TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK Nama : M. Naufal Arib NIM : 120111409935 BK 2012 / Offr. B
A. PENGERTIAN BELAJAR BEHAVIORISTIK Teori belajar behavioristik menjelaskan bahwa belajar itu adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret.
Ciri-ciri teori belajar behavioristik : Mementingkan : Pengaruh lingkungan Faktor bagian (elementalistik) Peranan reaksi Mekanisme terbentuknya belajar Sebab- sebab di waktu yg lalu Pembentukan kebiasaan Pemecahan problem “trial and error”
B. JENIS-JENIS TEORI BEHAVIORISTIK Teori Koneksionisme Teori Classical Conditioning Teori Operant Conditoning
a. Teori Koneksionisme Ditemukan oleh Edward Lee Thorndike (1890-an) Belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus dengan respon.
Agar tercapai hubungan antara stimulus dan respons, perlu adanya kemampuan untuk memilih respons yang tepat serta melalui usaha-usaha atau percobaan-percobaan dan kegagalan-kegagalan terlebih dahulu. Get Video !!
Thordike Puzzle Box
Dari percobaan tersebut Thorndike menemukan hukum-hukum belajar, yaitu: Hukum Kesiapan (Law of Readiness) Hukum Latihan (Law of Practice) Hukum Akibat (Law of Effect)
Lima Hukum Tambahan Thorndike Multiple Response (reaksi yg bervariasi) Set atau Attitude (Hukum Siap) Partial Activity/Prepotency of Elements (Prinsip Aktivitas yang Berat Sebelah) Prinsip Response by Analogy/Transfer of Training Assosiative Shifting (Perpindahan Asosiasi)
Penerapan Teori Koneksionisme Mengetahui materi yang akan disampaikan kepada siswa. Merumuskan tujuan dengan jelas menurut kemampuan siswa. Mementingkan adanya respon terhadap stimuli Memberikan ulangan secara teratur. Mengarahkan siswa yang memiliki hasil belajar baik.
Menyesuaikan situasi belajar dengan kehidupan nyata. Menerapkan materi belajar dalam kehidupan sehari-hari. Tidak memberi tugas yang melebihi kemampuan siswa.
b. Teori Classical Conditioning Penemunya adalah Ivan P. Palov. Ditemukan melalui proses percobaan terhadap anjing. Harus memberikan stimulus berulang-ulang agar menghasilkan tingkah laku yang diinginkan. Get Video !
Classical Conditioning
c. Teori Operant Conditioning Dikembangkan oleh Burrhus F. Skinner. Operant Conditioning adalah suatu proses perilaku operant (penguatan positif atau negatif) yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang sesuai dengan keinginan. Get Video !
Teori Operant Conditioning
Prinsip Belajar Menurut Skinner Mengumumkan hasil belajar. Menyesuaikan proses belajar dengan keadaan siswa. Materi pelajaran memakai sistem modul. Tidak memberikan hukuman kepada siswa. Lebih diutamakan keaktifan individu.
C. APLIKASI TEORI BEHAVIORISTIK Aplikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari: tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik pebelajar, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia.
Faktor yang dianggap penting oleh aliran ini adalah faktor penguatan Faktor yang dianggap penting oleh aliran ini adalah faktor penguatan. Bila penguatan ditambahkan maka respon akan semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/dihilangkan maka respon juga semakin kuat.
Prinsip utama penggunaan penguatan tersebut ialah : Menentukan tingkah laku yang diinginkan siswa, dan memberikan reinforcement apabila tingkah laku itu dilakukan. Guru memberitahukan kepada siswa tentang perilaku apa saja yang diinginkan dan apabila sisiwa tersebut melakukannya, guru memberikan penguatan kepadanya.
Faktor-faktor yang bisa mengurangi terjadinya perilaku yang tidak baik dalam kelas yaitu: Perhatian guru Perhatian teman sebaya Terbebas dari perasaan bosan, frustasi dan letih
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI BEHAVIORISTIK Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks, dan daya tahan. Dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan.
Kekurangan: Bersifat meanistik dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur. Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif. Memberi hukuman dapat berakibat buruk pada siswa.
Terima Kasih
E. DAFTAR PUSTAKA http://www.scribd.com/doc/76297720/makalah-teori-behavioristik, diakses tanggal 5 Mei 2013 http://dexzrecc.wordpress.com/2009/01/04/kekurangan-dan-kelebihan-teori-behavioristik/, diakses tanggal 5 Mei 2013 Trimanjuniarso.wordpress.com, diakses tanggal 5 Mei 2013
http://staff. uny. ac. id/sites/default/files/T%20behaviouristik_0 http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/T%20behaviouristik_0.pdf, diakses tanggal 6 Mei 2013 http://www.sariyanta.com/kuliah/teori-belajar-behavioristik/, diakses tanggal 6 Mei 2013 http://moshimoshi.netne.net/materi/psikologi_pendidikan/bab_7.htm, 7 Mei 2013 Mahmud, Dra. M. Dimyati. 1989. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Depdiknas.