Lismaryani Bertin SMK Negeri 13 Bandung

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERMANGANOMETRI Larutan yang digunakan adalah :
Advertisements

ANALISA VITAMIN C METODE IODIMETRI
PEMISAHAN KIMIA DAN ANALISIS Kimia SMK
Mikhania C.E., S.Farm, M.Si, APt
ENZIM HCl KELOMPOK 3 : SITI NURSIAMI
PRAKTIKUM BIOKIMIA URINE
VOLUMETRI / TITRIMETRI
TITRIMETRI ETRINALDI VALENT ANGGI ARIAWAN BAYU ANATIFANI.
LATIHAN SOAL.
YODOMETRI TAK LANGSUNG
ANALISA Na BENZOAT PRINSIP: Sampel dijenuhi dgn lar NaCl, shg asam benzoat dlm sampel diubah menjadi NaBenzoat yg larut dgn Penambahan NaOH. NaBenzoat.
Mikhania C.E., S.Farm, M.Si, Apt
BOD (Biological Oxygen Demand)
PEMURNIAN Lanjutan.
KIMIA ANALISA KUANTITATIF
ANALISA KUANTITATIF ANALISA TITRIMETRI.
Techniques of Volumetric Analysis
Metode Titrimetri / Volumetri
METODE ANALISIS TITRIMETRI
PENENTUAN REDUCING SUGAR METODE LANE EYNON
TITRASI PENGENDAPAN ARGENTOMETRI.
OLEH EKO BUDI SUSATYO ANALISIS KUANTITATIF OLEH EKO BUDI SUSATYO
PEMISAHAN KIMIA DAN ANALISIS Kimia SMK
Metode Titrimetri / Volumetri
KESETIMBANGAN ASAM-BASA
Pemisahan Kimia dan Analisis
PEMISAHAN GOLONGAN III A
Penentuan Vitamin C Cara Titrasi Dye
Mencari Kc Dalam bejana 1 L dimasukkan 5 mol HI yang terurai menurut reaksi : 2HI (g) H2 (g) + I2 (g) Jika dalam kesetimbangan masih ada 1 mol HI, maka.
Asam basa dan analisis kuantitatif
DATA PENGAMATAN Uji nyala api
PENENTUAN KADAR KARBOHIDRAT DENGAN METODE ANTHRONE
GRAFIK TITRASI ASAM BASA
KIMIA ANALISIS (KIA.211) REDOKS
ARGENTOMETRI (MOHR) oleh: yusuf pratama.
TITRASI PENGENDAPAN Argentometri Volhard
Pewarnaan kuman.
Kimia Analitik Kimia analitik:
ARGENTOMETRI (VOLHARD)
NAMA : DWI ANGGRAINI NIM : DOSEN PEMBIMBING : Drs. K. AnomW.,M.Si. NIP :
Bab III Analisis Volumetri.
Penentuan Reducing Sugar Metode Luff Schoorl Dengan hidrolisa
Pemisahan Kation Golongan IV (Metode Sulfat)
Pemisahan golongan IIIB
PENGUJIAN UNTUK ION METAL (KATION) DAN ANION DALAM LARUTAN
YODOMETRI LANGSUNG/YODIMETRI
Argento-Gravimetri.
TITRASI REDOKS.
TITRASI.
Penentuan Kadar Karbohidrat Dengan Metode Anthrone
KIMIA ANALITIK Cabang ilmu kimia yang bertugas mengidentifikasi zat, memisahkannya serta menguraikannya dalam komponen-komponen, menentukan jenis serta.
FOTOKIMIA REDUKSI ION BESI (III)
Praktikum Kimia Anorganik
Nanda Thyareza Imaniar ( )
IODOMETRI oleh: yusuf pratama.
TITRASI REDUKSI OKSIDASI (REDOKS). Titrasi redoks merupakan proses titrasi yang dapat mengakibatkan terjadinya perubahan valensi atau perpindahan elektron.
Argentometri (Mohr, Fajans, Volhard)
ZAT ORGANIK/ANGKA PERMANGANAT
Metode Titrimetri / Volumetri
BILANGAN OKSIDASI NITROGEN
UJI KADAR H2S UDARA AMBIEN
Kesetimbangan Kimia Kelompok 6 Alif Tiara Fiska
Hari, Tanggal : Senin, 16 Mei 2016
Metode Titrimetri / Volumetri
Titrasi Asam Basa Powerpoint Templates Oleh: Deismayanti Lia Agustina
Indri Kusuma Dewi,S.Farm.,M.Sc.,Apt.
1. BOD (Biochemical Oxygen Demand) BOD atau Biochemical Oxygen Demand adalah suatu karakteristik yang menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang diperlukan.
Sistematika Anion Gol I --- Garam Ca tak Larut
PEMISAHAN KIMIA DAN ANALISIS Kimia SMK KELAS XII SMK ARINA SIDIKALANG Nama: Muhammad Arif Siti nurarfah.
Analisis Anion PRODI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK.
Transcript presentasi:

Lismaryani Bertin SMK Negeri 13 Bandung Iodo-Iodimetry Lismaryani Bertin SMK Negeri 13 Bandung

Dasar-dasar Iodo-Iodimetri adalah metode titrasi yang melibatkan I2 dan Iˉ Iodometri Titrasi I2 dengan larutan standar Na2S2O3 I2 bisa merupakan sisa reaksi maupun hasil reaksi antara KI dengan oksidator. Iodimetry Titrasi suatu zat reduktor dengan larutan standar I2

Sistem I2 ; I- E0 = +0.54 V I2 : iodin/iodium/iod bersifat oksidator. Iˉ: iodide bersifat reduktor. Jika I- bertemu dengan oksidator kuat seperti K2Cr2O7, KMnO4, Cu2+ maka Iˉ akan teroksidasi menjadi I2 I2 bereaksi dengan reduktor menjadi I-

Sifat I2 Zat padat ungu kehitaman Oksidator menengah, E0 + 0.54 Sukar larut dalam air Menyublim pada temperatur sedang Larut dalam larutan Iˉ membentuk sistem I3ˉ yang berwarna coklat. Membentuk kompleks absorpsi dengan amylum menghasilkan warna biru ungu yang khas.

Dua faktor penyebab kesalahan utama pada titrasi iodo-iodimetri I2 mudah menguap dan sukar larut dalam air Iˉ mudah teroksidasi oleh oksigen di udara

I2 mudah menguap dan sukar larut dalam air Solusi: Kurangi penguapan dengan melakukan titrasi dengan cepat, Sediakan pelarut yang baik Implikasi: Gunakan labu iod adisi Tambahkan KI berlebih

Iˉ mudah teroksidasi oleh oksigen di udara Solusi Lakukan titrasi dalam atmosfir non-O2, untuk mengurangi kontak dengan O2 Implikasi Gunakan labu iod adisi Usir oksigen dalam labu dengan memproduksi CO2 dari Na2CO3 dan asam .

Deteksi TE I2 dalam Iˉ berwarna coklat. Makin rendah konsentrasinya, makin pucat warnanya. Maka menghilangnya I2 dapat dideteksi dari warnanya, akan tetapi mata kita tidak dapat melihat warna kuning pucat pada konsentrasi 10-5 M. Penambahan amilum membantu deteksi TE karena warna biru Iod-amil masih terlihat pada konsentrasi 10-7 .

Hilangnya warna biru pada TA Disebabkan I2-amil tepat habis bereaksi dengan Na2S2O3

Standar sekunder Na2S2O3.5H2O Zat padat, putih, transparan Terurai menjadi Na2SO3 dan Sulfur Penguraian dipercepat oleh panas, cahaya asam dan bakteri Bereaksi dengan I2 menghasilkan Na2S4O6 dan Iˉ Bereaksi dengan O2 menjadi SO42-

Pembuatan larutan Na2S2O3 Didihkan air selama 15 menit lalu dinginkan Timbang sejumlah Na2S2O3.5H2O Larutkan dalam air mendidih yang telah dingin Tambahkan Na2CO3 ( 0.2 gram/liter) Simpan dalam botol coklat minimal 1 malam Saring jika perlu (jika terdapat endapan atau kekeruhan) Tetapkan konsentrasinya.

Pembahasan Pendidihan air : mengusir CO2, O2 dan membunuh bakteri CO2 dengan air membentuk asam sehingga pH ai menurun. Pada pH asam thiosulfat terurai menjadi thiosulfit dan sulfur. Penguraian ini juga terjadi oleh bakteri thiobacillus thiopharus Pertumbuhan bakteri Thiobacillus thiopharus minimum pada pH 9. pH 9 diperoleh dengan penambahan Na2CO3

Standarisasi larutan [Na2S2O3] standard primer K2Cr2O7, CuSO4.5H2O, KIO3, KBrO3 Standard sekunder KMnO4, I2

Standardisasi larutan [Na2S2O3] dengan K2Cr2O7 Panaskan K2Cr2O7 pa. pada temp 110-1500C selama 1-2 jam. Dinginkan dalam exikator. Timbang teliti 1.25 gram K2Cr2O7 larutkan dengan AqDM dalam labu ukur 250mL. Pipet 25 mL ke dalam labu erlenmeyer bertutup, tambahkan 1 gram KI dan 5 mL HCl 2 N, kocok dan biarkan 5 menit di tempat gelap. Titrasi dengan Na2S2O3 hingga warna I2 pucat. Tambahkan 5 mL amylum 0.1 % Lanjutkan titrasi hingga warna biru tepat menghilang. Hitung konsentrasi Na2S2O3

Reaksi Cr2O72- + 6I- + 14H+ → 3 I2 + 2Cr3+ + 7H2O jingga tb coklat hijau I2 + S2O32- → 2I- + S4O62- coklat tb tb tb I2-amil + S2O32- → 2I- + S4O62- + amil biru tb tb tb tb Mek I2 = mek Na2S2O3 Mek I2 = mek K2Cr2O7 sehingga mek Na2S2O3 = mek K2Cr2O7

Pembahasan HCl digunakan sebagai pengasam karena warna CrCl3 jelas sedangkan jika digunakan H2SO4 akan terbentuk Cr2(SO4)3 berwarna hijau kebiruan. Warna ini menyulitkan pengamatan TA. Reaksi dikromat dengan KI berlangsung lambat sehingga harus dibiarkan dulu beberapa saat

Pembahasan Penambahan amilum dilakukan pada saat konsentrasi I2 rendah (warna I2 I2 pucat) karena pada konsentrasi tinggi I2 membentuk kompleks iod-amilum yang menggumpal dan sukar bereaksi dengan Na2S2O3