KONSTRUKTIVISME DALAM KURIKULUM OLEH KHUMAEDAH
PENGERTIAN KONSTRUKTIVISME Constructivism is an approach to teaching based on research about how people learn. Many researchers say that each individual constructs knowledge rather than receiving it from others.” (McBrien & Brandt,1997) (Konstruktivisme adalah satu pendekatan pengajaran berdasarkan kepada penyelidikan tentang bagaimana manusia belajar. Kebanyakan penyelidik berpendapat setiap individu membina pengetahuan dan bukannya hanya menerima pengetahuan dari orang lain)“
Rutherford dan Ahlgren murid mempunyai idea mereka sendiri tentang hampir semua perkara, di mana ada yang betul dan ada yang salah. Jika kefahaman dan miskonsepsi ini diabaikan atau tidak ditangani dengan baik, kefahaman atau kepercayaan asal mereka itu akan tetap kekal walaupun dalam penilaian mereka mungkin memberi jawaban seperti yang dikehendaki oleh guru.
John Dewey pendidik yang cakap harus melaksanakan pengajaran dan pembelajaran sebagai proses menyusun atau membina pengalaman secara berkelanjutan. Beliau juga menekankan pentingnya menyertakan murid di dalam setiap aktivitas pengajaran dan pembelajaran
Piaget belajar merupakan proses adaptasi terhadap lingkungan yang melibatkan asimilasi, yaitu proses bergabungnya stimulus kedalam struktur kognitif. Bila stimulus baru tersebut masuk kedalam struktur kognitif diasimilasikan, maka akan terjadi proses adaptasi yang disebut kesinambungan dan struktur kognitif menjadi bertambah
Konstruktivisme adalah suatu faham bahwa murid membina sendiri pengetahuan atau konsep secara aktif berdasarkan pengetahuan yang sudah ada. Dalam proses ini murid akan menyesuaikan pengetahuan yang diterima dengan pengetahuan yang sudah ada untuk membina pengetahuan baru
HAKEKAT MANUSIA MAKHLUK CIPTAAN TUHAN MAHLUK INDIVIDU MAHLUK SOSIAL (ZOON POLITICON) Mata Hati Mata Fisik Mata Fikir Mata Hati 1. Wiber dalam Mulyana (2004 : 49)
Filsafat Konstruktivisme “Ing ngarso sung tulodo” (bila berada di depan anak didik, beri contoh tauladan), “Ing madyo mbangun karso” (bila berada di tengah-tengah siswa, bangunkan keinginan anak untuk belajar), “Tut wuri handayani” (bila berada di belakang siswa, beri dorongan semangat) (Ki Hadjar Dewantoro)
KONSTRUKTIVISME DALAM KURIKULUM Ditekankan pembelajaran berdasarkan kontekstual Pengetahuan tidak lepas dari konteksnya Penekanan lebih pada konstruksi, interpretasi, koordinasi, dan juga multiple idea Mengupayakan siswa agar aktif Penting diperhatikan adanya perspektif alternative dalam kelas Guru sebagai fasilitator