KASUS Ny. M 31 tahun, dengan G3P2A0 rujukan dari bidan dengan diagnosa hyperemesis gravidarum, datang dengan keluhan mual dan muntah sejak 1 hari yang lalu. Muntah beserta darah berwarna kehitaman. Pasien juga mengeluh pusing dan nyeri ulu hati dan badan terasa lemas.
A. Identitas pasien ISTRI SUAMI Nama : Ny. M Tn. Y J. Kelamin : Perempuan Laki-laki Umur : 31 tahun - Agama : Islam Islam Pendidikan : - - Pekerjaan : Alamat : Jl. Merak. Tangkerang selatan MRS : 29/12/2014 No RM : 141200665
B. Anamnesis Dilakukan autoanamnesis pada tanggal 29-12-2014 Keluhan utama pasien dengan G3P2A0 kehamilan 11-12 minggu dengan keluhan mual dan muntah sejak 1 hari yang lalu, muntah disertai darah berwarna kehitaman, pusing dan keluhan nyeri ulu hati Riwayat penyakit sekarang 1 hari SMRS pasien mengeluh mual dan muntah. Pasien mengaku hamil, dan telah diperiksa kedokter. Muntah berupa apa yang dimakan, disertai darah. Nafsu makan pasien menurun, pusing +, lemas +, dan disertai nyeri ulu hati.
Lanjutan …. Riwayat penyakit dahulu pasien belum pernah menderita sakit seperti ini D. Riwayat penyakit keluarga dalam keluarga tidak ada yang menderita sakit seperti ini Riwayat menstruasi Menarche umur 13 tahun, siklus 28 hari, lamanya ± 5 hari, banyaknya 2 pembalut perhari, disminore tidak ada F. Status pernikahan menikah 1 kali, umur saat menikah 19 tahun dan suami berumur 24 tahun
Lanjutan… Riwayat kehamilan ibu HPM : HPL : Mual-mual : ada Sesak nafas : tidak ada Gangguan BAK/BAB : tidak ada Hipertensi : tidak ada Kejang : tidak ada H. Riwayat keluarga berencana : -
C. Pemeriksaan fisik Status generalis Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos mentis Tanda vital : TD : 138/89 mmHg RR : 24x/menit Nadi : 76 x/menit suhu : 37,5 ᵒC Berat badan : sebelum hamil : sesudah hamil :
Lanjutan… Gizi : DBN Kepala : Mata : konjungtiva anemis (+/+), seklera ikterik (+/+) Leher : DBN Thorax : DBN Abdomen : bising usus +, nyeri epigastrium +, status obstetrik Ekstremitas : Akral hangat
Lanjutan… B. Status Obstetri inspeksi :perut tidak membuncit, striae gravidarum (-) palpasi : TFU 1-2 jari diatas symphisis Auskultasi : DJJ belum terdengar leopold I : TFU 1-2 jari diatas symphisis leopold II: - leopold III: - leopold IV: -
D. Pemeriksaan penunjang Laboratorium Hb 11,2 gr/dl Leukosit 11.200 µl Eritrosit 2,29 106/mm3 Trombosit 219.000/µl Hematokrit 33,7 % gula darah 74 mg/dl
E. Diagnosis G3P2A0H2, Kehamilan 11-12 minggu + hiperemesis gravidarum + gastritis kronis F. Penatalaksanaan IVFD Ringer Laktat cor 1 kolf Ranitidin amp no I IV Rawat sesuai protop Kalrex 3x 1 amp
F. Prognosis quo ad vitam : ad bonam quo ad fungtionam : ad bonam quo ad sanationam : ad bonam
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
DEFINISI Emesis gravidarum : mual dan muntah yang sering terjadi pada kehamilan trimester I. Hiperemesis gravidarum: mual dan muntah yang hebat > 10 kali sehari dalam masa kehamilan yang menyebabkan terjadinya kekurangan cairan dan elektrolit, penurunan asam- basa,serta penurunan berat badan pada ibu
Mual dan muntah terjadi pada 50-90% dari kehamilan. Dimulai pada 9-10 minggu (trimester I) Meningkat pada minggu ke 11 – 13 kehamilan Hilang pada minggu ke 12 – 14 kehamilan Pada 1 – 10% kehamilan dapat berlanjut setelah kehamilan 20 – 22 minggu
Etiologi
Tanda dan gejala Mual dan muntah Mudah lelah dan pusing Gangguan tidur sekresi saliva yang berlebihan Dysguesia (perubahan rasa) Ansietas Pemarah Perubahan mood Penurunan konsentrasi Sakit kepala Dehidrasi Tekanan darah rendah Kehilangan elastisitas kulit Nyeri epigastrium
Manifestasi klinis Tingkat I Lemah,nafsu makan menurun,BB menurun,nyeri epigastrium, TD menurun,lidah kering,turgor kulit kurang dan mata cekung Tingkat II Mual dan muntah hebat,lemas, apatis,nadi cepat dan kecil,lidah kering dan kotor,dehidrasi,mata cekung, ikterik ringan,oliguria, konstipasi, nafas bau aseton dan aseton dalam urin Tingkat III Keadaan umum jelek, mual dan muntah berhenti, somnolen sampai koma,nadi kecil dan cepat, TD menurun,suhu meningkat, komplikasi : encefalopathy
Patofisiologi
Diagnosis Anamnesis amenorea, tanda kehamiulan muda, mual dan muntah. Pemeriksaan fisik tanda – tanda vital Status volume : kondisi membran mukus, turgor kulit, status mental Evaluasi thyroid Evaluasi cardiac Evaluasi abdominal Evaluasi neurologis
Lanjutan… C. Pemeriksaan penunjang Laboratorium urinalisis -> benda keton Elektrolit Enzim liver dan bilirubin Enzim amylase/lipase TSH dan T4 Kultur urin Hematokrit Kalsium Panel hepatitis Antibody Hellycobacter pylori 2. Foto radiologi USG obstetrik USG abdomen bagian atas MRI atau CT-Scan abdomen
Komplikasi Perforasi atau ruptur esofagus Pneumothoraks dan pneumomediastinum Ensefalopati wernicke atau kebutaan Penyakit hepatik Kejang, koma, kematian Gagal ginjal Defisiensi vit k dan gangguan pembekuan darah Sepsis
Penatalaksanaan Medikamentosa non medikamentosa Vitamin : pyrodoxine (vit B6, Hexa-Betalin), Thiamine(vit B1, Thiamilate) Antiemetik : doxylamine/pyrodoxine, promethazine, proclorperazine, metoclopramide dan ondansetron Kortikosteroid : methylprednisolon Antihistamin : meclizine dan dipenhidramine IV cairan RL atau NaCl NGT -> untuk memberikan nutrisi melalui hidung untuk masuk ke dalam lambung Endoskopi -> untuk membantu memberikan nutrisi ke tubuh melalui gaster dengan memerlukan prosedur operasi Badrest
Prognosis Dengan terapi yang baik, prognosa HEG baik Pada beberapa kasus yang berat dapat mengancam ibu dan janin