FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN Hakikat Seni PERTEMUAN KE 2 CIPTA SENI dan GERAK TUTI TARWIYAH PGSD FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Pengertian Seni Ki Hadjar Dewantara Seni adalah segala perbuatan hidup manusia yang timbul dari hidup perasaannya, bersifat indah hingga dapat menggerakan jiwa/ perasaan penikmat. Leo Tolstoy Seni selain sebagai produk keindahan, ia juga merupakan sarana komunikasi perasaan manusia. Transfer of feeling: penularan perasaan, pemindahan perasaan dari subjek ke penikmat.
Achdiat K. Mihardja Seni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksikan realitet dalam suatu karya. Bentuk dan isinya dapat membangkitkan pengalaman-pengalaman tertentu dalam alam rohani si penikmat. Kegiatan seni bukan semata-mata sebagai kegiatan jasmani saja, tetapi juga merupakan kegiatan rohani/ aktivitas jiwa. Jadi seni adalah... Karya manusia yang mengkomunikasikan pengalaman batinnya disajikan secara indah dan menarik sehingga merangsang timbulnya pengalaman batin pula bagi penikmatnya. Kelahirannya bukan atas dorongan kebutuhan pokok melainkan untuk melengkapi derajat kemanusiaannya dan kebutuhan spiritual.
Tujuan Penciptaan Seni Tujuan kedalam: Untuk kebutuhan rohani (kepuasan batin) 2. Tujuan keluar: Untuk memperkaya khasanah budaya Untuk menggerakkan perasaan/ emosi penikmat Untuk mengajak berkomunikasi dengan penikmat Untuk mempengaruhi tingkah laku/ perilaku penikmat Sebagai sumber interpretatif dan imajinatif Untuk kegunaan praktis/ fungsi tertentu (practical art)
Fungsi Seni Upacara/ keagamaan Sarana hiburan/ rekreasi Sarana pernyataan jati diri (media ekspresi) Sarana integratif (media komunikasi) Sarana terapi/ penyembuhan Sarana pendidikan Sarana simbolik yang mengandung kekuatan magis
Konsep Pendidikan Seni Konsep pendidikan seni secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : yang dikaitkan dengan aspek ekspresi artistik (seni dalam pendidikan) (2) yang ada hubungannya dengan tujuan pendidikan (seni sebagai alat/media pendidikan )
Fungsi Pendidikan Seni Pendidikan seni diberikan di sekolah untuk membantu menumbuhkembangkan potensi (pengalaman) estetik dan kepribadian peserta didik. Fungsi tersebut meliputi: (1) seni sebagai wahana ekspresi, (2) seni sebagai sarana pengembangan/pembinaan kreatifitas, (3) seni sebagai sarana pengembangan bakat anak, (4) seni sebagai sarana pembinaan ketrampilan, (5) seni sabagai sarana pembentukan kepribadian, dan (6) seni sebagai sarana pembinaan impuls estetik.
Tujuan Pendidikan Seni Irving dalam artikelnya The Aims of Art in Education merumuskan bahwa tujuan pendidikan seni adalah untuk mengembangkan kepekaan, imajinasi, kreativitas, dan kemampuan dalam melakukan apresiasi terhadap hasil seni budaya. Ralph A. Smith dalam bukunya Excellent in Art Education menguraikan bahwa tujuan pendidikan seni adalah mengajarkan siswa untuk menghargai karya seni dengan baik.
Eisner dan Ecker mengemukan bahwa sebelumnya pendidikan seni di sekolah umum di Amerika berhubungan dengan pemenuhan tenaga terampil di industri, namun saat ini arahnya berbeda yaitu bagaimana menolong anak agar mampu mengapresiasi keindahan baik di alam maupun dalam karya seni, selain juga membuat karya seni dan mengembangkan kreativitas dan kesehatan mental. Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa kesenian yang bersifat kebangsaan dan berhubungan dengan pendidikan dapat digunakan untuk menghaluskan budi manusia.
Sasaran Pembelajaran Seni Plato menyatakan bahwa seni seharusnya menjadi dasar pendidikan, sehingga seni atau pendidikan seni mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang pendidikan secara umum. Konsep pendidikan melalui seni juga dikemukan oleh Dewey bahwa seni seharusnya menjadi alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan bukannya untuk kepentingan seni itu sendiri. Dengan demikian, melalui pendidikan melalui seni tercapai tujuan pendidikan yaitu keseimbangan rasional dan emosional, intelektual dan kesadaran estetis.
SEKIAN dan TERIMAKASIH