RINITIS Dr. Khairiyadi, Sp.A, M.Kes.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
dr. Sardikin Giriputro, SpP(K)
Advertisements

Darwis Dosen Jurusan Gizi
OBAT-OBAT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS
KELOMPOK 33 : SYANTO REZKY DUWILA
EPIDEMIOLOGI INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)
PENYAKIT TROPIS & INFEKSI I
ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK
TERAPI FARMAKOLOGI GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN
PNEUMONIA.
PERTUSIS.
PILEK PENGERTIAN: Pilek, biasa juga dikenal sebagai nasofaringitis, rinofaringitis, koriza akut, atau selesma, merupakan penyakit menular pada sistem pernapasan,
KASUS INFEKSI RESPIRATORIUS AKUT
BRONKITIS AKUT dan KRONIS
POLIOMIELITIS.
Annisetya Robetha M. Bate ( ) Melisa Ripasindo Yulanda ( ) Oktaviana sari Nainggolan ( )
BRONKITIS AKUT Ivan Julius Mesak Fidelis Apri Angkat
TUGAS ILMU PENYAKIT UMUM Kelompok :  Hilda Baitiyah  Lindayanti  Mona Oktavia  Winda Pusva Lina.
Penyakit Menular Campak
Campak / measles / morbillie
VARISELA (chickenpox)
ASMA BRONKHIALE Suharno, S.Kep.,Ners.,M.Kes.
VARICELLA Ilmu Penyakit Menular.
SARS Suharyo.
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut
VARISELA OLEH NUGROHO.
Mikrobiologi Udara.
FARINGITIS Oleh: dr. Irma Susanti.
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
OLEH NINIS INDRIANI, M. Kep. Sp.Kep.An
VARIOLA Sinonim : cacar, small pox Definisi - penyakit sangat menular
Demam Tifoid Eggi Arguni.
PNEUMONIA dr. Purwanto.
BENDA ASING DI SALURAN NAFAS
POLIOMYELITIS Oleh: Dewi Rini Astuti Zega, SST
Polip Hidung Adalah : massa lunak bertangkai. putih atau keabuan, bening licin dlm rongga hidung. Asal : Pembengkakan mukosa hidung atau sinus yg berisi.
Nama kelompok : 1. Berliana Nugraheni 2. Beatrico Lyo 3
PROGRAM IMUNISASI BLUD PUSKESMAS KECAMATAN KELAPA GADING
Rhinosinusitis Kronik
MUHAMMAD ABDILLAHTULKHAER
Askep klien dengan pneumonia
DEFINISI TUBERKULOSIS
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DIFTERI
BARTOLINITIS DAN KISTA BARTOLIN
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT
Hidung & Sinus Para Nasal
TUGAS PATOLOGI DIFTERI.
RINITIS VASOMOTOR Etiologi: Belum diketahui dgn pasti
RINITIS MEDIKAMENTOSA = RINITIS HIPEREMIKA
BRONKITIS OLEH : NINIS INDRIANI.
PHARINGITIS Annisetya Robetha M. Bate ( )
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT
Ariestiana Ayu Ananda Latifa X-4 Muhammad Ezra Acalapati Madani X-4
REFERAT HERPES ZOSTER Oleh Santi Nurfitriani Pembimbing Dr. Sabrina.
Polip Hidung Adalah : massa lunak bertangkai. putih atau keabuan, bening licin dlm rongga hidung. Adalah : massa lunak bertangkai. putih atau keabuan,
SARS Suharyo.
 Radang mukosa mulut atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan.  Bercak ini dapat berupa.
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut. ISPA  ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang terjadi secara tiba-tiba, mulai dari hidung sampai gelembung.
Askep gangguan sistem pernafasan.
Rumah Sakit Umum Dr. Adjidarmo
Oleh: Novendi Rizka LARINGITIS AKUT Pembimbing : dr. Fadhlia, M. Ked (ORL-HNS), Sp.THT-KL.
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut. ISPA  ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang terjadi secara tiba-tiba, mulai dari hidung sampai gelembung.
This presentation uses a free template provided by FPPT.com PNEUMONIA Keperawatan Anak.
 Infeksi yang terutama mengenai struktur saluran pernapasan di atas laring, tapi kebanyakan penyakit ini mengenai bagian saluran atas dan bawah secara.
Asma Bronkiale & PPOK dr. Ketut Aditya R. Puskesmas Lindi.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
Tonsilofaringitis Akut Rustam Siregar Divisi Infeksi dan Penyakit tropis Departemen Ilmu kesehatan anak FK UNS/RS.Dr Moewardi.
EPIDEMIOLOGI INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
EPIDEMIOLOGI INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)
InfeksiSaluranPernafasanAkut (ISPA). Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA) Akut 1. PENGERTIAN 2. FAKTOR PENYEBAB 3. KLASIFIKASI ISPA 4. FAKTOR AGEN, HOST,
Transcript presentasi:

RINITIS Dr. Khairiyadi, Sp.A, M.Kes

PENDAHULUAN Adalah istilah konvensional untuk IRA dengan gejala hidung buntu, sekret hidung, bersin, nyeri/iritasi tenggorok dan batuk Common cold (selesma), coryza (inflamasi mukosa hidung dan pengeluaran sekret) Sangat menular  disebabkan virus : Rhinovirus, parainfluenza, RSV, Coronavirus  jika faring terlibat : Rinofaringitis Rata-rata anak mengalami 6-8 x pertahun  penyebab anak tidak sekolah

DEFINISI RINITIS Istilah konvensiona untuk IRA/ISPA atas ringan dengan gejala hidung buntu, sekret hidung bersin nyeri tenggorok, batuk. Bersifat akut, sangat infeksius, disebabkan biasanya oleh virus ‘Coryza‘ (inflamasi mukosa hidung dan pengeluaran sekret)

ETIOLOGI RINITIS TERBANYAK : Rhinovirus ; virus para influenza, RSV, Coronavirus DAPAT MENIMBULKAN RINITIS Adenovirus, enterovirus, virus influenza, Reovirus, M. Pneumoniae JARANG MENIMBULKAN RINITIS Coccidiodes immitis, Histoplasma capsulotum, Bordotella pertusis, chlamydia psitacci, Coxiella burnetti

Mukosa Individu terinfeksi virus PATOFISIOLOGI Mukosa Individu terinfeksi virus Batuk, bersin Virus dalam droplet Rongga nasofaring terisap ICAM menempel Mukosa nasofaring Reaksi inflamasi replikasi

MANIFESTASI KLINIS Inkubasi Rhinovirus: 10-12 jam setelah inokulasi intranasal Inkubasi Influenza : 1-7 hari Gejala cepat parah dalam 2-3 hari, lamanya rinitis 7-14 hari gejala hidung buntu, sekret hidung, bersin, nyeri/iritasi tenggorok dan batuk Perubahan warna sekret berhubungan dengan sel PMN, tidak berhubungan dengan infeksi bakteri Jika tanpa komplikasi sembuh spontan

KOMPLIKASI Otiis Media (20%)  terdiagnosis hari ke-3 dan ke-4 Rinosinusitis  jika gejala menetap 10-14 hari IRA bawah : sering terjadi sekunder infeksi oleh bakteri  pneumonia Eksaserbasi asma : 50% disebabkan oleh Rhinovirus Konjungtivitis, epistaksis, faringitis

DIAGNOSIS Anamnesis lengkap : Faktro resiko, keluhan nasal sekret, nyeri tenggorok (khas : tidak dijumpai keluhan nasal discharge pada faringitis o.k streptocococus) Pemeriksaan fisik : tidak khas Pemeriksaan Laboratorium : PRC  ditemukan virus Kultur virus, deteksi antigen

PENATALAKSANAAN NON MEDIKA MENTOSA : jika gejala ringan MEDIKAMENTOSA : Jika gejala menganggu Parasetamol/ibuprofen Nasal salin Dekongestan : topikal  hati-hati efek rebound Antihistamin, antitusif, ekspektoran  tidak bermanfaat Zink : tidak bermanfaat, timbul ES : nausea, iritasi tenggorok Echincea : tidak berbeda bermakna Vitamin C : dosis tinggi bermanfaat mencegah

PENATALAKSANAAN Antibiotik : jika penyakit berlangsung 10-14 hari tanpa perbaikan Antivirus (Zamivir, amantadin, oseltamir) : tidak boleh, hanya efektif jika diberikan 36 jam pertama.