Etika, Moral, dan Akhlak Oleh : Kelompok 5 Nama Anggota : 1. Bagus Cahya Aji Purnama(171910101083) 2. M. Rizki Ainus Sholeh (171910301060) 3. Vika Hamdana (171910301084) 4. Rifadillah Ar-Rasyid (171910401024)
Akhlak dan aktualisasinya dalam kehidupan Konsep Etika Moral dan Akhlak Hubungan tasawwuf dan akhlak Etika Moral dan Akhlak Indikator manusia berakhlak Akhlak dan aktualisasinya dalam kehidupan
1. Konsep Etika Moral dan Akhlak. A. Etika a. Pengertian Etika 1. Konsep Etika Moral dan Akhlak A. Etika a. Pengertian Etika Etika adalah suatu ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk yang menjadi ukuran baik buruknya atau dengan istilah lain ajaran tentang kebaikan dan keburukan, yang menyangkut peri kehidupan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam. Sedangkan menurut para ulama’ etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat. b. Macam-Macam Etika 1. Etika deskriptif Etika yang berbicara mengenai suatu fakta yaitu tentang nilai dan pola perilaku manusia terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam kehidupan masyarakat. 2. Etika Normatif Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia tentang bagaimana harus bertindak sesuai norma yang berlaku. Mengenai norma norma yang menuntun tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari hari.
C. Peranan atau Fungsi Etika 1 C. Peranan atau Fungsi Etika 1. Dengan etika seseorang atau kelompok dapat menegemukakan penilaian tentang perilaku manusia 2. Menjadi alat kontrol atau menjadi rambu-rambu bagi seseorang atau kelompok dalam melakukan suatu tindakan atau aktivitasnya sebagai mahasiswa 3. Etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan moral yang kita hadapi sekarang. 4. Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi mahasiswa dalam menjalankan aktivitas kemahasiswaanya. 5. Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dan dengan etika kita bisa di cap sebagai orang baik di dalam masyarakat. 2. Moral Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi yang berlaku di suatu masyarakat. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat. Apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan agama. Setiap budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dan telah terbangun sejak lama.
3. Akhlak a. Pengertian Akhlak 3. Akhlak a. Pengertian Akhlak Akhlak berasal dari bahasa arab “akhlaq” yang merupakan bentuk jamak dari “khuluq”. Secara bahasa “akhlak” mempunyai arti budi pekerti , tabiat, dan watak. Dan dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata akhlak di artikan sebagai budi pekerti atau kelakuan. Dapat di definisikan bahwa akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah, spontan tanpa di pikirkan dan di renungkan lagi. Dengan demikian akhlak pada dasarnya adalah sikap yang melekat pada diri seseorang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Apabila perbuatan spontan itu baik menurut akal dan agama, maka tindakan itu disebut akhlak yang baik atau akhlakul karimah (akhlak mahmudah). Misalnya jujur, adil, rendah hati, pemurah, santun dan sebagainya. Sebaliknya apabila buruk disebut akhlak yang buruk atau akhlakul mazmumah. Misalnya kikir, zalim, dengki, iri hati, dusta dan sebagainya. Baik dan buruk akhlak didasarkan kepada sumber nilai, yaitu Al Qur’an dan Sunnah Rasul.
b. Ciri-Ciri Perbuatan Akhlak: 1) Tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga telah menjadi kepribadiannya. 2) Dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran. 3) Timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. 4) Dilakukan dengan sungguh-sungguh. 5) Dilakukan dengan ikhlas.
2. Hubungan Tasawwuf dan Akhlak 2. Hubungan Tasawwuf dan Akhlak Tasawuf adalah proses pendekatan diri kepada Tuhan (Allah) dengan cara mensucikan hati. Hati yang suci bukan hanya bisa dekat dengan Tuhan malah dapat melihat Tuhan (al-Ma’rifah). Dalam tasawuf disebutkan bahwa Tuhan Yang Maha Suci tidak dapat didekati kecuali oleh hati yang suci. Apabila ilmu akhlak menjelaskan mana nilai yang baik dan mana yang buruk juga bagaimana mengubah akhlak buruk agar menjadi baik secara zahiriah yakni dengan cara-cara yang nampak seperti keilmuan, keteladanan, pembiasaan, dan lain-lain maka ilmu tasawuf menerangkan bagaimana cara menyucikan hati , agar setelah hatinya suci yang muncul dari perilakunya adalah akhlak al-karimah. Dalam kacamata akhlak, tidaklah cukup iman seseorang hanya dalam bentuk pengakuan, apalagi kalau hanya dalam bentuk pengetahuan. Yang “kaffah” adalah iman,ilmu dan amal. Amal itulah yang dimaksud akhlak . Tujuan yang hendak dicapai dengan ilmu akhlak adalah kesejahteraan hidup manusia de dunia dan kebahagian hidup di akhirat.
3. Indikator Manusia Berakhlak 3. Indikator Manusia Berakhlak Indikator manusia berahlak (Huns al-khuluk) adalah tertanamnya iman dalam hati dan teraplikasinnya takwa dala perilaku. Sebaliknya, manusia yang tidak berakhlak (su’ul-khuluk) adalah manusia yang ada nifaq (kemunafikan) di dalam hatinya. Nifak sendiri adalah sikap mendua terhadap Allah, tidak ada kesusaian antara hati dan perbuatan. Ahli tasawuf mengemukakan bahwa indikator manusia berakhlak, antara lain adalah a. Memiliki budaya malu dalam interaksi dengan sesamanya b. Tidak menyakiti orang lain c. Jujur d. Tidak banyak bicara tapi banyak berbuat e. Penyabar f. Bijaksana g. Hati-hati dalam bertindak f. Disenangi teman dan lawan g. Tidak pendendam h. Tidak suka mengadu domba i. Sedikit makan dan tidur j. Tidak pelit dan hasad k. Cinta karena allah dan benci karena Allah.
4. Akhlak dan Aktualisasinya dalam Kehidupan 4. Akhlak dan Aktualisasinya dalam Kehidupan Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat mengimplemantasikan iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran islam dalam setiap tingkah laku sehari-hari, dan akhlak seharusnya diaktualisasikan dalam kehidupan seorang musli seperti di bawah ini: 1. Akhlak terhadap Allah a. Mentauhidkan Allah b.Tidak berbuat musyrik kepada Allah c. Banyak berzikir kepada Allah d.Bertakwa kepada Allah e. Bertawakal hanya kepada Allah
2. Akhlak terhadap Diri Sendiri a. Sabar b. Syukur c. Amanah d 2. Akhlak terhadap Diri Sendiri a. Sabar b. Syukur c. Amanah d. Tawadlu’ 3. Akhlak terhadap Sesama Manusia a. Merajut ukhuwah atau persaudaraan b. Tasamuh c. Ta’awun d. Suka memaafkan kesalahan orang lain