Figure : Major chemical processes and reactions in soils. Weathering of minerals and decomposition of organic matter supply ions to the ion pool of the.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI SEDERHANA
Advertisements

Prinsip dasar pengolahan air.
Kapasitas Tukar Kation
Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh
VI. Kalium Pendahuluan: K unsur ketiga setelah N dan P
Kesuburan Tanah (5) FOSFOS (P) & KALIUM (K) Semester Genap 2006/2007
REAKSI TANAH (pH).
Unsur Hara Mikro: Kation & Anion
SIFAT-SIFAT KIMIA TANAH (kuliah ke 2)
DASAR-DASAR ILMU TANAH UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
Bahan Organik Tanah Biomasa Hidup (4%) Senyawa Non Humik (30%)
KOLOID TANAH.
PELAPUKAN KIMIA/DEKOMPOSISI/ CHEMICAL WHEATERING
DASAR-DASAR ILMU TANAH
KLASIFIKASI TANAH (Sistem U S D A) Materi Kuliah DASAR ILMU TANAH
BAHAN KAJIAN MK. DASAR ILMU TANAH MINERALOGI LIAT TANAH diabstraksikan Oleh: Prof.Dr.Ir.Soemarno,M.S
Dasar Hubungan Tanah Tanaman
Kelompok 1 : 1. Arbaeyah 2. Brilliant Esye Lousiana 3. Chairunnisa Rachmani 4. Ida Rahayu S. 5. Kartika Candra Kirana 6. Muhammad Syarif 7. Reza Lutfi.
TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP UB 2012
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
DASAR-DASAR SIFAT KIMIA TANAH BAHAN KAJIAN MK. DASAR ILMU TANAH
MINERAL LIAT Clay Mineral
Batuan/Mineral.
JENIS-JENIS GARAM: garam tidak terhidrolisis (Garam netral) : berasal dari asam kuat dengan basa kuat , pH=7 Garam hidrolisis sebagian a. Hidrolisis.
BAGIAN 5: GEOSPHERE DAN SOIL CHEMISTRY
Banyak mengalami kendala untuk pengembangan pertanian
ELEKTROKIMIA Kimia SMK
SIFAT-SIFAT KIMIA TANAH
SIFAT KIMIA TANAH : KAPASITAS TUKAR KATION&ANION
Larutan.
POKOK BAHASAN DASAR-DASAR ILMU TANAH
Materi 02: Komponen Tanah
SIFAT KIMIA TANAH : KOLOID tanah
Kesuburan tanah Lanjutan
Liat (koloid anorganik) humus (koloid organik)
SIFAT FISIK TANAH Modul ini mencakup bahasan tentang sifat fisik tanah yaitu: 1.tekstur, 2. bulk density, 3. porositas, 4. struktur 5. agregat 6. warna.
MK. AGROSTOLOGI (Staf pengajar Nyimas Popi Indriani)
Kesuburan Tanah.
Pertemuan Ke-9 Kesuburan kimia tanah
PERTANIAN LAHAN MARJINAL
REAKSI REDOKS ??????.
SIFAT KIMIA TANAH : reaksi tanah
Keasaman Tanah.
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
BERSUMBER DARI MATERI YANG DIAJARKAN DI JURUSAN POLITEKNIK NEGERI MALANG DENGAN DOSEN DANDUNG NOVIANTO, ST.MT.
Dasar Hubungan Tanah Tanaman
Kesuburan tanah Lanjutan
Oleh : Artharini Irsyammawati,S.Pt.MP
NAMA, RUMUS, DAN PERSAMAAN KIMIA.
REAKSI REDOKS.
ILMU TANAH.
Kimia Dasar STOIKIOMETRI.
FAKTOR LINGKUNGAN YG UTAMA BAGI TUMBUHAN
BAHAN PENYUSUN TANAH.
BAB VI. KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
BAB V. SIFAT BIOLOGI TANAH
KEMASAMAN TANAH DAN PENGAPURAN
Oleh: Dr. Ir. KASIFAH, M.P. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
BAB IV. SIFAT KIMIA TANAH
Rossyda Priyadarshini 2018 Komponen Pengelolaan Tanah FISIK KIMIA BIOLOGI.
Profil tanah ? III. Sifat Fisik Tanah
Wednesday, September 19, 2018 IV. Sifat Kimia Tanah
TANAH DAN RUANG LINGKUP HIDUP MANUSIA
SOIL CHEMISTRY Soil pH Cation exchange Cation Exchange capacity
Bahan Kajian pada MK Dasar Ilmu Tanah MINERAL LIAT KOLOID TANAH diabstraksikan Oleh: Soemarno.jursntnh.fpub.2012.
HASIL PENELITIAN Analisis parameter tanah dan agroklimat
OLEH : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS 2019 Kelompok 3 Kimia tanah.
KETERSEDIAAN UNSUR HARA DALAM TANAH
KLASIFIKASI MINERAL Divisi I: Unsur-unsur alami dan senyawa inter-metalik Divisi II: Karbida, Nitrida, dan Fosfida Divisi III: Sulfida, Garam Sulfon,
BAGIAN 5: GEOSPHERE DAN SOIL CHEMISTRY
Transcript presentasi:

Figure : Major chemical processes and reactions in soils. Weathering of minerals and decomposition of organic matter supply ions to the ion pool of the soil solution. Ions are lost from the pool by plant uptake and leaching. Some ions precipitate and some ions form secondary minerals, especially clay minerals, and are subject to dissolution. Ions also sorb onto and desorb from cation and anion exchange sites

Average of Igneous Rocks (%) Columbiana Clay (Costa Rica) (%) Oxydes Average of Igneous Rocks (%) Columbiana Clay (Costa Rica) (%) SiO2 60 26 Al2O3 16 49 Fe2O3 7 20 TiO2 1 3 MnO 0,1 0,4 CaO 5 0,3 MgO 4 0,7 K2O Na2O P2O5 SO3 Keterangan Tabel: Komposisi mineral pada tanah yang mengalami pelapukan  

Koloid tanah Bahan mineral/organik yang sangat halus, mempunyai luas permukaan sangat tinggi/berat(massa) Berukuran < 1 μ Tidak semua fraksi liat < 1 μ termasuk koloid Bagian sangat aktif dalam reaksi fisikokimia dalam tanah Partikel koloid halis ini disebt micell (micro cell) dan bermuatan negatif ion bermuatan positif/kation tertarik oleh koloid ini, terbentuk lapisan ganda ion Bagian dalam dari Lapisan ganda ion ini bermuatan negatif (anion) Bagian luar merupakan kerumunan kation

Mineral liat Mineral berukuran < 2 μ Terbentuk karena : rekristalisasi/sintesis dari senyawa hasil pelapukan mineral primer Alterasi/perubahan lgs dari mineral primer yang telah ada (misalnya mika menjadi ilit) Mineral liat dibedakan : Mineral liat Al-silikat Oksida-oksida Fe dan Al Mineral –mineral primer Asal dan urutan perubahan jenis mineral ke jenis mineral lain :lihat gambar 11

Montmorilonit Kaolinit Oksida Al dan Fe Feldspar Mika Mineral Fero magnesium Ilit Mineral primer (pasir, debu) alterasi Mineral sekunder (liat) sintesis Gambar 11. beberapa kemungkinan terhadap asal dan mineral liat silikat dan oksida

Mineral liat Al-silikat Dibedakan menjadi : Mempunyai bentuk kristal yang baik(kristalin) misalnya kaolinit, haloisit, montmorilonit, ilit Mempunyai bentuk amorf, misalnya alofan Di Indonesia: kaolinit dan haloisit ditemukan pada tanah merah/coklat (berdrainse baik). Montmorilonit ditemukan pada tanah yang mudah mengembang dan mengerut (Vertisol/Grumosol) Illit, bahan induk mengandung mika, belum mengalami pelapukan lanjut Alofan, tanah asal abu gunung api (Andisol/Andosol) Tanah tua/Oxisol, mineral liat silikat yg telah hancur membentuk mineral liat baru, yaitu osida-oksida Fe atau Al (seskuioksida)

Mineral liat Al-silikat, mempunyai struktur berlapis-lapis Tiap unit terdiri lapisan Si-tetrahedron dan Al-oktahedron Berdasar banyaknya lapisan Si-tetrahedron dan Al-oktahedron tiap unit mineral, maka mineral ini dibedakan jadi mineral liat 1:1, 2:1, dan 2:2 Mineral liat 1:1, tiap unit terdiri satu lapis Si-tetrahedron dan satu lapis Al-oktahedron Mineral liat 2:1, terdiri dua lapis Si-tetrahedron dan satu lapis Al-oktahedron Mineral liat 2:2, terdiri dua lapis Si-tetrahedron dan dua lapis Al-oktahedron tiap unitnnya.

Gambar 12. Jenis mineral liat berdasarkan perbandingan 1:1 Kaolinit Haloisit Si Si Al 2:1 Montmorilonit Illit Vermikulit Si Al 2:2 Chlorit Gambar 12. Jenis mineral liat berdasarkan perbandingan lapisan Si-tetrahedron dan Al -Oktahedron

Adanya muatan negatif pada mineral liat : Kelebihan muatan negatif pada ujung patahan kristal (pada Si-tetrahedron/Al-oktahedron) Disosiasi H+ dari gugus OH yang terdapat pada tepi/ujung kristal pada pH rendah, H+ terikat erat, pH naik, H+ lepas, sehingga muatan negatif meningkat. Muatan ini disebut muatan tergantung pH Substitusi isomorfik, penggantian kation dalam struktur kristal oleh kation lain yg punya ukuran sama, tetapi valensi berbeda. umumnya: kation yg menggantikan mempunyai muatan lebih rendah dari yang digantikan, misal : Mg2+ atau Fe2+ menggantikan Al3+ dalam Al-oktahedron, atau Al3+ menggantikan S4+ dalam Si-tetrahedron, sehingga terjadi Kelebihan muatan negatif pada liat Terjadi waktu proses pemebntukan liat berlangsung dan menghasilkan muatan tetap pada mineral tsb. OH O- + H+

Kaolinit (1:1) Unit, satu dgn lain melekat dgn kuat oleh ikatan H, shg tidak mengembang dan mengerut bila basah/kering Substitusi isomorfik sedkit/tidak ada, kandungan muatan negatif/KTK rendah Muatan negatif hanya pada patahan kristal/akibat disosiasi H bila pH naik Karenanya, muatan negatif meningkat bila pH naik (muatan tergantung pH)

Montmorilonit (2:1) Unit, dihubungkan dgn unit lain oleh ikatan yg lemah (oksigen ke oksigen), shg mudah mengembang dan mengerut Air dan kation dapat masuk pada ruang antar unit(internal surface) Dalam proses pembentkan montmorilonit banyak Al3+ dalam Al-oktahedron yg disubstitusi oleh Mg2+, shg kelebihan muatan negatif Internal surface, external surface dan ujung patahan lapisan aktif Karenya mempunyai muatan negatif yang tinggi(KTK tinggi) Pada pH <6,0 mengandung muatan tetap hasil substitusi isomorfik, bila pH >6,0 terjadi muatan tergantung pH

Illit (hidrous mika) Di Indonesia, tidak banyak Tergolong type 2:1 Terbentuk lgs dari mika melalui alterasi, struktur mika tidak banyak berubah, tetapi terjadi penggantian sebagian ion K+ dari ruang interlayer/antar unit mika oleh ionH+ Dapat memfiksasi K yg diberikan/dalam tanah Substitusi Si 4+ dari Si-tetrahedron oleh Al 3+ menyebabkan muatan negatif cukup tinggi (KTK 10-40 cmol (+)/kg

Mineral liat silikat amorf Contohnya alofan Terdapat pada tanah asal abu volkan (andosol) Asal pelapukan gelas vulkanik/feldspar KTK tinggi Memfiksasi P kuat Tanah mengandung alofan terasa licin bila dipirid (smeary) Bulk density (BD) rendah, <0,90 g/cc

Oksida-oksida Fe dan Al Tanah-tanah tua di tropika (oksisol) Gibsit (Al2O3.3H2O) Hematit (Fe2O3) Goetit (Fe2O3.H2O) Limonit (Fe2O3.3H2O) Bersifat kristalin atau amorf KTK rendah (< kaolinit,< 4 cmol(+)/Kg Sering bermuatan positif, melakukan fiksasi P dgn kuat melalui pertukaran anion Al (OH)3 - Al (OH)2+ + OH- Al (OH)2+ + H2PO4- -- Al (OH)2 H2PO4

Mineral-mineral primer Dalam fraksi liat ditemukan juga mineral primer (kuarsa, feldspar, dsb) Serupa yang ditemukan pada fraksi pasir/debu, tetapi ukurannya sangat halus, < 2 μ

sifat Tipe koloida (liat) Monmorilonit Ilit Kaolinit Ukuran (mikron) 0,01 – 1,0 0,1 – 2,0 0,1 – 5,0 Bentuk Keeping/lempeng tak teratur Keeping/lempeng teratur Hablur heksagonal Permukaan khusus (m2g-1) 700 - 800 100 -120 5 – 20 Permukaan luar tinggi sedang Rendah Permukaan dalam Tidak ada Kohesi, keliatan Kemampuan mengembang Kemampuan pertukaran Kation (me/100 g) 80 - 100 15 - 40 3 - 15