DORMANSI DORMANSI -Sebenarnya hidup tetapi blm mau berkecambah. -Penyebab: a.lmpermeabilitas kulit biji thd air/gas. b.Resistensi kulit biji thd pengaruh mekanis. c. Embrioygrudimenter. ~Dpt hilang dg perlakuan khusus. Benih dorman – * benih itu hidup,tetapi tdk berkecambahwalau diletakkan pd keadaan yg meme nuhi syarat (umum). * Lamanya dormansi berbeda tgt jenis tan.dan tipe dormansi nya.
Fungsi dormansi bagi tanaman : -> adaptasi siklus pertumb. tan.dg keadaan lingk. * Penyebab dormansi (-» tipe dormansi) : a.Fisik (dormansi fisik).mis dari kulit bijinya b.Fisiologis (dormansi fisiologis),mis dari embrio c.Kombinasi 1&2 (dormansi kombinasi)
Usaha :pergantian temp.tinggi dan rendah→benih retak akibat DORMANSI FISIK Pembatas : kulit biji yang keras dan kedap Penyebab : 1. Impermeabilitas kulit biji terhadap air - Biasanya pd biji2 ygmempunyai kulit biji keras → pengambilan air terhalang kulit biji berdinding tebal (ada lap.lilin pd permukaan luar/dalam) Usaha :pergantian temp.tinggi dan rendah→benih retak akibat pengembangan dan pengkerutan.
2. Resistensimekanis kulit biji thd Pertumb.embrio - Kulit biji keras menghalangi pertumb.embrio - Banyak pada jenis gulma - Usaha : menghilangkan kulit biji 3. Permeabilitas kulit biji yg rendah thd gas-gas - Gas yg jadi penghambat : CO2 5% Sering berhubungan dg kebutuhan suhu
DORMANSI FISIOLOGIS Penyebab : 1. Immaturity embrio Perkembangan embrio tidak secepat jar.sekitarnya → perkec.perlu ditunda dan biji ditempatkan pd kondisi tertentu sampai embrio sempurna. 2. After ripening Adalah setiap perubahan pd kondisi fisiologis benih selama penyimpanan yg mengubah benih menjadi mampu berkecambah.
Benih ini bisa langsung berkecambah bila setelah panen diberi perlakuan khusus. Tetapi setelah di simpan beberapa waktu, perlakuan khusus itu tdk diperlukan. Contoh : selada,dpt berkecambah langsung bila diberi suhu <20oC. Tetapi setelah disimpan, dpt berkec.walau suhunya 30oC.
3. Dormansi sekunder Benih yg dalam keadaan normal mampu berkecambah,teta pi bila dikenakan pd suatu keadaan yg tdk menguntungkan selama bbrp waktu dpt kehilangan kemampuan berkecambah. Mis: pemberian cahaya yg tdk diinginkan,tek.O2 yg rendah, tek.CO2 yg tinggi,penurunan k.a yg berlebihan. 4. Dormansi krn hambatan metabolis pd embrio Terjadi karena adanya zat2 penghambat perkec.dlm embrio. Mis : ammonia,as.benzoat,ethylene,alkaloid,coumarin (yg menghambat kerja enzim α dan β amylase).
Dormansi secara ekonomis tdk menguntungkan PEMECAHAN DORMANSI Dormansi secara ekonomis tdk menguntungkan Perlu usaha pemecahan (mengurangi),dengan cara : 1. Perlakuan Mekanis Untuk impermeabilitas kulit biji terhadap air dan gas, resistensimekanis kulit. a. Skarifikasi (melemahkan kulit biji yg keras) mis : mengikir/menggosok kulit dg amplas melubangi kulit biji dg pisau. b.Tekanan Disertai perlakuan suhu dan waktu→ merubah permeabilitas kulit biji thd air
2. Perlakuan Kimia Tujuan : memudahkan kulit biji dimasuki air pd pro ses imbibisi krn lebih lunak. Macam: - larutan H2SO4 dan HNO3 pekat - KOH, HCl, KNO3 - Hormon tumbuh: cytokinin, gib, auksin Contoh :benih sweet potato tanpa perlakuan →lambat berkec. → rendamdlm lar.H2SO4 pekat selama 20 menit→ perkecambahan tinggi.
3. Perlakuan Perendaman Dalam Air Tujuan : memudahkan penyerapan air oleh benih. Cara : air dipanaskan sampai 180o- 200o F, benih diletakkan dlm kantong kain lalu masukkan dlm air panas tsb selama ― 20 menit baru diangkat. 4. Perlakuan Temperatur a.Rendah → STRATIFIKASI (pd anggur,apel) Pemberian suhu rendah selama waktu trtentu(berbeda utk setiap jenis tan.) → dpt menghilangkan penghambat pertumb. Mis : benih apel diberi perlakuan suhu 4oC selama ― 2 bln→ % perkec.meningkat
b.Rendah dan tinggi - Temp.tinggi→ hanya radikelnya, diikuti temp. rendah→ utk epikotilnya. - Perbedaan tdk boleh lebih dr 10o-20oC. Contoh : jahe liar, Liliumspp. 5. Perlakuan Cahaya * jumlah cahaya, intensitas, panjang hari * selainmeningkatkan%perkec.,juga laju perkec. Mis : cahaya merah dpt mempercepat perkec.benih selada.
BIJI/BENIH RECALSITRANT Benih tan.pangan (mis :padi,kedelai,jagung) disebut benih ortodoks, dimana semakin rendah k.a dan su hu simpannya, semakin panjng potensial umurnya. *Biji yg tidak menurun k.a nya walau telah masak fis. disebut benih rekalsitrant dg ciri2 : ~biasanya umur pendek (mikrobiotik) ~berasal dari tumb.air, buah2an, tan.perkbnan. contoh : mangga,durian,manggis,nangka,alpukt, jeruk,karet,kakao,kopi,kelapa. ~peka dan tdk tahan suhu rendah (mis 10o-15oC)
BIJI/BENIH RECALSITRANT Benih tan.pangan (mis :padi,kedelai,jagung) disebut benih ortodoks, dimana semakin rendah k.a dan su hu simpannya, semakin panjng potensial umurnya. *Biji yg tidak menurun k.a nya walau telah masak fis. disebut benih rekalsitrant dg ciri2 : ~biasanya umur pendek (mikrobiotik) ~berasal dari tumb.air, buah2an, tan.perkbnan. contoh : mangga,durian,manggis,nangka,alpukt, jeruk,karet,kakao,kopi,kelapa. ~peka dan tdk tahan suhu rendah (mis 10o-15oC)
EKOLOGI REKALSITRAN Spesies yg menghasilkan biji rekalsitran : 1. Tumb.air, dimana lingk.selalu ada genanga air dan biji yang dihasilkan tak akan mengalami keadaan kering. 2. Tan.tahunan,ygmemproduksi biji dg waktu yg teratur, yaitu saat RH tinggi→ pd daerah tropis basah. Kendala rekalsitran : Umur pendek dan peka k.a rendah→usaha penyim panan perlu biaya mahal utk mempertahankan kadar air.
Penurunan k.a → kerusakan ultra structural sel shg sel tdkmampu mengadakan ‘repairing mechanism’ (perbaikan diri). Contoh : kakao -Potensial umur 90 hr, k.a 72% -Keadaan ideal : lembab -Keadaan kritis : k.a < 19%
UU RI No. 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman dan PP No UU RI No. 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman dan PP No. 44 tahun 1995 tentang Perbenihan Tanaman terus dipacu dengan upaya pemasyarakatan, pemahaman, dan penerapan melalui langkah-langkah sebagai berikut : Secara bertahap mengalihkan usaha perbenihan kepada swasta, sesuai dengn tahap perkembangan komoditas yang bersangkutan dan mempercepat proses pengalihannya. Meningkatkan kemampuan pengadaan dan penyaluran benih bermutu dari varietas unggul mulai dari benih sumber sampai benih sebar. Meningkatkan kemampuan semua institusi perbenihan yang terkait dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, mulai dari BBN, lembaga penelitian, produse benih, dan pengawasan mutu serta pengembangan sumberdaya manusia ; Mengarahkan produksi benih melalui sistem sertifikasi.
Saran untuk kemajuan industri perbenihan Kepastian pasar hasil pertanian dan peningkatan industri hilir Terciptanya pasar benih unggul bermutu (hibrida dan non hibrida) UU PVT Kepastian aturan dan prosedur yang jelas, konsisten dan tidak memberatkan pelaku industri guna mempercepat pelepasan varietas unggul baru. Industri perbenihan swasta hendaknya memiliki Divisi R&D dalam menghasilkan varietas unggul kompetitif Peningkatan teknologi pemuliaan dan perbenihan didasarkan pada kemampuan daya dukung wilayah spesifik Peningkatan kontribusi perguruan tinggi dalam penyediaan SDM Perlunya peningkatan penggunaan benih bermutu melalui penyuluhan Perlunya peningkatan penggunaan mutu, standarisasi serta pemantapan sertifikasi benih yang diikuti pengawasan mutu di pasaran.
TERIMA KASIH