What is a master plan?
permasalahan empirik perencanaan pembangunan di Indonesia Selama ini faktor lain yang mempengaruhi pelaksanaan Pembangunan: RTRW Implementasi berapa %? Program RPJMD dan Renstra SKPD (menyangkut pencapaian visi Walikota) Program bottom-up yang diperoleh melalui Musrenbang. Budget yang memperngaruhi prioritas program RTRW belum bisa diacu untuk perencanaan pada lingkup kecil.
GAP DEVELOPMENT PLAN SPATIAL PLAN Kondisi Saat Ini Perubahan Kedepan RDTR Kab/Kota RTR Kawasan Strategis Bagian tertentu dari wilayah kota/ kab Rencana Tata Bangunan & Lingkungan (RTBL) RPJPD RPJMD Renstra SKPD Renja SKPD RTRW Rencana Induk Sektoral Program GAP Program Tidak Sinkron Visi tidak saling terkait Program dalam Framework tidak saling mengisi Visi – Misi Walikota/Bupati Perubahan Kedepan RDTR Kab/Kota RTR Kawasan Strategis Bagian tertentu dari wilayah kota/ kab Rencana Pembangunan & Pengembangan Perumahan (RP3) Rencana Induk Sektoral Rencana Kawasan Permukiman/ RKP Rencana Tata Bangunan & Lingkungan (RTBL) RPJPD RPJMD Renstra SKPD Renja SKPD RTRW Indikasi Program Pembangunan yang Jelas dan terstruktur Masterplan
urgensi master plan Penyusunan masterplan membantu untuk membentuk kawasan secara fisik namun merespon kondisi sosial dan ekonomi secara dinamis. Penyusunan masterplan membantu mendefinisikan suatu kawasan, membuka potensinya dan merekomendasikan sisi lain kawasan yang bisa dibentuk Mengoptimalkan pemanfaatan lahan Meningkatkan nilai lahan Keterlibatan masyarakat Membangun konsensus mengenai masa depan suatu kota atau kawasan serta mengidentifikasi prioritas untuk diimplementasikan Dengan visi yang jelas, masterplan dapat membantu untuk menarik investasi private sector dengan mengidentifikasi aspirasi serta peran public sector maupun privat sector. Proses penyusunannya dapat memberikan kejelasan mengenai peran dan tanggung jawab berbagai kelompok yang berkepentingan untuk mendukung pelaksanaanya. Masterplan dapat membantu pengembangan baru dapat bersinergi dengan komunitas lama. Masterplan mendorong koordinasi aktifitas pada berbagai jenis pelayanan di suatu kawasan sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik serta penggunaan sumber daya yang lebih baik. Masterplan dapat mendorong performa terbaik suatu kawasan berkaitan dengan lanscape, topografi, dan ekologi.
apa itu master plan? Dalam perwujudkan fisik, Masterplan menjadi permodelan dari: Jaringan jalan, bangunan, dan ruang terbuka suatu lingkungan terkoneksi Definisi berat dan masa bangunan suatu kawasan Rancangan keterkaitan antara bangunan dan ruang publik Cerminan aktifitas dan pemanfaatan yang akan diwadahi di suatu area Identifikasi pola pergerakan pejalan kaki, sepeda, kendaraan pribadi, atau publik transportasi Rancangan penyediaan utilitas dasar dan elemen infrastruktur lainnya Keterkaitan bentuk fisik dari suatu kawasan terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan konteks budaya serta perhitungan jumlah kebutuhan masyarakat yang tinggal dan bekerja di suatu area Tata cara bagaimana lingkungan yang baru dapat terintegerasi dengan masyarakat lama, lingkungan buatan, dan lingkungan alam. Masterplan adalah dokumen perencanaan yang memberikan panduan mengenai perwujudan fisik kawasan sesuai dengan pertumbuhan kawasan dan kebutuhan masyarakat. Masterplan mendeskripsikan bagaimana (how), mengapa (why), dimana (where), dan kapan (when) untuk membangun suatu wilayah atau kawasan. Masterplan juga memberikan kerangka bagi pemerintah daerah dalam penyusunan keputusan mengenai pembiayaan, peningkatan modal, hal-hal yang berkaitan dengan zonasi, dan isu-isu yang berkaitan dengan pertumbuhan wilayah. Masterplan tidak bersifat kaku, masterplan dapat direview dan diperbaharui sesuai perubahan kondisi dalam suatu komunitas. Source: www.nh.gov/oep/planning/resources/documents/preparing-master-plan-chapter-2.pdf
Komponen Utama Master Plan Tujuan (Statement of Purpose) Mencakup objektif, prinsip, asumsi, kebijakan, dan standar sebagai dasar pembangunan fisik, ekonomi, dan sosial. Elemen Perencanaan Tata Guna Lahan Menjabarkan tata guna lahan terkait komponen alam seperti: topografi, tanah, geologi, air tanah, limpasan banjir, dsb. Sebagai tambahan, termasuk peta eksisting dan arah pengembangan terkait eksisting maupun rencana zonasi serta rekomendasi standar untuk kepadatan. Elemen Perumahan Menjabarkan kondisi eksisting perumahan dan tipe/jenis perumahan serta strategi untuk memenuhi kebutuhan perumahan saat ini dan kedepan. Keterkaitan dengan dokumen rencana lainnya Menjabarkan keterpaduan dan konsistensi rencana dengan rencana yang dibuat di tingkat kota, regional, maupun nasional. Source: City of Trenton, NJ Official Website of the Department of Housing and Economic Development
Manfaat Master Plan Mempersiapkan masa depan. Dengan perencanaan, kita dapat mengetahui apa yang harus dilakukan saat ini dan masa depan untuk mencapai tujuan. Sebagai frame work. Perencanaan dapat menjadi alat untuk mendorong pengorganisasian waktu, sumber dana dan sumber daya, serta upaya. Mengenali prioritas. Dengan master plan, pemerintah lokal dapat mengarahkan upaya pada kebutuhan yang bersifat mendesak. Mengutamakan untuk melayani kepentingan publik. Perencanaan tidak mencoba untuk menghentikan atau mengganti mekanisme pasar terkait ketersediaan, kebutuhan, dan harga, tetapi untuk memandu mekanisme tersebut melalui aturan-aturan dalam rangka pengembangan dan pertumbuhan. Membantu terwujudnya pembangunan berbasis kebijakan yang menyuarakan kepentingan komunitas/masyarakat. Master plan memberikan kemudahan kepada pelaku pembangunan untuk menghormati dan memahami keinginan masyarakat serta kebijakan publik sebagaimana mereka mengembangkan proyek individual. Membantu mengidentifikasi aspek negatif dan positif dari komunitas. Dengan perencanaan, aspek positif dilindungi, aspek negatif diubah, dan apa yang memungkinan dapat dilakukan. Mengelola kepuasan masyarakat terhadap kualitas hidup. Di perkotaan dengan Menjaga kepuasan masyarakat terhadap kualitas hidup. Dalam komunitas yang berkembang, masterplan menjadi alat untuk menjaga dan meningkatkan kualitas hidup. Proses penyusunan masterplan turut serta dalam mengedukasi masyarakat, sehingga terlibat secara baik dalam proses pengambilan keputusan. Source: Southern New Hampshire Planning Commission
Comprehensive Masterplan Small-Scale Masterplan Functional Masterplan 5 Tipe Masterplan Comprehensive Masterplan Small-Scale Masterplan Functional Masterplan Strategic Masterplan Abridged Masterplan Karakteristik Menyeluruh, luas dan bersifat umum Fokus pada area yang kecil Fokus pada satu atau dua topik atau komponen elemen Fokus dan menekankan pada isu strategis yang perlu segera di tangani Fokus terutama terkait dengan tata guna lahan dan bersifat umum Lingkup Jangka panjang (10 sampai 20 tahun) Jangka menengah (5 sampai 10 tahun) Jangka pendek (2 sampai 4 tahun) sampai dengan jangka panjang (10 sampai 20 tahun) Jangka pendek (2 sampai 4 tahun) Biaya tinggi Rendah - sedang Sedang Rendah Contoh Rencana Kawasan Permukiman kampung nelayan, kampung industri mitigasi bencana banjir, rencana transportasi publik, jalur sepeda, perumahan, and ruang terbuka Kawasan pesisir, permukiman kumuh, kawasan pariwisata
SKALA KOTA - SKALA KAWASAN ILUSTRASI MASTERPLAN SKALA KOTA - SKALA KAWASAN Strategic Masterplan Exs: Kawasan Pesisir Small Scale Masterplan Exs: Kampung Nelayan Rencana Kawasan Permukiman (RKP) Comprehensive Masterplan - City Wide Functional Masterplan Exs: Transportation Masterplan Abridge Masterplan (Masterplan Ringkas) Exs: Land Use Masterplan Masterplan Kampung Nelayan merupakan kategori small scale masterplan, dalam penyusunannya bersifat comprehensive (mencakup seluruh aspek) pada lingkup kecil/kawasan tertentu dari suatu kota. Penyelesaian permasalahan on-site, namun juga sebagai trigger untuk lingkup yang lebih luas. Sinergi dengan perencanaan pada lingkup yang lebih besar. Small Scale Masterplan Exs: Kampung Wisata
Proses PREPARE (persiapan) DESIGN IMPLEMENTASI Pada tahap persiapan, dirumuskan Kerangka Kerja Strategis ditetapkan berdasarkan data baseline terkait kondisi fisik, sosial, ekonomi, dan politik. Selain itu perlu menata aspirasi dan objectif suatu kawasan. Pada tahap persiapan, perlu ditetapkan pihak-pihak kunci yang terlibat serta peran dan tanggung jawabnya. Pada tahap penyusunan desain, spasial masterplan disusun melalui tahap analisis, konsultasi, pengujian/simulasi, dan perbaikan. Pada akhir tahap, dihasilkan proposal usulan untuk pengembangan blok bangunan, jaringan jalan, ruang publik, landscape, dsb. Masing-masing tahap dalam penyusunan Masterplan saling beririsan. Sehingga penting untuk memastikan bahwa tahap sebelumnya telah dipenuhi secara matang. Sehingga diharapkan penyusunan rencana implementasi dapat mengarahkan delivery program, resiko, pendanaan, dan procurement secara tepat. Review terhadap rencana implementasi juga perlu senantiasa dilakukan untuk memastikan kesesuaian antara usulan dengan rencana yang ditetapkan.
Terima Kasih “Masterplanning is rather like practising medicine, you have to start with the individual symptoms of the patient – the place.” John Nichols, Leicester UR