MYASTHENIA GRAVIS.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
dr. Sardikin Giriputro, SpP(K)
Advertisements

MENGENAL MYASTHENIA GRAVIS?
POST TEST KELAS D.
Hipertensi (Darah Tinggi)
Diabetes Melitus Suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan.
Intervensi farmakologis pada sistem saraf
PENYAKIT TROPIS & INFEKSI I
HIPERTIROID Ana Fitriani ANA FITRIANI ( )
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN STROKE
Kelompok 4 Febri Prihatnanto Dian Karimawati Windasari K
KELOMPOK 6 B ARUHUL AMINI INTEN NUR RASADINA LICY MAYA RAMADANI M.HABIB HIDAYAT NAZARRUDIN NUR NEFRI YOGI ERSANDI WELLY ELVANDARI.
STROKE (CVD).
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
Akibat Gangguan Sirkulasi Perifer dan Akibat Kelainan Darah
BRONKITIS AKUT Ivan Julius Mesak Fidelis Apri Angkat
KETOASIDOSIS DIABETIKUM
Hepatitis Fatty Liver.
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
PENGENALAN PENYAKIT GLOMERULONEPHRITIS DAN SYSTITIS
Yuliarni Syafrita Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK-Unand/RS DR M Djamil
ASMA BRONKHIALE Suharno, S.Kep.,Ners.,M.Kes.
KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN DALAM TUBUH
PUSKESMAS, SEBELUM CACAT.
OSTEOPOROSIS MATERI KULIAH.
Kelainan pada Sistem Pertahanan Tubuh
Kanker payudara,prosedure pemeriksaan,deteksi dini
Ninis Indriani,M.Kep., Ns.Sp.Kep.An
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BIOMEDIS
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
K.3 Obat Gangguan Saraf & Neuromuskular (A)
OBAT SUSUNAN SARAF OTONOM
PERINTANG GANGLION DISUSUN OLEH : KELOMPOK V FANI NOVITA FIRDA ARISNA
Dionissa shabira FK UPN “Veteran” Jakarta
Pengendalian Gerakan Manusia oleh Sistem Saraf
Penyakit Crohn [daerah enteritis] PENGERTIAN
Sindrom Guillain–Barré
Miastenia gravis By : VIVI SOFIA, M.Si., Apt..
ALZHEIMER Aloysia Martha Dessy Nadia Ermelinda Soares Grace Ludji Leo
ASKEP PARKINSON.
Yuliarni Syafrita Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK-Unand/RS DR M Djamil
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
TUGAS PATOLOGI DIFTERI.
Carpal Tunnel Syndrome
DIABETES MELITUS Oleh Firda ayuningtyas Farhaniatullael F.S
PELATIHAN RUTIN IV SYOK HIPOVOLEMIK & SINKOP
DIABETES MELLITUS kiki hardiansyah, S.kEP,ns
Naufal Muntaaza Waliy H CI-BI 2 SMAN 1 SUMEDANG
LEUKIMIA (Kanker Darah)
KELOMPOK 4 : NADILA RIANA PUTRI .S K PUTRI YANTI K TRIA HARYUNI .D K
Askep klien VENTRIKEL SEPTAL DEFEK (VSD)
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT
Itp (Idiopathic Thrombocytopenic Purpura)
Oleh : ERIKA NUR SAPFUTRI NPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN BANJARMASIN,
MYASTENIA GRAVIS SISKA SULISTIYOWATI Pembimbing :
STROKE (CVD).
DR. FARAH m. RIDWAN, SP.PD (promosi kesehatan 24 mei 2017)
Anggota : 1. Muhammad Ikzan 2. L. M. Riswandi 3. Hasrianti 4. Reski Rahayu 5. Reski Wahyuni.
MATEMATIKA BIOLOGI. Pendekatan Biomatematika untuk HIV dan AIDS.
Leukemia Meiloid Akut (LMA) PROFESI NERS PSIK FK KEDOKTERAN UNHAS.
WINDI RESKI PUSPITASARI 3C DAMPAK BERILIUM DAN MAGNESIUM.
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
UNIVERSITAS MALAHAYATI  KASUS  Laki – laki usia 45 tahun keluhan perut kiri membesar, sering merasa letih, lemah, BB berkurang, keluhan mulai.
SUB GROUP I. Leptospirosis dikenal sebagai penyakit zoonosis akut yang disebabkan oleh bakteri leptospira dengan spektrum penyakit yang luas dan dapat.
Asam urat adalah penyakit yang berasal dari sisa metabolisme zat purin dari sisa makanan yang kita konsumsi secara berlebihan.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
Chairanisa Anwar, SST., MKM
Apakah Diabetes itu ? Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/glukosa akibat kurangnya jumlah insulin.
Transcript presentasi:

MYASTHENIA GRAVIS

DEFINISI Miastenia gravis (kelemahan otot yang parah) adalah merupakan suatu penyakit gangguan autoimun yang mengganggu sistem sambungan saraf (synaps) atau neuromuscular junction berfungsi secara tidak normal dan menyebabkan kelemahan otot menahun. Pada penderita miastenia gravis, sel antibodi tubuh atau kekebalan akan menyerang sambungan saraf yang mengandung acetylcholine (ACh), yaitu neurotransmiter yang mengantarkan rangsangan dari saraf satu ke saraf lainnya.

KLASIFIKASI Kelompok I Myasthenia Okular Kelompok II Myasthenia Umum Myasthenia umum ringan Myasthenia umum sedang Myasthenia umum berat - Fulminan akut - Lanjut

ETIOLOGI Penyebab pasti reaksi autoimun atau sel antibodi yang menyerang reseptor acetylcholine belum diketahui. Secara teoritis, gangguan ini dapat disebabkan oleh reaksi autoimun atau gangguan pada aktivitas neurotransmiter.  penyebab lain adalah adanya kemungkinan peranan kelenjar thymus. Hubungan antara kelenjar thymus dan Myasthenia Gravis masih belum sepenuhnya dimengerti. Para ilmuwan percaya bahwa kelenjar thymus mungkin memberikan instruksi yang salah mengenai produksi antibodi reseptor asetilkolin sehingga malah menyerang transmisi neuromuskular

Lanjutan Pada banyak kasus, faktor penyebab penyakit Myasthenia Gravis ini masih bersifat idiopatik atau belum jelas. Namun, ada beberapa faktor yang diduga memicu penyakit ini, Misalnya : Antibodi AChR Obat-obatan, antara lain: antibiotik (aminoglycosides, ampicillin), Beta-adrenergic receptor blocking agents, Lithium, Procainamide, Verapamil, Quinidine, Chloroquine, anticholinergics dan timolol. Penicillamine, obat ini diduga memicu penyakit-penyakit autoimun termasuk myasthenia gravis

PATOFISIOLOGI Dalam kasus Myasthenia Gravis terjadi penurunan jumlah Acetyl Choline Receptor(AChR). Kondisi ini mengakibakan Acetyl Choline(ACh) yang tetap dilepaskan dalam jumlah normal tidak dapat mengantarkan potensial aksi menuju membran post-synaptic. Kekurangan reseptor dan kehadiran ACh yang tetap pada jumlah normal akan mengakibatkan penurunan jumlah serabut saraf yang diaktifkan oleh impuls tertentu sehingga komunikasi antara sel saraf dan otot terganggu dan menyebabkan kelemahan dan kelelahan otot otot rangka akibat defisiensi reseptor asetilkolin pada sambungan neuromuskular.

MANIFESTASI KLINIS Myasthenia gravis ditandai dengan kelemahan pada otot, yang memburuk ketika digerakkan dan membaik ketika beristirahat, Kemudian kelemahan otot menjalar ke otot-otot okular,fascial dan otot-otot bulbar dala rentang minggu sampai bulan, gejala ini sering menjadi gejala awal dari penyakit ini. Kelopak mata turun sebelah atau layu (asimetrik ptosis) Penglihatan ganda Kelemahan otot pada jari-jari, tangan dan kaki Gangguan menelan Gangguan bicara Dan gejala berat berupa melemahnya otot pernapasan (respiratory paralysis),

DIAGNOSIS MG Diagnosa Myasthenia Gravis pada awalnya didasarkan pada gambaran klinis, Selain dengan melihat gambaran klinis, ada beberapa test yang dapat dilakukan untuk diagnose penyakit ini. Test-test yang dapat dilakukan itu antara lain : Test Wartenberg Test Edrophonium Chloride (Tensilon) Test Single Fiber Electromyography (EMG) Test Darah Computed Tomography Scan (CT Scan) atau Magnetic Resonance Imaging (MRI) Pulmory Function Test (Test Fungsi Paru-Paru)

PENATALAKSANAAN Myasthenia Gravis bisa dikontrol dengan beberapa terapi Yang ada, yang dirasakan cukup efektif untuk membantu para penderita. Terapi-terapi tersebut bisa berupa : Obat-obatan : Anticholinesterase Corticosteroid dan Immunosuppressant Tindakan medis : Immunoglobulin Plasmapheresis Thymectomy

KOMPLIKASI Gagal nafas Krisis miastenik dan Krisis cholinergic akibat terapi yang tidak diawasi Penggunaan steroid yang lama: Osteoporosis, katarak, hiperglikem Gastritis, penyakit peptic ulcer Pneumocystis carinii

TERIMAKASIH