SISTEM PENCERNAAN MANUSIA Annisa Yuri Ekaningrum, SKM, MSi
Mulut, Proses pencernaan di mulai dari mulut Mulut, Proses pencernaan di mulai dari mulut. Waktu kita mengunyah gigi gerigi memecah makanan menjadi bagian-bagian kecil, sementara makanan bercampur dengan cairan ludah untuk memudahkan proses menelan. Ketika ditelan, makanan melewati epiglotis suatu katup yang mencegah makanan masuk trakea ke paru-paru. Makana yang ditelan dinamakan bolus. Esofagus ke lambung, Bolus kemudian melalui pipa esofagus massuk ke lambung. Dinding lambung mengeluarkan sekresi untuk keperluan pencernaa makanan. Pada pintu lambung ada sfingter kardiak yang menutup setelah bolus masuk, sehingga makanan tidak kembali masuk esofagus. Bolus dalam lambung bercampur dengan cairan lambung dan digiling halus manjadi cairan yang dinamakan kymus (chyme). Lambung kemudian sedikit demi sedikit menyalurkan kimus melalui sfingter pilorus menutup.
Usus halus, Pada bagian atas usus halus, kimus melewati lubang saluran empedu yang meneteskan cairan ke dalam usus halus berasal dari dua alat yaitu kantung empedu dan pankreas. Kimus kemudian melalui tiga bagian dari usus halus, duodenum (usus dua belas, jejunum ( bagian usus halus dari duodenum sampai ke ileum) dan ileum (ujung usus halus), yang panjangnya kurang lebih enam meter. Sebagian besar pencernaan diselesaikan di duodenum, jejunum dan ileum terutama berfungsi mengabsorpsi zat-zat gizi.
Usus besar, Kimus melalui sfingter lain yaitu, katup ileosekal yang berada pada awal usus besar dibagian kanan perut. Kimus kemudian melewati lubang lain yang menuju ke apendiks (usus buntu) dan berjalan melalui usus besar naik (ascending colon) ke usus besar melintang (usus vere colon) dan ke usus turun (descending colon) dan ke dalam rektum. Rektum, Sewaktu kimus melalui usus besar dan menuju ke rektum, air dari kimus sehingga terdapat sisa yang semi-padat. Otot-otot rektum manahan sisa makanan hingga tiba waktunya untuk dikeluarkan dari tubuh. Pada saat itu otot rektum mengendor dan sisa makanan lkeluar melalui sfingter terakhir, yaitu anus yang membuka.
MEKANISME PENCERNAAN Peristaltic Bolus dari ujung esophagus bergerak dengan gerakan peristaltic, yaitu gerakan bergelombang yang disebabkan oleh kontraksi otot pada dinding saluran cerna yang mendorong makanan sepanjang saluran cerna. Gerakan ini dimungkikan oleh otot-otot yang melingkar dan otot-otot memanjang (longitudinal). Setiap kali otot melingkar berkontraksi dan otot memanjang mengendor/ relaks saluran mengecil, sedangkan setiap kali otot melingkar mengendor dan otot memanjang berkontraksi saluran membesar. Gelombang kontraksi pada saluran cerna bergerak dengan kecepatan dan intensitas berbeda, bergantung pada bagian saluran cerna bersangkutan dan ada tidaknya makanan. Misalnya, di dalam lambung gelombang terjadi tiga kali permenit. Bila saluran cerna kosong, saluran cerna hamper tidak bergerak, tetapi secara periodic muncul gelombang yang kuat.
Proses di dalam lambung Lambung mempunyai dinding paling tebal dan otot paling kuat. Di Samping otot-otot yang melingkar dan memanjang, lambung mempunyai lapisan otot diagonal yang secara bergiliran berkontraksi dan mengendor. Sementara ketiga macam otot ini menekan kimus ke bawah, sfingter filorus tetap tertutup rapat untuk mencegah kimus masuk ke dalam duodenum. Akibatnya, kimus diaduk dan ditekan ke bawah, mengenai sfingter filorus tetapi tetap berada di dalam lambung. Bila kimus menjadi cairan halus, sfingter pylorus membuka sebentar dan kimus keluar sedikit demi sedikit masuk ke duodenum.
Segmentasi Alat pencernaan tidak saja mendorong, akan tetapi secara periodik juga memeras isinya sepanjang saluran, sehingga memungkinkan getah pencernaan dan sel-sel dinding usus bersentuhan baik dengan isi saluran cerna.
Kontraksi Sfingter Sfingter kardiak mencegah isi lambung kembali ke esophagus. Sfingter pylorus mencegah isi usus kembali ke lambung dan menjaga agar bolus tinggal cukup lama didalam lambung untuk memungkinkan pencampuran yang baik dengan getah lambung dan menjadikannya lebih halus.
sfingter ileosekal yang berfungsi mengosongkan isi usus halus ke dalam usus besar. Kencangnya otot rectum dan otot anus bertindak sebagai pengaman untuk mencegah agar pengeluaran sisa pencernaan tidak terjadi secaraa sembarangan.
Hormon-Hormon Saluran Pencernaan Pengaturan PH Lambung Pemeliharaan PH lambung pada nilai 1,5-1,7 dilakukan oleh hormon gastrin. Gastrin merangsang sel-sel kelenjar lambung lain untuk mengeluarkan cairan hidroklorida. Bila PH mencapai 1,5 asam klorida menghentikan pengeluaran gastrin sehingga produksi hidroklorida terhenti dan lambung menjadi tidak terlalu asam. Pengaturan Pembukaan Sfingter Pilorus Apabila sfingter pilorus relaks, kimus yang bersifat asam masuk dari lambung ke usus halus. Sel otot pilorus di bagian usus halus yang merasakan asam sfingter pilorus tertutup rapat.
Pengaturan Pengeluaran Bikarbonat oleh Pankreas Kimus masuk ke usus halus pankreas mengeluarkan bikarbonat usus halus menjadi basa Cara pengaturannya: Kimus merangsang sel-sel dinding duodenum mengeluarkan hormon-hormon sekretin di dalam darah. Urat saraf juga mengatur sekresi pankreas
Sekretin Hormone sekretin dihasilkan oleh bagian atas usus halus. Fungsinya merangsang sekresi pancreas dan mengatur ph juga mempertahankan kebasaan dengan cara menghentikan aktivitas enzim yang berpengaruh terhadap produksi asam lambung. Cholecystokinin/ Pankreoenzimin Hormone ini merangsang ekskresi empedu dan enzim amylase. Empedu berfungsi sebagai pengelmusi lemak yang tercampur dalam masa makanan.
Annisa Yuri Ekaningrum, SKM, MSi GIZI MAKRO DAN MIKRO Annisa Yuri Ekaningrum, SKM, MSi
Pengenalan Ilmu Gizi Ilmu Gizi ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal Kata Gizi berasal dari Bahasa Arab “Ghidza” Makanan
Pengelompokkan Zat Gizi Berdasarkan fungsinya sebagai Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan tubuh Zat gizi mikro (Vitamin dan Mineral) Zat gizi makro (Karbohidrat, Protein, dan Lemak) Zat Tenaga Zat Pembangun Zat Pengatur
Zat-Zat Gizi Esensial yang Dibutuhkan Tubuh Kebutuhan Gizi berkaitan dengan Proses Tubuh Tiga fungsi zat gizi dalam tubuh: Memberi Energi Zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak dan protein Pertumbuhan dan Pemeliharaan Jaringan Dibutuhkan zat pembangun Protein
Zat-Zat Gizi Esensial yang Dibutuhkan Tubuh (Cont) Pengatur Proses Tubuh Protein : Mengatur keseimbangan air di dalam sel dan bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang bersifat infektif dan bahan-bahan asing dapat masuk ke dalam tubuh. Vitamin dan mineral : pengatur dalam proses-proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot Air : melarutkan bahan-bahan di dalam tubuh seperti di dalam darah, cairan pencernaan, jaringan, dan mengatur suhu tubuh, peredaran darah, ekskresi, dan proses tubuh.
Macam-macam zat gizi Karbohidrat Protein Lemak Mineral Vitamin
Klasifikasi Karbohidrat DISAKARIDA MONOSAKARIDA POLISAKARIDA GLUKOSA FRUKTOSA MANNOSA MALTOSA LAKTOSA SUKROSA TERCERNA TIDAK - PATI - DEKSTRIN - POLIMER - SELULOSA - HEMISELULOSA - LIGNIN - PEKTIN GALAKTOSA
Karbohidrat Karbohidrat dalam ilmu gizi dibagi menjadi dua golongan yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks (mempunyai lebih dari dua unit gula sederhana di dalam satu molekul) Setiap 1 g karbohidrat dapat memberikan sumbangan energi sebesar 4 kkal. Dalam tubuh manusia, karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak, tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dimakan sehari-hari terutama dari tumbuhan
Fungsi karbohidrat Sumber Energi Pemberi Rasa Manis pada Makanan Penghemat Protein Pengatur Metabolisme Lemak Membantu Pengeluaran Feses
Fungsi Karbohidrat sebagai Sumber Energi Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera Sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak.
Fungsi Karbohidrat sebagai Pemberi Rasa Manis pada Makanan Fruktosa adalah gula paling manis Tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7 Tingkat kemanisan sakarosa adalah 1 Tingkat kemanisan glukosa adalah 0,7
Kecukupan Karbohidrat Menurut Hardinsyah dan Briawan (1994), kontribusi energi dari karbohidrat terhadap asupan energi disarankan 60-80%. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (2004), secara umum komposisi energi dari karbohidrat adalah sebesar 50-65%, Lembaga Kanker Amerika menganjurkan makan 20-30 g serat sehari.
Fungsi Karbohidrat untuk Penghemat Protein Jika karbohidrat makanan tidak mencukupi , maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun Fungsi Karbohidrat untuk Pengatur Metabolisme Lemak Jika karbohidrat makanan mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat , aseton, dan asam beta hidroksi butirat. Bahan-bahan ini dibentuk dalam hatidan dikeluarkan melalui urin dengan mengikat basa berupa ion natrium. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi. pH cairan tubuh menurun. Keadaan ini menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat merugikan tubuh. Dibutuhkan 50-100 gram karbohidrat sehari untuk mencegah ketosis
Defisiensi karbohidrat Kekurangan karbohidrat dalam jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya gizi kurang Beberapa masalah yang berkaitan dengan kelebihan karbohidrat diantaranya adalah Menurunkan asupan zat gizi lain Karies gigi Obesitas Serat terlalu banyak mengganggu penyerapan mineral
Konsumsi alkohol menurunkan napsu makan, mengganggu proses pencernaan dan penyerapan zat gizi Intoleransi laktosa diare, dan kram perut
Jenis Karbohidrat Kelompok Sumber Polisakarida : Karbohidrat kompleks Tepung - Cereal, roti, krakers - Pasta Beras, jagung, bulgur Kacang-Kacangan Kentang dan sayuran Glikogen Jaringan hewan, hati dan daging Serat Tepung-Tepungan Buah Sayur Kacang Disakarida : Karbohidrat sederhana Sukrosa Gula meja, gula bit Laktosa Susu Maltosa Gula malt Monosakarida : Gula tunggal Gula sederhana, Glukosa (dextrosa) Sirup jagung Fruktosa Buah, Madu
Protein Protein merupakan komponen fungsional dan struktural utama sel-sel dalam tubuh. Semua enzim, zat pembawa (carrier) dalam darah, matriks intraseluler, dan sebagian besar hormon tersusun atas protein. Protein menyusun sekitar 20% dari berat badan normal orang dewasa
diklasifikasikan sebagai Asam Amino Klasifikasi protein No Asam Amino Essensial Asam Amino Non Essensial Senyawa lain yang diklasifikasikan sebagai Asam Amino 1 Threonine Glycine Asam Hydroksiglutamat 2 Valin Alanine Hydroksilysine 3 Tryptophan Serine Hydroksiproline 4 Isoleucine Cystein* Thyroxine 5 Leucine Tyrosine* Norleucine 6 Lysine Asam Aspartat Cystine* 7 Phenylalanine Asam Glutamat 8 Methionine Proline 9 Histidine Asparagine 10 Arginine* Glutamine
Asam amino esensial asam amino yang dibutuhkan namun tidak dapat disintesis oleh tubuh Asam amino non esensial bila asam amino ini tidak dapat di dalam tubuh dapat disintesis tubuh dalam jumlah yang diperlukan Bila dua asam amino saling terikat dalam bentuk ikatan peptida dinamakan dipeptida
Fungsi Protein Di dalam tubuh protein memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu : Memperbaiki protein jaringan tubuh yang terpakai (Katabolisme) Membangun jaringan baru (anabolisme) terutama pada periode pertumbuhan (bayi, anak-anak, remaja dan kehamilan). Sumber energi, yaitu menghasilkan 4 kkal/ gram protein.
Berperan dalam berbagai sekresi tubuh (enzim dan hormon) Mengatur proses osmotik antar/dari berbagai cairan tubuh (jika kekurangan : menyebabkan oedema). Mengatur keseimbangan asam basa dalam darah dan jaringan-jaringan (sifat amfoter protein, sebagai “buffer”)
Berperan dalam transpor zat gizi, contoh: lipoprotein untuk transpor trigliserida, kolesterol, fosfolipida dan vitamin larut lemak. Membantu pembentukan antibodi, berperan dalam mencegah tubuh dari penyakit.
Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013
Defisiensi dan Kelebihan Protein Kwashiorkor Kekurangan Kalori Protein (KKP) Busung Lapar Obesitas
Pangan Sumber Protein No Golongan Pangan Protein (gr) BDD (%) 1 Daging Daging sapi 18.8 100 2 Daging kerbau 18.7 3 Daging kambing 16.6 4 Telur Telur bebek 13.1 90 5 Telur ayam 12.8 6 Ikan Ikan kembung 22.0 80 7 Ikan bandeng 20.0 8 Ikan mujair 9 Ikan mas 16.0 10 Kacang-kacangan Kacang kedelai 34.1 11 Kc. Tanah, kupas kulit 25.3 12 Kacang hijau 22.2 13 Padi-padian Beras ketan hitam 7.0 14 Beras giling 6.8 15 Beras ketan putih 6.7 16 Buah Cempedak 3.0 30 17 Durian 2.5 22 18 Pisang raja uli 2.0 75 19 Sayuran Jamur kuping kering 20 Daun singkong 87 21 Gula Gula merah tebu 0.4 Gula pasir 0.0 23 Minyak/Lemak Lemak kerbau 1.5 24 Minyak kelapa 1.0 25 Margarine 0.6 26 Minyak kelapa sawit
Lemak 1 g lemak dapat memberikan sumbangan energi sebesar 9 kkal, Lemak dan minyak berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh manusia meningkatkan jumlah energi serta menambah lezatnya suatu hidangan
Klasifikasi Asam Lemak menurut Ada Tidaknya Ikatan Rangkap Asam Lemak Jenuh (Saturated Fatty Acid) (CnH2nO2) Asam Lemak Tak Jenuh Tunggal (Mono Unsaturated Fatty Acids) (CnH2n-2O2), Asam Lemak Tak Jenuh Jamak (Poly Unsaturated Fatty Acid) (CnH2n-jumlah ikatan x 2 O2)
Fungsi Lemak Penghasil energi Pembangun/pembentuk struktur tubuh Protein – Sparer Penghasil asam lemak essensial Carrier (pembawa) vitamin larut dalam lemak Fungsi lainnya pemberi cita rasa, pengemulsi
Kecukupan Lemak kontribusi energi dari lemak sebaiknya tidak melebihi dari 25%, konsumsi energi dari asam lemak jenuh sebaiknya tidak melebihi 10% konsumsi PUFA minimal 3% dari intake energi konsumsi asam lemak tidak jenuh trans tidak lebih dari 2% dari intake energi
Defisiensi dan Kelebihan Lemak Defisiensi lemak dalam tubuh akan mengurangi ketersediaan energi dan mengakibatkan terjadinya katabolisme/perombakan protein, Defisiensi asam lemak akan menyebabkan terganggunya pertumbuhan, terjadinya kelainan pada kulit, umumnya pada balita terjadi luka “eczematous” pada kulit.
Obesitas Peningkatan Kadar Lemak Darah Penyakit Kanker
Sumber lemak Bahan makanan Kandungan lemak Minyak kacang tanah Lemak sapi Margarin Kacang tanah kupas Kelapa tua, daging Tepung susu Daging sapi 100.0 90.0 81.0 42.8 34.7 30.0 14.0 Mie kering Telur ayam Susu Kental Manis Adpokat Ikan segar Durian Beras setengah giling 11.8 11.5 10.0 6.5 4.5 3.0 1.1
Vitamin Vitamin didefinisikan sebagai zat organik yang diperlukan dalam jumlah relatif kecil namun sangat penting untuk pertumbuhan normal serta pemeliharaan kesehatan harus selalu tersedia dalam makanan karena tak dapat disintesa oleh tubuh
Vitamin Larut Lemak Vitamin Larut Air No Jenis 1. 2. 3. 4. Vit A/Axerophtol/ Antixerophthalmic vit/ Anti-infective vit Vit D/Calciferol/Antirachitic/ Ricket preventive vit Vit E/Tocopherol/ Anti-sterility Vit Vit K/Quinone/Anti-hemor-rhagic factor 5. 6. 7. 8. 9. Vit B1/Thiamin/Anti beri-beri Vit/Antineuritic factor/ Morale vit Vit B2/Riboflavin/Lactoflavin/ Ovoflavin/Hepatoflavin/ Verdoflavin Vit B3/Niacin/Nicotinic acid/ Anti pellagra factor/Anti blacktongue factor Vit B6/Pyridoxine Pantothenic acid/antidermatitic factor Biotin/Anti eggwhite injury Vit B11/Folacin/Pteroyl Glu- tamic Acid (PGA)/Red blood cell formation Vit B12/Cobalamin/Anti per- nicious anemi/ Erythro- cyte Maturation Factor (EMF)/Animal protein Vit C/Ascorbic acid/antiscor- Butum
Sifat-Sifat Umum Vitamin Larut Lemak dan Vitamin Larut Air Larut dalam lemak dan pelarut lemak Larut dalam air Kelebihan konsumsi dari yang dibutuhkan disimpan dalam tubuh Simpanan sebagai kelebihan kebutuhan sangat sedikit Dikeluarkan dalam jumlah kecil melalui empedu Dikeluarkan melalui urin Gejala defisiensi berkembang lambat Gejala defisiensi sering terjadi dengan cepat Tidak selalu perlu ada dalam makanan sehari-hari Harus selalu ada makanan sehari-hari Mempunyai prekursor atau provitamin Umumnya tidak mempunyai prekursor Hanya mengandung unsur-unsur C, H, O Selain C, H, O mengandung N, kadang-kadang S dan CO Diabsorpsi melalui sistem limfa Diabsorpsi melalui vena porta Hanya dibutuhkan oleh organisme kompleks Dibutuhkan oleh organisme sederhana dan kompleks Beberapa jenis bersifat toksik pada jumlah relatif rendah (6-10 x KGA) Bersifat (>10 x KGA)
Fungsi Umum Vitamin vitamin secara umum lebih berperan sebagai zat pengatur keberlangsungan berbagai proses dalam tubuh Vitamin berperan sebagai bagian dari enzim dan co-enzim untuk mengatur proses metabolisme karbohidrat, lemak, maupun protein dalam tubuh
Selain itu terutama vitamin vitamin yang bersifat sebagai antioksidan, banyak berperan dalam mempertahankan berfungsinya berbagai jaringan tubuh Jenis jenis vitamin tertentu juga berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan dan pembentukan sel sel baru Selain itu juga vitamin membantu pembuatan senyawa senyawa kimia, seperti hormon
Mineral Mineral terdapat dalam dua jenis, yaitu: Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah ≥ 100 mg per hari. Mineral makro terdapat ≥ 0,01% di dalam tubuh Mineral mikro diperlukan tubuh < 100 mg per hari dan untuk menyusun tubuh diperlukan <0,01% dari berat badan total
Klasifikasi mineral No. Mineral Makro Persen berat Badan 1 2 3 4 5 6 7 Calcium Phosporus Potassium Sulfur Clorine Sodium Magnesium 1.5-2.2 0.8-1.2 0.35 0.25 0.15 0.05 No. Mineral Mikro Persen berat Badan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Iron (abad 17) Zinc (1934) Selenium (1957) Mn (1931) Copper (1928) Iodine (1850) Molybdenum (1953) Cobal (1935) Chronium (1959) Fluorine (1972) Silicon (1972) Vanadium (1971) Nikel (1971) Arsenic (1980) 0.004 0.002 0.0003 0.0002 0.00015 0.00004 -
Fungsi Mineral Secara umum, fungsi mineral adalah menjaga keseimbangan asam basa tubuh, katalis reaksi-reaksi biologis, komponen dari bagian-bagian tubuh yang penting, menjaga keseimbangan air, transmisi impuls syaraf, mengatur kontraksi otot dan membantu pertumbuhan jaringan tubuh
Quiz Sebutkan fungsi vitamin Sebutkan zat gizi makro dan mikro Berdasarkan fungsinya, zat gizi dibagi menjadi 3. Sebutkan ! Apa perbedaan asam amino esensial dan non esensial?