Assalamu’alaikum Wr.Wb

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
L o g I k a 1# Konsep Dasar Logika Anggraini Mulwinda ST MEng
Advertisements

KELAHIRAN ILMU PENGETAHUAN ALAMIAH MODERN
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Ontologi Ilmu Pendidikan
RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU
Aliran Dalam Filsafat Oleh Heni Rita Susila,M.Pd
FILSAFAT PENDIDIKAN ALIRAN REALISME
“IDEALISME “ Disusun Oleh : Langgeng Widodo( ) Siyam Putri Arti ( ) Teguh Pangesti R ( ) Sri Ayu Pujiarti L (
PENDEKATAN DALAM PENGAJARAN MATEMATIKA
KEBENARAN ILMIAH KWALITAS PENGETAHUAN
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN
FILSAFAT KOMUNIKASI Kuliah 1
METODE DEDUKSI DAN INDUKSI DALAM MEMPEROLEH PENGETAHUAN
METODOLOGI PENELITIAN
Socrates, Plato, Aristoteles
MASHAB-MAZHAB FILSAFAT
PENGHEGEMONI ALIRAN KRITIS
Filsafat & Ilmu Pengetahuan
SAINS DI SEKOLAH DASAR IMANUEL SAIRO AWANG PRODI PGSD
TUGAS PEMBELAJARAN IPA di SD
pertemuan 1 MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN DIBUAT TAHUN : 2012
والله أخرجكم من بطون أمهاتكم لا تعلمون شيئا وجعل لكم السمع والأبصار والأفئدة لعلكم تشكرون Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan.
F I L S A F A T Oleh: DEDY WIJAYA KUSUMA, ST., M.Pd.
ETIKA KEBAHAGIAAN (EUDAIMONIA)
Modul11 filsafat komunikasi PARADIGMA DASAR ILMU
Peran Filsafat dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan
ALIRAN-ALIRAN & TOKOH-TOKOH FILSAFAT ILMU
ILMU FILSAFAT DISUSUN OLEH : Yunita Betharia ( )
Posisi Semiotika dan Tradisi-tradisi Besar Filsafat Pemikiran
Mengenal Filsafat Manusia
EPISTEMOLOGI (CARA MEMPEROLEH DAN MENYUSUN ILMU PENGETAHUAN )
KONSEP & PENGERTIAN FILSAFAT SECARA UMUM
KEBEBASAN MENGELUARKAN OPINI Pertemuan 1
ILMU DAN PENELITIAN ILMIAH
ALIRAN FILSAFAT NATURALISME
ILMU PENGETAHUAN & FILSAFAT.
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGAANYA
Realitas & “Kesadaran” Semiotika
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN
SEJARAH FILSAFAT HUKUM
SEJARAH FILSAFAT ILMU.
Tempat Logika Dalam Peta Ilmu Pengetahuan
RENAISANS ( ) Abad 15 muncul proses transformasi baru dalam dunia berpikir yang menandai munculnya Zaman Pencerahan (Renaisans). Perubahan ini.
FILSAFAT DAN PARADIGMA ILMU
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM KOMISARIAT IM TELKOM
FILSAFAT DAN SAINS (1) FILSAFAT, CARA BERFIKIR RADIKAL & MENYELURUH, SUATU CARA BERFIKIR YANG MENGUPAS SESUATU SEDALAM-DALAMNYA TUGAS FILSAFAT BUKAN MENJAWAB.
2.3.Metode Ilmiah.
Pancasila sebagai sistem filsafat, perbandingan filsafat pancasila dengan sistem filsafat lainnya didunia.
Filsafat Pendidikan Perenialisme
FILSAFAT PENDIDIKAN.
MATERI KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
FILSAFAT MATEMATIKA.
Pertemuan III Filsafat Ilmu Dan Logika
DASAR-DASAR FILOSOFIS PENDIDIKAN ISLAM: HAKIKAT KEBENARAN DAN PENGETAHUAN NILAI KEBAIKAN DAN KEINDAHAN Oleh: IDRUS : SYAPUANSYAH.
Ilmu, Sejarah Perkembangan dan Aliran-Aliran Filsafat Ilmu
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB ESSENSIALISME
KELOMPOK 3 ` AHMAD WAHYU AJI P RAMOS LENNY BINTI NURYIAH
FENOMENA KOMUNIKASI DALAM PRESPEKTIF EPISTEMOLOGIS
TINJAUAN DESKOMVIS TOPIK 5 MODEL TINJAUAN ESTETIKA FILOSOFI DARI RENAISANCE, PENCERAHAN, MODERN DAN POST MODERN TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN.
PERKEMBANGAN FILSAFAT ILMU
ALIRAN DAN MAZHAB DALAM FILSAFAT 1.Muzoda Azizi 2.Umi Nurbaeti 3.Eka Hastuti.
OLEH: DIANNITA AYU K ( ) KHOIRUL LATIFAH ( ) MARDINA HANNAS SORI A ( ) OLEH: DIANNITA AYU K ( ) KHOIRUL LATIFAH ( )
Sejarah & Aliran Psikologi
Sejarah Empirisme Istilah empirisme diambil dari bahasa Yunani empiria yang berarti coba – coba atau pengalaman. sebagai doktri.. Empirisme adalah lawan.
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Realisme Kelompok 5 : Sinta Nazmah Siti Fahmi Latifah Siti Nurjayani.
Kelompok 8 Ai Marlina Dede Ilmi Deuis Siti Sarah
POSITIVISME DAN POSTPOSITIVISME Pertemuan 4
FRANSISCUS A. HALAWA MUKHAMAD CANDRA IRAWAN.  Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-benar ada.
Transcript presentasi:

Assalamu’alaikum Wr.Wb

FILSAFAT PENDIDIKAN PGSD/SMT 1 REALISME Di susun Oleh: Ima Nur Chasanah (A510140183) Disma Puput Wahyanti (A510140224) Martin Sutha Indra K. (A510140194) Tri Ambarwati (A510140207) Pembimbing: Dr. H. Samino, M.M.

REALISME Dalam kajian filsafat dari masa ke masa selalu terjadi perubahan atau perbedaan faham. Sebagaimana aliran idealisme . Bahkan idealisme yang pada dasarnya diajarkan oleh Plato sampai kepada muridnya (Aristoleles) terdapat perbedaan, sehingga muncullah aliran realisme. Realisme berasal dari bahasa latin, yaitu realis yang berarti nyata. Realisme dalam ilmu metafisika merupakan konsep yang bersifat umum yang disusun oleh akal budi dan terdapat dalam kenyataan (Surahman. 2012: 290).

Berkaitan tentang pertentangan Plato dengan Aristoles, sekaligus penjelasan tentang realisme tersebut dikemukakan secara luas oleh Suhartono (2007: 41-43). Ia menjelaskan, bertentangan dengan Plato, gurunya, Aristoteles berbendapat bahwa dunia yang sesungguhnya adalah dunia real, yaitu dunia kongkret, yang bemacam- macam, bersifat relatif, dan berubah- ubah. Dunia idea adalah dunia abstrak yang bersifat semu dan terlepas dari pengalaman. Itulah sebabnyaa mengapa pandangan Aristoteles dikenal sebagai paham ‘realisme’.

Aristoteles berpandangan bahwa setiap hal yang ada pasti dalam 10 (sepuluh) kategori. Dari sepuluh kategori itu, disederhanakan menjadi 2 (dua), yaitu ‘substansi’ dan ‘aksidensia’ . Aksidensia dibagi menjadi 2 (dua), yaitu yang mutlak (kualitas dan kuantitas) dan yang relatif (tujuh kategori lain-nya). Aristoteles dikenal sebagai bapak ‘metafisika’. Aristoteles memfokuskan filosofinya pada persoalan tentang sesuatu yang ada di balik (sesuadah) yang fisis, yang kongkrit, dan selalu berubah-ubah ini. Ada beberapa teorinya yang terkenal ’10 (sepuluh) kategori’, teori ‘aktus dan potensia’, dan teori ‘hule- morfisme’.

Kesepuluh kategori : substansi Kualitas Kuantitas Relasi Aksi Passi Ruang Tempo Situs Habitus Selain sepuluh kategori tersebut, Aristoteles juga dikenal dengan teori ‘aktus-potensi- nya. Aktus (actus) adalah dasar ‘kesungguhan’ dan potensi adalah dasar perubahan. Karena aktusnya, sesuatu adalah dirinya sendiri; Socrates berada di dalam dirinya sendiri sebagai Socrates bukan lato.

Disamping itu, Socrates juga dikenal dengan teori ‘Hule-morfisme’-nya Disamping itu, Socrates juga dikenal dengan teori ‘Hule-morfisme’-nya. Hule adalah materi dasar, sedangkan morfe adalah bentuknya. Dengan hule- nya, sesuatu itu tetap dan tidak mengalami perubahan, dan dengan morfe-nya, sesuatu itu mengalami perubahan. menurut Knight (2007: 81-83) Realisme secara singkat dapat disebutkan bahwa pada tingkatan tertentu adalah reaksi terhadap keabstrakan dan ‘kedunia lainan’ dari idealisme. Titik tolak utama penganut realisme adalah bahwa obyek-obyek dari indera kita muncul dalam bentuk apa adanya terlepas dari cerapan pengetahuan yang dikonstruk oleh akal- pikir. Realisme dirumuskan dengan baik oleh Aristoteles (384-322 SM), Ia sebagai murid setia Plato tetapi dalam hal ini terjadi perbedaan dengan gurunya. Realisme melihat kenyataan atau materi, sedangkan idealisme melihat bentuk (form).

Realisme menemukan jalan lebar menuju dunia modern sebagian besarnya melalui pengaruh metodologi induktif Francis Bacon (1561-1626) sebuah metode ilmiah yang dikembangkan John Locke dengan tabula rasa-nya, kemudian juga dikembangkan oleh Harry S. Broudy. Selanjutnya Knight (2007: 84-91) memberikan gambaran tentang: (1) pendapat filosofis realisme meliputi: (a) realitas segala sesuatu (b) kebenaran melalui observasi (c) nilai-nilai dari alam

(2) Realisme dan pendidikan. Menurut penganut realisme, pelajar (peserta didik) dipandang sebagai sebuah organisme hidup yang dapat melalui pengalaman indrawiyah, menangkap tatanan alam dunia ini dan kemudian sampai pada pergumulan langsung dengan ‘realitas’. Peserta didik adalah orang yang dapat melihat, merasa, dan mengecap. Dunia ini adalah “sesuatu” dan peserta didik adalah orang yang dapat mengetahui dunia ini melalui indra-indranya.

Sebagian penganut realisme memandang peserta didik sebagai person yang tunduk pada hukum alam dan karena itu tidak bebas dalam pilihan-pilihannya. Disamping itu peserta didik merespons lingkungan. Maka penganut reaisme juga menyuarakan psikologi bihavioristik. Fungsi pengajaran adalah untuk mendemonstrasikan regularitas (keteraturan baku) dan hukum –hukum alam, dan menyampaikan kepada pelajar fakta-fakta kealaman itu yang telah dibuktikan lewat pendidikan. Kurikulum penganut realisme sesuai dengan pandangan epistemologis dan metafisisnya, menekankan materi pengajaran tentang dunia fisik yang diajarkan dalam suatu cara bahwa keteraturan yang mendasari alam ini adalah hal yang tak terbantahkan. Sains-sains (kealaman) berada pada pusat (inti) kurikulum, selanjutnya matematika juga menempati posisi sentral dalam pemikiran kurikuler penganut realisme.

Pandangan realisme akhirnya dikembangkan oleh tokoh- tokoh yang sefaham pada masa-masa berikutnya, antara lain: a. Edward L. Thorndike pada tahun 1918 yang menyatakan bahwa: “Apapun yang ada, semuanya ada dalam jumlah tertentu. Untuk mengetahuinya secara penuh melibatkan kuantitas dan juga kulaitasnya”. b. Comenius seorang uskup dan pendidik Moravi abad XVIII c.Pestalozzi pada akhir abad XVIII dan awal abad XIX. posisi sosial sekolah dalam realisme mendekati posisi sosial sekolah dalam idealisme. Tujuan sekolah adalah untuk mengalihkan pengetahuan yang ditetapkan oleh mereka yang mempunyai sebuah konsep jelas tentang sains empirisme, hukum alam dan fungsnya dalam alam semesta. Sekolah dalam aliran ini menekankan pada pelestarian warisan budaya, yakni ia amat memperhatikan terhadap pengalihan fakta-fakta yang sudah terbukti.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb