PEMBELAJARAN BAGI ANAK DENGAN KETUNANETRAAN
ALUR LAYANAN PENDIDIKAN Analisis Kesiapan Anak Berkebutuhan Khusus Tanpa Hambatan Dengan Hambatan Kelas Inklusif Kelas Khusus Sekolah Khusus Sekolah Inklusif Program Kebutuhan Khusus
BUKU PDBK DI SEKOLAH IKLUSIF Kuikulum Reguler Analisis Kesiapan Anak Berkebutuhan Khusus Tanpa Hambatan Buku Reguler Kelas Inklusif Konversi Buku Reguler Kelas yang Sama Pedoman Pendamping Kelas Inklusif (Kel.Mapel) Program Kebutuhan Khusus
BUKU PDBK DI KELAS/SEKOLAH KHUSUS Analisis Kesiapan Anak Berkebutuhan Khusus Dengan Hambatan Kurikulum Reguler Buku Reguler Kelas Khusus/ Sekolah Khusus Kesetaraan Kelas Kurikulum Khusus Konversi Buku Reguler Kelas yang Setara Pedoman Pendidikan Khusus Program Kebutuhan Khusus Program Pembelajaran Individual
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH KHUSUS: “ONE CURRICULUM FRAMEWORK FOR ALL” ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KURIKULUM 2013 YANG DISESUAIKAN DENGAN KARAKTERISTIK ABK KURIKULUM 2013 SEKOLAH REGULER SEKOLAH KHUSUS Ringan Berat TUNANETRA TUNARUNGU KELAS INKLUSIF TUNAGRAHITA TUNADAKSA KELAS KHUSUS AUTIS
MODEL LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS INKLUSI KELAS KHUSUS SEKOLAH KHUSUS 1 inklusi Segregasi 2 3
DUA SET KEBUTUHAN KURIKULUM BAGI ATN UMUM BAHASA SENI IPS MATE-MATIKA PERTAMA
KHUSUS KOMPEN-SATORIS INTERAKSI SOSIAL PEND. KARIR KEDUA
Media Belajar Anak Tunanetra dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Kelompok buta dengan media pembelajarannya adalah tulisan Braille Kelompok Low Vision dengan medianya adalah tulisan awas yang dimodifikasi (huruf diperbesar, penggunaan alat pembesar tulisan)
Strategi Pembelajaran (1) Mengajarkan sesuatu harus dimulai dari apa yang dia ketahui menuju ke apa yang belum diketahui Dari yang kongkrit ke yang abstrak Dari yang mudah ke yang sukar Dari lingkungan yang sepi ke lingkungan yang ramai dan padat secara individual. Dimulai dari diri anak ke lingkungan yang terdekat dari anak, dan melebar ke lingkungan yang lebih luas.
Strategi Pembelajaran (2) Membutuhkan Pengalaman Nyata Ekspolasi perabaan/visual/indera lainnya Benda asli/model Membutuhkan Pengalaman Menyatukan Bagian-bagian ke keseluruhan Pelajaran akademis dengan pengalaman nyata Membutuhkan Belajar Sambil Bekerja Melakukan Mempraktekkan
Strategi Pembelajaran (3) Pergunakan instruksi sederhana jika memungkinkan hanya dalam beberapa kalimat. Demonstrasikan tugas atau perintah daripada hanya penjelasan lisan. Pergunakan benda kongkrit, model, percobaan, dan tabel untuk membantu instruksi lisan. Masukan penerapan praktek dalam pelajaran akademik sehari-hari, termasuk di dalamnya tugas-tugas keterampilan kehidupan sehari-hari: menakar bumbu dalam resep, dsb.. Pergunakan pendekatan multi sensori – penglihatan, pendengaran, atau kinestetik. Tetaplah ingat, anda mungkin memerlukan banyak waktu untuk memberikan informasi kepada anak sebelum anak memahaminya. Perkirakan waktu yang diperlukan untuk mengulang dan mempraktekan sebelum pelajaran ditingkatkan. Jangan mensyaratkan tuntas untuk segala sesuatu. Beberapa area mungkin memerlukan suatu tujuan yang sederhana agar anak tidak terlalu stres.
Bentuk Pembelajaran Analitiik: Proses dari keseluruhan ke bagian-bagian. Sintetik: Proses dari bagian-bagian ke keseluruhan Konkrit: Mengunakan benda dan ilustrasi Abstrak: Tidak mempergunakan benda dan ilustrasi Induktif: Proses dari khusus ke umum Deduktif: Proses dari umum ke khusus Teoritis: Berhubungan erat dengan berbagai hukum dan prinsip dari suatu subjek Praktis: Berhubungan erat dengan penerapan hukum dan prinsip dari suatu subjek
TERIMA KASIH
mashardi05@yahoo.com