DR. AGUS TONY POPUTRA.,SE.,MM.,MA.,Ak MANAJEMEN PIUTANG DR. AGUS TONY POPUTRA.,SE.,MM.,MA.,Ak
Umum Adanya rekening Piutang (Account Receivable) mengindikasikan adanya kebijakan kredit perusahaan kepada pelanggan. Piutang dan Persediaan umumnya merupakan elemen dominan dalam Aktiva Lancar (Current Assets). Persediaan barang jadi ataupun barang dagangan harus tersedia sebagai buffer stock untuk menjamin bertambahnya permintaan sebagai akibat kebijakan kredit yang dilakukan perusahaan. Besar kecilnya saldo piutang dalam Neraca dapat dijadikan alat dalam menilai efisiensi pengelolaannya. Manajemen piutang pada dasarnya mencakup tiga aspek penting: Kebijakan kredit (credit policy) Penetapan jangka waktu kredit (credit terms) Kebijakan pengumpulan (collection policy). Company Logo
Kebijakan Kredit (Credit Policy) Kebijakan kredit meliputi penetapan standar dan analisis kredit. Penetapan standar meliputi penilaian kredit (credit rating), pembayaran rata-rata, dan financial ratio yang digunakan sebagai dasar kuantitatif untuk menetapkan standar kredit Pertimbangan dalam mengubah standar kredit: Volume penjualan; pelanggan akan terdorong membeli lebih banyak jika jangka waktu pembayaran lebih lama. Investasi dalam piutang; berkaitan erat dengan jangka wwaktu kredit yang ditetapkan. Semakin panjang jangka waktu kredit, semakin besar investasi pada piutang maupun juga pada persediaan. Biaya piutang ragu-ragu (bad debt expense); semakin longgar standar kredit semakin besar terjadi kenaikan piutang ragu-ragu. Jika standar kredit diperlonggar, maka: Volume penjualan bisa naik sehingga profit bisa naik Periode pengumpulan piutang rata-rata bisa naik sehingga profit bisa turun. Biaya piutang ragu-ragu bisa naik sehingga profit bisa turun. Oleh sebab itu, perubahan kebijakan kredit yang baik bila dapat meningkatkan penjualan di atas tambahan biaya piutang ragu-ragu. Analisis kredit menyangkut evaluasi kemampuan pelanggan, baik likuiditas, aktivitas, utang, maupun profitabilitasnya. Termasuk juga estimasi jumlah kredit maksimum yang dapat ditanggung pelanggan. Oleh sebab itu,perusahaan harus menetapkan batas maksimum kredit (line of credit) atau plafond kredit yang dapat diberikan pada pelanggan tertentu. Company Logo
Penetapan Jangka Waktu Kredit (Credit Terms) Penetapan jangka waktu kredit berkaitan dengan: 1. Diskon tunai (cash discount); bila cash discount digunakan maka: Volume penjualan bisa meningkat sehingga profit bisa meningkat Periode pengumpulan piutang rata-rata bisa turun sehingga profit bisa naik Biaya piutang ragu-ragu bisa turun sehingga profit bisa naik Profit per unit turun Jangka waktu cash discount; bila jangka waktu cash discount diperpanjang, maka: Periode pengumpulan piutang rata-rata bisa naik atau turun sehingga profit bisa turun atau naik. Masalah dalam perpanjangan jangka waktu diskon adalah bila pelanggan yang tadinya menggunakan cash discount bisa membayar lebih lama dan pelanggan yang tadinya tidak memanfaatkan cash discount tetap tidak mau menggunakan cash discount sehingga secara keseluruhan bisa menambah periode pengumpulan piutang sehingga profit turun. 3. Periode kredit; bila periode kredit diperpanjang, maka: Periode pengumpulan piutang rata-rata bisa naik sehingga profit bisa turun Biaya piutang ragu-ragu bisa naik sehingga profit bisa turun. Company Logo
Kebijakan Pengumpulan Piutang (Collection Policy) Periode pengumpulan piutang meningkat dapat menyebabkan kenaikan biaya piutang ragu-ragu.Oleh sebab itu, walaupun peningkatan efektivitas pengumpulan akan menaikan biaya pengumpulan, diharapkan dapat mengurangi biaya piutang ragu-ragu yang lebih besar sehingga meningkatkan profit. Hubungan antara biaya pengumpulan (collection cost) dengan biaya piutang rag ragu-ragu dapat dilihat pada Gambar berikut. Pada Gambar tersebut dapat dilihat bahwa jika biaya pengumpulan= A, maka bad debt = P. Maksimum biaya pengumpulan yang dikeluarkan adalah sebesar B, sebab biaya pengumpulan lebih besar dari itu tidak akan menurunkan bad debt expense. Bad debt expense Bad debt yang ditoleransi P Biaya pengumpulan piutang A B Company Logo
Kebijakan Pengumpulan Piutang (Collection Policy) Teknik pengumpulan piutang yang dapat dilakukan agar langganan tidak menunggak (membayar melebihi jangka waktu kredit) di antaranya: Menelpon atau mengirim surat pemberitahuan untuk memberi tahu bahwa periode kredit akan berakhir. Menggunakan jasa agen untuk melakukan penagihan dan lain sebagainya. Untuk melakukan analisis mengenai kemungkinan-kemungkinan perubahan kebijakan dalam kredit dan efeknya terhadap tingkat keuntungan, investasi dalam piutang, bad debt expense, dan lain-lain, maka digunakan beberapa financial ratio sebagai berikut: Investasi rata-rata dalam piutang (average investment on receivable)= Total sales/Receivable Turn Over 2. Receivable turn over 3. Biaya tambahan investasi atas piutang (cost of marginal investment on receivable) = Rate of return x marginal investment on receivable. 4. Bad debt expense 5. Cost of cash discount =persentase cash discount x penjualan dalam periode tsb Company Logo
Contoh Soal 1 dan Pemecahan PT. BBY pada 2009 telah menjual produknya sebanyak 10.000 unit. Untuk tahun 2010 diusulkan agar periode kredit diubah sehingga penjualan diharapkan naik sebesar 20%. Data lain yang diketahui adalah Fixed Cost Rp 120.000 dan Variable Cost sebesar Rp 16/unit serta Harga Jual per unit Rp 40. Jika seandainya biaya dan harga jual per unit tidak berubah, maka hitunglah: a. Average cost per unit 2009 dan 2010! b. Kontribusi kenaikan penjualan terhadap profit! Pemecahan: Average cost Average cost 2009: Total cost = 120.000 + (16 x 10.000) = 120.000 + 160.000 = 280.000 Average cost per unit = 280.000/10.000 = Rp 28/unit Average cost 2010: Total cost = 120.000 + (16 x 12.000) = 120.000 + 192.000 = 312.000 Average cost per unit = 312.000/12.000 = Rp 26/unit Company Logo
Contoh Soal 1 dan Pemecahan b. Kontribusi kenaikan penjualan Tahun 2010: Penjualan = 12.000 x 40 = 480.000 Fixed cost 120.000 VC = 12.000 x 16 192.000 Total cost 312.000 Profit 168.000 Tahun 2009: Penjualan = 10.000 x 40 = 400.000 VC = 10.000 x 16 160.000 Total cost 280.000 Profit 120.000 Tambahan profit yang diperoleh = 168.000 – 120.000 = Rp 48.000 Company Logo
Contoh Soal 2 dan Pemecahan Jika seandainya PT. BBY saat ini menjual secara kredit dengan average collection period 30 hari dan diusulkan untuk diperpanjang menjadi 60 hari, rate of return yang diharapkan menjadi 20%, maka hitunglah: Average investment! Cost of marginal investment. Pemecahan: Average investment: Tahun 2009 : Total cost = 280.000 Receivable turn over = 360 hari/30 hari = 12 x Average investment = 280.000/12 = 23.333 Tahun 2010 : Total cost = 312.000 Receivable turn over = 360 hari/60 hari = 6 x Average investment = 312.000/6 = 52.000 Company Logo
Contoh Soal 2 dan Pemecahan b. Cost of marginal investment Marginal investment : Average investment 2010 = 52.000 Average investment 2009 = 23.333 Selisih 28.667 Cost of marginal investment = 20% x 28.667 = 5.731,40 Berdasarkan perhitungan tersebut, maka rencana memperpanjang periode kredit dari 30 hari menjai 60 hari dapat dilakukan karena profit tambahan atau marginal profit (lihat jawaban soal 1) masih lebih besar daripada cost of marginal investment (Rp 48.000 > 5.731,40) Company Logo
Thank You ! www.themegallery.com