Kinerja Operator Kinerja operator mrpk komponen ke-3 dlm kinerja ekonomis suatu sistem mesin Seorang manajer hrs memperhitungkan tipe, jumlah, nilai tenaga.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KONSEP EKONOMI LAHAN HUTAN, MODAL DAN TENAGA KERJA KEHUTANAN
Advertisements

ANALISIS BIAYA MANFAAT PROYEK INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Kepuasan Kerja pada Bidan
Masalah Kependudukan dan Ketenagakerjaan
PENGENDALIAN OPERASIONAL HOUSEKEEPING
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Analisis finansial dan analisis ekonomi
KEPEMIMPINAN dan PEMBERDAYAAN

ASPEK DALAM SKEP Aspek Pasar Aspek Pemasaran Aspek Teknik n Teknologi
PENGENDALIAN AGRIBISNIS
ANALISIS PEKERJAAN PERTEMUAN KE 2 MANAJEMEN SDM RETNO BUDI LESTARI.
SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
OUTSOURCING ( HUBUNGAN INDUSTRIAL). ISTILAH OUTSOURCING SEMARAK DIBICARAKAN DI SEKTOR BISNIS PADA TAHUN 1990-AN. HAL INI TERJADI KRN ADANYA TUNTUTAN PASAR.
6. TENAGA KERJA DALAM PRODUKSI PERTANIAN
Aspek Teknis/Operasi Untuk menilai apakah kegiatan produksi dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
Pendekatan Operasional Audit Internal
Koperasi Dalam Analisis Organisasional Komparatif
PERANCANGAN & PENGELOLAAN TENAGA KERJA
ASPEK-ASPEK DALAM PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROYEK
KONSEP EKONOMI LAHAN HUTAN, MODAL DAN TENAGA KERJA KEHUTANAN
Tabel 2. Biaya Produksi Komponen Biaya (Rp.) Bahan Baku Biskuit
MASALAH AIR BERSIH & AIR MINUM KETIKA BENCANA
PERENCANAAN ANGGARAN & LINEAR PROGRAMMING s
Teknik Informatika-S1 IST AKPRIND Yogyakarta Erfanti Fatkhiyah
PENGORGANISASIAN Utk menyusun kerangka pembagian kerja, tugas, wewenang, tanggung jawab sehingga tercipta kerjasama yg kompak, harmonis, efisien & efektif.
ANALISIS PEKERJAAN Pertemuan 2 Dr. Yulizar Kasih, SE, M.SI
Biaya dan Pendapatan Usahatani
Pengukuran Kinerja, Kompensasi, dan Pertimbangan Multinasional
Strategi, Balanced Scorecard dan Analisis Profitabilitas Strategis
BAB 22 Sistem Pengendalian Manajemen, Transfer Pricing,
SAP 3 TEORI ORGANISASI.
IDENTIFIKASI BIAYA DAN MANFAAT
DISPLIN, EFISIENSI, DAN PRODUKTIVITAS KERJA
Dra. Sri Hastuti Handayani, M.Si
ANALISIS PEKERJAAN PERTEMUAN KE 2 MANAJEMEN SDM BUDIARSA DHARMATANNA.
PERILAKU MENCARI BANTUAN
ANALISIS PEKERJAAN PERTEMUAN KE 2 MANAJEMEN SDM.
PENENTUAN HARGA TRANSFER (TRANSFER PRICING)
PERENCANAAN ANGGARAN.
DISPLIN, EFISIENSI, DAN PRODUKTIVITAS KERJA
KEPEMIMPINAN dan PEMBERDAYAAN
ANALISIS PRODUKSI.
SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
Tahapan Pengembangan Sistem
PERILAKU INDIVIDU: MOTIVASI DLM ORGANISASI
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
IV. PENGORGANISASIAN Utk menyusun kerangka pembagian kerja, tugas, wewenang, tanggung jawab sehingga tercipta kerjasama yg kompak, harmonis, efisien &
ASPEK AMDAL DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS
Analisis Jabatan.
MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESSIONAL
KEPEMIMPINAN dan PEMBERDAYAAN
Hakikat Sistem Pengendalian Manajemen
Program Higiene Industri dan Sistem Manajemen Higiene Industri
(Manajemen Alsintan I)
ASPEK LINGKUNGAN HIDUP
PERILAKU ORGANISASI Entis Sutisna, SE, MM.
Prof Barlow mengelompokkan SDA : 1.Sumberdaya alam yang tak pulih
KEPEMIMPINAN dan PEMBERDAYAAN
KEPEMIMPINAN dan PEMBERDAYAAN
DISPLIN, EFISIENSI, DAN PRODUKTIVITAS KERJA
1 ANALISIS PEKERJAAN MANAJEMEN SDM 2 ANALISA JABATAN Analisis jabatan merupakan alat dari manajemen untuk melaksanakan pengadaan karyawan. Pengadaan.
BIAYA TENAGA KERJA Akuntansi Biaya Surisman,SE, M.Ak.
PERILAKU INDIVIDU & PENGARUHNYA
Perawatan Mesin dan Peralatan
PENGENDALIAN OPERASIONAL HOUSEKEEPING
Kesehatan Lingkungan Industri-Higiene Industri-
PERENCANAAN ANGGARAN & LINEAR PROGRAMMING s
PERILAKU MENCARI BANTUAN
K3 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA Disusun oleh: Marta Shaiful Islam UNIVERSITAS NEGERI MALANG.
Transcript presentasi:

Kinerja Operator Kinerja operator mrpk komponen ke-3 dlm kinerja ekonomis suatu sistem mesin Seorang manajer hrs memperhitungkan tipe, jumlah, nilai tenaga operator yg dibutuhkan ketika merencanakan kegiatan mekanisasi dalam produksi pertanian. Tipe tenaga kerja yg dibutuhkan untuk kegiatan pertumbuhan tanaman selama bertahun-tahun, saat ini telah berubah perannya dari peran fisik ke peran monitor dan kontrol mesin. Sebagai tambahan sekarang ini manajer dibutuhkan secara hukum untuk mengelola suatu pekerjaan sehingga dalam pelaksanaannya tercipta lingkungan yg aman dan nyaman serta keselamatan kerja terjamin sebagaimana terkait dg operasional peralatan. Dalam suatu kinerja operator, Individualisme orang mrpk faktor yg penting. Kenneth Van Bargen, (Univ. Of Nebraska) menemukan bhw perbedaan kemampuan, motivasi, kewaspadaan dan pelatihan operator dapat memiliki efek signifikan terhadap kinerja operator.

Dlm analisisnya ttg waktu kerja di lapang utk berbagai kombinasi operator mesin, Van Bargen mendefinisikan kapasitas potensial berbagai kombinasi berdasarkan waktu operasional di+ waktu yg dibutuhkan utk belok, perjalanan dari satu lahan ke lahan lain dan untuk penundaan waktu krn kegiatan-kegiatan penting untuk mendukung mesin. Berdasarkan studi yg dilakukan oleh Van Bargen mengenai kinerja operator mesin dg latar belakang umur dan pengalaman yg berbeda diperoleh hasil bhw tidak ada indikasi peningkatan kinerja dengan menggunakan operator pd kelompok umur tertentu maupun pengalaman yg berbeda. Dalam hal ini, faktor-faktor motivasi dan kewaspadaan mental dimungkinkan memiliki signifikansi lebih besar dalam berperan sbg operator. Namun di sisi lain, sulit bagi manajer mesin pertanian untuk melakukan penentuan awal tingkat motivasi dan kewaspadaan mental sebelum mengupah operator.

Jumlah tenaga kerja: Utk mempertahankan/memperoleh kapasitas kerja tinggi, spekulasi kebutuhan tenaga kerja minimum (Optimum) perlu untuk dilakukan. Nilai tenaga kerja : Nilai ini berkaitan dg besarnya upah yg menjadi hak operator. Salah satu metode evaluasi nyata utk menentukan nilai tenaga kerja adalah memperhitungkan biaya aktual upah tenaga kerja berdasarkan jam kerja yg digunakan selama pengoperasian alat. Metode lain penentuan nilai tenaga kerja dilakukan dg merujuk pd tingkat upah yg berlaku di luar bidang pertanian pd suatu daerah tertentu (UMR). Hal ini mrpk cara yg sangat realistis untuk mengevaluasi tenaga kerja, namun tdk terlalu terkait dg kriteria untuk gaji manajer operator. Analisis paling sederhana menyarankan bhw gaji manajer operator dapat dibagi ke dalam 2 kategori: 1. Gaji tetap 2. Gaji dihitung berdasarkan sisa keuntungan yg diperoleh.

Keselamatan kerja: Keselamatan kerja perlu menjadi perhatian utama bagi seorang operator dalam suatu operasi mesin. Beberapa peraturan terkait dg operasional peralatan pertanian telah pernah dipublikasikan, misalnya oleh “the Occupational Safety and Health Administration” (OSHA), US Department of Labor. Peraturan-peraturan ini diterapkan kapan saja pekerja mengoperasikan peralatan. Pemberlakuan peraturan ini bukan suatu amanah, sehingga harus diterapkan juga jika yang mengoperasikan mesin/peralatan hanya anggota keluarga (namun perlu diterapkan). Area operasional alat divonis paling berbahaya bagi operator, sehingga harus mendapat perhatian lebih dalam penyusunan peraturan keselamatan kerja. Pada masa-masa yg akan datang diharapkan munculnya peraturan-peraturan tambahan berkaitan dg keselamatan kerja yg sesuai dg tuntutan jaman.