Kedeputian Infrastruktur, Lingkungan dan Pemeliharaan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA
Advertisements

PROBLEM DALAM PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA
PKPD-PU Tahun 2007 Bidang Sumber Daya Air DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
KEBIJAKAN IZIN TATA RUANG PADA KAWASAN PERUMAHAN
Rapat Pansus III Dewan Sumber Daya Air Nasional
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pendidikan Pascatsunami Kelompok Kerja Pendidikan Aceh Recovery Forum 2005.
LINGKUNGAN FASILITAS RUMAH SAKIT
PENGELOLAAN SAMPAH (KEBERSIHAN) DAN RTH
KONSEPSI RPP PENYELENGGARAAN SPAM
DIREKTORAT BINA PENATAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
SURVEY DAN PEMBANGUNAN DATA BERBASIS GIS UNTUK PERENCANAAN PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN BBM DAN KEGIATAN USAHA PENGANGKUTAN GAS BUMI MELALUI PIPA BPH.
PT. INDULEXCO Consulting Group
DASAR-DASAR PENGELOLAAN SAMPAH
RPP PENYELENGGARAAN SPAM
PENATAAN RUANG VISI: Tercapainya pengaturan pemanfa-tan ruang yg berkualitas untuk mewujudkan keterpaduan penggunaan sumberdaya dlm kerangka Pemb Nasional.
PERATURAN PRESIDEN NO. 87 TAHUN 2011 RENCANA TATA RUANG KAWASAN BBK
ADAPTASI.
PENANGANAN BENCANA NASIONAL
DANA ALOKASI KHUSUS 2008 “Kebijakan dan Mekanisme Alokasi”
Sarana dan Prasarana Perumahan Pertemuan 3
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN DRAINASE LINGKUNGAN
Materi Peraturan Pemerintah No
I. PENGERTIAN PELABUHAN
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
Paparan Kepala Bapel BRR NAD-Nias
FUNGSI DAN PERANAN PELABUHAN PERIKANAN
BADAN REHABILITASI & REKONSTRUKSI NAD – NIAS
PAPARAN KEMAJUAN REHABILITASI & REKONSTRUKSI ACEH & NIAS
KONDISI PENGELOLAAN AIR LIMBAH KABUPATEN PIDIE
PAPARAN KEMAJUAN REHABILITASI & REKONSTRUKSI ACEH & NIAS
TATA CARA PELAKSANAAN KERJA SAMA PEMANFAATAN BMN
Posisi Pedoman Umum Pembangunan Kota Baru dengan Rencana Tata Ruang
TRANSPORTASI MAKRO.
SETAHUN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI ACEH DAN NIAS
REHABILITASI& REKONSTRUKSI
BRR NAD-NIAS SEKILAS KONDISI SAAT INI
Perkembangan Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi di NAD dan Nias
PERCEPATAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
Kegiatan Kedeputian Monitoring, Evaluasi & Penyelesaian Perselisihan
MENCEGAH KORUPSI Dalam Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Kedeputian Infrastruktur, Lingkungan dan Pemeliharaan
Mengenal Lebih Dekat Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias
Paparan Kepala Bapel BRR NAD-Nias
Kepada Tim PANSUS II DPRD-NAD
Pembangunan Energi Deputi Bidang Operasi Kebijakan :
BADAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI NAD DAN NIAS
DEPUTI BIDANG OPERASI BRR NAD - Nias 2 Februari 2007.
KERJASAMA DAN DUKUNGAN MEDIA MASSA Perkembangan dan Agenda ke Depan
Kepada Tim PANSUS II DPRD-NAD
Perkembangan dan Tantangan di Sektor Perumahan
DEPUTI BIDANG OPERASI BRR NAD - Nias 2 Februari 2007.
R E V I E W K I N E R J A DEPUTI INFRASTRUKTUR
LINGKUNGAN FASILITAS RUMAH SAKIT
Disusun oleh : Dra. Prasinta Dewi, MAP
Pengelolaan drainase.
By : Atit Setiani, S.Tr,. MM.T.R. Istilah atau sebutan lain pelabuhan PELABUHAN HARBOURPORTDOCK.
I. PENGERTIAN PELABUHAN
PENANGANAN PASCA BENCANA GEMPA SUMATERA BARAT 30 SEPTEMBER 2009
REGULASI PENGELOLAAN SAMPAH DI PROVINSI JAWA TENGAH
SISTEM TENAGA LISTRIK.
Materi 3 MANAJEMEN OPERASI TANGGAP DARURAT
Deskipsi Menjelaskan tentang Pengertian Pelabuhan meliputi : Perkembangan Pelabuhan, Arti penting pelabuhan, Definisi Pelabuhan, Macam pelabuhan, Pelabuhan.
PENYUSUNAN Rencana Detail Tata Ruang PUSAT IBUKOTA KARANG BARU DAN KOTA KUALA SIMPANG Tahun 2018 – 2038.
PROSES MANAJEMEN BENCANA
MUSRENBANG Perubahan RPJMD Tahun
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR DISUSUN OLEH KELOMPOK 2: NOVIDA YANTI TAMBUNAN ( ) DAMELIA SITORUS ( ) SYUKRON BAGUS AFLAHA( ) SILVIA.
Drs.H.Triwuryanto, MT. DOSEN TEKNIK SIPIL STTNAS
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
Transcript presentasi:

Kedeputian Infrastruktur, Lingkungan dan Pemeliharaan Rencana Aksi Rehabilitasi & Rekonstruksi 2005 - 2009 Kedeputian Infrastruktur, Lingkungan dan Pemeliharaan Bastian S.Sihombing Deputi Infrastruktur, Lingkungan, dan Pemeliharaan Banda Aceh, 21 Februari 2007

LATAR BELAKANG

FACTS = CHALLENGES +1,000 Km garis pantai rusak 21 8 Airport rusak 24 Kab / Kota Sistem Jaringan PDAM rusak 8 Airport rusak 24 Pelabuhan rusak/hancur 120 Jembatan arteri rusak/hancur 2.495 Km jalan utama hancur 3.440 Km Jaringan Tegangan Listrik rusak 107.216 Ha Jaringan Irigasi rusak 126.146 M2 Area Sungai rusak 69.058 M2 Rawa dan Pantai Rusak 1,052 Gedung pemerintahan rusak/hancur 2,000 Sekolah rusak/hancur 114 Pusat layanan kesehatan rusak/hancur 120,000+ Rumah hancur 2,500 Guru meninggal 167,228 Murid kehilangan sekolah 4,717 Boat hilang 20,000 Ha tambak rusak/hancur 60,000 Ha sawah rusak/hancur 100,000 Usaha mikro hilang FACTS = CHALLENGES Sekitar 1000 Kilometer Garis Pantai (beserta kehidupan di dalamnya) RUSAK

ARAH KEBIJAKAN

ARAH KEBIJAKAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI INFRASTRUKTUR Memfasilitasi terselenggaranya kembali interaksi kehidupan dalam seluruh aspek (sosekbud) Menyiapkan kapasitas dan jaringan infrastruktur (sosekbud) dalam semua tatanan dan tataran secara memadai agar interaksi kehidupan secara sektoral dan regional dapat terselenggara dengan baik

Kebijakan Membangun Kembali Infrastruktur Memprioritaskan penyediaan prasarana dan sarana untuk memenuhi kebutuhan dasar serta prasarana untuk memperlancar logistik. Menetapkan prioritas utama pada pembangunan kembali perumahan, air minum, sanitasi, dan drainase. Memprioritaskan pelaksanaan rehabilitasi prasarana akses masuk (entry point), antara lain pelabuhan laut dan bandara udara strategis beserta jaringan jalan pendukungnya. Membangun kembali sistem transportasi dan komunikasi yang memadai untuk mendukung kelancaran hubungan antar wilayah di dalam propinsi dan antar propinsi, serta luar negeri. Membuka entry point dan jalur jalan utama (nasional), dilanjutkan dengan pembukaan jalur transportasi yang terintegrasi untuk memperlancar distribusi logistik yang effisien dan pengembangan wilayah Merehabilitasi fasilitas telekomunikasi yang ada dan merekonstruksi fasilitas komunikasi baru melalui teknologi nir-kabel untuk memberikan kemudahan akses telekomunikasi baik secara lokal, SLJJ, maupun SLI. Merehabilitasi fasilitas distribusi energi dan kelistrikan sebagai upaya mendukung kembalinya aktivitas sosial dan perekonomian. Memprioritaskan rehabilitasi jaringan distribusi kelistrikan Mengarahkan upaya rekonstruksi untuk mendukung diversifikasi sumber energi listrik.

& Blue Print Rencana Induk Bidang infrastruktur menangani beberapa sub bidang: 1. Sub Bidang Transportasi mencakup Jalan dan Jembatan transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara, pencarian dan penyelamatan (search and rescue), serta meteorologi dan geofisika. 2. Sub Bidang Energi dan Listrik mencakup penyediaan bahan bakar minyak (BBM) dan penyediaan tenaga listrik. Sub Bidang Pos dan Telematika mencakup pelayanan pos serta komunikasi telepon dan media elektronik. 3. Sub Bidang Air Minum dan Sanitasi meliputi: air minum, air limbah, persampahan, dan drainase kota. 4. Sub Bidang Sumber Daya Air meliputi irigasi, sungai, drainase makro, pengendalian banjir, dan pengamanan pantai. Cakupan kegiatan yang termasuk dalam kategori Sub Bidang Prasarana dan Sarana Lainnya antara lain pasar, prasarana penyelamatan (escape facilities), sistem peringatan dini (early warning system), dan jaringan utama tambak untuk perikanan budidaya. Rencana Induk & Blue Print

STRATEGIC APPROACH Program Utama BRR saat ini dilakukan utamanya pada Infrastruktur Strategis. Hal ini mengingat waktu, manfaat dan nilai infrastruktur yang besar Infrastruktur yang Non Strategis tetap ditangani tetapi penanganannya diserahkan kepada stakeholder yang lebih dekat ke lokasi.

SEKTOR YANG DITANGANI Perhubungan dan Telekomunikasi Jalan dan Jembatan SDA dan Energi Fasilitas dan Bangunan Umum Air Minum dan Sanitasi Pemeliharaan Infrastruktur Jl. Ir. Muhammad Thaher No.20 Lueng Bata Banda Aceh 23247 Telp.0651-636666 Fax. 0651- 637777

PROGRAM STRATEGIS

PERHUBUNGAN DAN TELKOMUNIKASI PROGRAM STRATEGIS PERHUBUNGAN DAN TELKOMUNIKASI Pembangunan pelabuhan baru Calang, Tapaktuan, Sinabang, Singkil dan Gunung Sitoli sebagai pintu masuk (entry point) material/logistik di wilayah barat Prov NAD dan P. Nias. Pengembangan pelabuhan Sabang, Malahayati, Lhokseumawe dan Kuala Langsa untuk mendukung aktifitas ekspor-impor yang lebih efisien dan handal guna mengurangi ketergantungan pada Pelabuhan Belawan. Pembangunan pelabuhan penyeberangan baru Sinabang dan Singkil guna melancarkan arus mobilitas penumpang dan barang antara wilayah daratan dan kepulauan. Pengembangan Bandara SIM sebagai bandara hub internasional dengan fasilitas modern dan tetap berfungsi sebagai embarkasi/debarkasi haji yang mampu didarati oleh pesawat sejenis B-747-400. Pengembangan Bandara Cut Nyak Dhien-Nagan Raya sebagai bandara hub di wilayah barat untuk mengantisipasi perkembangan wilayah barat kedepan. Pembangunan terminal terpadu tipe A di Banda Aceh serta beberapa terminal tipe B dan C di Kabupaten/kota guna mendukung kelancaran dan ketertiban pengelolaan serta layanan angkutan umum yang lebih baik. Pembangunan Sistem Informasi Telematika dan Early Warning System di NAD dan Nias

PERHUBUNGAN DAN TELEKOMUNIKASI PROGRAM STRATEGIS PERHUBUNGAN DAN TELEKOMUNIKASI PEL. MALAHAYATI BANDARA SIM PEL. LHOKSEUMAWE PEL. LANGSA PEL. CALANG PEL.PENYEB. MEULABOH PEL & BANDARA GN. SITOLI BANDARA CUT NYAK DIEN N I A S PEL. TELUK DALAM PEL. SINABANG

PROGRAM STRATEGIS JALAN & JEMBATAN JALAN NASIONAL PEMBEBASAN TANAH JALAN USAID BANDA ACEH – MEULABOH BANDA ACEH – SIGLI (ADB), SIGLI – LHOKSEUMAWE MEULABOH – TAPAK TUAN – BATAS SUMUT KEUMALA – GEUMPANG, GEUMPANG - PAMEU JALAN PROPINSI STRATEGIS BANDA ACEH – ULEE LHEUE (ADB) BEUREUNEUN – KEUMALA, GEUMPANG – TUTUT – MEULABOH BIREUEN – TAKENGON, SABANG – KM 0 (P.WEH) SINABANG – LASIKIN – NASEREHE (SEMEULUE) JALAN AKSES NEW TOWN, KUTACANE – BATAS SUMUT JALAN KABUPATEN/KOTA UNTUK MENANGANI JALAN KABUPATEN/KOTA DENGAN KRITERIA : JALAN TERKENA TSUNAMI, AKSES KE LOKASI PERUMAHAN PENGUNGSI, JALAN STRATEGIS KABUPATEN/KOTA, DAPAT SELESAI DALAM 6 BULAN DAN TIDAK MEMERLUKAN PEMBEBASAN LAHAN

JALAN & JEMBATAN

Penanganan Kegiatan PROGRAM STRATEGIS SUMBER DAYA AIR Kr. Teunom Kr. Meurebo Kr. Singkil Kr. Tamiang Sungai Ulee Lheue Meulaboh Pantai Penanganan Kegiatan Sub DI. Monsukon DI. Jambo Aye Irigasi dan Waduk Kota Banda Aceh (Zone: I, IV, VI dan VII) Kota Meulaboh Drainase

PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN DAERAH PANTAI NAD BANDA ACEH Lokasi :Ulee Lheue Kegiatan :Pelindung Pantai PIDIE Lokasi : Kota Sigli Kegiatan : Pelindung Pantai ACEH JAYA Lokasi :Calang Kegiatan :Pelindung Pantai ACEH SINGKIL Lokasi : Pulao Sarok Kegiatan : Pelindung Pantai ACEH BARAT Lokasi :Ujong kareng Kegiatan :Pelindung Pantai

PROGRAM PENGEMBANGAN DRAINASE KOTA BANDA ACEH & MEULABOH Revetment pantai (11 km), tanggul air asin (14 km), normalisasi sungai dan floodway (26 km), perbaikan saluran serta pembangunan kolam penampung air (16 ha), & pemasangan pompa banjir (12 unit). kanal banjir selatan. DRAINASE KOTA MEULABOH Penataan kembali sistim drainase ( Rekonstruksi) - Normalisasi Alur ( Lebar Alur) - Jenis dan type saluran ( Pasangan atau alami ) 2. Kolam Penampungan Sementara - Sebanyak 3 lokasi Sistim Pompanisasi/Pengeringan secara mekanik - Sebanyak 3 unit + Rumah Pompa Tanggul banjir pada sisi badan sungai Konstruksi Pelindung Pantai

PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN DAERAH SUNGAI NAD SWS 01 . 01 Nama Sungai : Kr. Aceh Panjang SungaI : 20.000 m SWS 01 . 02 Nama SungaI : Kr. Baro Panjang Sungai : 4.650 m SWS 01 . 03 Nama Sungai : Kr. Keureuto Panjang Sungai : 2.130 m SWS 01. 06 Nama Sungai : Kr. Teunom Panjang Sungai : 12.000 m SWS 01 . 04 Nama Sungai : Kr. Jambo Aye Panjang Sungai : 20.000 m SWS 01 . 05 Nama Sungai : Kr. Tamiang Panjang Sungai : 7.407 m SWS 01.07 Nama Sungai : Kr. Meureubo Panjang Sungai: 15.000 m SWS 01.01 : Kr. Aceh SWS 01.02 : Meureudu – Ulim SWS 01.03 : Pase – Peusangan SWS 01.04 : Jambo Aye SWS 01.05 : Tamiang – Langsa SWS 01.06 : Woyla – Lambesoi SWS 01.07 : Sikulat - Tripa SWS 01.08 : Singkil SWS 01. 08 Nama Sungai : Kr. Singkil Panjang Sungai : 148.500 m

Program Energi Volume 1.046 km 2.394 km 736 Unit 6 Unit 16 Unit PROGRAM STRATEGIS ENERGI Program Energi Volume Jaringan Tegangan Menengah (SUTM dan SKTM) 1.046 km Jaringan Tegangan Rendah (SKTR) 2.394 km Gardu Distribusi 736 Unit Sambungan Rumah 119.253 Pelanggan Gardu Hubung 6 Unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) 16 Unit Gedung Kantor

SISTEM KELISTRIKAN WILAYAH NANGGROE ACEH DARUSSALAM Sistem Lhokseumawe Gardu Induk : 90 MVA B. Puncak Sistem : 65 MW Sistem Banda Aceh Gardu Induk : 60 MVA B Puncak Sistem : 45 MW Sistem Langsa Gardu Induk : 70 MVA B. Puncak Sistem : 50 MW Sistem SIGLI Gardu Induk : 20 MVA B. Puncak Sistem: 16 MW Sistem Meulaboh (Isolated) B. Puncak Sistem : 18 MW Sistem Subulussalam (isolated) B. Puncak Sistem : 16 MW

PROGRAM STRATEGIS AIR MINUM & SANITASI Kegiatan Volume Jaringan Pipa Distribusi 565.526 m Saluran Drainase 26.555 m Bangunan Intake 10 Unit IPA (Instalasi Pengolahan Air) IPLT (Instalasi Pengolahan Limbah Terpadu) 7 Unit TPA (Tempat Pembuangan Akhir) 5 Unit

SABANG INTAKE ACEH BESAR INSTALASI PENGOLAHAN AIR BERSIH (IPA) ACEH BIREUN INSTALASI PENGOLAHAN AIR BERSIH (IPA) ACEH BESAR INTAKE ACEH UTARA INSTALASI PENGOLAHAN AIR BERSIH (IPA) SIGLI INTAKE ACEH JAYA INTAKE SIGLI INSTALASI PENGOLAHAN AIR BERSIH (IPA) ACEH UTARA INTAKE ACEH JAYA INSTALASI PENGOLAHAN AIR BERSIH (IPA) ACEH BARAT INSTALASI PENGOLAHAN AIR BERSIH (IPA) ACEH BARAT INTAKE NAGAN RAYA INSTALASI PENGOLAHAN AIR BERSIH (IPA) NAGAN RAYA INTAKE ABDYA INSTALASI PENGOLAHAN AIR BERSIH (IPA) ABDYA INTAKE SIMEULU INTAKE Untuk drainase dan pipa distribusi tersebar di seluruh kabupaten / kota SIMEULU INSTALASI PENGOLAHAN AIR BERSIH (IPA)

PROGRAM STRATEGIS PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR Mendukung Program pemeliharaan Infrastruktur oleh Pemda melalui pembentukan unit Swakelola Membantu Kelengkapan Peralatan Pemeliharaan Perkuatan SDM Untuk Pemeliharan dan Swakelola Pengoperasian Pengoperasian infrastruktur yang dikerjakan oleh NGO, oleh BRR dan / atau Pemda membentuk peluang kerjasama swasta dengan pemda untuk pengoperasian infrastruktur yang feasible.

Strategi dan Isu

STRATEGI PERCEPATAN KEGIATAN TA 2007 Kegiatan multiyears 2006 – 2007 terus dipacu penyelesaiannya Mengoptimalkan masa pelaksanaan konstruksi pada TA 2007 dengan melakukan pelelangan tidak mengikat pada akhir TA 2006. Mendorong pelaksana untuk dapat mengoptimalkan peralatan dan memaksimalkan waktu dengan bekerja pada siang dan malam hari (jika kondisi memungkinkan). Meningkatkan pengawasan dengan membentuk PPK Pengawasan dan Perencanaan sehingga proses pengawasan diharapkan dapat lebih intensif dan independen. Meningkatkan koordinasi dgn Pemprov/Pemkab/Pemkot dan BRR Regional khususnya terkait dengan proses pembebasan lahan.

ISU STRATEGIS Konsistensi terhadap Kontrak - Tidak ada pertambahan waktu yg didasari oleh faktor kelemahan kontraktor seperti manajemen, suplay, logistik, prosedur, hujan, - Penerapan penalti dan black listing, - Proses addendum dan review melalui persetujuan berjenjang dr tingkat PPK, Satker, Regional dan Sektor Tanggung jawab Konsultan Supervisi tegas pada bagian teknis, prosedur, kualitas dan progres, Quality Assurance untuk semua pekerjaan infrastruktur & bangunan umum, Melakukan addendum dalam kontrak, bahwa pemeriksa/auditor diberi ijin masuk untuk melakukan pemeriksaan terhadap keuangan kontraktor/konsultan dan suplier BRR, Pelaporan kekayaan.