SEMANTIK BAHASA INDONESIA TANDA BAHASA DAN MAKNANYA OLEH KELOMPOK I CINNDY OVANI MELFA YANTRI SISKA NOFIASTI
KOMPONEN TANDA BAHASA DAN RELASI ANTARKOMPONEN Menurut Saussure (1916), tanda linguistik mempunyai dua unsur, yaitu yang ditandai (signifie) dan yang menandai (signifiant). Sesuatu yang ditandai diistilahkan dengan petanda. Sebaliknya, sesuatu yang menandai diistilahkan dengan penanda. Ogden dan Richard (1923) mengaji tanda bahasa dari tiga sisi, yaitu simbol (symbol), gagasan (thought or reference) dan acuan (referent). Menurut Ogden dan Richard, simbol mewakili gagasan yang ada dalam pikiran. Gagasan yang ada dalam pikiran itu merupakan makna dari simbol bahasa. Gagasan mengacu ke acuan atau referen (benda, kegiatan, atau sesuatu yang lain). Contoh, jika ada simbol yang berupa leksem sapi, makna leksem itu adalah gagasan, yaitu ‘binatang berkaki empat, pemakan rumput, dan yang diperah susunya’. Gagasan itu mengacu ke benda (sesuatu) yang sebenarnya, yaitu hewan yang berupa sapi.
MAKNA TANDA BAHASA Plato menjelaskan bahwa ada hubungan yang sistemis atau berarti antara simbol dengan acuannya. Adanya hubungan sistemis antara simbol dengan acuannya, didukung oleh adanya kemiripan bunyi yang menjadi simbol dengan acuannya. Berbeda dengan Plato, Aristoteles berpendapat bahwa tidak ada hubungan yang sistemis antara simbol dengan acuan. Jika ada yang mirip itu hanya kebetulan saja (Chaer, 1995: 13). Odgden dan Richard (1923) dan Lyons (1977) mempunyai pendapat yang sama dengan Aristoteles, yaitu tidak ada hubungan yang sistematis atau berarti antara simbol dan acuannya. Hubungan antara simbol dan tanda bahasa bersifat mana suka atau arbitrer.
Pierce membagi jenis tanda menjadi tiga, yaitu: Ikon (icon), yaitu jenis tanda yang ada hubungan kemiripan antara penanda dan petandanya. Indeks (index), yaitu jenis tanda yang ada hubungan sebab akibat antara penanda dan petanda. Simbol (symbol), yaitu jenis tanda yang tidak ada hubungan antara tanda dengan objek yang ditandainya. Ada tiga unsur yang menghadirkan makna tanda bahasa, yaitu: Komponen makna intern tanda bahasa itu sendiri, Proses gramatikal pada tanda bahasa, Konteks tuturan dari suatu tanda bahasa.