Makhluk Individu dan Sosial “HIKKIKOMORI” MATA KULIAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA Disusun oleh: Erni Tyas Fatnani (14304241001) Milade Annisa Muflihaini (14304241004) Hindun Hidayatun N. ( 14304241013) Lailatul Fitriyah (14304241015) Pendidikan Biologi A 2014
MAKHLUK INDIVIDU in divided sebagai makhluk individu mempunyai pengertian satu kesatuan aspek jasmani dan rohani, fisik dan psikis yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. (Effendi, 2010: 37).
MAKHLUK SOSIAL Individu merupakan bagian terkecil dari lingkungan sosial yang saling berinteraksi.
LATAR BELAKANG Manusia sebagai individu dan sosial, tentu tak lepas dari masalah yang terjadi dalam kehidupan masyarakat Kasus Hikikomori marak terjadi di Indonesia khususnya di kalangan remaja Di Jepang sendiri Hikikomori sudah menjadi masalah serius yang penangannya melibatkan pemerintah Jepang Dianggap sebagai penyakit mental yang memalukan
Hikikomori hiki yang berasal dari kata hiku yang berarti menarik (kata kerja) komori yang berasal dari Komoru yang berarti membatasi Hikikomori adalah mengisolasikan diri karena takut untuk berinteraksi dengan lingkungan luar, takut untuk menerima penolakan dari masyarakat. Dan akhirnya mengurunglah orang itu agar tetap merasa dirinya aman selalu dan terlindungi. Biasa disebut social withdrawal.
KASUS Ditanggapi oleh pemerintah di Jepang khususnya Kementerian Kesejahteraan, Kesehatan dan Tenaga Kerja. Pemerintah mengambil langkah untuk mensurvei pelaku hikikomori dan hasilnya dipublikasikan pada tanggal 4 Mei 2001. Survei tersebut dilakukan selama 12 bulan dan hasilnya, tercatat 6151 kasus yang diambil dari 697 pusat pelayanan kesehatan di seluruh Jepang (Dziesinski, 2003: 08). Diagram rata-rata jangka waktu hikikomori menghabiskan waktunya untuk mengisolasi diri (menutup diri). 40%: 1-5 tahun lamanya. 21%: selama 1 tahun 18% : 5-10 tahun 12% : lebih dari 10 tahun lamanya. 9% tidak menjawab (Ellis, 2008:45).
Ciri-ciri Dia tidak pernah atau jarang keluar dari kamar/tempat tinggalnya selama 6 bulan, kecuali untuk cari makan atau belanja kebutuhan sehari-hari. Jarang dan hampir tidak pernah bersosialisasi atau berinteraksi dengan orang lain.
Cenderung menyukai manga atau anime.
Cenderung Menghabiskan waktunya dengan main game seperti PS atau komputer di dalam kamar. Hanya bergaul dengan orang-orang didunia maya seperti di chat-chat online atau game.
Ijime (苛め) (bullying) Adanya ijime ini, cenderung membuat anak untuk meninggalkan dan menutup diri mereka dari lingkungan sekolah daripada mengadukan ke keluarga atau pihak sekolahnya.
Tookoo Kyohi (登校拒否). Tookoo Kyohi sebagai permasalahan pendidikan di Jepang dimana seorang anak memilih untuk berhenti bersekolah. Fenomena tersebut biasanya terjadi pada awal tahun masuk SMA/perguruan tinggi.
Gogatsu-Byo (五月病). Penyakit yang di alami oleh orang Jepang pada waktu masuk musim semi (bulan April). Pada saat itu menggambarkan betapa susahnya untuk bergaul di lingkungan baru. Beberapa tidak bisa tidur, kelelahan, lesu, kegelisahan, dan gejala- gejala lain seperti demikian., tidak dapat bersaing pada satu bulan setelah bulan april mengakibatkan mereka depresi.
Depresi - Kegagalan dalam Menempuh Ujian Misalnya ujian masuk perguruan tinggi dan ujian di sekolahnya. sangat membebani pikiran anak tersebut hingga mengakibatkan depresi. Sering kali di Jepang banyak sekali tuntutan untuk menjadi seorang yang sempurna baik dalam karir, prestasi, pergaulan maupun yang lainnya.
Kamar Anak Di Jepang, bagi orangtua kamar anak merupakan tempat paling keramat. Sangatlah normal jika orangtua tidak bertemu samasekali dengan anaknya dalam satu hari. Komunikasi yang kurang dapat semakin memperparah penarikan diri remaja hikikomori.
Anak tunggal atau anak semata wayang / hitorikko (一人子). Sang ayah sibuk bekerja, Ibu tidak bekerja dan fokus terhadap anak. Dampak buruknya adalah seorang anak tidak memiliki kesempatan untuk bermain dengan teman-temannya dan kemampuan untuk bersosialisasipun berkurang. Di Jepang, ibu dan anak memiliki hubungan simbiotik. Seorang ibu akan mengurus anaknya sampai anaknya berusia 30 atau 40 tahun.
Tuntutan orang tua terhadap anak laki-laki, hubungan orang tua dengan anak yang terlalu erat, kesejahteraan keluarga dan child’s room.
Ambiguitas Peran Laki-laki Remaja laki-laki merasa tidak yakin dengan masa depannya dan tidak mempunyai model dalam perannya sebagai laki-laki.
Media Massa Hal ini mengakibatkan seorang anak terutama anak tunggal atau anak semata wayang memiliki kamar sendiri. Ia terbiasa hidup menyendiri dalam kamarnya dengan melakukan aktifitas sendirian.
Tradisi Menurut Yuriko Suzuki seorang psikolog dari Institut Nasional Kesehatan Jiwa di Tokyo, masyarakat Jepang secara tradisi memiliki pemikiran group oriented. ( tidak ingin memilih alur hidup keluar dari kelompoknya.) Hal tersebut terkait dengan masalah di Jepang tentang masalah rendahnya angka kelahiran di Jepang (Shoushika mondai).
Tetangga Ketika seseorang telah menampakkan gejala menjadi hikikomori tentu cepat atau lambat kabar tersebut akan menyebar ke tetangga sekitar rumahnya. Beberapa orang tua akan merasa malu. Maka dari itu orang tua lebih cenderung untuk menutup-nutupinya daripada konsultasi ke lembaga yang berwenang untuk menyelamatkan seseorang dari perilaku hikikomori.
Penanganan Penanganan secara sosial lebih menekankan pada perubahan lingkungan tempat pelaku hikikomori tinggal. Melalui daycare dan Homepage Penanganan melalui pendekatan psikologi Melalui konsultasi dan lembaga Youth Support Center , New Start. Para konsuler yang disebut ‘rental sister’ atau ‘rental brother’,
terimakasih