PEMBAGIAN (PENGGOLONGAN) DAN DEFINISI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DASAR-DASAR LOGIKA PEMIKIRAN KRITIS
Advertisements

Membangun Penalaran sebagai Basis Penulisan Ilmiah
Anggota Kelompok 3: 1.M. Ulil Mubarok( ) 2.Nastiti Nisa R( ) 3.Nisa Maghfirotul L.( ) 4.Novi Rohmatul( ) 5.Nur Fitria( )
BAHASA DAN KAIDAH BERPIKIR
SEMANTIK BAHASA INDONESIA
RAGAM EKSPOSISI Setyawan Pujiono, M.Pd Jur. Pendidikan Bahasa Indonesia FBS UNY.
Ilmu Budaya Dasar Tim Pengajar IBD FH – UI.
Disampaikan pada mata kuliah pengantar psikologi sosial Fisip Unair
ALINEA.
• Aktivitas apa saja yg bisa disebut sebagai aktivitas pendidikan?
FILSAFAT PENDIDIKAN ALIRAN REALISME
KAITAN ANTARA KEBUDAYAAN DAN PENDIDIKAN
Pertemuan 5 EJAAN (Lanjutan).
SECARA ETIMOLOGIS  BHS. LATIN  BHS YUNANI LOGOS: PERKATAAN, AKAL
Tugas Softskill Bahasa Indonesia ke-1 “Definisi”
Konsep sistem dan sistem Informasi
Bahasa Hukum DEFINISI Ari Wibowo, SHI., SH., MH.
Kuliah ke-6 Kebudayaan.
PENGERTIAN DAN OBYEK LINGUISTIK
PENULISAN LAPORAN Susunan penulisan laporan hasil penelitian :
BERFIKIR KREATIF Pertemuan II.
BAHAN 5 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
Bab 1. PENGETAHUAN DENGAN ILMU PENGETAHUAN TELAAH FILOSOFIS
Oleh: RUSDIANTO UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2012
Etika Dan Regulasi Maria Christina.
DASAR_DASAR LOGIKA / 3 BAHAN TIGA DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1
PEMBAGIAN & PENGGOLONGAN LOGIKA
Percakapan Informatif dan Persuasif
BAB 3 DISTRIBUSI FREKUENSI
Bab 3 KONSEP.
Topik VIII: DEFINISI KONSEP
LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Pancasila sebagai sistem filsafat 1
DASAR_DASAR LOGIKA / 3 BAHAN TIGA DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1
E- LEARNING MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA
KONSEP (PENGERTIAN DAN PERKATAAN)
Semua artis adalah seksi. Jupe adalah seksi.
Kebudayaan Minggu 4.
KETERAMPILAN menjelaskan dalam bk
Konsep-Konsep Dasar Pemikiran Tentang Filsafat
BAB XI FILSAFAT DAN FILSAFAT PENDIDIKAN
Metode Penilitian Kelompok 4 TEKNIK ANALISIS DATA.
BAB VI Kesimpulan Fakultas Psikologi Rene Descartes Kelas D
PEMBAGIAN & PENGGOLONGAN LOGIKA
Mengenal Jurnalistik.
BHP FILSAFAT ILMU KELOMPOK A
MERANGKUM SELURUH ISI INFORMASI TEKS BUKU KE DALAM BEBERAPA KALIMAT
III. DEFINISI Zainul Maarif, Lc., M.Hum..
DEFINISI Bhs. Latin  definitio = pembatasan
MATERI AJAR STATISTIK NEXT.
Penggunaan Aspek Kebahasaan dalam Penulisan Karya Ilmiah
E- LEARNING MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA
Pancasila sebagai sistem filsafat, perbandingan filsafat pancasila dengan sistem filsafat lainnya didunia.
KONSEP BUDI BAHASA DALAM MASYARAKAT MALAYSIA
AZAS-AZAS PEMIKIRAN Fakultas Psikologi Rene Descartes Kelas D
MATERI KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
POKOK BAHASAN 2 Filsafat Pancasila
DASAR-DASAR LOGIKA PEMIKIRAN KRITIS
Pemikiran Filosofis dan Non-Filosofis
DASAR_DASAR LOGIKA / 3 BAHAN TIGA DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1
Modul 3 Bentuk Berita Pada dasarnya teknik penulisan berita mengenal dua bentuk. Piramida dan Piramida terbalik 1. Piramida Semula penulisan berita hanya.
BAHAN 5 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
Sillogisme Hipotetis Bab VIII Fakultas Psikologi
PENGENALAN FILSAFAT A. Arti Filsafat a. Dari segi etimologi FALSAFAH
HAKIKAT MAKALAH Kelompok 3: DEVRIE ADITYA PURNAMA GINA ARTHA
III. DEFINISI Zainul Maarif, Lc., M.Hum..
• Aktivitas apa saja yg bisa disebut sebagai aktivitas pendidikan?
Pertemuan 5 EJAAN (Lanjutan).
SISTEM INFORMASI ABSENSI DAN PENGGAJIAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PENGEMBANGAN PUSAT LITBANG SUMBER DAYA AIR Anugrah Purnama PROGRAM STUDI.
PRINSIP-PRINSIP METODOLOGI
Transcript presentasi:

PEMBAGIAN (PENGGOLONGAN) DAN DEFINISI Rene Descartes Kelas D Fakultas Psikologi BAB III PEMBAGIAN (PENGGOLONGAN) DAN DEFINISI MATA KULIAH : FILSAFAT TANGGAL PEMBUATAN : 21 SEPTEMBER 2017 PENYUSUN : SAVRINE PURNAMA

1. Pembagian (Penggolongan) Pembagian (penggolongan) adalah suatu kegiatan akal budi yang menguraikan, ‘membagi’, ‘menggolongkan’ dan menyusun pengertian-pengertian dan barang-barang tertentu. Macam-macam cara untuk mengadakan pembagian (penggolongan): Pembagian harus lengkap Pembagian harus sungguh-sungguh memisahkan Pembagian harus menggunakan dasar Pembagian harus sesuai dengan tujuan yang mau dicapai

Kesulitan-kesulitan dalam pembagian (penggolongan): Apa yang benar untuk keseluruhan, juga benar untuk bagian-bagiannya. Tetapi apa yang benar untuk bagian-bagian, belum tentu benar untuk keseluruhan. Adanya keraguraguan tentang apa atau siapa yang sebenarnya masuk ke dalam kelompok yang tertentu. Karena tidak berpikir panjang, orang cenderung mengambil jalan pintas. Jalan pintas itu berbentuk: menggolongkan barang, benda dan orang hanya atas dua golongan saja.

2. Definisi Berasal dari bahasa latin ‘definitio’, yang berarti ‘pembatasan’. Definisi mempunyai tugas tertentu, yaitu menentukan batas suatu pengertian dengan tepat, jelas, dan singkat. Definisi berarti suatu susunan kata yang tepat, jelas, dan singkat, untuk menentukan batas pengertian yang tertentu.

2 Macam Definisi Definisi nominal Suatu cara untuk menjelaskan sesuatu dengan menguraikan arti katanya. Definisi ini bukanlah definisi menurut arti yang sebenarnya. 2. Definisi Real Memperlihatkan hal (benda) yang dibatasinya dengan menyajikan unsur-unsur atau ciri-ciri yang menyusunnya. Definisi ini selalu majemuk. Artinya, definisi itu terdiri atas dua bagian.

Definisi Nominal Definisi ini dapat dinyatakan dengan beberapa cara: Dengan menguraikan asal-usul kata atau istilah yang tertentu. Melihat arti kata tersebut sebagaimana diterangkan dalam kamus. Dengan menggunakan sinonim.

Definisi Real Definisi ini dapat dibedakan menjadi: Definisi hakiki -> sungguh-sungguh menyatakan hakekat sesuatu. Definisi gambaran -> menggunakan ciri-ciri khas sesuatu yang akan didefinisikan. Definisi yang menunjukkan maksud-tujuannya tertentu -> umumnya dipakai untuk alat-alat teknik dan dapat mendekati definisi hakiki. Sering kali definisi diadakan hanya dengan menunjukkan sebab-musabab sesuatu.

Peraturan yang perlu ditepati untuk suatu definisi Definisi harus dapat dibolak-balikkan dengan hal yang didefinisikan. Definisi tidak boleh negatif, kalau dapat dirumuskan secara poisitif. Apa yang didefinisikan tidak boleh masuk ke dalam definisi. Definisi tidak boleh dinyatakan dalam bahasa yang kabur, kiasan atau mendua arti.