Kepaniteraan klinik stase obsgyn RS Islam Sukapura - fk umj Laporan Kasus: KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU Dokter Pembimbing : dr. Rusmaniah Sp.OG Oleh : Nudiya Azimah Kepaniteraan klinik stase obsgyn RS Islam Sukapura - fk umj
PENDAHULUAN Keadaan darurat pada kehamilan ektopik biasanya disebut kehamilan ektopik terganggu (KET). Penyebab kematian maternal selama kehamilan trimester pertama.
Tanggal Masuk : 21 November 2014, Pukul 10.30 WIB IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. Y Umur : 33 Tahun Suku Bangsa : Betawi Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan : IRT Alamat : Jl. Tipar Cakung RT/RW 05/09, Cakung, Cilincing, Jakarta Utara Nama Suami : Tn. S Umur : 41 Tahun Suku Bangsa : Betawi Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : karyawan swasta Alamat : Jl. Tipar Cakung RT/RW 05/09, Cakung, Cilincing, Jakarta Utara Tanggal Masuk : 21 November 2014, Pukul 10.30 WIB
ANAMNESIS KU : Nyeri perut sebelah kiri semenjak 3 hari SMRS RPS : G3P2A0 datang dengan keluhan nyeri perut sebelah kiri sejak 3 hari SMRS, nyeri dirasakan tiba-tiba saat tidur, nyeri perut dirasakan seperti diremas-remas. Nyeri dirasakan menjalar sampai ke bawah
RPS Nyeri dirasakan terus menerus dan semakin lama semakin hebat, nyeri mengakibatkan pasien susah beraktivitas. Nyeri bertambah ketika bergerak. Ada bercak perdarahan pervaginam sedikit berwarna kecoklatan. Riwayat terjatuh disangkal. Demam (+), riwayat keluar jaringan seperti telur ikan (-), riwayat keluar jaringan seperti daging (-), mual (+), muntah (+), pusing (+), lemas (-), keputihan (-), susah BAB dan BAK sejak 3 hari SMRS
Anamnesis Riwayat Penyakit Dahulu : belum pernah sakit seperti ini sebelumnya, radang panggul disangkal Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada anggota keluarga dengan riwayat yang sama Riwayat Pengobatan : OS belum mengkonsumsi obat apapun sejak timbul keluhan Riwayat Psikososial : Pola makan teratur, penggunaan alkohol dan obat-obatan disangkal
Riwayat Obstetri Riwayat Kehamilan : G3P2A0 HPHT : - KB : tidak menggunakan KB Riwayat Kehamilan no kehamilan persalinan Di tolong oleh Aterm BBL/JK Keadaan Penyulit 1 SC Dokter + 3000gr /P Baik KPD 2 3000gr /L 3 Hamil ini
Riwayat Obstetri Riwayat Menstruasi Riwayat Pernikahan Menarche : 13 Tahun Siklus Haid : 28 hari Lama Haid : 7 hari Dismenorrhea : (+) Pernikahan ke- : 1 Lama Menikah : 12 tahun
Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Composmentis Tanda- tanda Vital : TD : 100/60 mmHg N : 94kali/menit R : 22 kali/menit S : 36,6 C Antropometri : BB : 79kg : TB : 150cm
Status Generalis Kepala : Normocephal Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera Ikterik (-/-) Leher : Pembesaran KGB (-) , Pembesaran Tiroid (-) Thorax : Normochest, Gerak Simetris Paru-Paru : Vesikuler(+/+) , Ronkhi (-/-) , Wheezing (-/-) Jantung : Bunyi I/II murni, regular Abdomen : BU (+), nyeri tekan (+) Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik (+), edema (-)
Status Ginekologis Inspeksi : vulva dan vagina tidak nampak kelainan, perdarahan dari jalan lahir (+) Periksa dalam : - vulva dan vagina tidak nampak kelainan Portio : kaku, tidak ada pembukaan, nyeri goyang (+)
Hasil Laboratorium Darah Rutin 28/09/2014 Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan Haemoglobin 6,2 12 - 16 g/dL Hematokrit 18,7 37 - 47 % Leukosit 13.6 4.8 - 10.8 103/µL Trombosit 200 150 – 450 10s/µL Tes Kehamilan +
aSESSTMENT : G3P2A0 dyspepsia DENGAN suspECT KET Planning Cek laboratorium darah rutin Infus, cross-match, sedia darah. Pasang dc USG kuldosintesis Rencana laparatomi eksplorasi a.i KET Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
Laporan Pembedahan Tanggal Operasi : 21 November 2014 (11.00 WIB) Diagnosa pra bedah : Kehamilan Ektopik Terganggu Diagnosa Pasca Bedah : ruptur tuba pars ampularis sinistra Tindakan : laparotomi eksplorasi + salpingoooforektomi kiri
Uraian Pembedahan Pasien di posisikan supine Dilakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada abdomen Dilakukan insisi, setelah peritoneum dibuka tampak darah 1000 cc. Pada eksplorasi lebih lanjut, tampak tuba pars ampularis sinistra membesar dengan robekan. Kesan :ruptur tuba pars ampularis sinistra Diputuskan dilakukan salpingoooforektomi sinistra Ligamen ovari propium sinistra, tuba sinistra dan sebagian mesosalping di klem , di potong dan diikat. Tampak kedua ovarium, tuba dextra dan uterus dalam batas normal Rongga abdomen dibersihkan dari darah dan bekuan darah Kontrol perdarahan, perdarahan (-) Jahit dinding abdomen Op selesai
Tanggal/ Jam Catatan Instruksi 21/11/2014 POD 0 S : sulit dinilai O : Ku : tampak sakit sedang Kes :CM T : 100/70 mmHg R :20 x/mnt N : 80 x/mnt S :36,7 ᵒc Mata : anemis (-), ikterik (-) Leher : Pem. Kgb (-), pem. Tiroid (-) Thorax : Cor : BJ I – II regular Pulmo : vesikuler Abdomen : NT (+), Luka operasi tertutup verban Genitalia : darah (-), lendir (-), fluor albus (-) Ekstrimitas : akral hangat (+), CRT <2dtk (+), edema (-) Otonom : flatus (-), BAK (+), BAB (-) A : Post salpingoooforektomi sinistra a/i KET IVFD : RL : 30 gtt/mnt 1 amp cal. Glukonas Os boleh makan dan minum Jika sesak berikan O2 2-4L Ceftriaxone 1g vial 2x1 Omeprazole 40mg vial 1x1 Ondansentrone 4mg amp 3x1 Furosemide 20mg amp 1x1 As. Tranexamat 500mg 2x1 Pronalges supp 3x1 Dulcolax supp 1x1 Cek Hb post transfusi bila Hb <8, tranfusi sampai darah >8 Observasi KU, TD, N, R, S
Tanggal/ Jam Catatan Instruksi 22/11/2014 POD I S : nyeri luka operasi, pusing O : KU : Tampak sakit sedang Kes : CM T : 120/80 mmHg R : 22 x/mnt N : 100 x/mnt S : 38,1 ᵒc Mata : anemis (-), ikterik (-) Leher : Pem. Kgb (-), pem. Tiroid (-) Thorax : Cor : BJ I – II regular Pulmo : vesikuler Abdomen : BU (+), NT (+) Genitalia : darah (-), lendir (-), fluor albus (-) Ekstrimitas : akral hangat (+), CRT <2dtk (+), edema (-) Otonom : flatus (+), BAK (+), BAB (-) A : Post salpingoooforektomi sinistra a/i KET IVFD : RL : 8 tpm Aff Kateter Terapi lanjut Observasi KU, T, N, R, S, Perdarahan
Tanggal/ Jam Catatan Instruksi 23/11/2014 POD II S : nyeri pada luka post op (+) O : KU : Tampak sakit ringan Kes: CM T : 110/70 mmHg R : 20 x/mnt N : 80 x/mnt S : 36,5 ᵒc Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-) Leher : Pem. Kgb (-), pem. Tiroid (-) Thorax : Cor : BJ I – II regular Pulmo : vesikuler Abdomen : BU (+), NT (+) Genitalia : darah (-), lendir (-), fluor albus (-) Ekstrimitas : akral hangat (+), CRT <2dtk (+), edema (-) Otonom : flatus (+), BAK (+), BAB (+) A : Post salpingoooforektomi sinistra a/i KET Infus di Aff Cefixime 200g 2x1 Metronidazole 500mg 3x1 Meloxicam 15mg 1x1 Observasi KU, T, N, R, S, Perdarahan
Tanggal/ Jam Catatan Instruksi 24/11/2014 POD III S : Nyeri pada luka post op (+) O : KU : Tampak sakit ringan Kes : CM T : 120/70 mmHg R : 22 x/mnt N : 80 x/mnt S : 36,7 ᵒc Mata : anemis (-), ikterik (-) Leher : Pem. Kgb (-), pem. Tiroid (-) Thorax : Cor : BJ I – II regular Pulmo : vesikuler Abdomen : BU (+), NT (+), Luka operasi kering Genitalia : darah (-), lendir (-), fluor albus (-) Ekstrimitas : akral hangat (+), CRT <2dtk (+), edema (-) Otonom : flatus (+), BAK (+), BAB (+) A : Post salpingoooforektomi sinistra a/i KET GV o/ dr BLPL Kontrol sabtu tanggal 29/11/14
Pembahasan
( Ilmu kebidanan, Sarwono ) DEFINISI Kehamilan Ektopik adalah kehamilan dengan hasil konsepsi berimplantasi dan tumbuh di luar endometrium kavum uteri. ( Obstetri William ) Kehamilan Ektopik Terganggu ialah kehamilan ektopik yang mengalami gangguan, dapat berupa abortus atau ruptur tuba, dan hal ini dapat berbahaya bagi wanita tersebut. (Sinopsis Obstetri ) Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan yang pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi tidak menempel pada dinding endometrium kavum uteri. ( Ilmu kebidanan, Sarwono )
Faktor abnormalitas dari zigot ETIOLOGI Peradangan atau infeksi pada tuba menyebabkan lumen tuba menyempit. Adanya tumor di sekitar saluran tuba, misalnya mioma uteri atau tumor ovarium. Faktor tuba Apabila tumbuh terlalu cepat atau tumbuh dengan ukuran besar, maka zigot akan tersendat dalam perjalanan pada saat melalui tuba, kemudian terhenti dan tumbuh di saluran tuba. Faktor abnormalitas dari zigot Bila ovarium memproduksi ovum dan ditangkap oleh tuba yang kontralateral Faktor ovarium Pada akseptor, pil KB yang hanya mengandung progesteron dapat mengakibatkan gerakan tuba melambat. Bila terjadi pembuahan dapat menyebabkan terjadinya kehamilan ektopik. Faktor hormonal Termasuk pemakai IUD di mana proses peradangan yang dapat timbul pada endometrium dan endosalping Faktor lain
EPIDEMIOLOGI Sebagian besar wanita yang mengalami kehamilan ektopik berumur antara 20 – 40 tahun dengan umur rata-rata 30 tahun. Gejala kehamilan ektopik terganggu yang dini tidak selalu jelas. Frekuensi kehamilan ektopik dilaporkan 1 diantara 300 kehamilan
FAKTOR RISIKO FaktorRisiko Risiko Risiko tinggi Bedah korektif tuba Sterilisai tuba Riwayat kehamilan ektopik AKDR Patologi tuba yang tercatat 21,0 % 9,3 % 8,3 % 4,5-45 % 3,8-21 % Risiko sedang Infertilitas Riwayat infeksi genital Banyak pasangan 2,5-21 % 2,5-3,7 % 2,1 % Risiko ringan Riwayat bedah panggul / abdomen Merokok Hubungan seks < 18 tahun 0,93-3,8 % 2,3-2,5 % 1,6 %
Anamnesis Amenore Nyeri perut Perdarahan pervaginam Syok Pemeriksaan Fisik Tanda akut abdomen Tanda syok hipovolemik Pemeriksaan obstetri Fluksus sedikit Nyeri goyang serviks Teraba masa di daerah adneksa Kavum douglas menonjol
Pemerilksaan penunjang Hb Uji kehamilan Laboratorium Uterus membesar, tidak ada kantung kehamilan Kelainan adneksa USG Mengetahui adakah darah dalam kavum douglasi Kuldosentesis
Diagnosis Banding Kista ovarium pecah dan mengalami perdarahan Radang alat-alat dalam panggul Abortus biasa Kista torsi apendisitis
Dugaan Kehamilan Ektopik Anamnesis Laboratorium Pemeriksaan klinik Jelas KET Tersangka KET USG Laparotomi KE USG MTX Laparotomi (+) (-) Penanganan Laparoskopi
Prognosis Prognosis baik bila kita dapat, menemukan kehamilan ektopik secara dini.
TERIMA KASIH DAFTAR PUSTAKA Cunningham, F. Gary; Lenovo, Kenneth J.; Bloom, Steven L.; Hauth, John C.; Gilstrap III, Larry C.; Wenstrom Katherine D. Williams Obstetrics. Edisi 22. New York: McGraw Hill Company. 2005. Mochtar, Rustam. Kelainan Letak Kehamilan (Kehamilan Ektopik). Sinopsis Obstetri Edisi Ke-2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. pp.226-237 Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kandungan Edisi Ke-2. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. 1997 Prawirodiharjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan Edisi Ke-4. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. 2010. Daiter E., Edison. N.J. Ectopic pregnancy. 1999. Available from: www.drdaiter.com/hyst_ecto?ectorable.html TERIMA KASIH