Saya dan kelompok saya akan menceritakan tentang sunan ampel.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perkembangan Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia
Advertisements

Sejarah Masuknya Islam di Banyuwangi
PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA
PROSES AWAL PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA
Peninggalan Sejarah Islam Indonesia
BAHAN AJAR SEJARAH BERBASIS TIK
Perkembangan Tradisi Islam di Berbagai Daerah di Indonesia
PERTEMUAN KEEMPAT PERKEMBANGAN PENGARUH ISLAM DI ASIA TENGGARA.
KD : 1. Mendeskripsikan sejarah dan perkembangan Islam di Indonesia.
Biografi Karya Sastra Keilmuan. Biografi Karya Sastra Keilmuan.
Proses Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia &
BAB 9 KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA
TUGAS SOSIOLOGI SUKU TENGGER SMA NEGERI 1 WARU 2011.
SEJARAH KERAJAAN BANTEN.
TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN BUKU REFERENSI QUIZ
Demak, Negeri Para Wali SETIAP bulan Ruwah,banyak peziarah mengunjungi Masjid Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, seperti pada Sabtu (16/7/2011) yang.
KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA
TEORI MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA
Sunan gresik (maulana malik ibrahim)
Kerajaan Mataram Kuno KELOMPOK 4 : ADI AYU RANI (01) (Notulen)
Presentasi pembelajaran
KERAJAAN SRIWIJAYA.
Pengaruh islam di Indonesia.
BAB V PENINGGALAN SEJARAH
Islamisasi dan silang budaya di Nusantara
PERKEMBANGAN ISLAM TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA.
A.    SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA.
Kelompok 13 Pangki azis t. (25) Paul lonika (26)
Perkembangan dan masuknya Agama Islam di Indonesia
Proses Masuk dan Berkembangnya Islam di Nusantara
Materi Ips pada masa kerajaan Hindu,Budha,dan islam
Aliyana afiyati kautsar Anissa silviana novita
Kedatangan dan penyebaran islam di indonesia
Warga Negara Pewarganegaraan.
KERAJAAN MAJAPAHIT Disusun Oleh : 1. Bagus H.P (11)
sejarah masuknya islam di nusantara
BAB I Kompetensi Dasar: Mahasiswa dapat menjelaskan tentang sejarah perkembangan dan eksposisi perkembangan bahasa Indonesia Bahasa Indonesia berasal.
Kata Kunci Islamisasi Wali Songo Kaligrafi Babad Suluk Hikayat Sultan
SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA
Proses awal penyebaran islam di kepulauan Indonesia.
PINTU MASUK DAN SALURAN PENYEBARAN AGAMA ISLAM
IPS Kelas I (kasih sayang dalam keluarga
Disusun Oleh Kelompok 9:
Loading....
Kebudayaan Jawa Pra Islam Pada Masa Budha
GERAKAN ISLAMISASI NUSANTARA
BEBERAPA TEORI TENTANG MASUKNYA ISLAM
Tradisi islam nusantara
KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN ISLAM
Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia
Gus Dur: Tan Abdurrahman Wahid
Kesultanan Demak Oleh: ELY RAHMA WATI.
Nama : Luqman Tri N No : 15 Kelas :XII.Ips6
GERAKAN ISLAMISASI NUSANTARA
CINDE ILAU SATU KAJIAN SEJARAH SOCIAL TENTANG ORANG MELAYU DI JALUR PERDAGANGAN INDONESIA BAHAGIAN TIMUR ABAD KE Mukhlis.
Perkembangan Islam di Asia Tenggara
Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia
Presentasi pembelajaran
TOKOH-TOKOH SEJARAH PADA MASA HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA
Nama : AINA LIESYEIFILLA HABIBAH Npm :
Sejarah Peradaban Islam “Perkembangan Islam di Asia Tenggara”
PENINGGALAN SEJARAH MASA ISLAM
Kerajaan Mataram Kuno Oleh : Dhamar Rivai (07) Naurah Nadhifa (21)
SULTAN AGUNG DARI MATRAMAN
Syekh Maulana Malik Ibrahim
MASUKNYA ISLAM DI JAWA DISUSUN OLEH: 1.DHEA LIVIE P.B 2.AMMA AGUS 3.ARUNG S. MAKKASAU 4.EMZA 5.ARDI 6.AIDUL.
BAB 5 : KEDATANGAN ISLAM DI ASIA TENGGARA
SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI NUSANTARA SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI NUSANTARA SK/ KD Materi.
Masuknya Islam di Indonesia. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah selesai pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning, peserta didik diharapkan mampu:
ISLAMISASI DAN SILANG BUDAYA DI NUSANTARA Oleh :.
Transcript presentasi:

Saya dan kelompok saya akan menceritakan tentang sunan ampel

SEJARAH SUNAN AMPEL Sunan Ampel merupakan salah seorang anggota Walisanga yang sangat besar jasanya dalam perkembangan Islam di Pulau Jawa. Sunan Ampel adalah bapak para wali.Dari tangannya lahir para pendakwah Islam kelas satu di bumi tanah jawa. Nama asli Sunan Ampel adalah Raden Rahmat. Sedangkan sebutan sunan merupakan gelar kewaliannya, dan nama Ampel atau Ampel Denta itu dinisbatkan kepada tempat tinggalnya, sebuah tempat dekat Surabaya 1.

BERDIRINYA SUNAN AMPEL Ia dilahirkan tahun 1401 Masehi di Champa.Para ahli kesulitan untuk menentukan Champa disini, sebab belum ada pernyataan tertulis maupun prasasti yang menunjukkan Champa di Malaka atau kerajaan Jawa. Saifuddin Zuhri (1979) berkeyakinan bahwa Champa adalah sebutan lain dari Jeumpa dalam bahasa Aceh, oleh karena itu Champa berada dalam wilayah kerejaan Aceh. Hamka (1981) berpendapat sama, kalau benar bahwa Champa itu bukan yang di Annam Indo Cina, sesuai Enscyclopaedia Van Nederlandsch Indie, tetapi di Aceh.

KELUARGA SUNAN AMPEL Ayah Sunan adalah Ampel atau Raden Rahmat bernama Maulana Malik Ibrahim atau Maulana Maghribi, yang kemudian dikenaldengan sebutan Sunan Gresik. Ibunya bernama Dewi Chandrawulan, saudara kandung Putri Dwarawati Murdiningrum, ibu Raden Fatah, istri raja Majapahit Prabu Brawijaya V. Istri Sunan Ampel ada dua yaitu: Dewi Karimah dan Dewi Chandrawati. Dengan istri pertamanya, Dewi Karimah, dikaruniai dua orang anak yaitu: Dewi Murtasih yang menjadi istri Raden Fatah (sultan pertama kerajaan Islam Demak Bintoro) dan Dewi Murtasimah yang menjadi permaisuri Raden Paku atau Sunan Giri. Dengan Istri keduanya, Dewi Chandrawati, Sunan Ampel memperoleh lima orang anak, yaitu: Siti Syare’at, Siti Mutmainah, Siti Sofiah, Raden Maulana Makdum, Ibrahim atau Sunan Bonang, serta Syarifuddin atau Raden Kosim yang kemudian dikenal dengan sebutan Sunan Drajat atau kadang-kadang disebut Sunan Sedayu.

KISAH-KISAH SUNAN AMPEL Sunan Ampel dikenal sebagai orang yang berilmu tinggi dan alim, sangat terpelajar dan mendapat pendidikan yang mendalam tentang agama Islam. Sunan Ampel juga dikenal mempunyai akhlak yang mulia, suka menolong dan mempunyai keprihatinan sosial yang tinggi terhadap masalah-masalah sosial. Ia putera tertua Maulana Malik Ibrahim. Menurut Babad Tanah Jawi dan Silsilah Sunan Kudus, di masa kecilnya ia dikenal dengan nama Raden Rahmat. Ia lahir di Campa pada 1401 Masehi. Nama Ampel sendiri, diidentikkan dengan nama tempat dimana ia lama bermukim. Di daerah Ampel atau Ampel Denta, wilayah yang kini menjadi bagian dari Surabaya (kota Wonokromo sekarang) Beberapa versi menyatakan bahwa Sunan Ampel masuk ke pulau Jawa pada tahun 1443 M bersama Sayid Ali Murtadho, sang adik. Tahun 1440, sebelum ke Jawa, mereka singgah dulu di Palembang. Setelah tiga tahun di Palembang, kemudian ia melabuh ke daerah Gresik. Dilanjutkan pergi ke Majapahit menemui bibinya, seorang putri dari Campa, bernama Dwarawati, yang dipersunting salah seorang raja Majapahit beragama Hindu bergelar Prabu Sri Kertawijaya.

Istri dan dua anak sunan ampel Sunan Ampel menikah dengan putri seorang adipati di Tuban. Dari perkawinannya itu ia dikaruniai beberapa putera dan puteri. Diantaranya yang menjadi penerusnya adalah Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Ketika Kesultanan Demak (25 kilometer arah selatan kota Kudus) hendak didirikan, Sunan Ampel turut membidani lahirnya kerajaan Islam pertama di Jawa itu. Ia pula yang menunjuk muridnya Raden Patah, putra dari Prabu Brawijaya raja Majapahit, untuk menjadi Sultan Demak tahun 1475 M.

Di Ampel Denta yang berawa-rawa, daerah yang dihadiahkan Raja Majapahit, ia membangun mengembangkan pondok pesantren. Mula-mula ia merangkul masyarakat sekitarnya. Pada pertengahan Abad 15, pesantren tersebut menjadi sentra pendidikan yang sangat berpengaruh di wilayah Nusantara bahkan mancanegara. Di antara para santrinya adalah Sunan Giri dan Raden Patah. Para santri tersebut kemudian disebarnya untuk berdakwah ke berbagai pelosok Jawa dan Madura.

Sunan Ampel menganut fikih mahzab Hanafi Sunan Ampel menganut fikih mahzab Hanafi. Namun, pada para santrinya, ia hanya memberikan pengajaran sederhana yang menekankan pada penanaman akidah dan ibadah. Dia-lah yang mengenalkan istilah “Mo Limo” (moh main, moh ngombe, moh maling, moh madat, moh madon). Yakni seruan untuk “tidak berjudi, tidak minum minuman keras, tidak mencuri, tidak menggunakan narkotik, dan tidak berzina.”

Wafatnya sunan ampel Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 M di Demak dan dimakamkan di sebelah barat Masjid Ampel, Surabaya.