TUGAS KELOMPOK PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI DOSEN PENGAMPU : ARIE FEBRIANTO MULYADI, STP, MP
ANGGOTA KELOMPOK Hendrix Dwi .B. 12510031811300 Ria Audina Siswanto 125100318113012 Aulia Bayu Yushila 125100318113016 Afif Royana 125100318113017 Tomi Yudho Pratomo 125100318113033 Erni Susilowati 125100318113037
REVIEW JURNAL PENGOLAHAN PRODUK AGROINDUSTRI BERBASIS MINYAK ATSIRI “Potensi Daun Katuk sebagai Sumber Zat Pewarna Alami dan Stabilitasnya Selama Pengeringan Bubuk dengan Menggunakan Binder Maltodekstrin”
Materi yang dibahas Tujuan Penelitian Daun Katuk (Sauropus adrogynus) Karaktersitik Daun Katuk Pengolahan Tradisional Pengolahan pada Jurnal Kesimpulan
TUJUAN PENELITIAN Melakukan pengolahan terhadap daun katuk menjadi bentuk bubuk yang dapat digunakan sebagai pewarna alami. Mengetahui pengaruh jumlah maltodekstrin terhadap kadar khlorofil dan intensitas warna bubuk. Mengetahui suhu pengeringan yang tepat dan pengaruh yang ditimbulkan terhadap kadar khlorofil dan intesitas warna bubuk. Menentukan jumlah binder yang tepat sehingga didapatkan bubuk yang disukai masyarakat.
DAUN KATUK ( Sauropus adrogynus ) Daun Katuk merupakan salah satu sumber pewarna alami yang memberikan warna hijau yang tidak menimbulkan residu. Daun katuk sudah sangat terkenal dilingkungan masyarakat sehingga tidak susah untuk menemukan dan mendapatkannya
Karakteristik Daun katuk Daun tunggal Warna hijau yang pekat atau gelap Banyak mengandung Nutrisi (nutrisi per 100 g dengan komposisi protein 4,8 g, karbohidrat 11 g, kalsium 204 mg, fosfor 83 mg, besi 2,7 mg, vitamin A 10370 SI, vitamin B1 0,1 mg, vitamin C 234 mg, air 81 g)
PENGOLAHAN CARA TRADISIONAL Selama ini cara yang digunakan untuk memanfaatkan daun katuk adalah dengan menumbuk dan ditambahkan air yang kemudian diambil filtratnya. Tentu cara ini pasti kurang praktis untuk digunakan di zaman modern seperti sekarang. Maka daun katuk akan diolah dalam bentuk bubuk yang dapat digunakan sebagai pewarna alami
PENGOLAHAN PADA JURNAL Daun Katuk di ekstraksi dengan cara mekanik, untuk mendapatkan hasil yang maksimal perlu ditambahkan air dengan rasio 1:2 terhadap daun katuk dan tekanan sebesar 100 kg/cm2 . Proses pengepresan yang ditambahkan dengan air dan maltodekstrin dan Pengeringan menggunakan metode spray drier.
3. Pengukuran warna pada bubuk daun katuk yang menggunakan lovibond model F. 4. Pengukuran kemampuan daun katuk dalam hal rehidrasi.
Sample Dari Hasil Ekstraksi Daun Katuk
Kesimpulan Daun katuk dapat diolah menjadi bubuk pewarna alami yang memberikan warna hijau pada makanan. Hasil yang diperoleh dari pewarna bubuk daun katuk ini tidak menyebabkan sifat inderawi yang dapat mempengaruhi nilai produk. tidak ada pengaruh terhadap sifat fisik (warna), sifat kimia (kadar air, kadar klorofil, rehidrasi) dengan adanya penambahan maltodekstrin pada bubuk ekstrak daun katuk.
Warna akan semakin hijau jika suhu pengeringan semakin tinggi maka kadar klorofil semakin tinggi. Suhu pengeringan 900c dan juga penambahan maltodekstrin 4% adalah suhu yang paling optimal.
TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT