Komposisi atau Pemajemukan dalam Bahasa Indonesia 11 R. Mekar Ismayani
Pemajemukan Pemajemukan adalah proses morfologis yang berupa perangkaian (bersama-sama) dua buah bentuk dasar (bentuk asal) atau lebih yang menghasilkan satu kata (Prawirasumantri). Hasil proses pemajemukan disebut kata majemuk. Menurut Ramlan, kata majemuk yakni kata yang terdiri dari dua kata atau lebih sebagai unsurnya.
Ciri-ciri Kata Majemuk, menurut Ramlan: 1. Gabungan dua buah bentuk dasar (bentuk asal) atau lebih yang salah satu atau semua unsurnya berupa pokok kata termasuk kata majemuk. Bentuk yang terdiri dari bentuk dasarnya yang berupa morfem bebas dengan pokok kata atau pokok kata semua, maka gabungan tersebut pastilah termasuk kata majemuk. Kolam renang, Medan tempur, Temu karya,dll.
Pada lajur I merupakan kata majemuk dan lajur II bukan kata majemuk 2. Unsur-unsur kata majemuk tidak mungkin dipisahkan atau tidak mungkin diubah strukturnya. I II Meja makan Adik makan Rumah sakit Burung sakit Kamar mati Tikus mati Pada lajur I merupakan kata majemuk dan lajur II bukan kata majemuk
Macam-macam kata majemuk: 1. Kata majemuk endosentris: kata majemuk yang konstruksi distribusinya sama dengan kedua (ketiga) atau salah satu unsurnya. Contoh: Rumah sakit itu baru dibangun. 2. Kata majemuk eksosentris: kata majemuk yang konstruksinya berlainan distribusinya dan salah satu unsurnya. Contoh: Rumah itu baru dibangun.
Rumah sakit, orang tua, dll. Kata majemuk eksosentris, dibedakan menjadi: Kata majemuk koodinatif Kata majemuk atributif/subordinatif Budi bahasa Rumah sakit, orang tua, dll.