MATERI KULIAH DASAR-DASAR ILMU TERNAK DOSEN “Yopy Imenuel Ismael”

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STRES PENGUBAH TINGKAH LAKU TERNAK
Advertisements

Pemilihan dan Pemeliharaan Ternak Sapi
Ilmu produksi aneka ternak Kelompok 2
Nama : M.Syamsul Huda Kelas : E NIM :
ZOOTEKNIK SEMULA DIARTIKAN SEBAGAI ILMU PETERNAKAN ( ANIMAL HUSBANDRY ). KEMUDIAN DIBATASI PADA TEKNIK YANG DILAKUKAN DALAM MENANGANI TERNAK. SEMUA.
Flushing : Peningkatan makanan pada babi betina / dara yang dikawinkan
JENIS-JENIS SAPI POTONG
BIODIVERSITAS TERNAK Desy Eka Putri E.
Bangsa-bangsa Ternak Sapi dan Kerbau
MANAJEMEN BABI II.
TITIK KRITIS MANAJEMEN BUDIDAYA PETERNAKAN SAPI POTONG
Di Susun Oleh Munifatus Zuroidah
Domba dan Kambing.
Domba dan Kambing.
USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI PERAH
BABI.
MANAJEMEN PEMELIHARAAN
MANAJEMEN PETERNAKAN BABI
PERTUMBUHAN Pertumbuhan merupakan phenomena komplek, dimulai ketika sel telur dibuahi sampai ternak mencapai ukuran dewasa. Perkembangan adalah proses.
BETERNAK DOMBA DAN KAMBING
BAYU WIANTO Kelas E No. Absen 33 NIM
Oleh : Prof. Dr. Ir. Pollung H, Siagian. MS Parsaoran Silalahi S.Pt
TEKNOLOGI BUDIDAYA TERAK AYAM DRH. ROSMAWATY SAOENI,MP
MANAJEMEN TERNAK BABI.
Produktivitas ditinjau dari aspek pertumbuhan dan perkembangan jaringan Sasaran : produksi daging atau edible portion per unit atau per ekor maksimal Tujuan.
MATERI KULIAH ILMU PRODUKSI TERNAK POTONG OLEH: HENNY LEONDRO, S.Pt,MP
Produktivitas ditinjau dari aspek pertumbuhan dan perkembangan jaringan Sasaran : produksi daging atau edible portion per unit atau per ekor maksimal Tujuan.
Soeparno, Ilmu dan Teknologi Daging. Gama-Press, Yogyakarta.
MEMPERBAIKI KELOMPOK ATAU POPULASI TERNAK BIBIT
PENYEDIAAN DAGING NASIONAL
PEMBIBITAN SAPI POTONG
KUALITAS DAGING DAPAT DIPERTAHANKAN
MANAJEMEN PEMELIHARAAN
MANAJEMEN PEMELIHARAAN
MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK
NUTRIEN PENYUSUN PAKAN DAN TUBUH TERNAK nick. co
MENGGERAKKAN PRODUKSI TERNAK KAMBING DOMBA BERORIENTASI EKSPOR
NUTRIEN PENYUSUN PAKAN DAN TUBUH TERNAK nick. co
Tatap muka ke 6 SISTEM PRODUKSI SAPI POTONG
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan
Tujuan Instruksional Khusus :
SISTEM PRODUKSI TERNAK KERBAU
Bangsa-Bangsa Sapi dan Kerbau.
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Kambing dan Domba
Teori Pertumbuhan Pertumbuhan dimulai pada saat terjadinya pembuahan yang kemudian dilanjutkan dengan proses hiperplasia (peningkatan jumlah sel jaringan)
SATUAN TERNAK DAN KOEFISIEN TEKNIS.
Tata Laksakna Pengawinan
2, Solusi yang Ditawarkan
Nama: Lu’luil Hamsah NIM : Kelas : E
DANA MANDASARI ZELIKA DEWI NIM : KELAS:E
Pakan sebagai faktor penunjang produktivitas sapi potong
POLA PRODUKSI Klasifikasi ternak sapi Berdasarkan jenis kelamin :
PERTUMBUHAN Lanjutan ….
MANAMENT PEMELIHARAAN SAPI PERAH
TUMBUH KEMBANG TUBUH TERNAK
KUALITAS DAGING DAPAT DIPERTAHANKAN
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan
RUANG LINGKUP ILMU DAN TEKNOLOGI DAGING
POTENSI PRODUKSI dan KEMAMPUAN ADAPTASI LINGKUNGAN PADA SAPI DAN KERBAU Surotul Khikma Chindya Rista sari Devi Navalia
Oleh :.
PEMELIHARAAN TERNAK SAPI
MEMPERBAIKI KELOMPOK ATAU POPULASI TERNAK BIBIT
Menyusun program pemuliaan
KONSEP DASAR BUDIDAYA TERNAK KELINCI
“T EKNOLOGI P RODUKSI T ERNAK SAPI ” “Bangsa bangsa ternak sapi” Yopy Imenuel ismael, s.st., mm.
ZUL DJALALI WAL IKRAM : DINA PRATIWI : KHAERUN NAS : EDI SUNUSI : RAHMATANG :
PEMELIHARAAN AYAM PETELUR KOMERSIL
Asal usul domba dan kambing
Asal usul ternak.
MANAJEMEN PEMELIHARAAN. PERKANDANGAN KANDANG TENAK LEBIH NYAMAN MEMUDAHKAN TATALAKSANA PEMELIHARAAN LEBIH EFISIEN.
Transcript presentasi:

MATERI KULIAH DASAR-DASAR ILMU TERNAK DOSEN “Yopy Imenuel Ismael”

PENDAHULUAN Ternak adalah hewan yang sengaja dipelihara manusia untuk diambil produksinya Hewan piaraan adalah hewan yang dipelihara manusia untuk kesenangan /hobby. Yang termasuk ternak : a. Sapi : - tipe perah : susu - tipe potong: daging b. Kambing : - tipe perah : susu - tipe potong : daging

c. Ayam : - petelur - pedaging d. Babi : - Tipe potong :daging Ternak potong adalah : ternak yang dipelihara yang kemudian dipotong untuk diambil dagingnya. Berdasarkan struktur alat pencernaannya ternak potong dibagi menjadi : a. Non Ruminansia(monogastrik) Pseudo Ruminansia : kelinci Non Ruminansia:Babi

b. Ruminansia (Poligastrik) : T.Potong Besar : Sapi dan Kerbau T.Potong Kecil : Kambing dan Domba

PROSPEK TERNAK POTONG DI INDONESIA Di Indonesia ternak potong yang banyak dikonsumsi adalah sapi Prospek ternak sapi mengalami peningkatan, hal ini disebabkan : a. Meningkatnya kesadaran masya- rakat akan pentingnya mengkonsumsi protein hewani untuk pemenuhan gizi b. Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk c. Meningkatnya pendapatan masyarakat

Meningkatnya permintaan daging sapi yang tidak diimbangi dengan peningkatan populasi berdampak pada jumlah permintaan>>> stock sehingga untuk memenuhi permintaan masyarakat import sapi. Upaya Peningkatan populasi melalui : 1. Pengaturan Kelahiran : a. Inseminasi Buatan b. Alami : mendatangkan pejantan yang mutunya baik

sehingga dapat memperbaiki mutu genetik sapi-sapi lokal sehingga kualitas dagingnya baik bisa diekspor. Menurunkan angka kematian dengan pencegahan dan pengendalian penyakit. Pengaturan pemotongan (ada syaratnya) : - Sapi yang dipotong memenuhi kriteria sehat untuk mendapatkan kulaitas daging yang baik.

- Adanya larangan memotong sapi-sapi yang produktif. Pemotongan ternak dianjurkan di RPH (Rumah Potong Hewan) Why ????

Keuntungan secara umum beternak sapi, kambing, domba dan babi adalah : Sebagai utama penghasil daging bahan makanan sumber protein hewani yang diperlukan untuk pertumbuhan Sebagai tabungan : sebagai usaha sampingan diluar pertanian ( sapi, kambing dan domba) babi : sebagai usaha pokok

3. Sebagai penghasil pupuk Di perkebunan kopi ada penggabungan dengan ternak kambing dan domba. Kambing+domba mendapat makanan dari tanaman naungan kopi ( lamtoro, gliricida) hijauan pakan ternak yang baik Kotoran kambing dan dombanya bisa untuk pupuk di lahan perkebunan kopi.

4. Sebagai penghasil wool, kulit dan tulang. 5. Sebagai obyek pariwisata : a. Madura : karapan sapi b. Priangan (Jabar) : adu domba

Manfaat Ternak Kambing: Prolifik ( dapat beranak lebih dari satu) Juml anak per kelahiran 1,5 Upaya untuk meningkatkan jumlah anak yg dilahirkan “ Flushing” yaitu : a. Memberikan pakan konsentrat yang baik beberapa saat sebelum dikawinkan untuk meningkatkan jumlah anak ( meningkatkan jumlah ovum yang diovulasikan).

b. Memberikan pakan yang baik beberapa saat sebelum melahirkan untuk meningkatkan berat lahir. Bila Berat Lahir tinggi maka Berat sapih tinggi, pertumbuhan berat badan tinggi. Tahan terhadap beberapa penyakit dan parasit. 3. Produksi susunya tinggi bila dibandingkan dengan sesama ternak potong kecil

Keistimewaan Susu Kambing : Kandungan Mineralnya tinggi Warnanya lebih putih Butir-bitir lemaknya lebih kecil sehingga penyerapan oleh saluran pencernaan lebih mudah. Bersifat basa Anak balita tidak baik diberi susu sapi karena butir-butir lemaknya besar, tidak dapat diserap dan dapat menghambat penyerapan zat lain.

Kerugian Ternak Kambing : Kalau makan tanaman sampai habis sehingga tanaman mati Prosentase karkasnya kecil hanya 44 – 50% (babi mencapai 80%)

Manfaat Ternak Domba : Prolifik ( dapat beranak lebih dari satu) Dapat memanfaatkan ternak gersang ( bisa makan seadanya). Pemeliharaannya sederhana Bila dilepas di tanah yang gersang dapat membantu kesuburan tanah (dengan meninjak-injak tanah / seperti di dangir dan kotoranya untuk pupuk). Kerugian Ternak Domba : 1. Tidak tahan terhadap penyakit dan parasit

Manfaat Ternak Babi : Prolifik (dapat beranak lebih dari satu), litter size 8 – 12 ekor / kelahiran Paling efisien dalam merubah pakan menjadi daging - Dari 3 – 3,5 kg pakan jadi 1 kg daging - Domba : 4,5 kg pakan jadi 1 kg daging - Sapi : 6 – 10 kg pakan jadi 1 kg daging % Karkas tinggi : 65 -80% Daging babi kalorinya tinggi

Kerugian Ternak Babi : Tidak dapat diusahakan di sembarang tempat, harus ada kesepakatan / ijin dari masyarakat setempat. Biaya pakan tinggi karena pakan babi adalah konsentrat Sangat peka terhadap infeksi parasit dan penyakit.

Istilah-istilah : Hewan : semua binatang yang hidup di darat dan air baik yang dipelihara maupun hidup liar 2. Hewan Piaraan : hewan yang dipelihara untuk kesenangan/ hoby 3. Ternak : hewan yang dipelihara untuk diambil manfaat / produksinya 4. Tipe : hewan dalam satu bangsa yang dibedakan menurut kemampuan produksinya

example : tipe perah, tipe potong Peternak : orang yang mata pencahariannya sebagian atau seluruhnya bersumber pada peternakan Peternakan : pengusahaan ternak Marking : pemberian tanda pada ternak agar mudah dikenali ( untuk identifikasi) Dehorning : penghilangan tanduk pada ternak Pemotongan kuku pada ternak

10. Litter Size : Jumlah anak per kelahiran 11. Ovulasi : keluarnya ovum dari ovarium 12. Dewasa kelamin : mulai berfungsinya alat reproduksi jantan / betina 13. Calving Interval : jarak beranak antara kelahiran satu dengan kelahiran berikutnya (sapi) 14. Lambing interval : jarak beranak pada domba

15. Kidding Interval : jarak beranak pada kambing 16. Calf : anak sapi Kid : anak kambing Lamb : anak domba Piglet : anak babi 17. Days open : waktu kosong setelah ternak beranak sampai dikawinkan kembali DOMBA Sheep : domba untuk segala umur dan segala jenis kelamin Ram : Domba jantan dewasa

Ewe : domba betina dewasa Lamb : anak domba untuk semua jenis kelamin Mutton : daging domba Docking : Pemotongan ekor pda domba Lambing Interval : jarak beranak pada domba Lamb Crop : jml anak lahir jml induk bunting Dagging : membersihkan wol pada kaki belakang domba dari feces Tagging : memotong wol yang ada di sepanjang ekor

11. Flushing : memberikan makanan tambahan yang lebih baik pada ternak menjelang musim kawin atau mendekati beranak 12. Grazing : cara ternak domba mengambil / makan rumput KAMBING Goat : kambing untuk segala jenis umur dan segala jenis kelamin Buck : kambing jantan dewasa Doe : Kambing betina dewasa

4. Kid : anak kambing untuk semua jenis kelamin Kidding Interval : jarak beranak pada kambing Chevon : daging kambing Mohair : Bulu kambing yang dapat dibuat pakaian Chamois : Kulit kambing yang disamak Browsing : Cara kambing makan daun-daunan Flushing : memberikan makanan tambahan yang lebih baik pada ternak menjelang musim kawin atau mendekati beranak

BABI : Swine / Pig : babi untuk semua umur dan jenis kelamin Boar : Babi jantan dewasa Sow : Babi betina dewasa Piglet : anak babi Barrow : babi jantan yang dikebiri Gilt : anak babi betina sampai beranak pertama kali Pork / Bacon : daging babi Farrow : induk babi yang melahirkan anak

SAPI : Calf : anak sapi (pedet) untuk semua jenis kelamin Heifer : sapi dara ( sapi yang berumur lebih dari 1 tahun sampai dikawinkan) Bullock : Sapi jantan muda Bull : sapi jantan dewasa Cow : Sapi betina dewasa yang pernak beranak (induk) Calving Interval : jarak kelahiran pada sapi Beef : daging sapi Beef Cattle : Sapi Potong Dairy Cattle : Sapi Perah

10. Calf Crop : jml anak lahir jml induk beranak 11. Dipping : mencelupkan seluruh badan ternak ke dalam suatu bak yang berisi antiseptic untuk tujuan pencegahan dan membasmi parasit

DOMBA Sistematika DOMBA : Kingdom : Animalia Phylum : Chordata / Vertebrata Class : Mammalia Ordo : Artiodactyla Family : Bovidae Genus : Ovis Species : Ovis aries Sejarah dan Domestikasi : Asal usul ternak domba ada Kesimpangsiuran. Domba yang ada sekarang diturunkan dari 4 jenis domba

Liar yaitu : Ovis mussimon, ovis vignei dan ovis argali dan ovis Arkel yang sampai pada suatu daerah kemudian beradaptasi kemudian menetap. Tahun 1975 didatangkan domba dari Australia yang ditempatkan di Jawa Barat yaitu domba Suffolk dan Dorset, sekarang hampir semua propinsi ada keturunanya. Sebelum domba impor didatangkan, Indonesia mempunyai domba lokal yaitu

Domba Ekor Pipih (DEP) Hasil persilangan domba-domba import : 1.Domba Priangan di Jawa Barat 2.Domba Ekor Gemuk (DEG) di Jawa Timur, Sulawesi dan Lombok 3.Sufas ( Suffolk >< Gibas / domba lokal) Dormer ( Dorset >< Merino) Dormas (Dormer >< Gibas)

Tipe Domba Luar Negeri : Menurut kegunaannya domba dibagi 4 tipe : Tipe Wol : sebagai penghasil wol Cirinya : - Keadaan wol baik, tidak kasar dan tidak terlalu panjang - Badannya tidak besar dan padat - Pertambahan berat badannya lambat - Tahan terhadap kekurangan makanan - Karkasnya rendah 40%

Berdasarkan kualitas Wol : a.Domba Wol Baik : Merino (Spanyol), Rambouillet (Prancis) b.Domba wol Medium : Southdown, Shropshire, Hampshire (Inggris), Suffolk, Dorset, Oxford (Inggris), Cheviot (Scotland). c.Domba Wol Kasar : Leicester, Lincoln (Inggris). 2.Tipe Daging Cirinya : - Badannya besar, kompak dan padat

Bagian-bagian tubuh tampak berisi daging Cepat dewasa dan pertambahan badan baik Karkas 48% Exampel : Domba Rambouillet, Southdown, Shropshire, Hampshire 3. Tipe Susu Terkenal dari Belanda yaitu : domba Friesland, Zealand, Vlaams. Merupakan penghasil susu yang baik karena kadar lemaknya tinggi bisa dibuat keju.

4. Tipe Kulit : penghasil kulit mentah bersama bulunya, daging dan wolnya sedikit. Exampel : Domba Karakul, Persian Lamb Tipe dan Bangsa Domba Indonesia : Domba Priangan : Domba Merino >< Domba asli Indonesia Cirinya : - badanya kecil - Wolnya kasar - warnanya macam- macam (hitam, coklat dan putih)

2. Domba Garut : keturunan dari domba priangan dan DEG Cirinya : - temperamenya galak - bentuk tubuh kuat Ketangkasan domba dipertonton kan sebagai olah raga adu Domba 3. Domba Ekor Gemuk (DEG) : asal usulnya tidak jelas, banyak ada di Indonesia bagian timur karena cocok di daerah kering. Cirinya : - Badanya agak kecil - Ekor panjang lebar menimbun lemak tetapi ujung ekor tidak berlemak

KAMBING Sistematika KAMBING : Kingdom : Animalia Phylum : Chordata / Vertebrata Class : Mammalia Ordo : Artiodactyla Family : Bovidae Genus : Capra Species : Capra hirkus Sejarah Kambing yang ada sekarang diturunkan dari 3 jenis kambing liar yaitu : Capra hirkus dari

Daerah Pakistan dan Turki, Capra falconeri dari daerah Kasmir, Capra prisca dari daerah Balkan. Indonesia memiliki bangsa kambing lokal : Kambing Kacang. Untuk memperbaiki kambing asli Indonesia didatangkan kambing-kambing perah dari luar negeri ( tahun 1905). Kambing luar negeri yang pernah masuk ke Indonesia adalah : Etawa, Saanen, Toggenburg, Mountgommery

Tipe dan Bangsa Kambing Luar Negeri : Tipe Daging Cirinya : - Badan besar, kompak dan padat - Bagian tubuhnya tampak berisi daging - Cepat dewasa dan pertumbuhannya baik Exampel : - Kambing Boer dari Afrika Selatan - Jamnapari dari India - Sahel dari Afrika Barat - Matou dari Cina Tengah

2. Tipe Susu Cirinya : - Tubuh bagian belakang lebar dan dalam - Ambing besar - Vena susu tampak besar dan berkelok- kelok - Kulitnya tipis dan elastis Exampel : - Saanen, Etawah, Anglo Nubian, Alpen, Toggenburg

3. Tipe Mohair (Bulu) Example : - Angora dari Asia Tengah - Kashmir dari Pegunungan Tibet Tipe dan Bangsa Kambing Indonesia : Kambing Kacang Kambing Peranakan Etawah / Jawa Randu

BABI Sistematika KAMBING : Kingdom : Animalia Phylum : Chordata / Vertebrata Class : Mammalia Ordo : Artiodactyla Family : Suidae Genus : Sus Species : Sus vittatus Sejarah Jenis babi liar yang pertama di domestikasi adalah Sus vittatus kemudian menyusul Sus serofa

Di Indonesia pernah dimasukkan babi dari luar negeri antara lain : Hampshire, Yorkshire,Tamworth, Saddleback tujuannya untuk memperbaiki babi lokal Indonesia. Tipe dan Bangsa Babi Luar Negeri : Tipe Daging Cirinya :- badanya panjang, lebar, punggung berbentuk busur - Dadanya dangkal dan sempit

Example : Berkshire dari Inggris Chester White dari Amerika Serikat Hampshire dari Inggris Hereford dari Amerika Serikat, merupakan hasil persilangan antara babi Duroc >< Chester White Duroc dari Amerika serikat Poland China dari Amerika Serikat 2. Tipe Sedang / Bacon Tipe Cirinya : - bentuk badan sedang tapi memanjang - Timbunan lemak sedang - Yorkshire dari Inggris

Tamwort dari Inggris VDL ( Vereedelde Duitse Landvarken) dari Jerman dan Eropa VNL ( Vereedelde Nederlandse Landvarken) dari Belanda 3. Tipe Lemak/ Lard Tipe Cirinya : - Badan pendek, lebar, dalam - Kaki pendek - Leher tebal Example : Bangsa-bangsa babi Indonesia masuk tipe ini

Tipe dan Bangsa Babi Indonesia: Babi asli Indonesia adalah babi hutan yang hidup liar di hutan- Hutan Babi Sumatra dari Sumut Cirinya :- warna hitam pekat - badannya kecil 2. Babi Nias dari Pulau Nias Cirinya : - Badanya kecil - Warna putih atau belang hitam 3. Babi Jawa dari Jawa Cirinya : - Tubuh pendek tampak gemuk - Moncongnya panjang

4. Babi Sumba dari Pulau Sumba Cirinya : - Warna hitam mulus - Tubuhnya pendek - Telinga kecil dan tegak 5. Babi Bali Cirinya : - Tubuhnya kecil - Warna belang hitam - Punggung melengkung ke bawah

PRODUKTIVITAS seekor ternak untuk berproduksi dan bereproduksi Produktivitas adalah kemampuan seekor ternak untuk berproduksi dan bereproduksi Breeding feeding manajemen

Produktivitas Genetik Ternak 30% Lingkungan 70% manajemen iklim Produktivitas ternak dipengaruhi oleh Breeding, Feeding dan Manajemen (Piramida segitiga)

Produktivitas dapat ditingkatkan apabila ke -3 faktor dapat berjalan secara simultan Produktivitas ternak potong di negara kita masih rendah artinya kebutuhan masyarakat akan daging belum dapat terpenuhi

Faktor yang menyebabkan rendahnya produksi daging : Populasi rendah - sapi dipelihara peternak rakyat (90% peternak kita adalah peternak rakyat yg sistem pemeliharaan msh tradisional dgn skala pemilikan rendah) - usaha peternakan hanya sebagai usaha sambilan Tujuan pemeliharaan dan penggunaan bibit blm memadai

Sapi Potong : - dipelihara sebagai ternak kerja, setelah tua baru dijual sebagai ternak potong Penggunaan bibit : seleksi dan culling tidak dilakukan 3.Ketersediaan pakan yang terbatas Pakan hijauan : sifatnya musiman dan kontinuitas tidak terjamin. Peternak tradisional, pakan hijauan diperoleh dari lingkungan sekitar sehingga kualitas hijauan rendah, jumlah

dan kontinuitas terbatas yg berakibat potensi genetik ternak tidak muncul seperti yg diharapkan Upaya perbaikan produksi ternak potong dapat ditempuh melalui : Penggunaan bibit yang baik Perbaikan mutu bibit dapat dilakukan melalui : Inseminasi Buatan yaitu usaha manusia untuk memasukkan sperma ke dalam saluran reproduksi betina dengan menggunakan alat khusus.

Keuntungan Inseminasi Buatan : - Tidak perlu biaya pemeliharaan sapi pejantan - Dapat memanfaatkan sperma pejantan unggul dengan biaya murah Efisiensi penggunaan pejantan Dapat mengevaluasi lebih cermat seekor pejantan untuk tujuan pemuliabiakan dengan melihat sifat keturunannya Kerugian Inseminasi Buatan : - Butuh inseminator yang trampil dan berpengalaman, jika tidak

trampil IB gagal Bila tata laksana IB tidak baik tingkat konsepsi rendah b. Embryo Transfer adalah suatu teknik pemindahan embrio dari uterus sapi donor ke sapi recipien dengan jalan merangsang tubuh sapi donor untuk dapat menghasilkan sel telur lebih dari satu (dengan preparat hormon bisa 10-30 sel telur) .

Keuntungan Embryo Tranfer : Mempercepat produksi bibit ternak unggul tanpa tercampur dengan sapi lokal meskipun recipiennya sapi lokal Menghemat waktu : 1 sapi donor menghasilkan 15 – 20 pedet / tahun Kelemahan Embryo Transfer : Biaya Mahal Perlu pengalaman untuk seleksi embryo yang siap ditransplantasi Bila resipien kecil perlu cecar

2. Perbaikan makanan baik kualitas maupun kuantitas. Pengaruh pakan terhadap produktivitas : - Bila kekurangan pakan pertumbuhan lambat akan mempengaruhi proses reproduksi (lambat birahi) Ada korelasi positif antara pertambahan berat badan dengan dewasa kelamin, makin cepat PBB makin cepat dewasa kelamin tercapai.

Pemberian pakan harus sesuai dengan kondisi biologis hewan, harus tahu periode tertentu masa pembentukan atau penimbunan daging. 3. Pemeliharaan Baik Menjaga kebersihan kandang dan peralatan serta kebersihan ternak karena ternak yang sakit produktivitasnya rendah. 4. Menjaga kesehatan Pencegahan penyakit dan vaksinasi Sanitasi peralatan dan kandang

Pemasaran hasil ternak potong Adanya pengawasan terhadap tataniaga / jalur pemasaran hasil ternak

PERTUMBUHAN Pertumbuhan adalah : - Perubahan massa dari tubuh ternak yang ditandai dengan kenaikan berat badan - Pertambahan berat badan atau ukuran tubuh sesuai dengan umur Indikator ukuran pertumbuhan : - Berat badan - Ukuran Tubuh : tinggi badan, lingkar dada, lebar dada

Perkembangan adalah : perubahan ukuran serta fungsi dari berbagai bagian tubuh sejak embryo sampai dewasa Example : - Perkembangan jaringan ambing pada saat bunting - Rumen pada saat pedet (kecil) setelah dewasa rumen membesar Pertumbuhan terdiri dari : a.Hypertrophy : peningkatan ukuran sel b.Hyperplasia : bertambahnya jumlah sel

Pertumbuhan : Prenatal ( sebelum lahir) yaitu pertumbuhan di dalam kandungan. Dimulai sejak terjadinya konsepsi (pertemuan ovum dan sperma) sehingga menghasilkan foetus. Pertumbuhan Foetus : 1. Awal kebuntingan : lambat (2/3 kebuntingan ) yang terjadi adalah Hyperplasia 2. Akhir kebuntingan : cepat (1/3 kebuntingan) yang terjadi adalah Hypertrophy, sehingga pada saat ini

kebutuhan pakan meningkat baik kualitas maupun kuantitas. Prenatal :- Hyperplasia : 2/3 kebuntingan - Hypertrophy : 1/3

b.Post natal (setelah lahir) Yang tumbuh setelah lahir adalah syaraf, kerangka dan otot Setelah hewan dilahirkan rangka/tulang tumbuh cepat dalam waktu singkat diikuti pertumbuhan otot dan lemak Pertumbuhan lemak terjadi sesudah pertumbuhan jaringan tulang dan otot selesai. Pada awal pertumbuhan tulang tumbuh cepat sekitar pubertas pertumbuhan otot tercepat sedangkan pada akhir pertumbuhan lemak tumbuh cepat

Semua ternak awal pertumbu han lambat kemudian cepat sampai mencapai maksimal kemudian akan menurun dan berhenti. Menjelang pubertas pertumbuhan ternak cepat, mendekati dewasa tubuh pertumbuhan lambat, terjadi penurunan efisiensi pakan, konversi pakan meningkat, menyebabkan feed cost / gain tinggi sehingga peternak dianjurkan untuk menjual ternaknya antara pubertas sampai dewasa tubuh.

Setiap peningkatan berat badan tidak selalu diikuti oleh perkembangan jaringan otot. Example : ternak dewasa tubuh berat badanya meningkat tetapi peningkatan berat badan bukan karena pertumbuhan jaringan otot tetapi karena deposisi lemak. Why kita mengharapkan pertumbuhan yang cepat ??? 1. Pertumbuhan tinggi waktu yang diperlukan untuk produksi lebih singkat.

2. Pertumbuhan tinggi waktu pendek, jumlah ransum yang diberikan sedikit 3. Pertumbuhan cepat pencapaian masa birahi lebih cepat karena pertumbuhan yang cepat juga akan mempercepat pertumbuhan organ reproduksi.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN : A. FAKTOR INTERNAL Bangsa (Breed) Bangsa sapi tipe potong pertumbuhannya lebih cepat daripada tipe kerja Ex : Hereford > Ongole Umur Menjelang pubertas laju pertumbuhan maksimal, mendekati dewasa tubuh laju pertumbuhan menurun sampai akhirnya berhenti.

3.Jenis Kelamin Ternak jantan laju pertumbuhannya lebih cepat daripada ternak betina pada tingkat umur yang sama karena pada ternak jantan ada hormon androgen yang akan memacu anabolisme (pembentukan) protein. 4.Perlakuan Khusus Misalnya ternak jantan yang dikastrasi atau pemberian hormon laju pertumbuhanya berbeda dengan yang tidak dikastrasi / diberi hormon.

Ternak yang dikastrasi laju pertumbuhannya lebih tinggi daripada yang tidak dikastrasi karena ternak yang dikastrasi tidak akan mengalami libido / birahi sehingga energi yang diperoleh dari pakan akan digunakan / dikonsentrasikan untuk pertumbuhan. 5. Latihan / Gerakan Mekanik Ternak yang dipekerjakan laju pertumbuhannya rendah karena kelebihan nutrisi (energi) yang diperoleh dari pakan tidak akan terdeposit

pada jaringan tetapi digunakan untuk mendukung gerakan mekaniknya. B.FAKTOR EKSTERNAL 1. Pakan Bila pakan yang diberikan baik kualitas maupun kuantitasnya rendah maka pertumbuhan akan lambat. 2. Iklim (Suhu udara) akan mempengaruhi laju pertumbuhan. Bila suhu udara tinggi ternak akan stres sehingga selera minum tinggi, nafsu makan rendah, konsumsi pakan rendah, berat badan tidak akan naik.

KOMPOSISI KARKAS Karkas adalah bagian tubuh ternak setelah dipotong dikurangi kepala, darah, kaki, kulit dan jerohan. Komponen utama karkas adalah : tulang, otot dan lemak Komponen kimia karkas : air, protein, lemak Faktor-faktor yang mempengaruhi komposisi karkas 1. Genetik

Bangsa yang sama menghasilkan komposisi karkas berbeda Bangsa yang sama menghasilkan komposisi karkas berbeda. Bangsa ternak yang sama disebabkan oleh perbedaan ukuran tubuh dewasa atau perbedaan berat pada saat dewasa. 2. Jenis kelamin Pada umur yang sama antara ternak betina dan jantan mempunyai komposisi karkas berbeda. Pada ternak jantan ada hormon androgen yang berfungsi untuk merangsang

anabolisme protein sehingga jantan lebih cepat tumbuh lebih banyak tulang dan otot. Betina cenderung lebih banyak lemaknya daripada jantan. 3.Perlakuan ( Kastrasi) Ternak jantan yang dikastrasi biasanya lebih cepat gemuk dalam waktu yang lebih pendek ( energi untuk libido dialihkan untuk fattening). Proporsi daging dari karkas lebih rendah, cenderung mengandung lemak lebih banyak.

4.Pakan Peningkatan konsumsi energi akan meningkatkan kadar lemak karkas. Ternak yang diberi pakan konsentrat ( dry lot) kandungan lemak karkas lebih tinggi daripada ternak yang diberi pakan hijauan ( pasture). Pakan konsentrat konsentrasi energi termetabolisme lebih tinggi daripada hijauan sehingga menghasilkan karkas dengan kandungan lemak tinggi.

Pakan Konsentrat sintesis karbohidrat dan lemak tinggi sehingga kenaikan persentase lemak intramuscular, penurunan kadar air Pasture akan menghasilkan karkas dengan kandungan air banyak dan lemak rendah. 5.Hormon Pada ternak ruminansia biasanya dengan hormon pertumbuhan(STH), fungsinya: a.Meningkatkan laju pertambahan berat badan b.Memingkatkan pertumbuhan otot

c. Menurunkan deposisi lemak d. Meningkatkan kandungan protein PERSENTASE KARKAS %Karkas=Dressing Percentage %Karkas= Weight of Karkas x 100% Live weight

Faktor yang mempengaruhi Persentase Karkas : 1. Perlakuan a Faktor yang mempengaruhi Persentase Karkas : 1.Perlakuan a.Ternak yang dipuasakan sebelum dipotong % karkas lebih tinggi daripada ternak yang tidak dipuasakan Example : Ternak yang puasa : %Karkas=180 x100%=51,43% 350 Ternak yang tidak puasa: %Karkas = 180 x 100%=49,3% 365

Ternak yang tidak dipuasakan saluran pencernaannya penuh sehingga berat potong meningkat. b. Penyimpanan karkas Setelah dipotong karkas disimpan : - suhu kamar (pelayuan) - Cold storage (refrigerator) Selama penyimpanan pada suhu kamar ( pelayuan) kurang lebih 24 jam akan terjadi evaporasi dari permukaan karkas sampai mencapai 1-3%

Hot carcas weight = berat karkas setelah dipotong Cold carcas weight = berat karkas setelah didiamkan 24 jam Dressing Percentage Hot carcas lebih besar daripada Cold carcas Hot carcas=180x100%=51,43 350 Cold carcas=175x100%=50%

KARKAS TERNAK

KARKAS BABI

KARKAS KAMBING / DOMBA

KARKAS SAPI

KLASIFIKASI KARKAS GOLONGAN / KLAS BAGIAN KARKAS I HAS DALAM (TENDERLOIN) HAS LUAR (SIRLOIN) LAMUSIR (CUP ROLL) II 1.TANJUNG (RUMP) 2.KELAPA (ROUND) 3.PENUTUP (TOPSIDE) 4.PENDASAR (SILVERSIDE) 5.GANDIK (EYE ROUND) 6.SAMPIOL BESAR (CHUCK) 7.SAMPIL KECIL(BLADE) III 1.SENGKEL (SHANK/SHIN) 2.DAGING IGA (RIB MEAT) 3.SANDUNG LAMUR (BRISKET) 4.SAMCAN (THIN FLANK)

PENAKSIRAN BERAT BADAN SAPI

1.Rumus Schoorl Denmark BB= (LD + 22)² 100 BB = Berat Badan (kg) LD = Lingkar Dada (Cm) 2.Rumus Winter Eropa BB= (LD)² × PB 300 PB = Panjang Badan (Pound) LD = Lingkar Dada (Inchi) Ket :1 Inchi = 2,53 Cm 1 Pound = 0,454 Kg

3.Rumus Winter Indonesia BB= (LD)² × PB 10815,15 PB = Panjang Badan (Cm) LD = Lingkar Dada (Cm)

PENAKSIRAN BERAT BADAN KAMBING

PENAKSIRAN UMUR DENGAN GIGI

PENENTUAN UMUR DOMBA Kondisi Gigi Seri Perkiraan Umur Gigi seri susu sudah lengkap 1 tahun 2 gigi seri susu sudah berganti gigi tetap 1-2 tahun 4 gigi seri susu sudah berganti gigi tetap 2-3 tahun 6 gigi seri susu sudah berganti gigi tetap 3-4 tahun 8 gigi seri susu sudah berganti gigi tetap 4-5 tahun Gigi seri tetap sudah mulai aus dan tanggal Lebih dari 5 tahun

SEKIAN