Matakuliah : L0332 – Psikologi Konseling Tahun : 2009 Mengembangkan Pendekatan-pendekatan dalam Konseling dan Terapi Pertemuan 01
Mengembangkan Pendekatan-Pendekatan dalam Konseling & Terapi PERTEMUAN 1 Mengembangkan Pendekatan-Pendekatan dalam Konseling & Terapi
KONSELING & PSIKOTERAPI Terapi berasal dari kata Yunani “Therapeia” healing Psikoterapi: menyembuhkan pikiran (mind) atau jiwa (soul) Dewasa ini, arti kata Psikoterapi diperluas menjadi “Penyembuhan pikiran melalui metode-metode psikologi yang diberikan oleh praktisi-praktisi yang trained & qualified Terapi juga memiliki GOALS tertentu, termasuk yang berhubungan dengan: Severe Mental Disorder Specific Anxieties & Phobias Membantu individu menemukan ARTI dan TUJUAN hidupnya
KONSELING & PSIKOTERAPI APAKAH KONSELING BERBEDA DARI PSIKOTERAPI? Konseling berfokus pada: Issue pengembangan Penyelesaian Masalah tertentu Pengambilan keputusan Penanggulangan masa-masa kritis Pengembangan personal insight & knowledge Penyelesaian konflik diri Perbaikan hubungan dengan individu lain (The British Association for Counseling’s Code of Ethics & Practice for Counsellors, 1998) Konseling dan Psikoterapi sama-sama merepresentasikan penggunaan pengetahuan dan kegiatan yang beragam, serta model-model teoritis yang sama
KONSELING & PSIKOTERAPI Akan tetapi, beberapa orang mencoba membedakan antara Konseling dari Psikoterapi dengan mengatakan, bahwa: Psikoterapis lebih terlatih dibandingkan Konselor Psikoterapi memiliki fokus yang lebih mendalam untuk menggali pengaruh-pengaruh bawah sadar, dan pengunaan waktu yang lebih lama dan intensif Psikoterapi memiliki karakteristik pekerjaan yang berhubungan dengan psikiatri dan klinis
KONSELING & PSIKOTERAPI Pandangan-pandangan tersebut dapat diperdebatkan, karena: Konseling juga mengenal Psychodynamic Counsellors Konseling dan terapi sama-sama bisa melibatkan kurun waktu yang singkat, menengah, dan panjang Banyak konseling yang dilakukan oleh praktisi-praktisi yang qualified, baik dalam setting medis maupun non-medis
KONSELING & PSIKOTERAPI Terapi: pendekatan teoritis dan proses yang dilakukan untuk membantu klien (client) Terapis: tenaga ahli yang memberikan pelayanan terapi kepada klien Psikoanalis Psikiater Clinical psychologist Counselling psychologist Counsellor Social worker Individu yang terlatih dan qualified Klien: penerima layanan teraputik, baik dalam setting medis maupun non-medis
THREE COUNSELLING & THERAPY SCHOOLS PSIKODINAMIK: Menekankan tentang pentingnya pengaruh-pengaruh yang tidak disadari dalam perilaku manusia Tujuan terapi: meningkatkan kemampuan klien untuk dapat lebih mengontrol kesadarannya dalam berperilaku Analisis dan interpretasi mimpi dapat dipakai sebagai inti terapi
THREE COUNSELLING & THERAPY SCHOOLS HUMANISTIC-EXISTENTIAL: Pendekatan yang didasari pada humanisme: pada sistem nilai-nilai dan keyakinan yang menekankan kualitas manusia yang lebih baik dan kemampuan untuk mengembangkan pontensi dirinya. Tujuan terapi Humanistik: meningkatkan kemampuan klien untuk merasakan perasaan-perasaannya, pemikirannya, dan berperilaku seimbang untuk mengaktualisasikan dirinya sebagai individu yang unik Pendekatan existential menekankan pada kemampuan individu untuk memilih bagaimana keberadaan dirinya dapat dikembangkan
THREE COUNSELLING & THERAPY SCHOOLS COGNITIVE-BEHAVIOURAL: Terapi perilaku berfokus pada perubahan perilaku yang dapat diamati sebagai konsekuensi dari rewards yang diberikan; sedangkan Cognitive-Behavioural memiliki fokus yang lebih luas: Meliputi bagaimana individu BERPIKIR untuk berkreasi, untuk memuaskan dirinya, dan untuk merobah permasalahan-permasalahannya. Dalam Pendekatan Cognitive-Behavioral, terapis mengukur (assess) klien, dan kemudian ikut terlibat (intervene) dengan tujuan untuk membantu klien agar dapat mengubah pola pikir tertentu yang menjadi sumber permasalahan dalam dirinya.
THREE COUNSELLING & THERAPY SCHOOLS PSYCHODYNAMIC: Psikoanalisis Klasik (Freud) Terapi Analitis (Jung) Humanistic-Existential: Person-Centred Therapy (Carl Rogers) Gestalt Therapy (Fritz Perls) Transactional Analysis (Eric Berne) Reality Therapy (William Glasser) Existential Therapy (Irvin Yalom & Rollo May) Logotherapy (Viktor Frankl)
THREE COUNSELLING & THERAPY SCHOOLS Cognitive-Behavioral: Behaviour Therapy (Pavlov, Skinner, Joseph Wolpe) Rational Emotive Behaviour Therapy (Albert Ellis) Cognitive Therapy (Aaron Beck) Multimodal Therapy (Arnold Lazarus) Cognitive-Humanistic Therapy (Richard Nelson-Jones) 3 Pertemuan terakhir akan membahas: Issue Budaya Issue Gender Evaluasi Pendekatan Konseling & Terapi
asumsi-asumsi yang mendasari teori (1) Pendekatan teoritis Konseling & Terapi dapat dipandang memiliki 4 dimensi utama: BASIC CONCEPTS asumsi-asumsi yang mendasari teori (1) Model of Human Development: Akuisisi perilaku yang bermanfaat dan tidak bermanfaat (2) Memelihara perilaku yang bermanfaat dan tidak bermanfaat (3) Model Therapy: Bagaimana untuk membantu terjadinya perubahan perilaku (4a) Bagaimana membantu konsolidasi perubahan-perubahan yang terjadi (4b)
TEORI KONSELING & TERAPI KETERBATASAN TEORI KONSELING & TERAPI RESTRICTION OF FOCUS THERAPIST RIGIDITY DEPOWERING CLIENTS SUPPORTING THE STATUS QUO
TEORI KONSELING & TERAPI KETERBATASAN TEORI KONSELING & TERAPI RESTRICTION OF FOCUS: Pada umumnya, teori hanya mewakili sebagian dari seluruh kebenaran yang ada THERAPIST RIGIDITY: Kekurang pahaman terapis pada sebuah teori secara keseluruhan, membuatnya tidak fleksibel Keterbatasan bahasa membuat terapis cenderung lebih memilih untuk berbicara dengan kaumnya, daripada sharing knowledge & experience
TEORI KONSELING & TERAPI KETERBATASAN TEORI KONSELING & TERAPI DEPOWERING CLIENTS: Beberapa teori lebih berfokus pada “what is wrong” daripada “what is right” Beberapa teori dapat membuat permasalahan klien menjadi lebih besar dari pada yang sebenarnya Psikoanalist memandang ineffective behaviour sebagai gejala konflik yang lebih dalam Feedback yang negatif dari klien seringkali dipandang sebagai resistensi klien, dan bukan sebagai sesuatu yang konstruktif
TEORI KONSELING & TERAPI KETERBATASAN TEORI KONSELING & TERAPI DEPOWERING CLIENTS: ... Penggunaan bahasa dari teori tertentu, seringkali menjadi ketidakseimbangan antara terapis dan klien Klien yang tidak mampu untuk mengekspresikan apa yang harus di pikirkan dan dilakukan setelah terapi, cenderung mengalami “kerugian” dibandingkan dengan klien yang dapat menginstruksikan dirinya dengan jelas
YOUR OWN THEORITICAL APPROACH CREATING YOUR OWN THEORITICAL APPROACH Work with this book Get Personal: Mengaplikasikan berbagi teori dalam kehidupan pribadi Anda Read Primary Sources Read Secondary Sources Melihat dan mendengarkan materi audio-visual Menghadiri Pelatihan dan workshop Praktek dibawah supervisi ahli Mengalami terapi personal (menjadi klien untuk mengalami terapi berdasarkan pendekatan teori tertentu) Evaluasi pendekatan-pendekatan teoritis yang ada
TUGAS MANDIRI Baca bahan untuk pertemuan 2 (fotocopy) siapkan contoh2 1. Apakah Anda merupakan seorang konselor/terapis yang prospektif? Mengapa? 2. Bagaimanakah cara terbaik untuk Anda dalam mempelajari pendekatan-pendekatan konseling dan terapi secara optimal? 3. Bagaimana Anda dapat mengembangkan posisi teoritis Anda yang dapat Anda pakai untuk menuntun praktek konseling Anda? TM no. 1 - 3, dibuat dikelas