Ikan nila (Oreochromis niloticus) tilapia
Tilapia nilotica Dr. Trwevas mebagi Tilapia: Genus tilapia. Genus ini memijah dan meletakkan telurnya pada substrat. Induk jantan dan betina bergantian menjaga telur dan anak-anaknya. (Tilapia sepermanii, T. rendali, dan T. zilli) Genus sarotherodon memijah dan mengerami telurnya di mulut induk jantan atau bahkan kedua induknya. (Sarotherodon malanotheron dan S. galilaenus.) Genus Oreochromis. Induk betina yang mengerami telur di dalam mulut dan menjaga anak-anaknya. (O. Mossambica, O. Aureus, O. Spilurus, O. Leucostica, O. Vulacani, dan O.nigra)
strain Nila merah, nial hitam, nila GIFT, nila wild, dll Habitat: perairan tawar Salinitas 0-35 ppt pH = 6 – 8,5 Suhu optimal 25-30 Oksigen min 3 ppm
Kerambah jaring apung adalah wadah pemeliharaan ikan terbuat dari jaring yang di bentuk segi empat atau silindris ada diapungkan dalam air permukaan menggunakan pelampung dan kerangka kayu, bambu, atau besi, serta sistem penjangkaran. Lokasi yang dipilih bagi usaha pemeliharaan ikan dalam KJA relatif tenang, terhindar dari badai dan mudah dijangkau
Kerambah jaring apung merupakan salah satu metode pemeliharan ikan dalam kurungan yang terdiri atas 4 pola dasar pemeliharan ikan, yaitu : 1. kurung tancap; bentuk kurungan ikan yang peletakannya menggunakan tiang- tiang pancang yang ditancapkan ke dasar perairan. 2. kurungan terendam; bentuk kurungan ikan yang secara keseluruhan terendam didalam air dan bergantung kepada pelampung / rangka apung. 3. kurungan lepas dasar ; biasanya terbuat dari kotak kayu / bambu dan diletakan pada dasar air yang beraliran deras, dan diberi pemberat / jangkar. 4. Keramba jaring apung ; jaring kurung apung ini terikat pada suatu rangka dengan disukung oleh pengapung-pengapung. (Nikijuluw V.P.H, 1992).
pengembangan budidaya ikan sehingga mempunyai prasarana jalan yang baik serta keamanan terjamin. Persyaratan teknis yang harus diperhatikan dalam memilih lokasi usaha budidaya ikan di karamba jaring terapung antara lain adalah 1. Arus air pada lokasi kerambah jaring apung. 2. Kedalaman perairan keramba jaring apung
Sebagai dasar patokan pada saat surut terendah sebaiknya kedalaman perairan lebih dari 3m dari dasar waring/jaring.
3. Tingkat kesuburan air kerambah jaring apung.
Pada perairan umum dan waduk ditinjau dari tingkat kesuburannya dapat dikelompokkan menjadi perairan dengan tingkat kesuburan rendah (oligotropik), sedang (mesotropik) dan tinggi (eutropik). Jenis perairan yang sangat baik untuk digunakan dalam budidaya ikan di jaring terapung dengan sistem intensif adalah perairan dengan tingkat kesuburan rendah hingga sedang
4. Kerambah jaring apung bebas dari pencemaran. pencemaran perairan adalah penambahan sesuatu berupa bahan atau energi ke dalam perairan yang menyebabkan perubahan kualitas air sehingga mengurangi atau merusak nilai guna air dan sumber air perairan tersebut. 5. Kualitas air kerambah jaring apung. setiap perubahan (variabel) yang mempengaruhi pengelolaan, kelangsungan hidup dan produktivitas ikan yang dibudidayakan
Konstruksi Wadah Kerambah Jaring Apung