GAYA MENGAJAR La Tahang Fkip unhalu
Gaya Mengajar Guru A. Konsep Guru Profesional Guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing siswa. Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar siswa dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan (Uno, 2007: 15). Guru merupakan suatu profesi, yang artinya suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan.
B. Tugas Pokok dan Fungsi Guru Profesional 1. Tugas Personal (pribadi) Yamin (2007: 5), mengemukakan bahwa tugas personal terdiri dari : Penampilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai guru, dan terhadap keseluruhan situasi pendidikan beserta unsur-unsurnya. Pemahaman, penghayatan, dan penampilan nilai-nilai yang seyogianya dianut oleh seorang guru. Penampilan upaya untuk menjadikan dirinya sebagai panutan dan teladan bagi para siswa. 2. Tugas Sosial Guru dituntut untuk mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Tampaknya masyarakat harus menempatkan guru pada posisi yang terhormat, yakni “ing ngarsa sung tulada, ing madya mbangun karsa, tut wuri handayani”. 3. Tugas Profesional Guru merupakan suatu profesi dalam melaksanakan tugas profesinya yang mencakup aktivitas mengajar, mendidik, dan melatih.
2. Fungsi Edukasional, menyangkut tugas mendidik yang bersifat: Guru sebagai pengelola pembelajaran. 1. Fungsi Manajerial, menyangkut tugas administrasi (memimpin kelas), seperti: yang berhubungan dengan siswa, alat perlengkapan kelas (material), tindakan-tindakan profesional. 2. Fungsi Edukasional, menyangkut tugas mendidik yang bersifat: Motivasional, Pendisiplinan, Sanksi sosial (tindakan hukuman). 3.Fungsi Instruksional, menyangkut tugas mengajar yang bersifat: Penyampaian materi, Pemberian tugas-tugas pada siswa, Mengawasi dan memeriksa tugas.
Guru sebagai pelaksana (executive teacher). Fungsi guru sebagai pelaksana dalam proses belajar mengajar adalah : 1. Menilai kemajuan program pembelajaran, 2. Mampu menyediakan kondisi yang memungkinkan siswa belajar sambil bekerja (learning by doing), 3. Mampu mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, 4. Mengkoordinasi, mengarahkan, dan memaksimalkan kegiatan kelas, 5. Mengkomunikasikan semua informasi dari dan/atau ke siswa, 6.Membuat keputusan instruksional dalam situasi tertentu, 7. Bertindak sebagai manusia sumber, 8. Membimbing pengalaman siswa sehari-hari, 9. Mengarahkan siswa agar mandiri, 10. Mampu memimpin kegiatan belajar yang bersifat efektif dan efesien untuk mencapai hasil yang optimal.
C. Konsep Gaya Mengajar Guru Profesional Gaya mengajar adalah bentuk penampilan guru saat proses belajar mengajar baik yang bersifat kurikuler maupun psikologis. Bersifat kurikuler adalah guru mengajar yang disesuaikan dengan tujuan dan sifat mata pelajaran tertentu. Bersifat psikologis adalah guru mengajar yang disesuaikan dengan motivasi siswa, pengelolaan kelas, dan evaluasi hasil belajar mengajar. Gaya mengajar seorang guru berbeda antara yang satu dengan yang lain pada saat proses belajar mengajar walaupun mempunyai tujuan sama, yaitu menyampaikan ilmu pengetahuan, membentuk sikap siswa, dan menjadikan siswa terampil dalam berkarya. Gaya mengajar guru juga mencerminkan kepribadian guru itu sendiri dan sulit untuk diubah karena sudah menjadi pembawaan sejak kecil atau sejak lahir. Dengan demikian, gaya mengajar guru menjadi faktor penting dalam menentukan keberhasilan prestasi siswa.
Macam-Macam Gaya Mengajar Guru Profesional Thoifuri (2007: 83): Gaya Mengajar Klasik Guru masih mendominasi kelas dengan tanpa memberi kesempatan pada siswa untuk aktif sehingga akan menghambat perkembangan siswa dalam proses pembelajaran. Gaya Mengajar Teknologis Gaya mengajar teknologis ini mensyaratkan seorang guru untuk berpegang pada berbagai sumber media yang tersedia. Guru mengajar dengan memperhatikan kesiapan siswa dan selalu memberikan stimulan untuk mampu menjawab segala persoalan yang dihadapi. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mempelajari pengetahuan yang sesuai dengan minat masing-masing, sehingga memberi banyak manfaat pada diri siswa.
Gaya Mengajar Personalisasi Guru memberikan materi pelajaran tidak hanya membuat siswa lebih pandai semata-mata, melainkan agar siswa menjadikan dirinya lebih pandai. Guru dengan gaya mengajar personalisasi ini akan selalu meningkatkan belajarnya dan juga senantiasa memandang siswa seperti dirinya sendiri. Guru tidak dapat memaksakan siswa untuk menjadi sama dengan gurunya, karena siswa tersebut mempunyai minat, bakat, dan kecenderungan masing-masing. Gaya Mengajar Interaksional Guru dengan gaya mengajar interaksional lebih mengedepankan dialogis dengan siswa sebagai bentuk interaksi yang dinamis. Guru dan siswa atau siswa dengan siswa saling ketergantungan, artinya mereka sama-sama menjadi subyek pembelajaran dan tidak ada yang dianggap paling baik atau sebaliknya paling jelek.