Prinsip Perbaikan Citra Digital

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PROYEKSI DAN SISTEM KOORDINAT PETA
Advertisements

Transformasi geometri.  Pemindahan objek (titik, garis, bidang datar) pada bidang.  Perubahan yang (mungkin) terjadi: Kedudukan / letak Arah Ukuran.
Bab 5 TRANSFORMASI.
Faculty of Computer Science University of Indonesia Dr. Aniati Murni
Faculty of Computer Science University of Indonesia Dr. Aniati Murni
PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
Mangapul PT/Wahana WAHANA by: Mangapul P.Tambunan Laboratory of GIS & RS- Department of Geography Faculty of Mathematics and Natural Sciences University.
OPERASI-OPERASI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
GALIH WASIS WICAKSONO TEKNIK INFORMATIKA UMM
“Mendeteksi Kebakaran Hutan Di Indonesia dari Format Data Raster”
Perspective & Imaging Transformation
Penjelasan ARCHMAP 13/04/2017.
KUALITAS DATA SPASIAL.
Junta Zeniarja, M.Kom, M.CS
Peta - Sistem Proyeksi - Digitasi Peta -
G e o m e t r i F o t o U d a r a ?.
Perbaikan Kualitas Citra (Image Enhancement)
KONSEP PEMOTRETAN.
PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
Sistem Informasi Geografis
Operasi2 Dasar Merupakan manipulasi elemen matriks :
Operasi-operasi Dasar Pengolahan Citra Digital
OPERASI DASAR CITRA DIGITAL
Transformasi geometri
dan Transformasi Linear dalam
Risha Ardasari Utama, Solimun, M. Bernadetha Mitakda.
PETA.
AYO BELAJAR TRANSFORMASI GEOMETRI !!!
Pemetaan dalam Tata Guna Tanah
Data Spasial.
Peta.
Operasi Aritmatika dan Geometri pada Citra
PROYEKSI DAN SISTEM KOORDINAT PETA
TRANSFORMASI GEOMETRI Transformasi Geometri
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM
Operasi Dasar Pengolahan Citra
Pemetaan Digital Geographic Information System (2 SKS) Semester II – TA 2008/2009 Politeknik Caltex Riau.
Analisis Tekstur.
KOMPUTER GRAFIKA TRANSFORMASI 2D (TRANSLASI DAN SKALA)
Transformasi (Refleksi).
OPERASI GEOMETRI Yohana Nugraheni.
DIGITAL ORTHOPHOTO.
KONVOLUSI DAN TRANSFORMASI FOURIER
Regresi Kuadrat Terkecil
I pendahuluan.
GEODESI GEOMETRI I Pendahuluan.
Transformasi 2 Dimensi.
PENGINDERAAN JAUH.
DIMENSI DUA transformasi TRANSLASI.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI
Teknologi Sensor dalam Penginderaan jauh
Sistem Informasi Geografis
ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN SELAMA 20 TAHUN DI WILAYAH PERBATASAN MAKASSAR – MAROS DENGAN Remote Sensing PROGRAM PASCASARJANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN.
Peta Konsep. Peta Konsep C. Penerapan Matriks pada Transformasi.
Transformasi Geometri 2 Dimensi
IMAGE ENHANCEMENT.
PENGINDERAAN JAUH DR. EKO BUDIYANTO, M.Si..
Peta Konsep. Peta Konsep A. Macam-Macam Transformasi.
Peta Konsep. Peta Konsep B. Transformasi pada Garis dan Kurva.
Transformasi Geometri 2 Dimensi
Konsep dan Representasi Dimensi 3 (3D)
ULANGAN SELAMAT BEKERJA Mata Pelajaran : Matematika
Peta Konsep. Peta Konsep C. Transformasi Geometris.
Teknik Pengukuran dan Perhitungan Pada Pemetaan
PETA DAN PERPETAAN DR. EKO BUDIYANTO, M. Si..
TEKNIK GEOMATIKA DAN GEOSPASIAL
MODUL.1 DATA SPASIAL DAN DATA NON SPASIAL
SUMBER DATA SPASIAL DAN DATA NON SPASIAL
KOMPUTER GRAFIKA TRANSFORMASI 2D (TRANSLASI DAN SKALA)
Metode gps Gigih pilihanto Avina husna
Transcript presentasi:

Prinsip Perbaikan Citra Digital Koreksi Geometri Citra Digital Dwi Arini-2015

Koreksi Geometrik Citra (Rektifikasi) Koreksi Geometrik Citra? Adalah koreksi yang diberikan terhadap citra yang mengandung distorsi geometrik. Tujuan? Agar diperoleh citra dengan geometri yang sesuai dengan obyek aslinya.

Kenapa perlu Koreksi Geometrik? - Citra dapat dibandingkan dengan keadaan sebenarnya di muka bumi secara geometrik (posisi, jarak, luas) - Citra dapat dibandingkan dengan citra/peta lainnya pada area/daerah yang sama. - Citra dapat digabungkan dengan citra/peta lainnya.

Distorsi geometrik Citra Citra dihinggapi distorsi/kesalahan geometrik: - kesalahan sistematik: merupakan kesalahan internal dari sistem pencitraan satelit - distorsi geometri optik dan sensor - pergerakan sistem pencitraan - kesalahan pencitraan sensor - kesalahan acak: merupakan kesalahan akibat gangguan oleh faktor-faktor luar - kecepatan, gerakan, dan ketinggian wahana - rotasi dan kelengkungan bumi - relief permukaan bumi

Kesalahan sistematik pada umumnya telah dikoreksi pada saat pra-pemrosesan data di stasiun bumi berdasarkan data-data orbit satelit Kesalahan acak dapat dihilangkan dengan cara melakukan rektifikasi pada citra

Rektifikasi/transformasi koordinat ? Suatu proses mentransformasi data dari satu sistem grid ke sistem grid lain menggunakan suatu model transformasi geometrik. Proses rektifikasi dilakukan dalam dua tahap: 1. Interpolasi spasial 2. Interpolasi spektral

Interpolasi spasial: adalah metode interpolasi penentuan posisi piksel citra hasil rektifikasi dari citra aslinya xi,yi xi,yi?

Interpolasi spektral: adalah metode interpolasi penentuan nilai spektral piksel citra hasil rektifikasi dari citra aslinya

Interpolasi spasial dibagi menjadi: - rektifikasi dua dimensi (2D) - rektifikasi tiga dimensi (3D)/orthorektifikasi Rektifikasi dua dimensi (2D): - rektifikasi linear - rektifikasi tidak linear

- Sedikit distorsi geometrik pada daerah jauh dari titik kontrol Rektifikasi linear: + polinomial derajat satu/affine/Helmert - Sedikit distorsi geometrik pada daerah jauh dari titik kontrol - kesalahan pada satu titik kontrol akan mengakibatkan residu yang besar - Proses koreksi akan berjalan cepat Rotasi, Skala (arah x, arah y), translasi Diketahui hubungan geometrik antara sistem satu dengan sistem lainnya

- Proses koreksi akan berjalan lambat Rektifikasi tidak linear: + polinomial derajat dua, tiga, empat, lima, n - Akan terjadi distorsi geometrik yang besar pada daerah jauh dari titik kontrol - kesalahan pada satu titik kontrol akan mempengaruhi titik kontrol yang lain - Proses koreksi akan berjalan lambat Tidak diketahui hubungan geometrik antara sistem satu dengan sistem lainnya

Persamaan Polinomial

Jumlah titik kontrol minimum Yang dibutuhkan untuk rektifikasi dengan metoda polinomial

Karakteristik transformasi tidak linear + + + * ? + + + + + +

Polinomial derajat satu Polinomial derajat dua Polinomial derajat tiga

Citra satelit belum terkoreksi geometrik Citra satelit sudah terkoreksi geometrik

Sumber acuan yang dapat digunakan sebagai titik kontrol: 1. Peta hardcopy/softcopy 2. Titik-titik GPS (Global Positioning System) 3. Citra 4. Sistem lokal

Pertimbangan penentuan proyeksi peta: - luas daerah yang dipetakan - letak daerah yang dipetakan - tujuan pemetaan Proyeksi peta: - sama luas - sama arah/konform - sama jarak

RMS error =( ( ( ( xi - xorg ) 2 + ( yi - yorg ) 2 )))/n) 1/2 Menentukan ketelitian interpolasi spasial RMS error =( ( ( ( xi - xorg ) 2 + ( yi - yorg ) 2 )))/n) 1/2 yi ,xi:koordinat raw titik kontrol citra awal xorg, yorg: koordinat raw titik kontrol sistem 2 pada citra awal

Interpolasi spektral terdiri dari: 1. Nearest neightbour /Tetangga terdekat 2. Bilinear /empat tetangga terdekat 3. Cubic convolution /16 tetangga terdekat Bv=25 ?

Faktor penentu ketelitian hasil rektifikasi: 1. Konfigurasi penempatan/identifikasi titik kontrol pada citra - Distribusi titik kontrol (GCP) - Identifikasi titik kontrol (GCP) 2. Salah pemilihan model matematika 3. Kondisi sensor/kamera 4. Kondisi Relief/topografi

Nearest neightbour Xr = (xi|min(dxi)) Yr = (yi|min(dyi))

Bilinear

cubic convolution

Radial distorsi kamera

Kemiringan sensor Distorsi karena relief

relief permukaan bumi

pergerakan sistem pencitraan

Distorsi perubahan kecepatan wahana

rotasi dan kelengkungan bumi

Distorsi karena rotasi bumi

Pencitraan Stereo

Citra dapat dibandingkan dengan keadaan sebenarnya di muka bumi Luas=1000 ha Rumah saya

Citra dapat dibandingkan dengan citra/peta lainnya pada area/daerah yang sama

-        paralax -        perputaran scanning -        variations in platform stability including changes in their speed, altitude, and attitude (angular orientation with respect to the ground) during data acquisition. -        Rotasi bumi -> skewed distortion -> satelit multi spectral -         

TERIMA KASIH