Prosedur pelaksanaan psikodiagnostika Annisa Julianti
Bahasan: Prosedur Awal Psikodiagnostik Pendekatan Pemeriksaan Psikologis Pendekatan Perilaku (Behavioral) Teknik Objektif Teknik Proyektif Keterampilan Yang Diperlukan Untuk Pemeriksaan Psikologis
A. Prosedur Awal Psikodiagnostik
Menurut Fudyartanta (2005) Identifikasi klien Merumuskan masalah Melakukan auto-anamnesa dan allo- anamnesa Melakukan diagnone Melakukan wawancara Melaksanakan tes yang diperlukan Melakukan diagnose dan treatment Evaluasi
1. Identifikasi klien Mencari informasi lengkap → identitas dan informasi lainnya yang berhubungan dengan masalahnya Secara langsung dari klien tsb Tidak langsung dari lingkungannya – keluarga, sekolah, tempat bekerja
2. Merumuskan masalah Berhubungan dengan hal-hal: Masalah keadaan emosinya Masalah non emosional Masalah non emosional yang menjadi emosional Masalah emosional yang menjadi non emosional
3. Melakukan auto-anamnesa dan allo-anamnesa kegiatan mencari data klien secara langsung dengan kliennya sendiri allo-anamnesa: kegiatan mencari data klien dari orang-orang lain di sekitar klien yang berkaitan dengan masalah klien
4. Melakukan diagnone Adanya campur tangan dalam kehidupan pribadi klien untuk melakukan konseling Diagnone: pemecahan masalah yang dihadapi oleh klien Dalam pemeriksaan psikologis secara umum, diagnone tidak perlu, jika tidak akan dilakukan konseling
5. Melakukan wawancara Untuk mencari informasi baru dari klien, atau untuk mengecek informasi yang telah ada, ataupun yang diragukan Wawancara merupakan teknik utama dalam konseling → dapat dilakukan observasi juga
Fungsi wawancara yang dilakukan oleh psikolog atau konselor: Mengetahui maksud dan tujuan kedatangan klien Mendengarkan keluhan-keluhan klien Teknik pengumpulan data langsung dari klien Treatment awal bagi klien → lega telah berbincang2/curhat Melepaskan ketegangan psikis setelah berbicara dengan psikolog Sebagai pelengkap data
6. Melaksanakan tes Misal mengetes IQ dan bakat klien, ataupun aspek-aspek kepribadian lainnya dengan menggunakan skala pengukuran atau inventori Tergantung identifikasi masalah Battery test
7. Melakukan diagnose dan treatment Diagnose: analisis data yang terkumpul, kemudian disimpulkan kualitas dan posisi hasilnya, shg kepribadian klien dapat dideskripsikan dan diklasifikasi, serta diprediksi. Diagnose dan treatment sesuai dengan maksud dan tujuan klien berkonsultasi
8. Evaluasi Jika perlu diadakan evaluasi terhadap operasionalisasi psikodiagnostik yang telah dilakukan
Cara pengumpulan data: Pemeriksaan formal/formal assessment Dengan prosedur yang sistematis Mis: Wawancara terstruktur, observai sistematis, tes psikologis/inventori, life records Pemeriksaan informal/informal assessment Dengan prosedur khusus yang tersistematisir Mis: penilaian persepsi klien thd kehidupan
Persiapan (preparation) atau perencanaan prosedur pengumpulan data Prosedur dalam pemeriksaan psikologis (Sunberg & Tyler, dalam Korchin, 1976) Persiapan (preparation) atau perencanaan prosedur pengumpulan data Psikolog mempelajari problem klien Menentukan prosedur/teknik yg digunakan utk mengumpulkan data
2. Masukan (input) atau pengumpulan data hasil asesmen (collecting assessment data) Proses yang digunakan untuk mencari data-data yang dibutuhkan dari diri klien dg beberapa teknik
3. Pengolahan data (processing data) dan merumuskan hipotesis ttg indv Proses interpretasi data yg diperoleh, mengorganisir, dan menganalisisnya 4. Menyusun laporan Penyampaian hasil psikodiagnose/hasil pemeriksaan psikologis kepada klien Ditentukan langkah langkah yang selayaknya ditempuh, terutama jika berkaitan dg treatment yang akan diberikan.
B. Pendekatan Pemeriksaan Psikologis Pendekatan Perilaku – Behavioral Teknik Objektif Teknik Proyektif
1. Pendekatan perilaku (behavioral) Dasar → teori belajar kondisional dan belajar operan Tekniknya → memberi treatment/ perlakuan pd klien kemudian diberikan intervensi melalui proses belajar dan beberapa cara intervensi → efekif mengatasi problem TL Data klien dicari dg teknik problem checklist → mis inventori kecemasan
Masalah TL ditetapkan melalui indikasi sbb: TL yang berlebih2an / behavioral excesses TL yang kurang / behavioral deficit TL kurang wajar / behavioral abnormality TL yang positif / behavioral assets
Semua dicatat, kemudian memakai daftar perkuatan yg menggambarkan apa yg dikehendaki, dan apa yg senang dilakukan klien → pleasant event schedule → apa yg menyebabkan klien gembira Teknilk Self observation and record keeping → klien memperhatikan dan mencatat problem TL setiap hari, dan diuraikan dalam daftar kondisi yang menyebabkan tingkat kecemasan
2. Teknik objektif Berkembang sejalan dengan psikometri → disebut juga teknik psikometri atau psikotes Menekankan pada traits dan faktor- faktor TL yang akan dijadikan dimensi- dimensi yang akan diukur
Kemudian dikonstruksi dengan perangkat pernyataan (aitem), bentuknya: Lebih dahulu harus mendefinisikan area masalah (domain of interest) untuk merancang suatu skala Kemudian dikonstruksi dengan perangkat pernyataan (aitem), bentuknya: Respon berstruktur / rating Aitem pilihan ganda Aitem benar – salah Aitem ya – tidak Aitem setuju – tidak setuju
Kemudian dengan analisis aitem maka aitem dapat dikelompokkan untuk tiap area pengukuran Dengan teknik analisis skor aitem (untuk mengetahui skor daya diskriminasi aitem) dapat dipilih aitem-aitem mana yang baik dan yang tidak (gugur).
3. Teknik proyektif Latar belakang → teori psikoanalisis dari Freud → memahami hal-hal yang tidak disadari pada kepribadian individu Teknik ini merupakan instrumen lain umtuk mendapatkan data TL yg tidak disadari individu
Responnya variasi dan multidimensional (banyak aspek yang dapat diungkap dan dianalisis) Melihat individu scra totalitas, menyeluruh, artinya dari satu respon, byk aspek yg sekaligus dilihat.
5 kategori proyeksi menurut tipe respon dr subjek (Lindzey) Teknik asosiasi Asosiasi bebas → subjek memberi respon ats stimulus dg kata/ide dan respon pertama yg muncul ketika mengintepretasikan stimulus tsb Teknik konstruksi Subjek membuat sesuatu → cerita atau lukisan/gambar Teknik menyelesaikan/completion tech Subjek harus menyelesaikan suatu tugas
d. Teknik memilih dan menyusun/choice & ordering tech Subjek memilih bbrp alternatif stimulus yg diberikan dan (terkadang) diminta utk menyusunnya secara berurutan e. Teknik ekspresif Subjek harus menyelesaikan tugas menurut isi pikirannya melalui aktivitas ttn → DAP, HTP
Summary No Variabel Teknik Behavioral Teknik Objektif Teknik Proyektif 1 Tujuan Menentukan variabel antiseden/antara & konsekuensi masalah2 TL Mengembangkan skor tes yg ada hub dg suatu kriterium Memperoleh suatu materi (tes) utk melacak dinamika dlm diri idv 2 Metode konstruksi tes Koleksi data melalui skala problem TL klien, frekuensi pencatatan Skala teoritis/empiris/norma validitas, reliabilitas Seleksi teoritis melalui stimulus ambigu, klarifikasi dr tanda simbol2 3 Format stimulus Situasi natural atau yg direncanakan, interview, laporan TL diri Paper and pencil, self report/ inventori, skala sikap Stimulus ambigu atau open-ended (verbal/non verbal) 4 Data Hasil observasi, frekuensi TL, pencatatan TL Pilihan pd aitem verbal, skor, profil Hasil pengamatan ungkapan2 verbal, observasi, skor
No Variabel Teknik Behavioral Teknik Objektif Teknik Proyektif 5 Data perlakuan sebagai Sampel Korelasi Simbol 6 Interpretasi subjektif Rendah Sedang Tinggi 7 Klasifikasi & istilah yg dipakai TL berlebihan, teori belajar, teori fungsi, TL yg kurang pantas/abnormal Sifat-sifat kategori diagnostik psikometri, psi sosial Psikodinamika kategori dlm psikiatri, perseptual kognitif 8 Prinsip teori Teori belajar behavioral, analisis fungsional, Skinner, Bandura Teori sifat & faktor, teori sikap, psikometri Hathaway, Meehl, Cronbach, Cattell, Guilford Psikoanalisis, teori perseptual kognitif, Freud, Murray, Rorschach 9 Contoh tes Tes standard devices, sistem pencatatan TL, fear survey inventory Inventori-inventori terstandar, MMPI, CPI, EPPS, 16PF Ro, TAT, DAP, picture frustration test
3. Keterampilan yang Diperlukan untuk Pemeriksaan Psikologis Proses Skill Mengadministrasikan tesnya (Terampil dalam Rapport dan Komunikasi) Rapport / Probbing Kemampuan dan keterampilan dalam membangkitkan minat subjek agar mau bekerja sama
2. Content Skill 3. Cognitive Skill Harus dapat melihat aspek yang diukur 3. Cognitive Skill Pemikiran Individu (harus Mahir dalam menganalisa data yang dihasilkan)
Terima kasih