TUGAS KIMIA DASAR BAHAN KONSTRUKSI SEMEN
SEMEN Semen adalah suatu bahan perekat hidrolis berupa serbuk halus yang dapat mengeras apabila tercampur dengan air. Semen terdiri dari : Batu kapur / gamping yang mengandung kalsium oksida (CaO), Tanah liat (lempung) yang mengandung silika oksida (SiO2), aluminium oksida (Al2O3), besi oksida(Fe2O3) dan gips yang berfungsi untuk mengontrol pengerasan.
BAHAN BAKU SEMEN (OPC TIPE I) Batu kapur (Limestone) digunakan sebanyak ± 81 %. Batu kapur merupakan sumber utama oksida yang mempumyai rumus CaCO3 (Calcium Carbonat),pada umumnya tercampur MgCO3 dan MgSO4. Batu kapur yang baik dalam penggunaan pembuatan semen memiliki kadar air ± 5%.
BAHAN BAKU SEMEN (OPC TIPE I) Pasir silika digunakan sebanyak ± 9 % Pasir silika memiliki rumus SiO2 (silikon dioksida). Pada umumnya pasir silika terdapat bersama oksida logam lainnya, semakin murni kadar SiO2 semakin putih warna pasir silikanya, semakin berkurang kadar SiO2 semakin berwarna merah atau coklat, disamping itu semakin mudah menggumpal karena kadar airnya yang tinggi. Berfungsi untuk menaikkan kandungan SiO2 pada semen. Pasir silika yang baik untuk pembuatan semen adalah dengan kadar SiO2 ± 90%.
BAHAN BAKU SEMEN (OPC TIPE I) Tanah liat (clay) digunakan sebanyak ± 9 %. Rumus kimia tanah liat yang digunakan pada produksi semen SiO2Al2O3.2H2O. Tanah liat yang baik untuk digunakan memiliki kadar air ± 20 %, kadar SiO2 tidak terlalu tinggi ± 46 %
BAHAN BAKU SEMEN (OPC TIPE I) Pasir besi digunakan sebanyak ± 1%. Pasir besi memiliki rumus kimia Fe2O3 (Ferri Oksida) yang pada umumnya selalu tercampur dengan SiO2 dan TiO2 sebagai impuritiesnya. Fe2O3 berfungsi sebagai penghantar panas dalam proses pembuatan terak semen. Kadar yang baik dalam pembuatan semen yaitu Fe2O3 ± 75% – 80%.
BAHAN BAKU SEMEN (OPC TIPE I) Pada penggilingan akhir digunakan gipsum sebanyak 3-5% total pembuatan semen. Berfungsi sebagai zat pelambat pengerasan. Pada beberapa jenis semen ditambahkan bahan tambah berupa pozzolan yang memiliki sifat-sifat khusus.
JENIS SEMEN Sement Portland (Opc) Tipe I (Ordinary Portland Cement) Tipe II (Moderate Sulfat Resistance) Tipe III (High Early Strength) Tipe IV (Low Heat Of Hydration) Tipe V (Sulfat Resistance Cement)
Komposisi semen portland menurut jenisnya :
JENIS SEMEN Water Proofed Cement White Cement (Semen Putih) High Alumina Cement Semen Anti Bakteri Oil Well Cement
BLENDED CEMENT (SEMEN CAMPUR) JENIS SEMEN BLENDED CEMENT (SEMEN CAMPUR) Semen Portland Pozzolan (SPP) atau Portland Pozzolan Cement (PPC) Portland Blast Furnace Slag Cement Semen Portland Campur (SPC) atau Portland Composite Cement (PCC) Semen Mosonry
Sifat Kimia Semen : Kesegaran Semen Sisa yang tak larut
Kesegaran semen, kehilangan berat dari pembakaran merupakan ukuran kesegaran semen. Karena hidroksida dan karbon dari kapur dan magnesium bukan merupakan unsur perekat maka disebut unsur pengisi. Semakin sedikit kehilangan berat berarti semakin sedikit unsur pengisinya dan ini berarti semen semakin baik. Sisa yang tak terlarut, sisa bahan yang tidak habis bereaksi adalah bagian yang tidak aktif dari semen. Semakin sedikit sisanya semakin baik mutu semennya. Nilai maksimum yang diijinkan adalah 1,5 persen.
KESIMPULAN CaCO3 (Calcium Carbonat) MgCO3 Magnesium Carbonat MgSO4 Magnesium Sulfat SiO2 (silikon dioksida) Fe2O3 (Ferri Oksida) C3S (3CaO.SiO2) Tri calsium C2S (2CaO.SiO2) Dikalsium Silikat C3A (3CaO.Al2 O3) Trikalsium Aluminat C3AF (4CaO.Al2O3.Fe2O3) Tertrakalsium aluminoferrit
KESIMPULAN CaSO4 Calcium sulfate CaO Kapur tohor MgO Magnesium oxide
T E S R E I L M E A S K A S I H