STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR KD Isi Kimia kelas XI Semester 1 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Kompetensi Dasar Menjelaskan teoriatom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam sistem periodik 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Materi Teori atom Bohr dan mekanika kuantum Bilangan-bilangan kuantum Bentuk orbital Konfigurasi elektron dan diagram orbital Konfigurasi elektron dan hubungannya dengan sistem periodik 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Apakah kamu masih ingat dengan model atom Bohr? Teori atom Bohr dan mekanika kuantum Apakah kamu masih ingat dengan model atom Bohr? Kelebihannya? Kelemahannya? 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Teori atom Bohr Elektron dalam atom hanya dapat beredar pada lintasan dengan tingkat energi tertentu. Pada lintasan yang diijinkan, elektron tidak memancarkan atau menyerap energi. Perpindahan elektron dari satu tingkat energi ke tingkat energi lainnya disertai penyerapan atau pelepasan sejumlah energi tertentu. 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Mengingat kembali model atom Bohr Teori atom Bohr dan mekanika kuantum Mengingat kembali model atom Bohr 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Kelebihan model atom Bohr Teori atom Bohr dan mekanika kuantum Kelebihan model atom Bohr Adanya tingkat-tingkat energi dalam atom KULIT-KULIT ATOM Dapat menjelaskan spektrum dari zat yang berelektron tunggal (gas hidrogen, He+ dan Li2+) 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Kelemahan teori atom Bohr Teori atom Bohr dan mekanika kuantum Kelemahan teori atom Bohr Tapi tidak dapat menjelaskan spektrum dari atom yang berelektron banyak 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Teori atom mekanika kuantum berdasarkan pada.. Teori atom Bohr dan mekanika kuantum Teori atom mekanika kuantum berdasarkan pada.. Azas ketidakpastian Heseinberg “Tidak mungkin menentukan posisi Dan momentum elektron secara bersamaan dengan ketelitian tinggi Hipotesis De Broglie Gerakan partikel bersifat gelombang =h/mv Erwin Schrodinger (1926)Schrondinger equation Posisi elektron tidak dipastikan. Yang dapat dipastikan ruang menemukan kebolehanjadian menemukan elektron paling besar 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Teori atom mekanika kuantum berdasarkan pada.. Hipotesis De Broglie : Gagasan sifat gelombang partikel Dualisme sifat elektron yaitu sebagai partikel dan sebagai gelombang Werner Heisenberg : Azas Ketidakpastian Tidak mungkin untuk mengetahui secara seretak momentum (massa x kecepatan) dan posisi partikel dengan pasti ErwinSchodinger : Persamaan Gelombang Schondinger Model Atom Mekanika Kuantum 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Gerak elektron seperti gelombang 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Teori atom Mekanika Kuantum Model atom ini berdasarkan persamaan gelombang schondinger yang melahirkan fungsi gelombang (psi). Mempertimbang sifat dualisme elektron, yaitu :elektron sebagai partikel, dan gerak elektron bagaikan gelombang. Posisi elektron tidak bisa dipastikan. Posisi elektron adalah peluang menemukan elektron pada setiap titik dalam ruang di sekitar inti Daerah dengan peluang terbesar menemukan elektron disebut Orbital Peluang tersebut ditentukan oleh kuadrat fungsi gelombang (2) 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Teori atom mekanika kuantum Teori atom Bohr dan mekanika kuantum Teori atom mekanika kuantum 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Bilangan-bilangan Kuantum (The Quantum numbers) 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Bilangan-bilangan kuantum 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Teori atom Bohr dan mekanika kuantum Bentuk Orbital 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Bilangan-bilangan kuantum 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Konfigurasi elektron dan diagram orbital 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Sub Kulit Kulit 1 2 3 4 5 6 7 Sub kulit 1s 2s 2p 3s 3p 3d 4s 4p 4d 4f 5s 5p 5d 5f 5g 6s 6p 6d 6f 6g 7s 7p 7d 7f 7g 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Jumlah elektron maksimum Subkulit dan orbital Subkulit Orbital Jumlah orbital Jumlah elektron maksimum s 1 2 p px, py, pz 3 6 d dz2, dxz, dxy, dyz, dx2-y2 5 10 f ………........ 7 14 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Bagaimana menuliskan konfigurasi elektron? Mg (NA = 12) 1s2 2s2 2p6 3s2 [Ne] 3s2 Bentuk panjang Bentuk Pendek 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Konfigurasi elektron gas mulia He (NA = 2) : 1s2 Ne (NA = 10) : 1s2 2s2 2p6 Ar (NA = 18) : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 Kr (NA = 36) : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 Xe (NA = 54) : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 Rn (NA = 86) : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Konfigurasi elektron ion O (NA = 8) : 1s2 2s2 2p4 O-2 (e => 8+2 =10) : 1s2 2s2 2p6 Mn (NA = 25) : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5 Mn2+ ( e => 25 – 2) : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Konfigurasi elektron ion a. Konfigurasi elektron ion positif Ion positif terbentuk dari atom netralnya yang melepas elektron dari kulit terluarnya. Kulit yang sudah terisi dengan nilai n paling besar 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Konfigurasi elektron ion a. Konfigurasi elektron ion positif Na(Z=11): 1s2 2s2 2p6 3s1 Ion Na+ : 1s2 2s2 2p6 Fe(Z=24):1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6 Fe2+ : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d6 Fe3+ : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Bagaimana menentukan jumlah elektron jika diketahui konfigurasi elektronnya? Temukan unsurnya!!!!! Diketahui konfigurasi elektron suatu atom adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3 . Unsur apakah ini? Jawab e of atom = 2+2+6+2+6+2+3 = 23 Jika diketahui konfigurasi ion X2+ adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 e of ion = 2+2+6+2+6+10 =28 1. Vanandium e = 23 2. e = 28 NA = 28 +2 = 30 Zn 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Aturan Hund dan diagram orbital Konfigurasi 8O 1s2 2s2 2p4 Diagram orbital 1s2 2s2 2p4 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Homework : Grafindo 1. Konfigurasi elektron : 12Mg : 1s2 2s2 2p6 3s2 28Ni : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8 30Zn2+ : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 53I- : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 74W : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d4 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Soal-soal konfigurasi elektron dan bilangan kuantum 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Bilangan kuantum elektron (graf 2) 2. Diagram orbital dan bilangan kuantum elektron pada orbital dgn tingkat energi tertinggi. a. 11Na Konfigurasi 1s2 2s2 2p6 3s1 Bilangan kuantum n = 2 l = 0 m = 0 s = +½ 1s2 2s2 2p6 3s1 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar 2. Diagram orbital dan bilangan kuantum elektron pada orbital dgn tingkat energi tertinggi. b. 36Kr 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 [18 Ar] 4s2 3d10 4p6 [18 Ar] 4s2 3d10 4p6 Bil kuantum: n = 4, l=1 m = -1, 0, +1 s= +½, -½ 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar 2. Diagram orbital dan bilangan kuantum elektron pada orbital dgn tingkat energi tertinggi. c. 56Ba 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 [54 Xe] 6s2 Bil kuantum: n = 4, l = 0 m = 0 s= +½, -½ [54 Xe] 6s2 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar 2. Diagram orbital dan bilangan kuantum elektron pada orbital dgn tingkat energi tertinggi. d. 14Si 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2 [10 Ne] 3s2 3p2 Bil kuantum: n = 3, l=1 m = -1, 0 s= +½ [10 Ne] 3s2 3p2 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar 2. Diagram orbital dan bilangan kuantum elektron pada orbital dgn tingkat energi tertinggi. e. 50Sn 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p2 [36 Kr] 5s2 4d10 5p2 [36 Kr] 5s2 4d10 5p2 Bil kuantum: n = 5, l=1 m = -1, 0 s= +½ 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Erlangga No 15 15.a. P (Z = 15) (1). 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 (2). 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 (3). Jumlah kulit: 3 (4). Jumlah elektron yang tidak berpasangan : 3 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Erlangga No 15 15.b. Cr (Z = 24) (1). 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4 [18Ar] 4s1 3d5 (2). [18Ar] 3d5 4s1 (3). Jumlah kulit: 4 (4). Jumlah elektron yang tidak berpasangan : 6 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Erlangga No 15 15.c. Mn (Z = 25) (1). 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5 [18Ar] 4s2 3d5 (2). [18Ar] 3d5 4s1 (3). Jumlah kulit: 4 (4). Jumlah elektron yang tidak berpasangan : 5 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Erlangga No 17 16 Z = 19 (1). 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 (2). K = 2, L = 8, M = 8 dan N = 1 Karena orbitasl 4s lebih rendah energinya daripada energi 3d, sehingga 4s terlebih dahulu diisikan 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Hubungan Konfigurasi elektron dan sistem periodik Istilah-istilah dalam sistem periodik: Periode (Period) Golongan (Group) Blok (Block) 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Periode Lajur Horizontal Nomor periode suatu atom sama dengan jumlah kulit yang ditempati elektron atau nilai n tertinggi yang ditempati elektron. 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Golongan (Group) Lajur vertikal Unsur-unsur yang berada dalam satu golongan memiliki sifat yang mirip dan jumlah elektron valensi yang sama. Jenis dan nomor golongan ditentukan oleh elektron valensi 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Elektron Valensi Elektron Valensi elektron yang dapat digunakan untuk pembentukan ikatan Jenis elektron valensi Atom Gol. Utama (A) Elektron pd kulit. ns dan np Atom Gol. Transisi (B) Elektron pd kulit (n-1)d dan ns Ket : n adalah kulit terluar yang ditempati elektron. 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Contoh Tentukan kulit valensi dan jumlah elektron valensi unsur- unsur berikut : Na (Z=11) Cl (Z=17) Zn (Z=30) 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
The valence elektron for main groups Valence electron configuration Number of valence electrons Main Group ns1 1 IA ns2 2 IIA ns2 np1 2+1 =3 IIIA ns2 np2 2+2 =4 IVA ns2 np3 2+3 =5 VA ns2 np4 2+4 =6 VIA ns2 np5 2+5 =7 VIIA ns2 np6 2+6 =8 VIIIA 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
The valence elektron for transition groups Valence electron configuration Number of valence electrons Transition Group ns2 (n-1)d1 2+1 = 3 IIIB ns2 (n-1)d2 2+2 = 4 IVB ns2 (n-1)d3 2+3 =5 VB ns2 (n-1)d4 2+4 =6 VIB ns2 (n-1)d5 2+5 =7 VIIB 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
The valence elektron for transition groups Valence electron configuration Number of valence electrons Transition Group ns2 (n-1)d6 2+6 =8 VIIIB ns2 (n-1)d7 2+5 =9 ns2 (n-1)d8 2+6 =10 ns1 (n-1)d10 1+10 = 11 IB ns2 (n-1)d10 2+10 = 12 IIB 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Blok Berdasarkan orbital yang ditempati oleh elektron terakhirnya, unsur-unsur dalam sistem periodik dikelompokan dalam 4 blok: Blok s : Golongan IA dan IIA Blok p : Golongan IIIA s/d VIIIA Blok d : Golongan IIIB s/d IIB Blok f : Lantanida dan aktinida 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Konfigurasi elektron dan hubungannya dengan sistem periodik 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Blok, golongan dan periode 12Mg : 1s2 2s2 2p6 3s2 Elektron valensi : 3s2 blok : s Jumlah e- valensi : 2 Gol : IIA Kulit terluar (n) = 3 Perioda : 3 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Blok, golongan dan periode 28Ni : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8 Elektron valensi : 3d8 4s2 blok : d Jumlah e- valensi : 10 Gol : VIIIB Kulit terluar (n) = 4 Perioda : 4 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Blok, golongan dan periode 30Zn2+ : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 30Zn : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 Elektron valensi : 3d10 4s2 blok : d Jumlah e- valensi : 12 Gol : IIB Kulit terluar (n) = 4 Perioda : 4 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Blok, golongan dan periode (I-) 53I- : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 53I : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p5 Elektron valensi : 5s2 5p5 blok : p Jumlah e- valensi : 7 Gol : VIIA Kulit terluar (n) = 5 Perioda : 5 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Blok, golongan dan periode (W) 74W : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d4 Elektron valensi : 6s2 5d5 blok : p Jumlah e- valensi : 6 Gol : VIB Kulit terluar (n) = 6 Perioda : 6 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
IKATAN KOVALEN: TEORI IKATAN VALENSI DAN TEORI HIBRIDISASI Konsep awal: Ikatan kovalen digambarkan sebagai penggunaan bersama pasangan elektron. (G.N Lewis dan W. Kossel th. 1916). a 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
IKATAN KOVALEN: TEORI IKATAN VALENSI DAN TEORI HIBRIDISASI Konsep baru (berdasarkan teori Atom Mekanika Kuantum): 1.Teori Ikatan Valensi 2. Teori Hibridisasi 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
1. Teori Ikatan Valensi: Tumpang Tindih Orbital Ikatan kovalen digambarkan sebagai tumpang tindih orbital-orbital atomiknya Ikatan Kovalen biasa: tumpang tindih yang terjadi melibatkan 2 orbital atomik setengah penuh 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
1. Teori Ikatan Valensi: Tumpang Tindih Orbital Ikatan kovalen biasa Tumpang tindih yang terjadi melibatkan 2 orbital atomik setengah penuh Posisi tumpang tindih sedemikian agar diperoleh energi potensial minimum, yang identik dengan ikatan terkuat. 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Tumpang tindih orbital-orbital s dan p 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Berdasarkan tumpang tindih orbital yang terjadi, ikatan kovalen dibedakan menjadi Ikatan : yang terbentuk akibat tumpang tindih ujung-ujung orbital-orbital secara aksial. Contoh: tumpang tindih s-s, s-p dan p-p 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Berdasarkan tumpang tindih orbital yang terjadi, ikatan kovalen dibedakan menjadi Ikatan : yang terbentuk akibat tumpang tindih ujung-ujung orbital-orbital secara lateral. Contoh: tumpang tindih p-p 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Contoh: Pembentukan ikatan kovalen H-F 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Contoh: Pembentukan 2 ikatan kovalen H-S dalam molekul H2S 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Ikatan kovalen koordinasi Tumpang tindih yang terjadi melibatkan 1 orbital penuh dengan satu orbital kosong. 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Kelemahan teori ikatan valensi Tidak dapat menjelaskan pembentukan ikatan kovalen pada sebagian molekul, termasuk molekul kecil yang melibatkan atom seperti B, Be dan C Solusi Teori Hibridisasi 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar 2. Teori Hibridisasi Hibridisasi peleburan orbital-orbital dari tingkat energi berbeda menjadi orbital-orbital yang energinya setingkat Jumlah orbital hibrida sama dengan jumlah orbital yang terlibat dalam hibridisasi. 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Linus Pauling: Pencampuran orbital-orbital Teori ikatan valensi memiliki kelemahan, yaitu: Tidak dapat menjelaskan pembentukan ikatan kavolen pada sebagian molekul Linus Pauling: Pencampuran orbital-orbital TEORI HIBRIDISASI 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
2. Teori Hibridisasi: Orbital-orbital Hibrid Orbital-orbital dari suatu atom dengan perbedaan tingkat energi yang kecil dapat bercampur membentuk orbital-orbital atomik hibrid 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Orbital-orbital hibrid ekivalen dalam bentuk dan energinya, tetapi berbeda dalam hal orientasi Jumlah orbital hibrid yang diperoleh sama dengan jumlah orbital-orbital atomik awalnya 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Pembentukan 4 ikatan kovalen C-H pada molekul CH4 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Pembentukan 4 ikatan kovalen C-H pada molekul CH4 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Berbagai macam tipe hibridisasi Orbital Asal Orbital hibrida Bentuk orbital s, p sp Linear s, p, p sp2 Segitiga sama sisi s, p, p, p sp3 Tetra hedron s, p, p, p, d sp3d Bipiramid trigonal s, p, p, p, d, d oktahedron 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
BENTUK MOLEKUL (MOLECULAR SHAPE) 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Molecular Geometry (molecular structure) What is molecular geometry?? The three-dimensional arrangement of the atoms that constitute a molecule Water molecule 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Bentuk (Geometri) Molekul Susunan ruang atom-atom dalam molekul TEORI VSEPR Teori Domain elektron 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Types of molecular structure There are five basic shape types for molecule Types Angle bond Structure 1. Linear 180° 2. Trigonal planar 120° 3. Tetra hedral 109,5° 4. Trigonal bipyramid 90° 5. Octahedral 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
How to determine molecular structure? In the solid state the molecular geometry can be measured by X-ray crystallography But for the simple moleculer can be predicted by using two theory: Electron domain theory (VSPER) Hybridasation Theory 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Teori VSEPR( Valence-Shell Electron Pair Repulsion Pasangan-pasangan elektron yang semuanya bermuatan akan berusaha saling menjauhi sehingga tolak-menolak antar pasangan-pasangan tersebut menjadi minimum 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Teori Domain Elektron Suatu cara meramalkan geometri molekul berdasarkan tolak-menolak elektron-elektron pada kulit terluar 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
DOMAIN ELEKTRON Kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron. 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar The position of electron or daerah keberadaan elektron around central atom The number of domain is determined by… 1. Every Bonding Pair 1 domain 2. Every Lone pair 1 domain Electron domain H2O PEI = 2 PEB = 2 The number of domain 4 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Domain dibedakan menjadi 2 Domain Elektron Ikatan (DEI) Yaitu domain yang mengandung pasangan elektron ikatan Domain elektron bebas (DEB). Yaitu domain yang mengandung pasangan elektron bebas 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
Cara menghitung domain Setiap pasangan elektron ikatan (apakah ikatan tunggal, rangkap, atau rangkap tiga). Setiap pasangan elektron bebas merupakan satu domain 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Electron domain The position of electron or daerah keberadaan elektron around central atom The number of domain is determined by… 1. Every Bonding Pair 1 domain 2. Every Lone pair 1 domain H2O PEI = 2 PEB = 2 The number of domain 4 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Practise Domain Determine the number of domain in molecule NH3 XeF4 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
The principal of Domain electron theory Antar domain pada kulit luar saling tolak menolak sehingga domain elektron akan mengatur posisi sedemikian rupa sehingga tolak-menolak minimum. Tabel 1 Pasangan elektron bebas lebih besar gaya tolak menolaknya dibandingkan ikatan The lone pair-lone pair (lp-lp) >the lone pair-bonding pair (lp-bp) >the bonding pair-bonding pair (bp-bp) repulsion. Akibatnya mengecilnya sudut ikatan Bentuk molekul hanya ditentukan oleh pasangan elektron ikatan 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
AXE-Methode Tipe Molekul A : Atom Pusat X : Domain Ikatan n : Jumlah Domain Ikatan (=jumlah atom yang berikatan) E : Domain Bebas m : Jumlah Domaian bebas (=jumlah atom yang bebas) YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar 6/19/2018
X : Domain Elektron Ikatan (=jumlah atom yang terikat pd atom pusat) A : Atom Pusat X : Domain Elektron Ikatan (=jumlah atom yang terikat pd atom pusat) E : Domain Elektron Bebas n : Jumlah DEI m : Jumlah DEB YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar 6/19/2018
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Ex. AXE Tipe molekul H2O .. PEI = 2 n = 2 PEB = 2 m = 2 H : O : H .. AX2E2 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar With Formula H2O Ev = 6 X = Jumlah atom lain yang terikat 2 E = (Ev – X) = 6 – 2 = 2 2 2 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Practise AXE-Methode Determine the molecule type of this compounds BeCl2 8. SF4 BF3 9. SF6 SO2 10. ClF5 CH4 11. XeF4 NH3 OF2 PCl5 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar
YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar Selesai Terima kasih Penyusun: YULFITRIN, M.Si (guru SMA 1 Kota Solok) 6/19/2018 YULFITRIN,M.Si Guru SMAN 1 Sumbar