Produk Gabungan dan Produk Sampingan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Bab 8 Produk Gabungan dan Produk Sampingan
Advertisements

ACCOUNTING BY PRODUCT COST ACCOUNTING.
Cost Allocation: Joint Products and Byproducts
Biaya Produk Bersama dan Biaya Produk Sampingan
JOINT PRODUCT & BY PRODUCT COSTING
PERHITUNGAN BIAYA UNTUK PRODUK SAMPINGAN (BY PRODUCTS) & PRODUK GABUNGAN (JOINT PRODUCTS) BAB 8.
PERHITUNGAN BIAYA PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN
CONTOH SOAL PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN
AKUNTANSI BIAYA X. Perhitungan Biaya Produk
COSTING BY-PRODUCTS AND JOINT PRODUCTS
Menentukan Perilaku Biaya
INFORMASI AKUNTANSI PENUH
UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA
HARGA POKOK PRODUK BERSAMA & SAMPINGAN
Matakuliah : Analisis dan Pengendalian Biaya
Chapter 8 By Products & Joint Products Oleh: Zaky Machmuddah, S. E, M
ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENDUKUNG
Analisis Hubungan Biaya, Volume dan Laba (Cost-Volume-Profit)
Produk Sampingan (By Product)
Barang Rusak, Diolah Kembali, dan Barang Sisa
Alokasi Biaya: Produk Gabungan dan Produk Sampingan
Biaya bersama Sebagai biaya overhead bersama yang harus dialokasikan ke berbagai departemen baik dalam prsh yang kegiatan produksinya berdasarkan pesanan.
PERILAKU BIAYA.
PSAK 14 PERSEDIAAN.
PRODUK BERSAMA & PRODUK SAMPINGAN
JOINT PRODUCT & BY PRODUCT COSTING
Kuliah 11 & 12 : MANAJEMEN TRANSPORTASI & DISTRIBUSI
PSAK 14 PERSEDIAAN.
Prilaku Biaya Aktivitas (ACTIVITY BASED COSTING)
TEORI LOKASI BIAYA MINIMUM
UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA
ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN (ANALYZING FINANCIAL PERFORMANCE REPORTS)     ·  PERHITUNGAN VARIAN ·  VARIASI DALAM PRAKTIK ·  KETERBATASAN DALAM ANALISIS.
Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan
Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan
Chapter 8 By Products & Joint Products Oleh: Zaky Machmuddah, S. E, M
MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN
AKUNTANSI MANAJEMEN.
AKUNTANSI MANAJEMEN.
BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS
Produk Bersama & Produk Sampingan
AKUNTANSI BIAYA IEG3A3 Program Studi Teknik Industri
PERSEDIAAN PSAK
PERSEDIAAN PSAK
ANALISIS BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK
BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS
JOINT PRODUCT AND BY PRODUK
PRODUKSI DAN BIAYA.
Unsur-Unsur Biaya Produksi
Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan
HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN
ANALISIS PULANG POKOK dan ANALISISI BIAYA VOLUME-LABA
Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan
Penentuan Biaya Produk Bersama dan Produk Sampingan
AKUNTANSI MANAJEMEN.
PENGENALAN INDUSTRI PANGAN
Biaya Produksi.
08 Akuntansi Biaya Joint Product and Joint Cost
PERHITUNGAN BIAYA UNTUK PRODUK SAMPINGAN DAN PRODUK GABUNGAN
Kelompok 2 Atma S Asep Badru Salam Badriah Cyntia Rossa Rahmela
IX. Penentuan Biaya Proses
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA 1
HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN
Menentukan Perilaku Biaya
PERSEDIAAN PSAK
Pertemuan ke-13 & ke 14 Akuntansi Biaya I
Biaya Produk Bersama dan Biaya Produk Sampingan Mata kuliah : akuntansi biaya Dosen : Rosiana Ramadhon, M.Si STIE DHARMA PUTRA.
PENGENDALIAN : BIAYA OVERHEAD PABRIK (Factory Overhead Control)
PERHITUNGAN BIAYA PROSES (Process Costing)
PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN (Joint Products and By Products) Perhitungan biaya produk bersama dan biaya produk sampingan perlu.
Perhitungan Biaya Produk Gabungan. Defenisi Produk Gabungan  Produk gabungan adalah produk yang diproduksi secara bersamaan melalui suatu proses atau.
Transcript presentasi:

Produk Gabungan dan Produk Sampingan ( JOINT PRODUCT AND BY PRODUCT )

PRODUK GABUNGAN (JOINT PRODUCT) Suatu proses produksi yang menghasilkan beberapa produk yang berasal dari satu jenis / macam bahan baku yang diproduksi secara serentak (bersama- sama). Dimana, nilai dari produk ini masing-masing berbeda. Contoh: Perusahaan industri minyak bumi, mengolah minyak mentah menjadi bensin, minyak tanah, oli, dll. Permasalahan pokok yang timbul di dalam produk gabungan : Bagaimana cara mengalokasikan biaya yang terujadi dalam rangka menghasilkan produk. Biaya yang dikeluarkan dalam rangka menghasilkan produk gabungan disebut dengan “JOINT COST”.

Di dalam proses produksi yang menghasilkan produk gabungan, produk yang dihasilkan terdiri dari 2 macam : Produk Utama (Main Product). Produk Sampingan (By Product) Istilah produk sampingan (by-product) umumnya digunakan untuk mandefinisikan suatu produk dengan nilai total yang relatif kecil dan dihasilkan secara simultan atau bersamaan dengan produklain yang nilai totalnya lebih besar. Produk dengan nilai total yang lebih besar tersebut biasanya disebut produk utama (main product).

Produk utama biasanya diproduksi dalam jumlah yang lebihbesar dibandingkan dengan produk sampingan. Biasanya, produsen hanya memiliki sedikit kendaliatas jumlah produk sampingan yang dihasilkan. Sebaliknya, diperkenalkan metode teknik yang lebihmaju, seperti yang digunakan di industri perminyakan, telah memungkinkan pengendalian yang lebihbesar atas jumlah residu dan produk sampingan lainnya. Misalnya saja, suatu perusahaan yangmenyewa truk untuk mengangkut bahan tertentu menemukan bahwa bahan buangan tersebutdapat digunakan sebagai pupuk. Produk sampingan ini sekarang menjadi sumber pendapatan lainuntuk seluruh industry.

Produk gabungan (joint product) dihasilkan secara simultan melalui suatu proses atau serentetan proses umum, dimana setiap prosuk yang dihasilkan dari proses tersebut memiliki lebih dari sekedar nilai normal. Proses produksi tersebut bersifat simultan karena proses itu menghasilkan seluruh produk tersebut tanpa kecuali. Peningkatan dalam output salah satu produk pasti akan menyebabkan peningkatan kuantitas dari produk atau produk- produk lain, dan demikian pula sebaliknya, walaupun tidak harus dalam proporsi yang sama. Titik pisah batas (split-off point) didefinisikan sebagai titik dimana produk-produk tersebut dapat dipisahkan sebagai unit-unitindividual. Sebelum titik tersebut, produk-produk tadi masih dalam satu kesatuan yang homogen

Karakteristik Produk Sampingan dan Produk Gabungan; Asal mula dari produk sampingan bervariasi. Produk sampingan yang dihasilkan dari pembersihan produk utama, seperti gas dan tar yang dihasilkan dari produk arang, biasanya memiliki nilai sisa. Dalam beberapa kasus, produk sampingan adalah sisa atau sampah, seperti serbuk gergaji di tempat penggergajian kayu. Dalam kasus lain, produk sampingan timbul dari proses persiapan bahan bakus ebelum digunakan dalam proses produksi produk utama pemisahan biji kapas dari kapas, buah apel dari biji apel, dan kulit biji coklat merupakan contoh dari produk sampingan semacam ini.

Produk sampingan dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok menurut kondisi dapat dipasarkannya produk tersebut pada titik pisah batas: yang dijual dalam bentuk asalnya tanpa diproses lebih lanjut, dan yang membutuhkan proses lebih lanjut agar dapat dijual. Contoh klasik dari produk gabungan adalah industri pengemasan daging. Berbagai jenis potongan daging dan beberapa produk sampingan dihasilkan dari satu hewan potong dengan satu total biaya. Contoh lain dari produksi produk gabungan adalah produksi bensin. Derivasi bensin biasanya menghasilkan produksi nafta, kerosin, dan minyak bakar terdistilasi.

Contoh lain dari produksi produk gabungan adalah produksi secara simultan dari berbagai jenis lem dan pemrosesan kedelai menjadi minyak dan bahan pangan. Perhitungan biaya produk gabungan juga ditemukan diindustri yang harus memilah bahan baku sebelum diproses. Produsen tembakau (kecuali dalam kasus dimana tembakau yang sudah dipilah dibeli dari luar) dan semua perusahaan pengalengan buah dan sayuran menghadapi masalah pemilahan.

Faktanya, produsen-produsen ini menghadapi masalah ganda dari alokasi biaya gabungan: Biaya bahan baku berlaku untuk semua tingkatan mutu (grades) hasil pemilahan, dan Biaya proses produksi selanjutnya terjadi secara simultan untuk semua jenis tingkatan mutu tersebut. Biaya gabungan (joint cost) Dapat didefinisikan sebagai biaya yang muncul dari produksi yang simultan atas berbagai produk dalam proses yang sama. Setiap kali dua atau lebih produk gabungan atau produk sampingan dihasilkan dari satu sumber daya, maka biaya gabungan terjadi. Biaya gabungan terjadi sebelum titik pisah batas

Biaya gabungan terjadi dalam bentuk satu jumlah total biaya yang tidak dapat dibagi untuk semua produk yang dihasilkan, dan bukannya berasal dari penjumlahan biaya individual masing-masing produk. Total biaya produksi dari beragam produk melibatkan biaya gabungan maupun biaya produksi produk individual yang terpisah. Biaya produk terpisah (separable product cost) adalah biaya yang dapat diidentifikasikan dengan produk individual, dan pada umumnya tidak memerlukan alokasi. Sementara, biaya produksi gabungan memerlukan alokasi ke produk-produk individual.

Sentralisasi Susu mentah Titik pisah X1 X2 X3 X4 Proses lanjutan Susu bubuk Yoghurt Permen susu Coklat susu Setelah susu ,mentah di sterilisasi maka dipisahkan menjadi X1, X2, X3 dan X4 pada titik pemisahan (spilt off point), yang selanjutnya X1 akan diproses lebih lanjut menjadi susu bubuk, demikian halnya untuk produk X2, X3 dan X4. Data lebih lanjut sbb:

Biaya Proses Lanjutan Setelah titik pisah Asumsikan biaya proses sentralisasi adalah $20,000 dan data terkait untuk produk yang dihasilkan dan alokasi biaya bersama dengan menggunakan metode Realisasi Bersih (Net Realizable Value / NRV) sbb: Produk Unit Harga jual ($)/unit Total Harga Pasar Biaya Proses Lanjutan Setelah titik pisah (1) (2) (3) (4) = (2)x(3) (5) Susu Bubuk 1.000 10 10.000 Yoghurt 8 8.000 Permen 2.500 2 5.000 500 Coklat susu 2.000 3 6.000

Nilai Realisasi Bersih Persentase dari Nilai Realisasi Bersih Alokasi Biaya Bersama Total Biaya Biaya per unit (6) = (4)-(6) (7)= (6)/20.000x100% (8) = (7) x 20.000 (9) = (5) + (8) (10) = (9)/(2) 9.000 34,62% 6.923 7.923 7,9 7.000 26,92% 5.385 6.385 6,4 4.500 17,31% 3.462 3.962 1,6 5.500 21,15% 4.231 4.731 2,4 TOTAL 26.000 100% 20.000

Biaya Proses Lanjutan Setelah titik pisah Metode Rata-Rata / Metode Fisik. Pada metode ini alokasi biaya bersama dilakukan berdasarkan unit yang diproduksi. Produk Unit Persentase Alokasi Biaya Bersama Biaya Proses Lanjutan Setelah titik pisah (1) (2) (3) = (2)/6500x100% (4) = (3)x20.000 (5) Susu Bubuk 1.000 15,38% 3.076,92 Yoghurt Permen 2.500 38,46% 7.692,31 500 Coklat susu 2.000 30,77% 6.153,85 TOTAL 6.500 100% 20.000

Metode Rata-rata Tertimbang; Produk Total Biaya Biaya Per Unit (6) = (4)+(5) (7) = (6)/(2) Susu Bubuk 4.076,92 4,08 Yoghurt Permen 8.192,31 3,28 Coklat susu 6.653,85 3,33 Metode Rata-rata Tertimbang; Pada metode ini alokasi biaya bersama dilakukan berdasarkan poin yang diberikan ke masing-masing produk. Misalnya poin tinggi akan diberikan kepada produk yang proses pembuatannya lebih rumit, membutuhkan waktu yang lebih lama, membutuhkan keahlian tenaga kerja tertentu, dan sebagainya. Poin akan ditentukan biasanya oleh Manajer Produksi.

Biaya Proses Lanjutan Setelah Titik Pisah Produk Unit Poin Tertimbang Persentase (1) (2) (3) (4) = (2)x(3) (5) = (2)/17.500x100% Susu Bubuk 1.000 4 4.000 22,86% Yoghurt 5 5.000 28,57% Permen 2.500 1 14,29% Coklat susu 2.000 3 6.000 34,29% TOTAL 6.500 17.500 100% Produk Alokasi Biaya Proses Lanjutan Setelah Titik Pisah Total Biaya Biaya/Unit (1) (6) = (5)x20.000 (7) (8) = (6)+(7) (9) = (8)/(2) Susu Bubuk 4.571 1.000 5.571 5,57 Yoghurt 5.714 6.714 6,71 Permen 2.857 500 3.357 1,34 Coklat susu 6.857 7.357 3,68 TOTAL 20.000