K04     Penyakit pulpa dan jaringan periapex

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENYULUHAN KESEHATAN GIGI Drg .Ika Agustien
Advertisements

Penyuluhan Kesehatan Gigi & Mulut
Idiopathic Gingival Fibromatosis Associated
RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA
Biology Presentation Kanker Mulut.
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
ORAL HIGIENE OLEH I GD SATRIA ASTAWA, S.Kep.
Gusi Terawat Janin Sehat
Seno Pradopo, drg, SU, PhD, Sp.KGA
Akibat Gangguan Sirkulasi Perifer dan Akibat Kelainan Darah
CARA PEMERIKSAAN GIGI GELIGI
INDEKS KARIES GIGI (DMF-T & def-t)
PENYAKIT /KELAINAN JARINGAN PERIODONTAL
FAKTOR2 PENYEBAB KERUSAKAN JARINGAN KERAS GIGI & JARINGAN PULPA
Perawatan Gigi Mulut Penderita HEMOFILIA
KESEHATAN GIGI, MULUT DAN PENCEGAHANNYA
Asuhan kebidan pada ibu dengan gangguan sistim reproduksi pertemuan II
PENJALARAN KARIES (lanjutan)
CANCER.
DIABETES MELLITUS.
OLEH : Theodora,drg.,SpOrt
PERAWATAN LUKA OPERASI
FIBRIO ADENOMA. Asuhan kebidan pada ibu dengan gangguan sistim reproduksi BY: VANITRA IRMA
DENTAL CARIES oleh : Theodora,drg.,SpOrt
Fibrio adenoma Kista Sarcoma Filodes sarcoma
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
RADANG ODONTOGENIK OLEH: Drg. EMMA. K, MDSc.
Kelainan Periodontal karena perawatan gigi
FLAP PERIODONTAL drg. Ahmad Syaify, Sp.Perio (K)
Polip Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan pada saluran pernapasan hidung atau pada sinus. Polip adalah jaringan yang lembut, tidak terasa sakit.
INFEKSI ODONTOGEN Theodora, drg., Sp. Ort..
Kesehatan Gigi dan Mulut
Oleh: Susri syahjana putri
FIBRIO ADENOMA, KISTA SARCOMA, DAN SARCOMA
MERILIZA WATI S NIM: TINGKAT III B.
Penyakit Albino dan Anemia Sel Sabit
PEMERIKSAAN PENUNJANG AREA BEDAH Tintin Sukartini, SKp, M.Kes, Dr. Kep.
Bagus Rulianto Vicky Febrian
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI (MASTITIS)
Fibroadenoma mammae, sarcoma filodes dan sarcoma
Sindrom Guillain–Barré
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN PENDARAHAN DILUAR HAID
Pengertian Tindakan keperawatan adalah suatu tindakan membersihkan seluruh bagian tubuh pasien dengan posisi berbaring di tempat tidur dengan menggunakan.
KELAINAN JARINGAN PERIODONTAL THEODORA, drg., Sp.Ort.
TRAUMA 2.
Kelompok 3 PARU - PARU.
PELATIHAN KADER KESEHATAN GIGI DAN MULUT
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN LABIOPALATOSKISIS
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
Disusun oleh: NOPIA NUR HAYATI
HUBUNGAN PENYAKIT PERIODONTAL DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER
KEHILANGAN SEBAGIAN GIGI RAHANG ATAS DAN RAHANG BAWAH
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
 Radang mukosa mulut atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan.  Bercak ini dapat berupa.
TUGAS MATA KULIAH DASAR BIOMEDIK 2 DOSEN PENGAMPU : DR.HANDY EKA BAYU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KAMPUS SINTANG FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT DISUSUN OLEH:
CEDERA SISTEM OTOT RANGKA
Epidemiologi Penyakit tidak Menular “REMATIK”
KONSEP LUKA Esti Widiani.
LAPORAN KASUS PERAWATAN SALURAN AKAR NON VITAL GIGI SULUNG ANTERIOR Deffy Maryati PEMBIMBING : Dr. drg. Eva Fauziah, Sp. KGA (K)
PKMRS. RSUD DR. ADJIDARMO KAB. LEBAK
OLEH DRG SAVANA ERSA NIP HUBUNGAN KARANG GIGI DENGAN PENYAKIT JANTUNG.
NAMA KELOMPOK ALDI ELARIAN PUTRA ALIFATUR ALIHSAN ARYA HARIYOGA DHIFA ARYA PRAWIRA GENTA ALFAYYADH HERU NUGROHO DARMAWAN IMAN MUTTAQIN.
ABSES GIGI.
Leukemia Meiloid Akut (LMA) PROFESI NERS PSIK FK KEDOKTERAN UNHAS.
PERDARAHAN DAN SYOK Perdarahan : Perdarahan Nadi ( Arteri )
: MULUT Mulut merupakan pintu masuk makanan dan minuman ke dalam tubuh kita. Mulut dibentuk oleh 2 rahang yaitu rahang atas dan rahang bawah. Untuk berbicara.
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
Transcript presentasi:

K04     Penyakit pulpa dan jaringan periapex Secara umum penyakit pulpa dapat disebutkan sebagai kelainan pada jaringan pulpa (saluran akar gigi yang berisi pembuluh darah dan saraf) dan jaringan sekitar akar gigi (periapikal) akibat inflamasi oleh iritasi bakteri, mekanis, atau kimia. Sangat disarankan untuk segera ke dokter gigi saat menyadari adanya lubang gigi atau rasa ngilu pada gigi saat terkena makanan panas dan dingin.

K04.0  Pulpitis  peradangan dari pulpa gigi jaringan. pulp mengandung pembuluh darah saraf dan jaringan ikat di dalam gigi dan memberikan darah gigi dan nutrisi. Pulpitis terutama disebabkan oleh infeksi bakteri yang itu sendiri merupakan pengembangan sekunder karies (gigi berlubang) Peradangan akan mereda jika penyebabnya diobati terlebih dahulu. Bila pulpitis masih berada pada stadium awal, maka nyeri bila diredakan dengan penambalan sementara dengan kandungan obat penenang saraf. Tambalan ini dapat dibiarkan selama 6-8 minggu lalu diganti dengan tambalan permanen.Bila kerusakan pulpa sudah meluas dan tidak bisa diperbaiki lagi maka nyeri hanya bisa dihilangkan dengan mencabut pulpa, baik dengan pencabutan gigi atau melalui pengobatan saluran akar. Pulpitis : - NOS - acute - kronik - ireversible - reversible

K04.1  Nekrosis pulpa Nekrosis pulpa adalah kematian pulpa yang dapat diakibatkan oleh pulpitis ireversibel yang tidak dirawat atau terjadi trauma yang dapat mengganggu suplai darah ke pulpa. Jaringan pulpa tertutup oleh email dan dentin yang kaku sehingga tidak memiliki sirkulasi darah kolateral bila apeks gigi terbukadilakukan perawatan apeksifikasi. Setelah preparasi selesai, saluran akar diisi denganCa(OH)2 sampai 1-2 mm dr ujung akar,ditumpat tetap. Evaluasi berkala 3-6 bln smptjd pnutupan apeks (pmriksaan radiografik)   Gangren pulpa

K04.2  Degenerasi pulpa Keadaan pulpa yang mengalami kemunduran baik dari fungsi maupun ukuran pulpa. Degenerasi pulpa biasanya terdapat pada gigi orang dewasa. Penyebabnya adalah iritasi ringan yang persisten pada saat muda. Degenerasi pulpa tidak selalu berhubungan dengan infeksi atau karies walaupun kadang-kadang terjadi pada gigi yang telah ditumpat. Jika degenerasi pulpa total, misalnya akibat trauma dan infeksi, gigi dapat berubah warna.   Macam_macam pulpa degenarasi:   Klasifikasi pulpa Terjadi di seluruh jaringan pulpa danterjadi karena penumpukan dentinsekunder dan tersier terus mener Batu pulpa Kalsifikasi dari jaringan pulpa yang membentuk seperti batu(deposit kalsium pada jaringan yg mengalami degenerasi)dapat lepas atau melekat di dinding pulpa. Dapat terjadi dikamar pulpa ataupun di saluran akar K04.3  Pembentukan jaringan keras abnormal di dalam pulpa Dentin sekunder atau irreguler mulai terbentuk setelah gigi erupsi dan berlanjut dengan sangat lambat sepanjang umur gigi dan perlahan-lahan akan memperkecil ruang pulpa seiring bertambahnya umur.1 K04.4  Periodontitis apex akut yang berasal dari pulpa     Periodontitis apeks akut NOS Akut atau kronis inflamasi lesi di sekitar apex dari akar gigi yang disebabkan oleh bakteri invasi dari pulpa gigi.

K04.5  Periodontitis apex kronik Menyakitkan dimana bagian apikal (yaitu bagian sekitar ujung)dari akar gigi adalah kronis meradang.kronis jangka berarti kondiri telah hadir untuk jangka waktu yang signitifikan(setidaknya beberapa minggu ,dan kadang-kadang lebih lama)             Granuloma apex atau periapex             Periodontitis apex NOS K04.6  Abses peri apex dengan sinus               Absesgigidengansinus             Absesdentoalveolarisgigidengansinus K04.7  Absesperiapextanpasinus             Abses NOS pada: ,gigi, dentoalveolaris, periapex

K04.8  Kista radiks [akar gigi] Lesi kristik odontogenik yang paling umum saluran inflamasi. hal ini juga dikenal sebagai krista periapikal.krista periodontal apikal. Kista: apex (periodontium), periapex, sisa akar Kecuali: kista periodontium lateral (K09.0) K04.9  Penyakit lain dan tak dijelaskan pada jaringan pulpa dan periapex  

K04 http://fahmimulya.blogspot.co.id/2012/03/penyakit-pulpa-dan-periapikal.html https://en.wikipedia.org/wiki/Pulpitis https://doktersehat.com/pulpitis-radang-pulpa-gigi/ http://anjar-fajar.blogspot.co.id/2013/12/nekrosis-pulpa.html https://www.scribd.com/presentation/138403359/13-Degenerasi-Pulpa-Dan-Resoprsi https://www.scribd.com/doc/53146733/NEKROSIS-PULPA https://prezi.com/pel4tsjhfbz2/penyakit-pulpa/ https://rekmedd16.wordpress.com\

K05 Gingivitis dan penyakit periodontium Gingivitis adalah bentuk ringan dari penyakit gusi, di mana gusi menjadi merah, bengkak, dan mungkin mudah berdarah. Periodontitis adalah kondisi kesehatan mulut yang jauh lebih serius di mana peradangan menyebar jauh di bawah garis gusi, melibatkan tulang dan tempat jaringan penyangga gigi. Cara penjegahan sikat gigi sehabis makan, Makan dengan diet seimbang, Hindari produk tembakau (Contohnya Rokok), dan Periksa gigi secara teratur dan lakukan pembersihan. Langkah pertama dalam mengobati penyakit periodontal adalah pembersihan karang gigi secara mendalam, juga dikenal sebagai scaling dan root planing.

K05.0  Gingivitis akut Gingivitis akut merupakan peradangan pada gusi yang terjadi secara tiba-tiba.Gingivitis akut ini berlangsung dalam waktu singkat, disertai rasa sakit yang hebat, dan memilikitanda-tanda klinis yang jelas. Peradangan ini disebabkan oleh factor fisik, factor kimia,mikroorganisme oral spesifik maupun spesifik Kecuali: gingivitis ulseratif nekrotikans aku (A69.1) merupakan keadaan ynag ditandai dengan timbulnya ulserasi yang cepat dan terasa sakit pada tepi gingiva dan papila interdental gingivostomatitis herpesvirus (herpes simplex) (B00.2) suatu infeksi awal oleh virus herpes simpleks yang dengan segera bisa menyebabkan terbentuknya luka yang terasa nyeri di gusi dan bagian mulut lainnya.

K05.1  Gingivitis kronik Gingivitis (kronik): NOS, deskuamasi, hiperplastik, simple marginal, ulseratif  Tipe gingivitis yang sering terjadi dan selalu dihubungkan dengan kurangnya kebersihan mulut seseorang. Pada sebagian besar kasus, seorang pasien biasanya tidak merasa bahwa mereka memiliki gingivitis kronis dan tidak akan mencari perawatan medis sampai gejalanya tampak jelas (Alison, 2006). Gingivitis Kronis Sedikit perdarahan dan pembengkakan ringan pada gusi adalah tanda-tanda dan gejala awal. Jika hadir dalam tahap awal, gingivitis dapat diperbaiki dengan langkah-langkah sederhana seperti menyikat gigi, flossing dan pembersihan (Alison, 2006).  

K05.2 | Acute periodontitis Acute pericoronitis Parodontal abscess Periodontal abscess salah satu kelainan pada jaringan periodontal yang disertai dengan adanya bone loss secara progresif. Plak pada penderita aggressive periodontitis biasanya hanya ditemukan dengan jumlah yang tidak sebanding dengan kerusakan tulang alveolar yang terjadi secara agresif. Excl.: acute apical periodontitis (K04.4) periapical abscess (K04.7) periapical abscess with sinus (K04.6)

K05.3  Periodontitis kronik Perikoronitis kronik   Suatu peradangan kronik yang terjadi pada jaringan periodontium yang disebabkan oleh penumpukan plak pada gigi yang nantinya akan menyebabkan kerusakan jaringan periodontal dan tulang alveolar. Pemeriksaan klinis dilakukan pada jaringan gusi dan melihat apakah ada gigi-gigi yang mengalami kegoyangan. Hubungan antara gigi-gigi rahang atas dan bawah saat menggigit juga akan diperiksa.    Periodontitis:  NOS, kompleks, simplex

K05.4  Periodontosis Periodontosis juvenile [remaja] seperangkat peradangan penyakit yang mempengaruhi periodontium yaitu jaringan yang mengelilingi dan mendukung gigi. Periodontitis melibatkan hilangnya progresif dari tulang alveolar di sekitar gigi dan jika tidak diobati dapat menyebabkan melonggarnya jaringan periodontium serta kehilangan gigi.   K05.5  Penyakit periodontium lain K05.6  Penyakit periodontium, tak dijelaskan

http://www.spesialis.info/?penyebab-gingivitis-%28radang-gusi%29,937 http://prasko17.blogspot.co.id/2015/11/gingivitis-periodontitis-pencegahan-pengobatan.html https://www.scribd.com/doc/88588210/Gingivitis-Akut http://dokumen.tips/documents/periodontitis-kronis-dan-agresif.html https://rekmedd16.wordpress.com\

K06     Kelainan lain pada gingiva dan puncak alveolus tanpa gigi (edentulous) resesi gingiva, juga dikenal sebagai gusi surut, adalah paparan di akar gigi yang disebabkan oleh hilangnya jaringan gusi dan / atau pencabutan dari margin gingiva dari mahkota gigi. Resesi gusi adalah masalah umum pada orang dewasa di atas usia 40, tetapi mungkin juga terjadi mulai dari usia remaja, atau sekitar usia 10. Ini mungkin ada dengan atau tanpa penurunan bersamaan dalam rasio mahkota-to-root ( resesi tulang alveolar). Kecuali:      atrofi puncak alveolus edentulous (K08.2) [gusi edentulous] gingivitis: akut (K05.0), NOS (K05.1), kronik (K05.1)

K06.0 Resesi gingiva sebutan gusi turun merupakan kondisi kerusakan gusi akibat mengalami penurunan yang mengarah ke arah akar gigi. Akibatnya permukaan akar gigi menjadi terbuka atau terekspos. Padahal seharusnya gusi berfungsi untuk melindungi akar gigi. Resesi gingiva (umum) (lokal) (pasca infeksi) (pasca bedah)

K06.1 Pembesaran gingiva Kelainan ini menyebabkan perubahan bentuk gingiva yang secara klinis terlihat lebih besar dari normal. Fibromatosis gingiva Hipertrofi (Inflammatory Gingival Enlargement) adalah penambahan ukuran pada sel-sel yang mengakibatkan penambahan ukuran pada suatu organ, sedangkan hiperplasia (Fibrotic Gingival Enlargement) adalah penambahan jumlah selnya. pembesaran gusi yang dapat terjadi karena peradangan, tanpa peradangan, kombinasi keduanya, pengaruh sistemik, dan neoplastik

K06.2  Lesi gingiva dan edentulous alveolar ridge akibat trauma Hiperplasia iritatif puncak edentulus (hiperplasia karena gigi palsu) Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX) untuk identifikasi penyebab

K06.8  Kelainan lain yang dijelaskan pada gingiva dan edentulous alveolar ridge Epulis fibrosa suatu tumor yang bersifat jinak non-neoplastic dan pertumbuhannya berada di atas gingiva (interdental papilla) yang berasal dari periodontal dan jaringan periosteum. Epulis giant cells kondisi jangan lunak yang berlebih diatas alveolar ridge dan sering terdapat pada anterior superior karena masih adanya gigi anterior pada mandibula.   Flabby ridge [epulis = bengkak kecil pada rahang] giant cell epulis terjadi sebagai respon terhadap suatu cedera.

  Granuloma sel raksasa perifer nodul ekstraosseus yang terdiri dari proliferasi mononuklear dan multinukleasi giant cell yang berhubungan dengan vaskularisasi yang ditemukan pada gingiva atau ridge alveolar.   Granuloma piogenik gusi lesi vaskular yang terjadi pada kedua mukosa dan kulit, dan muncul sebagai pertumbuhan berlebih dari jaringan akibat iritasi, trauma fisik, atau faktor hormonal. K06.9  Kelainan pada gingiva dan gusi edentulus, tak dijelaskan

https://dentias. wordpress https://dentias.wordpress.com/2016/06/18/pembesaran-gingiva-pada-rongga-mulut/ http://www.klikdokter.com/tag/gusi-turun-resesi-gingiva https://rekmedd16.wordpress.com/ http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/10063/ARSMIN%20NUR%20IDUL%20FITRI%20Skripsi.pdf?sequence=

K07     Anomali dentofasialis [termasuk maloklusi] kontak abnormal antara gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah. Maloklusi seringkali diakibatkan oleh perbedaan ukuran rahang dan gigi yaitu rahang terlalu kecil atau gigi terlalu besar. Namun, sejumlah cacat dan gangguan bawaan atau kehilangan gigi juga bisa menjadi penyebabnya. Kecuali:      Hiperplasia atau hipoplasia kondilus unilateral (K10.8),   Atrofi atau hipertrofi hemifasial (Q67.4)

K07.0  Anomali mayor ukuran rahang Hiperplasia atau hipoplasia mandibula Hiperplasia atau hipoplasia maksilla Makrognathism (mandibula) (maxilla) [gnath = rahang] Micrognathism (mandibula) (maxilla) Kecuali: akromegali (E22.0)   sindroma Robin (Q87.0)

K07.1  Anomali hubungan rahang dengan dasar tengkorak Asimetri rahang,    - Prognathism (mandibula) (maxilla)   hubungan posisi dari mandibula dan / atau rahang ke dasar kerangka di mana salah satu dari rahang yang menonjol di luar garis imajiner yang telah ditetapkan dalam bidang koronal tengkorak.   - Retrognathism (mandibula) (maxilla)   jenis maloklusi yang mengacu pada posisi posterior abnormal rahang atas atau mandibula, terutama mandibula, relatif terhadap tulang wajah dan jaringan lunak.

K07.2  Anomali hubungan arkus dentis (lengkung susunan gigi) secara umum dapat dikatakan sebagai suatu keadaan dimana terjadi disproporsi antara ukuran gigi dan ukuran rahang dan bentuk lengkung Crossbite (anterior) (posterior) Openbite (anterior) (posterior) Overbite (berlebihan): dalam, horizontal, vertikal  Disto-oklusi Mesio-oklusi, Oklusi lingualis posterior pada gigi mandibula Deviasi garis tengah arkus dentin Overjet

K07.3  Anomali posisi gigi suatu penyimpangan dari bentuk normal akibat gangguan pada stadium pertumbuhan dan perkembangan gigi.   Gigi: bertumpuk, diastema, pergeseran, rotasi,  jarak abnormal, transposisi Gigi impacted atau embedded, posisi gigi tersebut atau gigi di dekatnya abnormal  Kecuali:   gigiembedded dan impactedtanpaposisiabnormal (K01.-) K07.4  Maloklusi, tak dijelaskan K07.5  Kelainan fungsional dentofasialis Penutupan rahang abnormal  Maloklusi karena: menelan abnormal, bernafas di mulut, kebiasaan lidah, bibir atau jari Kecuali:        bruxism (F45.8); teeth-grinding NOS (F45.8)

K07.6  Kelainan sendi temporomandibularis Hal ini biasanya terjadi akibat adanya beberapa kondisi gabungan yang memungkinkan terjadinya kelainan. Seperi adanya keteganggan otot yang mempengaruhi lokasi sendi temporomandibular, bisa juga disertai dengan adanya kelainan pada anatomis sendi. Kelainan sendi temporomandibular juga bisa dipengaruhi oleh kondisi mental dan psikis seseorang. Kondisi gangguan sendi temporomandibular ini kerap dialami oleh wanita yang berumur 20-50 tahun. Kompleks atau sindroma Costen  Kerusakan sendi temporo-mandibularis Snapping jaw Sindroma sendi-nyeri-disfungsi temporomandibula             Kecuali:        sendi temporomandibula saat ini:        - dislokasi (S03.0)        - terkilir (S03.4) K07.8  Anomali dentofasialis lainnya K07.9  Anomali dentofasialis, tak dijelaskan

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34559/4/Chapter%20II.pdf Read more:http://doktersehat.com/kelainan-sendi-temporomandibular-di-sekitar-rahang/#ixzz4bqcQ2Tze ot.co.id/2011/03/gigi-berdesakan.htmlmydentistdiary.blogsp candara3.blogspot.com/p/bayu-1.htm kamuskesehatan.com/arti/maloklusi/ http://puskesmas-gondang.blogspot.co.id/2016/09/kode-dx-dan-nama-penyakit-simpusta.html