Anggota Kelompok : Dewi Karomah Kholifah Roro Arum Ayu.S Imam faisal PRESENTASI AKUNTANSI BIAYA BIAYA OVERHEAD PABRIK Anggota Kelompok : Dewi Karomah Kholifah Roro Arum Ayu.S Imam faisal
Uraian akuntansi biaya overhead pabrik ini disajikan terlebih dahulu karena biaya produksi ini memerlukan akuntansi yang lebih rumit dibandingkan dengan akuntansi elemen biaya produksi lainnya Didalam pembahsasan ini akan diuraikan terperinci biaya overhead pabrik mulai dari penentuan tarif, pengumpulan biaya overhead pabrik sesungguhnya, dan analisis selisih antara biaya overhead pabrik yang sesungguhnya dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif.
PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK Penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan Penggolongan biaya overhead pabrik menurut hubungannya dengan departemen
1. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya Biaya bahan penolong Bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relatif kecil dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut. Biaya reparasi dan pemeliharaan Berupa biaya suku cadang(sparepart), biaya bahan habis pakai(factory supplies) dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan emplasemen perumahan, bangunan pabrik, mesin-mesin dan aktiva tetap lain yang digunakan untuk keperluan pabrik Biaya tenaga kerja tidak langsung Adalah tenaga kerja parik yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produksi atau pesanan tertentu Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhaadap aktiva tetap Adalah biaya-biaya depresiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin dan equipmen dan aktiva tetap lain yang dipergunakan di pabrik Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu Adalah biaya –biaya asuransi gedung dan emplasmen , asuransi mesin dll Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai adalah baiaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik PLN dll
2. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume produksi Biaya overhead pabrik tetap Adalah bop yang tidak berubah dalam kisar perubahan volum kegiatan tertentu 2. Biaya overhead pabrik variabel Adalah bop yang berubah sebanding dengan volume kegiatan 3. Biaya overhead pabrik semivariabel Adalah biaya overhead yang berubah tidak sebanding dengan volume kegiatan, terdiri dari 2 unsur : biaya tetap dan biaya variabel
3. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut hubungannya dengan departemen 1. Biaya overhead pabrik langsung departemen Adalah bop yang terjadi dalam departemen tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati oleh departemen tersebut contoh = gaji mandor departemen produksi, biaya depresiasi mesin dan biaya bahan penolong 2. Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen Adalah bop yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen contoh = biaya depresiasi, pemeliharaan dan asuransi gedung pabrik
Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik Alasan pembebanan bop kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan dimuka Perubahan tingkat kegiatan produksi dari bulan ke bulan Perubahan tingkat efisiensi produksi Adanya bop yang terjadinya secara sporadik, menyebar tidak merata selama jangka waktu setahun Bop tertentu sering terjadi secara teratur pada waktu-waktu tertentu
LANGKAH-LANGKAH PENENTUAN TARIF BOP 1. Menyusun anggaran bop Ada 3 macam kapasitas yang dapat dipakai sebagai dasar pembuatan anggaran bop a. Kapasitas teoretis Adalah kapasitas pabrik atau suatu departemen untuk menghasilkan produk pada kecepatan penuh tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu. b. Kapasitas normal adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan menjual produknya dalam jangka panjang c. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan adalah kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai pada tahun yang akan datang
2. Memilih dasar pembebanan bop kepada produk Berbagai macam dasar yang dapat dipakai untuk membebankan bop kepada produk Satuan produk b. Biaya bahan baku
c. Biaya Tenaga Kerja d. Jam Tenaga Kerja Langsung e. Jam Mesin
Contoh : Diketahui : Taksiran BOP selama 1 tahun anggaran = Rp. 2.000.000 Taksiran jumlah produk yang akan dihasilkan selama 1 thn anggaran = 4.000 unit Taksiran BBB 1 thn anggaran = Rp. 4.000.000 Taksiran BTKL 1 thn anggaran = Rp. 5.000.000 Taksiran jam tenaga kerja langsung 1 thn anggaran = 2.000 jam Taksiran jam mesin 1 thn anggaran = 10.000 jam mesin
3. Menghitung Tarif BOP Perhitungan Tarif BOP
Perhitungan Tarif BOP : Tarif BOP V : 5.800.000/80.000 jam mesin = Rp. 72,50/jam mesin Tarif BOP T : 5.400.000/80.000 jam mesin = Rp. 67,50/jam mesin Tarif BOP Total = Rp. 140/jam mesin
PEMBEBANAN BOP KEPADA PRODUK ATAS DASAR TARIF Dari contoh sebelumnya, telah ditentukan total tarif BOP sebesar Rp. 140/jam mesin, dan apabila menghabiskan waktu pengerjaan sebanyak 75.000 jam mesin, maka BOP yg dibebankan kepada produk : Metode Full Costing Rp. 140 X 75.000 jam mesin = Rp. 10.500.000 Jurnal : BDP-BOP Rp. 10.500.000 BOP yg dibebankan Rp. 10.500.000
2. Metode Variable Costing Besarnya tarif BOP Variable = Rp. 72,50 Rp. 72,50 X 75.000 jam mesin = Rp. 5.437.500 Jurnal : BDP-BOP Rp. 5.437.500 BOP Variable yg dibebankan Rp. 5.437.500
PENGUMPULAN BOP SESUNGGUHNYA BOP Yang Sesungguhnya Terjadi
Dari data tersebut, BOP yang sesungguhnya terjadi yaitu = Rp. 10. 700 Dari data tersebut, BOP yang sesungguhnya terjadi yaitu = Rp. 10.700.000 BOP yang dibebankan kepada porduk yaitu = Rp. 10.500.000 Selisih = (Rp. 10.700.000 – 10.500.000) = Rp. 200.000
Pengumpulan BOP Sesungguhnya A. Metode Full Costing Jurnal untuk mencatat BOP yg sesungguhnya terjadi berdasarkan data sebelumnya :
B. Metode Variabel Costing Jurnal untuk mencatat BOP yg sesungguhnya terjadi berdasarkan data sebelumnya : Jurnal yang dibuat untuk mencatan pemisahan BOP yg sesungguhnya terjadi menurut perilakunya : BOP Variabel Sesungguhnya 5.300.000 BOP Tetap Sesungguhnya 5.400.000 BOP Sesungguhnya 10.700.000
Perhitungan dan Analisis Selisih BOP Metode Full Costing Selisih BOP yang dibebankan kepada produk : BOP yg dibebankan kpd produk : 75.000 jam mesin X Rp. 140 10.500.000 BOP sesungguhnya 10.700.000 Selisih BOP 200.000 Jurnal untuk menutup rekening BOP BOP yg dibebankan 10.500.000 BOP sesungguhnya 10.500.000 Jurnal untuk mencatat selisih BOP Selisih BOP 10.500.000 BOP Sesungguhnya 10.500.000
Selisih Anggaran (Budget Variance) Metode I BOP Sesungguhnya 10.700.000 BOP yg dianggarkan pd kapasitas yg dicapai : BOP tetap 5.400.000 BOP Variabel 5.437.500 10.837.500 Selisih Anggaran ( Laba) 137.500 Metode II BOP Tetap menurut anggaran 5.400.000 BOP Variabel Sesungguhnya 5.300.000 BOP yang dibebankan 5.437.500 Selisih anggaran (Laba) 137.500
Selisih Kapasitas (Idle Capacity Variance) Metode I BOP tetap yg dianggarkan 5.400.000 BOP tetap yg dibebankan kpd produk 75.000 X Rp. 67,50 5.062.500 Selisih Kapasitas (Rugi) 337.500 Metode II Kapasitas yg dianggarkan 80.000 jam mesin Kapasitas yg sesungguhnya dicapai 75.000 jam mesin Kapasitas yg tdk terpakai 5.000 jam mesin Tarif BOP Tetap 67,50 / jam mesin Selisih Kapasitas (Rugi) Rp. 337.500
Metode III BOP yg dianggarkan pd kapasitas sesungguhnya yg dicapai : Biaya Tetap 5.400.000 Biaya Variabel 5.437.500 10.837.500 BOP yg dibebankan kpd produk : 75.000 X Rp. 140 10.500.000 Selisih Kapasitas (Rugi) 337.500
B. Metode Variabel Costing Selisih BOP yang dibebankan kepada produk : BOP yg dibebankan kpd produk : 75.000 jam mesin X Rp. 72,50 5.437.500 BOP Variabel yg sesungguhnya 5.300.000 Selisih BOP Variabel 137.500 Jurnal untuk menutup rekening BOP Variabel BOP Variabel yg dibebankan 5.437.500 BOP Variabel sesungguhnya 5.437.500 Jurnal untuk mencatat selisih BOP Variabel Selisih BOP Variabel 5.437.500 BOP Variabel Sesungguhnya 5.437.500
PERLAKUAN TERHADAP SELISIH BOP
Penyajian Selisih BOP dalam Laporan Laba Rugi Hasil Penjualan Rp. xx Harga Pokok Penjualan Rp. xx Ditambah : Selisih BOP xx xx Laba Bruto Rp. xx
Metode I : Selisih BOP Dibagikan Kepada Rekening-Rekening Persediaan dan Harga Pokok Penjualan Saldo rekening-rekening persediaan dan harga pokok penjualan pada akhir tahun 21X1 sbb : Persediaan Produk Dalam Proses Rp. 400.000 Persediaan Produk Jadi 600.000 Harga Pokok Penjualan 7.000.000 Jumlah Rp. 8.000.000
Jurnal untuk membagikan selisih BOP berdasarkan data di atas : Pembagian Selisih BOP Ke Rekening – Rekening Persediaan Dan Harga Pokok Penjualan Jurnal untuk membagikan selisih BOP berdasarkan data di atas : Persediaan Produk Dalam Proses 10.000 Persediaan Produk Jadi 15.000 Harga Pokok Penjualan 175.000 Selisih BOP 200.000
Jurnal untuk membagikan selisih BOP atas data tersebut di atas : Metode II : Selisih BOP Diperlakukan Sebagai Pengurang atau Penambah Rekening Harga Pokok Penjualan. Jurnal untuk membagikan selisih BOP atas data tersebut di atas : Harga Pokok Penjualan Rp. 200.000 Selisih BOP Rp. 200.000