LEADERSHIP Pertemuan ke-6
Motivasi - Kepemimpinan Tujuan
DEFINISI Proses mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan. (Stoner, Freeman, Gilbert (1995)). Griffin (2000) Proses : proses dimana pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi para pegawai, bawahan, atau yang dipimpinnya. Atribut : kumpulan karakteristik yang harus dimiliki oleh pemimpin.
Peran Pemimpin Alighting Menyalakan semangat pekerja dengan tujuan pribadi Aligning Mengabungkan tujuan individu dengan tujuan organisasi Allowing Memberikan keleluasaan kepada pekerja untuk menantang dan mengubah cara kerja mereka
Aspek Kepemimpinan Followers Distribution of Power : perbedaan kekuasaan antara pimpinan dan pengikut Power Influence : pemimpin mempunyai kekuasaan lebih untuk mempengaruhi para pengikut Leadership value : pemimpin bukan hanya berkuasa namun perlu mendorong adanya perubahan positif kepada pengikutnya.
Model Kepemimpinan Model Kepemimpinan Situasional ‘seseorang pemimpin harus menyesuaikan gaya kepemimpinannya (leadership style) dengan tahap pengembangan para bawahannya (follower development level)’ Hersey dan Blanchard Fondasi dasar teori kepemimpinan situasional adalah tidak ada satu gaya kepemimpinan yang terbaik follower development level yakni berdasarkan sejauh mana kesiapan dari para bawahan tersebut untuk melaksanakan suatu tugas yang akan mencakup di dalamnya kebutuhan akan kompetensi dan motivasi.
Model Kepemimpinan Situasional Gaya Kepemimpinan Telling/Directing ‘pada saat bawahan tidak mampu menjalankan tugas dan tidak mau atau takut mencoba sesuatu yang baru sehingga harus menjalankan peran mengarahkan yang sangat besar dan memerintahkan apa yang harus dilakukan para bawahan.’
Model Kepemimpinan Situasional Gaya Kepemimpinan Selling/Coaching ‘pada saat bawahan memiliki kompetensi yang kurang namun mereka memiliki keinginan untuk bekerja yang kuat dan mau mencoba hal-hal yang baru. Pemimpin lebih berperan memberikan saran daripada memerintah bawahan.’ follower development level yakni berdasarkan sejauh mana kesiapan dari para bawahan tersebut untuk melaksanakan suatu tugas yang akan mencakup di dalamnya kebutuhan akan kompetensi dan motivasi.
Model Kepemimpinan Situasional Gaya Kepemimpinan Participating/Supporting ‘bawahan memiliki kompetensi yang tinggi tetapi mereka enggan atau memiliki perasaan tidak aman untuk melakukan pekerjaan tersebut.’ follower development level yakni berdasarkan sejauh mana kesiapan dari para bawahan tersebut untuk melaksanakan suatu tugas yang akan mencakup di dalamnya kebutuhan akan kompetensi dan motivasi.
Model Kepemimpinan Situasional Gaya Kepemimpinan Delegating/Observing ‘karyawan memiliki kompetensi dan juga komitmen yang tinggi untuk menyelesaikan tugas sehingga pemimpin dapat melakukan pendelegasian pekerjaan kepada para bawahan.’ follower development level yakni berdasarkan sejauh mana kesiapan dari para bawahan tersebut untuk melaksanakan suatu tugas yang akan mencakup di dalamnya kebutuhan akan kompetensi dan motivasi.
Hal Mendasar yang perlu dikuasai oleh pimpinan Organisasi : mengapa perlu ada organisasi ini? Visi : bagaimana gambaran organisasi di masa depan? Misi : mengapa ada disini dan apa tugasnya? Visi Nilai-nilai : Prinsip-prinsip yang diyakini benar Kebijakan : Rumusan apa yang akan disampaikan ke orang-orang sebagai bentuk arahan Tujuan Organisasi : Hal-hal yang dicapai? Metodologi : Rumusan tentang cara yang dipilih untuk mewujudkan visi dan misi
I N O A I V T O M T TM.7
Pengertian Motivasi The set of forces that cause people to behave in certain ways. (French and Raven) Motivasi Kinerja : Kinerja dipengaruhi 3 faktor : Motivasi, Kemampuan, Lingkungan kerja.
Pengertian Motivasi Kebutuhan/ Kesenjangan kebutuhan Pencarian Jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan Pilihan Perilaku untuk memenuhi kebutuhan Evaluasi atas pemuasan kebutuhan Penentuan kebutuhan di masa yang datang dan caranya
Pendekatan Motivasi TRADISIONAL RELASI MANUSIA SDM teori douglas McGregor (Tipe X & Y)
Perspektif Kebutuhan Mengenai Motivasi
Teori Kebutuhan : A. Maslow Perspektif Kebutuhan Mengenai Motivasi
Teori Kebutuhan : ERG (C. Alderfer) Perspektif Kebutuhan Mengenai Motivasi
Teori Kebutuhan : ERG (C. Alderfer) Perbedaan Teori ERG – Teori Maslow Seseorang dapat memiliki > 1 level kebutuhan secara bersamaan Jika kebutuhan yang levelnya lebih tinggi sulit dipenuhi, keinginan untuk memenuhi kebutuhan yang levelnya lebih rencah akan meningkat Perspektif Kebutuhan Mengenai Motivasi
Perspektif Kebutuhan Mengenai Motivasi
Teori Kebutuhan : 2 Faktor Herzberg Faktor Instrinsik (Motivator) Motivasi Faktor Ekstrinsik (Hygiene Factor) Perspektif Kebutuhan Mengenai Motivasi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Upah Situasi Kerja (ketenangan, keamanan, dan keselamatan kerja) --> lingkungan, sarana Sikap manajemen terhadap karyawan (atasan-bawahan, rekan sejawat) Kebutuhan karyawan berprestasi Promosi