Audit sampling NAWIRAH,SE., MSA., Ak.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perencanaan Audit (Audit Plan)
Advertisements

Sampling Audit.
MATERIALITAS dan RESIKO
Resumed by: anita wijayanti, SE. M.SA., Ak
PENGUMPULAN DAN DOKUMENTASI BUKTI AUDIT
MATERIALITAS, RESIKO & STRATEGI AUDIT AWAL
RISIKO AUDIT 1.
Irma Paramita Sofia, SE,Ak,M.Ak Pertemuan - 1
KESELURUHAN RENCANA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT
Audit Sampling Sururi.
MELENGKAPI TES DALAM SIKLUS PENJUALAN dan PENAGIHAN : REKENING PIUTANG
PERTANGGUNGJAWABAN dan TUJUAN AUDIT
MELENGKAPI TES DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN : REKENING PIUTANG
BAB 16 – AUDIT SAMPLING UNTUK TES RINCIAN SALDO
PENGUMPULAN DAN DOKUMENTASI BUKTI AUDIT
BUKTI AUDIT (Audit Evidence)
ATTRIBUTE SAMPLING UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN
SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI
Audit Sampling Audit Pemerintah.
TEKNIK SAMPLING (teknik pengambilan sampel)
POPULASI & SAMPEL PENELITIAN
GAMBARAN UMUM PROSES AUDIT
MENILAI RISIKO PENGENDALIAN
Ariyananda Pantana Putta( ) Indra Sundawa Putra ( ) Dimas Zulkarnaen ( )
PENGUJIAN PENGENDALIAN
PENAKSIRAN RISIKO DAN DESAIN PENGUJIAN
BAB X TEKNIK SAMPLING (PROBABILITY)
VARIABEL SAMPLING UNTUK PENGUJIAN SUBTANTIF
BAGIAN 13 AUDIT SAMPLING.
RESIKO DETEKSI DAN PERANCANGAN PENGUJIAN SUBTANTIF
SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI
BUKTI AUDIT.
PEMILIHAN SAMPEL AUDIT PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN
MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT
BAB 8 MATERIALITAS dan RISIKO AUDIT
UNIVERSITAS MERCU BUANA 2012 RESKINO, SE, M.Si, AK
Definisi sampling Sebagai penerapan prosedur audit kurang dari 100 % unsur dalam suatu saldo akun atau kelompok transaksi dengan tujuan u/menilai beberapa.
PEMILIHAN SAMPEL AUDIT PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN
TEKNIK SAMPLING (teknik pengambilan sampel)
Pertemuan 4 Materi 4. Sampling untuk Pengujian Transaksi
Pengambilan Sampel Probabilitas
UNIVERSITAS MERCU BUANA
By Daniel Damaris Novarianto S.
MODUL I SAMPLING ( METODE PENGAMBILAN SAMPEL) 1. PENDAHULUAN
BAHAN BUKTI AUDIT Pertemuan 10
PENGUMPULAN DAN DOKUMENTASI BUKTI AUDIT
PROSEDUR AUDIT SELANJUTNYA
PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT UNTUK PENGUJIAN PERINCIAN SALDO
SAMPLING PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN
Menentukan Luasnya pengujian
SAMPLING UNTUK PENGUJIAN SUBSTANTIF
PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT UNTUK PENGUJIAN PERINCIAN SALDO
GAMBARAN UMUM & PENERAPAN PENGUJIAN PENGENDALIAN
PROSES AUDIT Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM.
Topik 2 Sampling audit dalam pengujian substantif ( jpg)
Tujuan 14-1 Menjelaskan Konsep Sampel Yang Representatif
TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN AUDIT
MATERIALITAS, RISIKO, DAN STRATEGI AUDIT AWAL
BAB 8 MATERIALITAS dan RISIKO AUDIT
MATERIALITAS DAN RISIKO
JENIS PENGUJIAN Auditor menggunakan 5 Jenis Pengujian
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Awal
MATERIALITAS, RESIKO AUDIT, DAN STRATEGI AUDIT
BAGIAN 10 MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT
A. Perencanaan Audit (Audit Plan)
BAB 8 MATERIALITAS dan RISIKO AUDIT
Matakuliah : A0124 / Audit Keuangan
MATERIALITAS DAN RISIKO DISUSUN OLEH: KELOMPOK 3 1. DHEA RINI SURURI HARAHAP 2. NIA LATHIFA HIDAYANI 3. NURAINA IZZATIN.
BUKTI AUDIT (Audit Evidence)
Tanggung Jawab dan Tujuan Audit Azmi Fasa, S.E., M.E.
Transcript presentasi:

Audit sampling NAWIRAH,SE., MSA., Ak

Introduction Memutuskan prosedur pengujian yang dipilih Menentukan jumlah item yang tepat sebagai sampel dari suatu populasi Menentukan bagian populasi mana yang dipilih Melakukan pemilihan sampel dgn maksud untuk memperoleh sampel yang representatif Sampel yang representatif : Sampel yg mempunyai karakteristik yg sama dengan karakteristik populasi

Audit sampling Sampling audit (audit sampling) sebagai penerapan prosedur audit terhadap kurang dari seratus persen unsur dalam suatu saldo akun atau kelompok transaksi dengan tujuan untuk menilai beberapa karakterisrik saldo akun atau kelompok transaksi

MENGAPA DILAKUKAN SAMPLING??? Pemilihan Sampel Dilakukan karena Akuntan Publik tidak memeriksa keseluruhan transaksi dan bukti (terkait dengan waktu dan biaya) MENGAPA DILAKUKAN SAMPLING???

Ketidakpastian dalam Sampling Audit Ketidakpastian yang disebabkan langsung oleh penggunaan sampling Risiko Sampling Ketidakpastian yang disebabkan faktor selain sampling Risiko non Sampling

Risiko Sampling Risiko sampling adalah kemungkinan bahwa sampel yang telah diambil tidak mewakili populasi, sehingga sebagai akibatnya, atas dasar sampel tersebut auditor menarik kesimpulan yang salah atas atas saldo akun atau kelompok transaksi.

Risiko Sampling Risiko sampling adalah risiko dimana auditor menarik kesimpulan yang salah karena sample tidak merepresentasikan populasinya. Hal ini dapat dikontrol dengan: Mengubah ukuran sample Menggunakan metode yang tepat untuk memilih sample

Risiko Sampling Tingkat Risiko sampling mempunyai hubungan terbalik dengan ukuran sample Semakin kecil ukuran sample, semakin tinggi resiko samplingnya Semakin Besar ukuran sample, semakin rendah resiko samplingnya

Risiko Sampling Resiko Keliru menerima Dalam pengujian substantif Resiko Keliru menolak Dalam pengujian pengendalian Risiko penegndalian yg terlalu rendah Risiko penegndalian yg terlalu tinggi

Risiko Sampling Karena risiko sampling, auditor menghadapi kemungkinan bahwa sampling dapat mengakibatkan salah-satu dari kekeliruan keputusan tersebut (1) memutuskan bahwa populasi yang diuji tidak dapat diterima, padahal sebenarnya dapat, dan (2) memutuskan bahwa populasi yang diuji dapat diterima, padahal sebenarnya tidak dapat.

Risiko keliru menolak (Risk of Incorrect rejection) Resiko bahwa Auditor mengambil kesimpulan, berdasarkan hasil sampel, bahwa suatu saldo akun berisi salah saji material, padahal pada kenyataannya saldo akun tersebut tidak berisi salah saji secara material Berkaitan dengan efesiensi audit

Risiko Keliru menerima (Risk of incorrect acceptance) Resiko bahwa Auditor menerima kesimpulan, berdasarkan hasil sampel, bahwa suatu saldo akun dari laporan tersebut disajikan secara wajar, padahal pada kenyataannya saldo akun tersebut mengandung salah saji material Berkaitan dengan efektivitas audit dalam pendeteksian terhadap ada tidaknya salah saji yang material

Risiko NonSampling Risiko nonsampling adalah risiko kekeliruan auditor dan timbul dari kemungkinan auditor mengambil sampel dari populasi yang salah untuk pengujian asersi, tidak dapat menemukan salah-saji material pada saat penerapan prosedur audit, salah menerjemahkan hasil audit. Ketidakpastian yang berkaitan dengan risiko nonsampling ini dapat dikendalikan dengan pelatihan yang cukup, perencanaan yang memadai.

Audit sampling Ada dua pendekatan umum dalam sampling audit : Statistik Non statistik Kedua pendekatan tersebut mengharuskan auditor menggunakan pertimbangan profesionalitasnya dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian sampel, serta dalam menghubungkan bukti audit yang dihasilkan dari sampel dengan bukti audit lain dalam penarikan kesimpulan atas saldo akun kelompok transaksi yang berkaitan. Kedua pendekatan sampling audit diatas, jika diterapkan dengan semestinya dapat menghasilkan bukti audit yang cukup

Audit sampling Sampling Statistik dan Sampling Non statistik Lebih banyak memerlukan biaya Relatif Lebih sedcikit memerlukan biaya Manfaatnya lebih besar Berdasar kriteria subyektif

Sampling statistik Sampling statistik memungkinkan auditor mengukur risiko pengambilan sampel yaitu risiko bahwa suatu sampel tidak mencerminkan populasi. Untuk mengukur risiko tersebut secara statistic maka pemilihan sampel tersebut haruslah acak.

Sampling statistik Attribute Sampling Variables Sampling Ada dua macam teknik sampling statistik: Teknik ini digunakan dalam pengujian pengendalian Kegunaannya untuk memperkirakan tkt deviasi/penyimpangan dari pengendalian yg ditentukan dalam populasi Attribute Sampling Teknik ini digunakan dalam pengujian substantif Kegunaannya untuk memperkirakan jumlah rupiah total dari populasi / jumlah rupiah kesalahan dalam populasi Variables Sampling

Sampling statistik Aturan matematika memungkinkan kita untuk menghitung besaran risiko sampling yang kita rencanakan dalam proses audit. Misalkan dengan confidence level (tingkat keyakinan) sebesar 95%, berarti besaran sampling risk adalah 5%. Statistical sampling harus menggunakan pemilihan sample secara probabilistik (probabilistic sample selection)

Probabilistic Sample Selection Sample probabilistic yaitu memilih sample secara acak pada item populasi yang sudah diketahui berapa probabilitasnya untuk dipilih ke dalam sample.

Probabilistic Sample Selection Metode yang termasuk probabilistic sample selection: Simple random number selection : seluruh item dalam populasi memiliki probabilitas yang sama untuk dipilih. Biasanya digunakan tabel random number atau random number generators. Systematic sample selection : Auditor menetapkan sebuah interval dan memilih item berdasarkan interval tersebut. Probability Proportional to Size : probabilitas sebuah item dipilih sebagai sample tergantung dari jumlah yang dicatat. Stratified sample : membagi populasi ke dalam sub- populasi, kemudian memilih item dengan kriteria yang berbeda pada masing-masing subpopulasi tersebut.

Sampling nonstatistik Sampling nonstatistik tidak memungkinkan auditor untuk mengukur risiko pengambilan sampel secara obyektif, karena setiap unit populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk terpilih Namun, sampling non statistic bisa bernilai untuk rancangan sampling terarah atau bentuk lain dari sampling menggunakan pertimbangan.

Sampling nonstatistik Dalam nonstatistical sampling, seorang Auditor tidak menghitung besarnya sampling risk. Tetapi Auditor memilih sample berupa item yang dipercaya akan memberikan informasi yang diinginkan/berguna. Nonstatistical Sampling seringkali (tidak merupakan keharusan) menggunakan Nonprobabilitic Sample Selection.

Nonprobabilistic Sample Selection Pemilihan sample secara nonprobabilistic adalah metode pemilihan sample dimana auditor menggunakan professional judgment untuk memilih item yang dijadikan sample.

Nonprobabilistic Sample Selection Metode dalam pemilihan sample secara nonprobabilistic meliputi: 1. Directed sample selection : auditor memilih item berdasarkan judgmental criteria, seperti tampaknya item tersebut mengandung kesalahan, jumlahnya besar, berada pada periode yang berbeda, dsb. 2. Block sample selection : pemilihan sejumlah item pada urutan tertentu. Auditor harus menggunakan beberapa block untuk mendapatkan sample yang representatif. 3. Haphazard sample selection : pemilihan sample tanpa mempertimbangkan sesuatu.

Cara pemilihan sampling yang sering digunakan : 1. Random/Judgment Sampling Pemilihan sampel dilakukan secara random dengan menggunakan judgment akuntan publik Kelemahan : sangat tergantung dengan judgment auditor, jika auditor kurang pengalaman, sampel yang dipilih akan kurang representative Kelebihan : semakin banyak pengalaman auditor, semakin baik hasil sampel yang dipilih Cara : menentukan jumlah tertentu dari suatu transaksi, menggunakan random sampling table/komputer

Cara pemilihan sampling yang sering digunakan : 2. Block Sampling Auditor memilih transaksi dibulan-bulan tertentu, misalnya bulan Januari, Juni dan Desember 3. Statistical Sampling Pemilihan sampel dilakukan secara ilmiah, sehingga walaupun lebih sulit namun sampel yang terpilih representative Lebih banyak digunakan dalam audit di perusahaan yang besar dan mempunyai internal control yang baik

VARIABLE SAMPLING Berguna bagi Auditor apabila tujuan audit berkaitan dengan pendeteksian kemungkinan saldo akun yang understatement atau overstatement Variables Sampling tepat diterapkan Auditor, antara lain pada: Observasi dan penilaian persediaan Konfirmasi piutang dagang Cadangan untuk piutang tak tertagih Cadangan persediaan yang rusak

ATTRIBUTE SAMPLING Kegunaannya untuk memperkirakan tingkat deviasi/penyimpangan dari pengendalian yg ditentukan dalam populasi

ATTRIBUTE SAMPLING Sampling Atribut untuk pengujian pengendalian, meliputi tahap berikut: Menentukan tujuan Pengujuan Audit Tetapkan atribut dan kondisi penyimpangan Mendefinisikan populasi dan unit sampling Menspesifikasikan tkt penyimpangan yg dapat diterima Tetapkan acceptable risk of assessing control risk too low Estimasi besarnya population exception rate Tentukan ukuran sample Menentukan metode pemilihan sampel Melaksanakan prosedur audit Mengevaluasi hasil sampel