FAKTORISASI BILANGAN BULAT PRODI PEND

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAHAN AJAR TEORI BILANGAN
Advertisements

Koefisien Binomial.
Dosen : Subian Saidi, S.Si, M.Si
GRUP Zn*.
Daerah Integral dan Field
GRUP SIKLIK.
Definisi Rekursif Ada kalanya kita mengalami kesulitan untuk mendefinisikan suatu obyek secara eksplisit. Mungkin lebih mudah untuk mendefinisikan obyek.
Assalamu’alaikum Wr. Wb
ALJABAR.
9. BILANGAN BULAT.
BARISAN DAN DERET Yeni Puspita, SE., ME.
Fungsi Pembangkit (Generating Functions)
B. Menggunakan Faktor Prima untuk Menentukan KPK dan FPB
FPB dan KPK.
Dosen Pembimbing Gisoesilo Abudi
1. 7 Faktorisasi Persamaan Kuadrat, ax2 + bx + c dengan a 1
L O G A R I T M A PEMBIMBING GISOESILO ABUDI, S.Pd.
Mohamad Salam Dan La ode Ahmad Jazuli
ULANGAN HARIAN SEMESTER I
Bilangan Real Himpunan bilangan real adalah himpunan bilangan yang merupakan gabungan dari himpunan bilangan rasional dan himpunan bilangan irasional Himpunan.
Teori bilangan Teori bilangan
Matakuliah Teori Bilangan
MATEMATIKA 4 TPP: 1202 Disusun oleh
PRESENTASI KALKULUS LANJUT 1
Induksi Matematika.
Induksi Matematika Nelly Indriani Widiastuti Teknik Informatika UNIKOM.
Matakuliah Teori Bilangan
ARITMATIKA By Atmini Dhoruri,MS.
MATEMATIKA 4 TPP: 1202 Disusun oleh Dr. Ir. Dwiyati Pujimulyani,MP
MENENTUKAN FPB DENGAN ALGORITMA EUCLIDES
Definisi Induksi matematika adalah :
ARITMATIKA PERTEMUAN IV FPB dan KPK Oleh
Induksi Matematika.
BAB 5 Induksi Matematika
Induksi Matematika Sesi
Bilangan Real.
Barisan aritmatika dan barisan geometri
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
TURUNAN / DIFERENSIAL Kalkulus.
OPERASI HITUNG CAMPURAN
BARISAN BILANGAN KOMPLEKS
Induksi Matematik  .
Daerah Integral dan Field
Perpangkatan dan Bentuk Akar
Pertemuan ke 9.
Induksi Matematika.
Mata Kuliah :Teori Bilangan
TEORI BILANGAN Pertemuan Ke - 1.
EKSPONEN DAN LOGARITMA
FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB) DAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) PERTEMUAN 6 OLEH NURUL SAILA PRODI PGSD FKIP UPM.
1. Bentuk Pangkat, Akar, dan logaritma
NAMA : fitria choirunnisa
EKSPONEN DAN LOGARITMA
TEORI BILANGAN INDUKSI MATEMATIKA
Berapakah jumlah dari n bilangan ganjil positif pertama?
KULIAH KE-5 FPB DAN ALGORITMA PEMBAGIAN
KETERBAGIAN (LANJUTAN)
Blok 2 KPK Kelompok 3 Herlina Biri Loda ( )
Induksi Matematika Sesi
FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN Oleh : Lisdha Zumayanti.
Materi perkuliahan sampai UTS
Dosen : Dra.Rustina & Fevi Novkaniza, M.Si
ASSALAMU’ALAIKUM Wr. Wb
KALKULUS - I.
GRUP SIKLIK.
TEOREMA Jika a, b ∈
DERET FOURIER:.
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB
BAB 5 Induksi Matematika
By Adi. SDN Model Mataram. FPB : Ambil bilangan faktor yang sama, yang pangkat terkecil, dari 2 atau lebih bilangan.
Transcript presentasi:

FAKTORISASI BILANGAN BULAT PRODI PEND FAKTORISASI BILANGAN BULAT PRODI PEND. MATEMATIKA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA ARBELLA SRI MARLENY M 11144100155 LATIVAH WULANDARI 11144100038 LUDGERUS DAPPA 13144100074 KRISNA BANI PUTRI PUSPITA 14144100106 DIANA RAHMAWATI 14144100113

Bilangan PRIMA a dan b dikatakan saling prima apabila (a,b) = 1 Apabila ( 𝑎 1 , 𝑎 2 , 𝑎 3 , ... , 𝑎 𝑛 ) = 1, maka dikatakan bahwa 𝑎 1 , 𝑎 2 , 𝑎 3 , ... , 𝑎 𝑛 saling prima. Bilangan-bilangan bulat positif 𝑎 1 , 𝑎 2 , 𝑎 3 , ... , 𝑎 𝑛 , saling prima dua-dua (saling prima sepasang) jika ( 𝑎 𝑖 , 𝑎 𝑗 ) = 1 untuk i = 1,2,3,...,n dan j = 1,2,...,n dengan i ≠ j Contoh : (5, 8, 9) = 1 5,8,9 dikatakan saling prima dua dua sebab (5,8) = (5,9) = (8,9) = 1 (3, 4, 8, 9) = 1 3, 4, 8, 9 dikatakan saling prima tetapi bukan saling prima dua dua karena (3,9) = 3 dan (4,8) = 4

Definisi 1 Bilangan bulat positif yang lebih besar 1 dan tidak mempunyai faktor positif kecuali 1 dan bilangan itu sendiri disebut bilangan prima. Bilangan bulat positif yang lebih besar dari 1 dan bukan bilangan prima disebut bilangan komposit (tersusun). 1 bukan bilangan prima dan bukan pula bilangan komposit. 1 disebut unit

Contoh : Ambil bilangan bulat 210, maka 210 dapat diuraikan atas faktor-faktor prima, yaitu : 210 = 2.3.5.7 210 = 3.7.5.2 210 = 3.5.2.7 Teorema 1 : Setiap bilangan bulat positif dan yang lebih besar dari 1 dapat dibagi oleh suatu bilangan prima.

Suatu bilangan bulat positif yang lebih besar dari 1 dapat dinyatakan sebagai perkalian bilangan-bilangan prima. Mungkin diantara faktor-faktor tersebut ada yang sama, maka faktor-faktor yang sama dapat ditulis sebagai bilangan berpangkat. Contoh : 5544 = 2.2.2.3.3.7.11 = 2 3 . 3 2 .11.7 Teorema 2 : Setiap bilangan bulat positif yang lebih besar dari 1 adalah suatu bilangan prima atau bilangan itu dapat dinyatakan sebagai perkalian bilangan-bilangan prima.

SECARA UMUM : Jika n > 1 dan n bilangan bulat, maka dapat ditulis dengan : 𝑛= 𝑝 1 𝑎 1 , 𝑝 2 𝑎 2 ,𝑝 3 𝑎 3 ,…, 𝑝 𝑘 𝑎 𝑘 dengan 𝑝 1 , 𝑝 2 , 𝑝 3 ,...., 𝑝 𝑘 adalah faktor-faktor prima dari n dan 𝑎 1 , 𝑎 2 , 𝑎 3 ,...., 𝑎 𝑘 adalah eksponen-eksponen bilangan bulat tidak negatif 𝑛= 𝑝 1 𝑎 1 , 𝑝 2 𝑎 2 ,𝑝 3 𝑎 3 ,…, 𝑝 𝑘 𝑎 𝑘 disebut dengan representasi n sebagai perkalian bilangan-bilangan prima atau juga sering disebut bentuk kanonik dari n. Dengan menggunakan bentuk kanonik di atas, dapat ditentukan FPB dan KPK dari bilangan-bilangan tersebut. Misalkan m, n, dan d adalah bilangan- bilangan bulat positif yang lebih besar dari 1, yang memiliki bentuk kanonik sebagai berikut : 𝑚= 𝑝 1 𝑎 1 , 𝑝 2 𝑎 2 ,𝑝 3 𝑎 3 ,…, 𝑝 𝑘 𝑎 𝑘 𝑛= 𝑝 1 𝑏 1 , 𝑝 2 𝑏 2 ,𝑝 3 𝑏 3 ,…, 𝑝 𝑘 𝑏 𝑘 𝑑= 𝑝 1 𝑐 1 , 𝑝 2 𝑐 2 ,𝑝 3 𝑐 3 ,…, 𝑝 𝑘 𝑐 𝑘 Maka FPB dari m, n, dan d adalah : (m,n,d) = 𝑝 1 min⁡( 𝑎 1 , 𝑏 1 , 𝑐 1 ) . 𝑝 2 min ( 𝑎 2 , 𝑏 2 , 𝑐 2 ) . … 𝑝 3 min⁡( 𝑎 𝑘 , 𝑏 𝑘 , 𝑐 𝑘 ) KPK dari m, n, dan d adalah : [m, n, d] = 𝑝 1 m𝑎𝑘𝑠⁡( 𝑎 1 , 𝑏 1 , 𝑐 1 ) . 𝑝 2 m𝑎𝑘𝑠 ( 𝑎 2 , 𝑏 2 , 𝑐 2 ) . … 𝑝 3 m𝑎𝑘𝑠⁡( 𝑎 𝑘 , 𝑏 𝑘 , 𝑐 𝑘 )

Contoh : Tentukan FPB dan KPK dari 198, 216, dan 252 Penyelesaian : 198 = 2 x 32 x 11 = 21 x 32 x 70 x 111 216 = 23 x 33 = 23 x 33 x 70 x 110 252 = 22 x 32 x 7 = 22 x 33 x 71 x 110 Maka (198,216,252) = 2min(1,3,2).3min(2,3,3).7min(0,0,1).11min(1,0,0) = 21.32.70.110 = 2.9.1.1 = 18 [198,216,252] = 2maks(1,3,2).3maks(2,3,3).7maks(0,0,1).11maks(1,0,0) = 23.33.71.111 = 8.27.7.11 = 16632

Teorema 3: Jika n suatu bilangan komposit, maka n memiliki faktor k dengan 1<𝑘≤ 𝑛 Teorema 4 : Jika n suatu bilangan komposit, maka n memiliki suatu faktor prima yang lebih kecil atau sama dengan 𝑛 .

Contoh Apakah 907 adalah bilangan prima Contoh Apakah 907 adalah bilangan prima? Penyelesaian : Coba dibagi 907 dengan bilangan-bilangan prima yang kurang dari 907 907 =30,116 Maka bilangan primanya adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23 , dan 29. karena tidak ada satupun dari bilangan prima tersebut yang membagi 907, maka 907 adalah bilangan prima.

FAKTORISASI TUNGGAL Pemfaktoran suatu bilangan bulat positif atas faktor-faktor prima adalah tunggal sehingga dikenal sebagai faktorisasi tunggal. Berikut ini akan diberikan beberapa teorema yang harus diketahui sebagai persiapan untuk mempelajari faktorisasi tunggal Teorema di atas diperluas sehingga menjadi : Teorema 5: Jika p suatu bilangan prima dan p│ab maka p│a dan p│b Teorema 6: Jika suatu bilangan prima dan p│a1, a2, a3, ... , an maka p│ai untuk suatu i = 1, 2, 3, ... , n

Perluasan lain dari teorema tersebut adalah : Selanjutnya akan dibuktikan ketunggalan dari faktorisasi prima dari suatu bilangan bulat positif. Teorema ini disebut faktorisasi tunggal yang merupakan teorema dasar dalam aritmatika. Teorema 7: Jika p, q1, q2, q3, ... , qn semuanya bilangan prima dan p│ q1, q2, q3, ... , qn maka p = qk untuk suatu k dengan 1 ≤𝑘≥𝑛 Teorema 8: Pemfaktoran suatu bilangan bulat positif yang lebih besar dari 1 atau faktor-faktor prima adalah tunggal, kecuali urutan dari faktor-faktornya.

Teorema 9: Banyaknya bilangan prima adalah tak berhingga Teorema 10: Dalam suatu barisan bilangan prima, jika pn menyatakan bilangan prima ke-n maka pn ≤ 22n-1