Pbl Skenario 3 blok muskuloskeletal

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TULANG DAN PERSENDIAN EXTREMITAS INFERIOR
Advertisements

SENDI Sendi merupakan hubungan antartulang sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan dua tulang disebut persendian (artikulasi). Komponen penunjang Beberapa.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Penanganan Fraktur Konservatif & Operativ
LATIHAN FLEKIBILITAS.
KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK PELVIC HIP COMPLEX Pertemuan ke
PENANGANAN FRAKTUR KONSERVATIVE
RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA
Sistem Gerak Pada Manusia
SISTEM GERAK Movement Systems
Trauma Pada Sendi Dislokasi Bahu & Panggul
ANALISIS GERAKAN MENENDANG BOLA
Assalamualaikum wb.
“FRAKTUR COSTA” LUKY DWIANTORO.
FISIOTERAPI DALAM PASCA BEDAH ORTHOPEDI
ANATOMI TERAPAN KNEE JOINT. Terdiri dari sendi  tibio-femoral  patello-femoral  fibulo-tibial Gerakan  flexion dan extension sebagai gerak utama.
Trauma Muskuloskeletal
Patologi Umum.
MENU Istilah Lazim dalam Anatomi dan Fisiologi Struktur Tubuh Manusia
Oleh : Sarti Rahayu P Program Studi Diploma III Fisioterapi
Memelihara Kesehatan Rangka Tubuh, Kelainan Dan Penyakit Pada Rangka
SPONDYLOLISTHESIS.
Rematik (Arthritis).
Asuhan Keperawatan CONGENITAL HIPJOINT DISLOCATION
PERSALINA LETAK LINTANG
OSTEOPOROSIS MATERI KULIAH.
BAB III SISTEM GERAK MANUSIA
Cidera Olahraga Pada Regio Lutut
MUSKULOSKELETAL : Trauma Skeletal
Kanker payudara,prosedure pemeriksaan,deteksi dini
Introduksi Trauma Muskuloskeletal
OSTEOPOROSIS AWALLUDIN NABELLA VINA RESTUTI CHOLIF ROSYANA DEVI
Gangguan Pertumbuhan Epifisis Tulang
Penyakit Tulang dan Sendi Pada Usia lanjut
Sistem Gerak Pada Manusia
Dr. dr. Zairin Noor Helmi, Sp.OT(K)., M.M., FISC.
EKSTREMITAS BAWAH PATELLA
Oleh: IRMAYANTI SIRMAN
Peran Farmasis dalam Penatalaksanaan Osteoatritis dan aplikasinya
BLOK 10 By: Hendra Kuganda
Sistem Rangka.
5.
PEMERIKSAAN PENUNJANG AREA BEDAH Tintin Sukartini, SKp, M.Kes, Dr. Kep.
Bagus Rulianto Vicky Febrian
KONSEP PEMBALUTAN & PEMBIDAIAN Rudiyanto PSMK FK UB.
PENANGANAN FISIOTERAPI PADA PENDERITA GANGGUAN HERNIA DISKUS
Vulnus Laceratum & Vulnus Exoriasi
TRAUMA 2.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN FRAKTUR
PRESENTASI KASUS CLOSED FRACTURE
1. Terminologi PRICE -> pertolongan pertama pada cedera olahraga akut dengan kondisi tertutup (tidak ada robekan kulit atau perdarahan), singkatan dari.
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
ARTHROPLASTY “JOINT REPLACEMENT”
Claudia Oktaviani Putri Ramadita Alamanda Bastia
Puntodewo Sub Bagian/ SMF Orthopaedi & Traumatologi
PENANGANAN CEDERA PADA ATLET DENGAN HYDROTHERAPY
ANATOMI Tubuh kita terdiri dari: 206 tulang 230 sendi
Skenario 3.
Dr. dr. Zairin Noor Helmi, Sp.OT(K)., M.M., FISC.
FT CARDIPULMONAR JENNIFER DHEA FISIOTERAPI 2014.
Ns. Dedi Fatrida, S.Kep. M.Kep LUKA DAN FRAKTUR. 9/22/ Gangguan kesinambungan jaringan tubuh / diskontinuitas jaringan  Kulit, subkutis (bawah.
CEDERA SISTEM OTOT RANGKA
Epidemiologi Penyakit tidak Menular “REMATIK”
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR “OSTEOPOROSIS”
Latar belakang Fraktur Gangguan beraktifitas Trauma atau benturan benda keras Angka kejadian fraktur cruris kira – kira 0,4 – 1,7 setiap penduduk.
NAMA KELOMPOK ALDI ELARIAN PUTRA ALIFATUR ALIHSAN ARYA HARIYOGA DHIFA ARYA PRAWIRA GENTA ALFAYYADH HERU NUGROHO DARMAWAN IMAN MUTTAQIN.
PKMRS RSUD dr. ADJIDARMO KAB. LEBAK
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
Dipresentasikan oleh Enggar. Anatomi adalah: ilmu urai atau ilmu yang mempelajari tentang susunan tubuh dan hubungan bagian yang satu dengan yang lain.
KOMPLIKASI FRAKTUR Pembimbing : Dr.dr.Charles A Simanjuntak, Sp.OT (K) Spine, M.Pd Oleh : Yandri Aditya Patam, S.Ked.
Transcript presentasi:

Pbl Skenario 3 blok muskuloskeletal BY Nurfitri azhri miranti

Makroskopik Os. Femur

Coxae

Musculi

ligamen

Mikroskopik Sediaan Gosok

Sel tulang Osteoprogenitor  bereproduksi menghasilkan osteoblas Osteblast  memproduksi matriks organic tulang Osteosit  terdapat ditengah matriks Osteoclast  berperan dalam destruksi atau absorbs. Terdapat di lacuna howship

Ossifikasi Desmal

Ossifikasi endokondral

Zona penulangan endokondral Resting zone  di lempengan epifisis, ada tulang rawan hialin primitif Zona poliferasi  di metafisis, kondrosit membelah, bentuk tumpukan uang logam Zona maturasi  kondrosit & lacuna membesar Zona klasifikasi  endapan kalsium fosfat, kondrosit banyak mati Zona degenerasi  lacuna kosong, matriks hancur diisi sel osteoprogenitor Zona ossifikasi  sel progenitor berubah menjadi sel osteoblas

Tulang compacta & tulang spons

Remodelling

Kinesiologi atriculatio coxae Tulang: antara caput femoris dan acetabulum Jenis sendi: Enarthrosis spheroidea Penguat sendi: Terdapat tulang rawan pada facies lunata Lig. Iliofemorale berfungsi untuk mempertahankan art. Coxae tetap ekstensi, menghambat rotasi femur, mencegah batang badan berputar ke belakang waktu berdiri sehingga mengurangi kebutuhan kontraksi otot untuk mempertahankan posisi tegak. Lig. Ischiofemorale berfungsi mencegah rotasi interna. Lig. Pubofemorale berfungsi mencegah abduksi, ekstensi, dan rotasi eksterna. Bagian bolong disebut zona orbicularis. Capsula articularis: membentang diri dari lingkar acetabulum ke linea intertrochanterica dan crista intertrochanterica.

Gerak sendi Fleksi : M.iliopsoas, M.pectineus, M.rectus femoris, M.adductor longus, M.adductor brevis, M.adductor magnus pars inferior tensor fascia lata Ekstensi: M. gluteus maximus, M.semitendinosus, M.adduktor magnus pars posterior, M.biceps femoris caput longum Abduksi: M.gluteus medius, M.gluteus minimus, M.piriformis, M.sartorius, M.tensor fasciae lata Adduksi: M.adductor magnus, M.adductor longus, M.adductor brevis, M.gracilis, M.pectineous, M.obturator externus, M.quadratus femoris Rotasi medialis: M.gluteus medius, M.gluteus minimus, M.tensor fasciae latae, M.adductor magnus (pars posterior) Rotasi lateralis: M.piriformis, M.obturator internus, M. gamelli, M.obturator externus, M.quadratus femoris, M.gluteus maximus, M.adductores

definisi Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa. Sedangkan fraktur colum femur adalah fraktur yang terjadi pada colum femur. Fraktur kolum femur merupakan fraktur intrakapsular yang terjadi pada bagian proksimal femur, yang termasuk kolum femur adalah mulai dari bagian distal permukaan kaput femoris sampai dengan bagian proksimal dari intertrokanter.

Klasifikasi berdasarkan penyebab Trauma atau kecelakaan  terbentur, terjatuh, terpukul, trauma Fatigue stress  menahan berat badan Patologis  tumor, osteoporosis

Klasifikasi

Klasifikasi fraktur collum femoris Berdasarkan lokasi anatomi Fraktur subcapital Fraktur transcervical Fraktur basis collum femur Berdasarkan arah sudur garis patah (menurut Pauwel) Tipe I : sudut 30o Tipe II : sudut 50o Tipe III : sudut 70o

Berdasarkan dislokasi atau tidak fragment (menurut Garden) Garden I : Inkomplit (impacted)

Garden II : Fraktur kolum femur tanpa pergeseran

Garden III : Fraktur kolum femur dengan sebagian bergeser

Garden IV : Fraktur kolum femur dan bergeser total

Etiologi Trauma langsung (direct) : misalnya fraktur terjadi ditempat terkena pukulan (trauma) Trauma tidak langsung (indirect) : misalnya karena ada eksorotasi

epidemiologi Usia dibawah 45 tahun lebih banyak laki-laki karena factor pekerjaan, aktivitas, olahraga, dll Orang tua kebanyakan wanita karena ada factor osteoporosis akibat dari menopause

patofisiologi

Manifestasi klinik a. Nyeri terus menerus b. pergerakan tidak alamiah, terjadi deformitas ekstremitas c. Extremitas tak dapat berfungsi dengan baik d. terjadi pemendekan tulang e. ada krepitasi f. bengkak dan perubahan warna kulit akibat pendarahan

diagnosis Anamnesis  pernah trauma, fraktur patologis Pemeriksaan Fisik Look  1. deformitas, angulasi, rotasi dan pemendekan. 2. Functio laesa. 3. ukuran panjang tulang. (cara ukur : bandingin sama sebelahnya, ukur dari SIAS sampai maleolus medial) Feel  krepitasi, nyeri ditekan, neurovascular distal Move  range of movement (seberapa jauh gangguan fungsi geraknya)

Pemeriksaan penunjang Rules of two : Mencakup dua gambaran yaitu anteroposterior (AP) dan lateral. Memuat dua sendi antara fraktur yaitu bagian proximal dan distal. Memuat dua extremitas (terutama pada anak-anak) baik yang cidera maupun yang tidak terkena cedera (untuk membandingkan dengan yang normal) Dilakukan dua kali, yaitu sebelum tindakan dan sesudah tindakan.

X-ray Standard Bone scanning MRI

Diagnosis banding a. Osteitis Pubis Peradangan dari simfisis pubis - sendi dari dua tulang panggul besar di bagian depan panggul.

b. Slipped Capital Femoral Epiphysis Patah tulang yang melewati fisis (plat tembat tumbuh pada tulang), yang menyebabkan selipan terjadi diatas epifisis.

c. Snapping Hip Syndrome Kondisi medis yang ditandai oleh sensasi gertakan terasa saat pinggul yang tertekuk dan diperpanjang. Secara medis dikenal sebagai iliopsoas tendinitis, mereka sering terkena adalah atlet, seperti angkat besi, pesenam, pelari dan penari balet, yang secara rutin menerapkan kekuatan yang berlebihan atau melakukan gerakan sulit yang melibatkan sendi panggul.

Tatalaksana recognition  diagnose dan penilaian fraktur Reduction  mengembalikan tulang dan meluruskan Retention  mencegah pergeseran fragmen Rehabilitation  mengembalikan aktivitas fungsional

komplikasi Komplikasi dini Lokal : Nekrosis kulit otot, sindrom kompartmen, thrombosis, infeksi sendi, osteomyelitis Umum : ARDS, emboli paru, tetanus Komplikasi lama Lokal Gannguan pada proses penyembuhan tulang : Union : Penyambungan tulang tidak sempurna Non-union : Sama sekali tidak menyambung Delayedunion : Perlambatan penyambungan tulang Sendi: ankilosis, penyakit degenerative sendi pascatrauma, miositis osifikan, distrofi refleks, kerusakan saraf Umum Batu ginjal (akibat imobilisasi lama di tempat tidur dan hiperkalsemia) Neurosis pascatrauma

pencegahan Primer  menghindari trauma, benturan, kecelakaan Sekunder  menghindari akibat serius setelah fraktur (diberikan pertolongan pertama ) Tersier  mengurangi komplikasi yang berat dan memberikan tindakan pemulihan yang tepat

prognosis Penderita fraktur leher femur impaksi biasanya dapat berjalan selama beberapa hari setelah jatuh sebelum timbul keluhan. Umumnya gejala yang timbul minimal dan pangul yang terkena dapat secara pasif digerakkan tanpa nyeri. Fraktur ini biasanya sembuh dalam waktu tiga bulan tanpa tindakan operasi, tetapi apabila tidak sembuh atau terjadi disimpaksi yang tidak stabil atau nekrosis avaskular, penangannya yaitu berupa eksisi kaput dan leher femur, kemudian diganti dengan prostesis metal. (Sjamsuhidajat & De Jong, 2012)

Maaf kalo ga lengkap ya, semoga bermanfaat 