatan medium untuk embrio Medium cultur Dan serum Ham- Medium Medium diberi gas CO2 Sebelum digunakan Trinil S, Unibraw 2005

Filter for embryo yang didapat Filter embrio Dituang Ke petridis Filter di bilas agar embrio tidak ada Yang hilang Trinil S, Unibraw 2005

Dari filter dimasukkan petridis untuk dicari embrionya Trinil S, Unibraw 2005

Selanjutnya dilakukan evaluasi embrio untuk melihat kualitasnya Trinil S, Unibraw 2005

EVALUASI EMBRIO Trinil S, Unibraw 2005

Embryo evaluation Embryo manusia Trinil S, Unibraw 2005

Embrio 1 sel , 4 sel dan 8 sel 4 Sel 8 sel 1 sel Trinil S, Unibraw 2005

Morula dan Blastosit Morula Blastosit Trinil S, Unibraw 2005

Morula Trinil S, Unibraw 2005

Blastosit Blastosit ZP Free (Tidak digunakan) Trinil S, Unibraw 2005

Pengambilan embrio dari petri untuk di transferkan atau dibekukan Embryo yang didapat Dimasukkan tabung dan di tutup Parafilm Pengambilan embrio dari disc Trinil S, Unibraw 2005

Peralatan dan penempatan embryo dalam straw Penempatan embrio Trinil S, Unibraw 2005

Equipment for non surgical method Trinil S, Unibraw 2005

Embryo disimpan sebelum di transferkan Trinil S, Unibraw 2005