PRINSIP – PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN Hutang Jangka Panjang Saham Biasa Saham Preferen KELOMPOK 5
HUTANG JANGKA PANJANG Hutang jangka panjang adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi (1Th) dihitung dari tanggal pembuatan laporan posisi keuangan. Jenis Hutang Jangka Panjang Hutang Hipotik Utang yang timbul berkaitan dengan perolehan dana dari pinjaman yang dijaminkan dengan aset tetap Hutang Obligasi Hutang yang timbul berkaitan dengan dana yang diperoleh melalui pengeluaran surat-surat obligasi
Timbulnya Utang Jangka Panjang Saat skala operasional perusahaan berkembang atau dalam membangun suatu perusahaan dibutuhkan sejumlah dana. Dana yang diperlukan untuk Investasi dalam aset tetap yang akan memberikan manfaat dalam jangka panjang sebaiknya diperoleh dari hutang jangka panjang atau dengan menambah modal. perusahaan memiliki dua pilihan yaitu menarik hutang jangka panjang misalnya obligasi atau menambah modal sendiri dengan mengeluarkan saham
Obligasi adalah instrumen utang jangka panjang dengan waktu jatuh tempo akhir 10 tahaun atau lebih dan jika kurang dari 10 tahun, biasanya di sebut wesel Istilah dasar dalam utang jangka panjang adalah Nilai Nominal Tingkat bunga Kupon Waktu Jatuh Tempo
Saham Biasa suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan. Pemegang saham biasa perusahaan adalah pemilik terahir perusahaan. Saham biasa (common stock), seperti halnya saham preferen, tidak memiliki waktu jatuh tempo. Nilai Pari Selembar saham biasa dapat menjadi saham dasar dengan atau tanpa nilai nominal
CONTOH KASUS Andika siap memulai usaha pertama kali setelah menjual 10.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp.5 pada harga Rp.45 per lembar. Bagian ekuitas pemegang sham dalam laporan posisi keuangan (neraca) adalah: Saham biasa ( nilai nominal Rp. 5 x Rp.10.000 lembar saham yang di terbitkan) Rp.50.000 Tam bahan modal ( selisih dari Rp.45 x 10.000 lembar saham yang di terbitkan ) Rp.400.000 + Total ekuitas pemegang saham Rp.450.000
Nilai buku dan nilai likuidasi Nilai buku per lembar saham biasa adalah ekuitas pemegang saham-total asset di kurangi dengan total kewajiaban dan saham preferen seperti halnya yang tercantum dalam laporan keuangan atau neraca
CONTOH KASUS Perusahaan Andika sekarang sudah berusia 1 tahun dan telah menghasilkan laba Rp.80.000 tetapi tidak membayar dividen. Jadi, saldo lama Rp.80.000, ekuitas pemegang saham sekarang Rp.450.000 Ekuitas saham sekarang Rp. 450.000 Saldo lama Rp. 80.000 Rp. 530.000 Nilai buku per lembar saham Rp. 530.000 / 10.000 Hasil Akhir Rp.53
Berikut adalah hak-hak pemegang saham biasa : Nilai Pasar harga perdagangan saham saat ini. Untuk saham yang diperdagangkan secara aktif, catatan harga pasar telah tersedia. Berikut adalah hak-hak pemegang saham biasa : Hak atas Laba Para pemegang saham biasa, berhak atas bagian laba perusahaan hanya jika dividen tunai dibayar. Hak Suara Oleh kerena para pemegang saham biasa perusahaan adalah pemilik perusahaan, mereka juga berhak untuk memilih dewan direksi.
Saham Preferen bentuk campuran dari pendanaan, yang menggabungkan fitur utang dan saham biasa. Jika terjadi likuidasi, klaim pemegang saham preferen atas asset akan berada di bawah para kreditur tetapi di atas pemegang saham biasa, Saham ini memiliki kelebihan dari saham biasa dalam hal, pembayaran dividen dan klaim atas asset
fitur-fitur dari saham preferen: Fitur dividen kumulatif persyaratan fitur dividen kumulatif yang menyatakan agar semua dividen kumulatif yang belum dibayar untuk saham preferen, dibayar sebelum pembayaran dividen untuk saham biasa. Fitur Partisipasi saham yang memperbolehkan pemegangnya untuk ikut mendapatkan peningkatan deviden jika para pemegang saham bisa menerima peningkatan deviden Hak suara (dalam situasi khusus) Para pemegang saham preferen biasanya tidak diberikan suara dalam menejemen kecuali jika perusahaan tidak dapat membayar dividen saham preferen selama periode waktu tertentu
KESIMPULAN Dan penebusan ( pelunasan) utang jangka panjang dapat dilakukanm dengan berbagai cara. misalnya, obligasi dapat ditarik dengan melakukan pembayaran sekaligus pada waktu jatuh tempo akhir, melalui konversi jika obligasi tersebut dikonversi, melalui penarikan kembali obligasi, jika terdapat fitur penarikan, atau pelunasan secara periodik. Saham preferen, seperti halnya saham biasa tidak memiliki waktu jatuh tempo. Akan tetapi, penarikan saham preferen dapat terjadi melaluio penggunaan ketentuan penariakan, dana pelunasan, atau konversi. Di karenakan umumnya 70% pengeluaran dividen kepada investor perusahaan, saham preferen biasanya memiliki hasil yang paling rendah daipada obligasi perusahaan.
TERIMA KASIH