PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF MENAHUN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BRONKIEKTASIS Arimbi, Sp.P Bag. Ilmu Penyakit Dalam FK UWK Surabaya
Advertisements

1. DATA DASAR 2. PENGKAJIAN DAN RENCANA
“SPUTUM”.
Diskusi Topik SESAK NAPAS & BATUK
ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK
DIFERENSIAL DIAGNOSIS SESAK NAFAS
Eksim: Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI
OLEH: Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.
PNEUMONIA.
PROSES PERTUKARAN GAS Internal Mitokhondria Inspirasi Ventilasi
DISKUSI TOPIK SESAK NAPAS DAN BATUK Ibu N, usia 37 tahun dirawat di rumah sakit karena sesak napas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Mulanya.
BRONKITIS AKUT dan KRONIS
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
Disusun Oleh : - Anti Promina - Muhammad Darus M - Sulastri
Dr. Farida A. Soetedjo, Sp.P Bag. Ilmu Penyakit Dalam FK – UWKS 2007
BRONKITIS AKUT Ivan Julius Mesak Fidelis Apri Angkat
Askep gangguan system kardiovaskuler Ns. Yani Sofiani, M. Kep., SpMB
Disusun Oleh : - Anti Promina - Muhammad Darus M - Sulastri
DIAGNOSA, INTERVENSI DAN EVALUASI PADA SISTEM RESPIRASI
ASKEP PADA KEGANASAN SISTEM PERNAFASAN
Penyakit Asma Akibat Kerja
PPOK Dr. MASRUL BASYAR Sp.P.
Irma Nur Amalia, S.kep.,Ners., M.Kep
ASMA BRONKIALE IRMA NUR AMALIA, M.KEP.
ASMA BRONKHIALE Suharno, S.Kep.,Ners.,M.Kes.
ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA PASIEN DENGAN STATUS ASMATIKUS
FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI (Bag.I) & FISIKA DALAM SISTEM RESPIRASI
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
FISIOTERAPI DADA.
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN INFARK MIOCARDIUM
PNEUMONIA dr. Purwanto.
Yophi Nugraha S.Kep.,Ners.,M.Kes
BENDA ASING DI SALURAN NAFAS
TRICHOMONIASIS VAGINALIS
PEMERIKSAAN FISIK.
Nama kelompok : 1. Berliana Nugraheni 2. Beatrico Lyo 3
Diagnosis fisik anak.
ALZHEIMER Aloysia Martha Dessy Nadia Ermelinda Soares Grace Ludji Leo
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TUBERCULOSIS MILLER
TUBERCULOSIS PARU OLEH KELOMPOK III LIZARNI DEVI MARIA IKSIR JAUHARI.
Askep Atelektasis By: Sholihin.
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
Askep klien dengan pneumonia
Askep klien dengan penyakit TB Paru
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN SKOLIOSIS
Kelompok 3 PARU - PARU.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN FRAKTUR
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT
Pneumonia umum dewasa Adam Satria Rakatama
Asuhan Keperawatan Pasien dengan PPOK
ASKEP COLITIS ULSERATIF
BRONKITIS OLEH : NINIS INDRIANI.
S 1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UMSurabaya
Kelompok IV 1. Okto Lusi 2. Melayati Ha’e 3.Niki Selan
Laporan kasus Asma Bronkial
Cor pulmonale NOVITA HARDIANTY. Apa itu Cor Pulmonale? O Kor pulmonale didefenisikan sebagai suatu disfungsi dari ventrikel kanan yang dihubungkan dengan.
PROGRAM PROFESI NERS STIKES MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN 2014.
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut. ISPA  ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang terjadi secara tiba-tiba, mulai dari hidung sampai gelembung.
TRAUMA ABDOMEN.
Noviani. Identitas Pasien  Nama: An RAZ  Umur: 5 tahun  Jenis Kelamin: Perempuan  Alamat: Gampong Asan  Agama: Islam  Nomor RM: 248xxx  Tanggal.
FARMAKOTERAPI III “ Studi Kasus Tentang Asma Bronkial “ pada Anak dengan Penyelesaian Metode SOAP dan PAM Disusun Oleh : Nama : Nurul Rahmania Semester:
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut. ISPA  ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang terjadi secara tiba-tiba, mulai dari hidung sampai gelembung.
REFERAT EMFISEMA Disusun Oleh: A Siti Nabila Nurfajri P Pembimbing: dr. Yusuf Kidingallo, Sp. RAD M.Kes FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM.
Pengertian bronkhitis Bronkhitis adalah hipersekresi mukus dan batuk produktif kronis berulang-ulang minimal selama 3 bulan pertahun atau paling sedikit.
Asma Bronkiale & PPOK dr. Ketut Aditya R. Puskesmas Lindi.
ASUHAN GAWAT DARURAT SISTEM PERNAPASAN Ns. Arifin Dwi Atmaja, S. Kep. CWCCA.
ARDS (ADULT RESPIRATORY DISTRESS SYNDROM) By Fikri Mubarok
Transcript presentasi:

PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF MENAHUN Oleh: Ns. Nunung Ernawati, M.Kep

Pendahuluan PPOM merupakan salah satu penyebab utama pada kegagalan pernafasan Banyak penyakit yang dapat menyebabkan PPOM antara lain; asma, bronkitis kronis, bronkiektasis dan emfisima

1. ASMA Merupakan penyakit jalan nafas yang tidak dapat disembuhkan , disebabkan oleh berbagai hal a.l: faktor alergen, infeksi, psikologis, latihan Proses patologis pada asma adalah:spasme bronkus, konstriksi otot polos bronkus, edema mukosa bronkus dan peningkatan produksi mukus yang berlebihan

Suatu kondisi dimana serangan asma yang tidak responsif dengan pemberian terapi theophyline dan β adrenergik, maka kondisi ini disebut sebagai “STATUS ASMATIKUS”

Gejala-gejala asma Dyspnea Batuk Takikardia Berkeringat Retraksi otot sternokleidomastoideus Wheezing terkadang diikuti oleh ronchi Peningkatan produksi mukus Pernafasan cuping hidung Cyanosis Akral dingin Hiperkapnea Asidosis hipoksemia

penanganan Oksigenasi Bronkodilator β adrenergik ( adrenalin) Theophyline, aminophyline Kortikosteroid Mukolitik Fisioterapi nafas

Pencegahan asma Edukasi tentang faktor predisposisi dan resiko kekambuhan Hindari faktor pencetus Management lingkungan a.l; - PHBS - hindari debu - pemakaian APD - hindari pemakaian bahan dari serat,wol, bulu hewan untuk alat/barang sehari-hari Tingkatkan imunitas tubuh Hindari stress

2. BRONKITIS KRONIS Suatu penyakit yang ditandai dengan peningkatan produksi mukus dan inflamasi bronkus secara menahun Penyebab: paparan rokok/tembakau Infeksi dari mikroorganisme haemophylus influenza dan pneumococcus

Proses patologis pada bronkitits a.l: - inflamasi kronis bronkus - penebalan mukosa dan penyempitan lumen trakeobronkial - peningkatan sekresi mukus

Manifestasi klinis Batuk produktif Sekret (+) kental purulen Ronchi (+) Suhu subfebrile Leukosit dpt normal atau meningkat Takikardia Diaporesis Kadang diikiuti oleh sakit kepala Cenderung somnolen Tremor

Penanganan Terapi sumber infeksi dengan pemberian antibiotika Terapi proses inflamasi dengan pemberian anti inflamasi, dengan SAID/NSAID Mukolitik Fisioterapi nafas Profilaksis dapat diupayakan dengan: -peningkatan imunitas - kebersihan lingkungan - pemakaian APD pada kondisi yang beresiko

3. BRONKIEKTASIS Merupakan kondisi dilatasi yang menetap dari bronkial yang dapat disebabkan oleh kondisi episode pneumonitis berulang atau memanjang, sehingga memicu terjadinya obstruksi lumen bronkial Penyebab: - infeksi bakteri - aspirasi benda asning - neoplasma

Manifestasi klinis Suhu subfebrile Hipoksemia ringan Takikardia Dyspneu Batuk Sekret berlebihan dan mukopurulent Sering sekret berbau Suhu subfebrile Hipoksemia ringan Takikardia

Penanganan Hygiene bronkial / fisioterapi nafas secara teratur Pengobatan dasar penyakit sesuai penyebab

4. EMFISEMA Adanya dilatasi asinus yang menetap dan diperberat oleh obstruksi dari dinding asinar, dengan penurunan rekoil elastis dari paru terdapat peningkatan aktivitas dari neutrofil dan makrofag alveolar Penyebab utama adalah riwayat perokok berat Gambaran patologis adalah: dilatasi alveolar, obstruksi dan daya elastisitas paru menurun

Manifestasi klinis Kurang lebih sama dengan penyakit PPOM yang lain namun gejala yang timbul pada emfisema lebih berat Dyspnea saat aktivitas Sputum berwarna putih dan mukoid Auskultasi bunyi(-) Tampak distensi dada Distress pernafasan Hipoksemia kronis ringan

Tampak ring shadow pada bagian bawah paru, menunjukan adanya dilatasi bronkus

Penanganan Asymtomatis

Pemeriksaan penunjang pada PPOM Rontgen thorax Pemeriksaan sitologi : sputum Blood gas Bronkografi

Proses keperawatan pengkajian, dilakukan dengan : a. Anamnese; - biodata ( diperoleh data identitas, daerah/lingkungan tempat tinggal, resiko pekerjaan) - keluhan - riwayat penyakit dahulu dan keluarga

Pemeriksaan Fisik Inspeksi - identifikasi adanya cyanosis perifer atau central - usaha bernafas yang berlebihan / pemakaian otot bantu pernafasan, dyspneu, sulit bicara, retraksi interkostal - tampak peningkatan anteroposterior dada ( dada tong/barrel chest) - frekuensi pernafasan - kedalaman pernafasan - efektifitas dan konsistensi batuk pasien - karakteristik sputum

2. Palpasi Kesimetrisan fremitus vokal ( identifikasi ada/tidaknya, menurun/meningkat, simetris/asimetris) 3. Perkusi - identifikasi bunyi paru ( temukan suara pekak/hiperresonan/resonan) - pada emfisime terdapat suara hiperesonan

4. Auskultasi Identifikasi intensitas bunyi nafas ( bunyi nafas menurun/meningkat) Temukan suara nafas tambahan seperti ( ronchi, wheezing, stridor)

Diagnosis Perawatan Kerusakan pertukaran gas b.d retensi CO2, peningkatan sekresi, dilatasi alveolar Pola nafas tidak efektif b.d distensi dinding dada, kelelahan kerja pernafasan Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d peningkatan sekresi, penurunan mekanisme batuk

Kurang pengetahuan b.d penatalaksanaan mandiri terhadap penyakit kronis ansietas b.d krisis kesehatan