KEMENTERIAN PERTANIAN UPAYA PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN UNTUK MEWUJUDKAN KEDAULATAN PANGAN Dr. Benny Rachman Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan, BKP, Kementerian Pertanian Disampaikan pada acara Diskusi Fraksi PAN DPR-RI ”Kapan Kedaulatan Pangan Terwujud” Jakarta, 19 Oktober 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN OKTOBER 2016
TUJUAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TAHUN 2015-2019 2
SASARAN STRATEGIS KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015-2019 Swasembada padi, jagung, kedelai serta Peningkatan produksi daging dan gula 1 Peningkatan Diversifikasi Pangan 2 Peningkatan nilai tambah, daya saing, ekspor dan substitusi impor 3 Penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi 4 Peningkatan kesejahteraan petani 5 3
KEBIJAKAN DAN HASIL PEMBANGUNAN 2015 Setahun tidak impor beras Tidak impor cabai, bawang merah, raw sugar untuk white sugar, Menghemat devisa Rp 52T Memperpendek rantai pasokan Profit marjin bergeser ke petani Jaminan harga dari pemerintah NTP Naik Des 2015: 102,82 > Des 2014: 101,32 HASIL: Penyaluran saprodi tepat waktu Produksi 7 komoditas meningkat Luas Tambah Tanam meningkat Semangat kerja meningkat Pekerjaan sinergi dan kompak Proses produksi optimal dan lancar Produksi meningkat & harga terjamin Terpantau progress & solusi langsung Risiko puso diminimalisir Populasi sapi unggul meningkat Promosi profesional dan transparan HASIL: Luas tambah tanam 630 ribu ha Prod naik: padi 75,39 juta ton (6,42%), jagung 19,61 juta ton (3,18%), kedelai 0,96 juta ton (0,85%) Losses turun 10% mjd 2% Pendapatan petani naik HASIL: Hemat tenaga kerja 70-80% Biaya produksi hemat 30-40% Produksi naik 10-20% Pasar Pengendalian rekomendasi impor: beras, cabai, bawang merah, jagung, raw sugar, jeroan, dll Mendorong ekspor: jagung 400.000 ton, bawang merah 5.834 ton, kacang hijau 60.000 ton, mangga, 100 ribu telur tetas, salak 1.800 ton, beras organik 1.493 ton, pisang 19.073 ton, nanas 133.195 ton Kebijakan HPP gabah/beras, jagung dan kedelai Perpendek rantasi pasokan dg Membangun Toko Tani Indonesia (TTI) 38 TTI dan 2016: min 1.000 TTI Sinergisme dg Kemendag dan Bulog Penyerapan beras petani oleh Bulog Operasi pasar pangan murah On-farm & Pengolahan Subsidi pupuk alokasi 9,55 juta ton (reals 77,91%) Subsidi benih alokasi 116.500 ton Usahatani pola jajar legowo 1000 Desa Mandiri Benih 1000 Desa Organik Power thresher 1.500 unit Combine harvester 2.790 unit Penggilingan RMU 666 unit Hilirisasi produk dan investasi Industri Gula, Jagung dan Sapi Infrastruktur Kebijakan Rehab irigasi tersier 2,45 juta ha Optimasi lahan 932 rb ha Pompa air 21.953 unit Traktor 26.100 unit Rice transplanter 5.563 unit Power weeder/alat penyiang Revisi Perpres 172/2014 Tender PL / e-katalog Refocusing Rp4,1T pada 7 komoditi strategis dan keunggulan komparatif Bantuan benih tidak di existing Sistem reward and punishment Lepaskan ego-sektoral Pengawalan Upsus secara Masif Kendalikan impor u/ insentif petani Evaluasi serapan harian/mingguan Antisipasi dini iklim dan OPT IB 3,0 jt sapi, tidak diekspor semua Sistem lelang jabatan secara murni 4
KINERJA ON FARM TANAMAN PANGAN 2015 6,42% 3,18% 0,85% Sumber: ATAP BPS diolah BKP Kementan Terjadi peningkatan produksi pangan strategis secara bersamaan.
PROGRAM UTAMA TAHUN 2016 (SESUAI NAWA CITA) NO SASARAN NAWACITA 2015-2019 SASARAN 2016 1 Perluasan 1 juta ha lahan sawah baru Perluasan /cetak sawah 200.600 ha 2 Perluasan pertanian lahan kering 1 juta ha di luar Jawa Perluasan lahan kering 250.000 ha 3 Rehabilitasi 3 juta ha jaringan irigasi Rehab irigasi tersier 650.000 ha 4 Pembangunan toko murah Toko Tani Indonesia 1.000 unit 5 Pengendalian konversi lahan Peta Kawasan KP2B di 3 Prov, 32 Kab, 16 Kota Penerbitan pedoman insentif Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) Indentifikasi lahan sawah beririgasi 6 Pemulihan kualitas kesuburan lahan yang airnya tercemar Optimasi dan pemulihan kesuburan lahan 275.000 ha 7 1.000 Desa Mandiri Benih 2015: Pembangunan 1.000 Desa Mandiri Benih 2016: Pengawalan, pendampingan dan pemantapan 8 Pembangunan gudang dengan fasilitas pengolahan pasca panen di sentra produksi 39 Gudang 9 Peningkatan kemampuan petani SLPHT 914 klp; SL Benih 26 klp Pelatihan 12.000 petani 10 Pengendalian impor pangan Regulasi impor pangan 11 1.000 Desa Pertanian Organik 405 Desa (200 desa tanaman pangan, 55 desa hortikultura, 150 desa perkebunan) 250 Unit Rumah Kompos/UPPO
PERMASALAHAN DAN STRATEGI PENCAPAIAN TARGET SWASEMBADA PANGAN PENCAPAIAN SWASEMBADA PADI, JAGUNG, KEDELAI Koordinasi: egosektoral Sinergi, Harmonisasi, dan Simplifikasi Pembiayaan: skim pembiayaan belum berpihak pada petani Penugasan BRI untuk petani Kelembagaan: UPJA Penyuluhan Petani Revitalisasi Dampak perubahan iklim: kekeringan, banjir, dan jadwal tanam maju/mundur KATAM terpadu & standing crop Kualitas panen: mutu rendah dan kehilangan hasil tinggi: 10,82% Alsintan SDM: rumah tangga petani 10 terakhir menurun dari 31 jt menjadi 26 jt Mekanisasi/alsintan Input: Pupuk Desentralisasi subsidi pupuk Benih 6 tepat spesifik lokasi Konversi lahan: 100-110 ribu ha/th Regulasi agraria Infrastruktur: 46,03% saluran irigasi rusak Perbaikan irigasi 7
PENINGKATAN AREAL PANEN 1 JUTA Ha LANGKAH OPERASIONAL PENCAPAIAN TARGET SWASEMBADA PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI, SERTA PENINGKATAN PRODUKSI GULA, DAN DAGING SAPI Kerangka Operasional Perbaikan Jaringan Irigasi dan Komponen Pendukungnya untuk Pencapaian Swasembada Perbaikan Jaringan Irigasi Kegiatan Prioritas Pendukung Penyediaan Benih Bermutu Kewenangan Pusat 143.066,58 Ha PENINGKATAN AREAL PANEN 1 JUTA Ha Kewenangan Provinsi 281.564,23 Ha Penyediaan Pupuk Gerakan Mekanisasi Kewenangan Kab/Kota 575.369,10 Ha *) Keterlibatan pada program ini sebanyak 6,25 juta rumah tangga petani 8
SWASEMBADA PADI, JAGUNG DAN KEDELAI KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI Rehab jaringan irigasi tersier Bantuan Pupuk Bantuan Benih Revitalisasi Penggilingan Padi Kecil SWASEMBADA PADI, JAGUNG DAN KEDELAI pengembangan sistem benih unggul Penumbuhan Pabrik pakan mini di sentra produksi Traktor R2 dan R4; Alsintan Pasca Panen Peningkatan penyerapan jagung lokal oleh industri pakan Keterkaitan industri tahu-tempe dan pakan ternak Pengembangan dryer
STRATEGI PENGEMBANGAN GULA 2015 – 2022 PRODUKSI GULA 2015: 2,62 jt ton IMPOR 2015: 3,16 jt ton/tahun KONSUMSI 2015: 5,78 jt ton Intensi- fikasi Optimalisasi PG Swasta Revitalisasi PG BUMN Bongkar/rawat ratoon Bibit unggul Alsintan Lahan 500 ribu ha Tenaga kerja 2,74 juta org Investasi Rp 85T 15 PG Existing Eksten- sifikasi 19 PG Baru PG. PSMI PG Komering PG. Blora PG. Lamongan PG. Adi Karya Gemilang PG. Glenmore PG. Usaha Ridho Semesta PG. Baru Cirebon PG. SMS PG. GMM PT. Sulawesi Sugar Plantation PT. Hawana Surya Agro PT. Kilau Indah Cemerlang PT. Duta Sugar International PT. Hutama Karya Lahan 300 ribu ha Tenaga kerja 1,13 juta orang PT. Usaha Ridha Semesta (URS) PT. Sukses Mantap Sejahtera (SMS) PT. Jawa Manis Rafinasi PT. Duta Sugar Internasional PT. PT. Anugrah Rejeki Nusantara PT. Dharmapala Usaha Sukses (DUS) PT. Sugar Labinta PT. Makassar Tene PT. Permata Dunia Sukses Usaha (PDSU) PT. Sentra Usaha Tama Jaya PT. Andalan Furnindo PT. Medan Sugar Industri PT. Kebun Teh Mas PT. Sari Inti Gula PT. Kencana Acidindo Perkasa PT. Industri Gula Nusantara (IGN) PT. Sumber Mutiara Indah Perdana (SMIP) PT Agus Products PT. Citra Investidno Sejati Prod 3 jt ton Prod 2,1 jt ton Prod 2,6 jt ton Prod 7,7 Jt ton SOLUSI SOLUSI SOLUSI
Title INVESTASI JAGUNG 2015 – 2019 SOLUSI KEBUTUHAN Intensi- fikasi Produksi Lokal 3,34 jt ton Jagung Impor 4,02 ton KEBUTUHAN Pakan Ternak 2014 7,36 jt ton Title SOLUSI Intensi- fikasi Benih jagung Pemupukan Alsintan Pascapanen Prod 2015: 20,67jt ton Tambah luas 500 ribu ha Tenaga kerja 817 rb org Investasi Rp 4,1T Lokasi (Kaltara, Kalteng (14kab), Kalbar (8 kab) Ada 4 Investor: PT. Charoen Phokpand: PT. Japfa Comfeed: PT. Indofood PT. Pramana Agroresouerces Eksten- sifikasi Prod 5 jt ton
Investasi Sapi 2015 – 2019 Title SOLUSI KEBUTUHAN 2015 Intensifikasi PRODUKSI 2015 437,2 rb ton IMPOR 2015 216,6 rb ton KEBUTUHAN 2015 653,8 rb ton SOLUSI IB 2,8 juta akseptor Kawin alam 1,3 juta ekor Mutu pakan & genetik Intensifikasi INTENSIFIKASI Regulasi APBN Pendampingan Penyuluhan INVESTASI Peminat 9 Perusahaan Perlu lahan 1,0 juta h Investasi Rp 14T 50 ribu orang pekerja 650 ribu indukan Kebijakan lahan Insentif moneter-fiskal Regulasi/Deregulasi Pembiayaan Title Ekstensifikasi 9 Investor PT Prima Nusa Abadi Kobar T Asia Beef Biofarm PT Pramana Agro Resource PT Astra Agro Lestari PT Santosa Agrindo PT Indonesian Plantation Energy PT Ferco Agro Mandiri PT Darmasatya Nusantara Pt Great Giant Livestock Prod 150 rb ton Prod 450,2 rb ton Prod 600 rb ton Investasi Sapi 2015 – 2019
Padi, Bawang Merah, Cabai TARGET WAKTU SWASEMBADA 2016 2017 2019 2020 2025 2026 2033 Padi, Bawang Merah, Cabai Jagung Gula Konsumsi Kedelai Gula Industri Daging Sapi Bawang Putih 2045 Lumbung Pangan Dunia
STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA & EKSPOR Pembenahan Sistem Produksi Perbaikan Infrastruktur: Jalan, Perbaikan Bendungan, Irigasi Alsintan: Bantuan Traktor, Transplanter, Power Threser Budidaya: Peningkatan produksi melalui peningkatan produktivitas (intensifikasi), Perluasan Areal Tanam (Ekstensifikasi) Penguatan Daya Saing Penguasaan Pasar Luar Negeri Diversifikasi Produk Peningkatan Efisiensi:Perbaikan Data dan Informasi) Peningktatan kualitas (SDM) Membangun outlet di LN kampanye pangan Indonesia 2016-2019 2025-2029 2035-2039 2020-2024 2030-2034 2040-2045 Penguatan Sistem Produksi Pemantapan Pasar Luar Negeri Perluasan Sistem Produksi Melanjutkan Strategi sebelumnya (2016-2019) Kelembagaan:Perbaikan kualitas manajemen kelembagaan Alsintan Pasca Panen Penguatan jejaring pasar Penguatan sistem logistik Perbaikan distribusi dan pemasaran hasil LN sebagai basis produksi program lumbung dunia Padi
Swasembada Jagung dan Ekspor Berkelanjutan STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA & EKSPOR Peningkatan Produktivitas di lahan existing dan perluasaan areal tanam baru Jaminan Harga bagi Petani Melanjutkan strategi dan renc aksi periode sebelumnya 2016-2019 Perbaikan Rantai Pasok Mempertahankan pencapaian sebelumnya Mempersiapkan Indonesia sebagai calon Eksportir Jagung Dunia Swasembada Jagung dan Ekspor Berkelanjutan 2016-2019 2020-2024 2025-2034 2035-2045 Jagung
STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA & EKSPOR Stabilisasi Produksi & Mutu pengamanan Stock Pengembangan Industri Olahan Pengendalian Impor 2016-2019 2025-2029 2035-2039 2020-2024 2030-2034 2040-2045 Pencapaian Swasembada Stabilisasi Produksi & Mutu pengamanan Stock Ekspor Produk Olahan Kedelai
STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA & EKSPOR Bawang Merah Pasokan dan Harga Stabil Swasembada dan Daya Saing Swasembada dan Ekspor Eksportir Utama ASEAN Penerapan Manajemen Pola Tanam Intensifikasi dan Ekstensifikasi Inovasi Teknologi (Prapanen sampai Pascapanen) Penguatan Kelembagaan Ekonomi Petani Sinergi Penataan Rantai Pasok dan Distribusi Regulasi Penguatan Sistem Jaminan Mutu Ekspansi Pasar Luar Negeri Resi Gudang Asuransi Pertanian Fasilitasi Gudang Logistik Pengembangan Varietas Preferensi Ekspor Penguatan Sistem Logistik Monitoring dan Pemantapan Pelaksanaan Kebijakan dan Program Aksi 2016-2019 2020-2024 2025-2034 2035-2045
Stabilisasi, Pasokan & Harga Swasembada dan Daya Saing STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA & EKSPOR Cabai Merah & Rawit Stabilisasi, Pasokan & Harga Swasembada dan Daya Saing Swasembada dan Ekspor Eksportir Utama ASEAN Manajemen Pola Tanam Intensifikasi & Ekstensifikasi (Pengembangan Sentra Di Luar Jawa) Inovasi Teknologi & Alsin Penataan Rantai Pasok dan Distribusi Sinergi Kebijakan Harga Kelembagaan & SDM Penyediaan Benih Untuk Industri Mobile Cold Storage Diversifikasi Produk Olahan (Farmasi & Kosmetik) Second Market/Pasar Lelang Kemitraan Industri Kelembagaan Ekonomi Petani Pemantapan Sistem Informasi Diplomasi Dagang Luar Negeri Penyediaan Benih Untuk Industri Mobile Cold Storage Diversifikasi Produk Olahan (Farmasi & Kosmetik) Second Market/Pasar Lelang Kemitraan Industri Kelembagaan Ekonomi Petani Pemantapan Sistem Informasi Diplomasi Dagang Luar Negeri Penggunaan Satelit Untuk Pressision Farming Kelembagaan Ekspor Diplomasi Dagang, Ekspansi Pasar Luar Negeri 2016-2019 2020-2024 2025-2034 2035-2045
Swasembada dan Rintisan Ekspor Industrialisasi Peternakan STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA & EKSPOR Ekspor Bioindustri Daging Sapi Penguatan akses pasar Peningkatan kelahiran Peningkatan produktifitas dan daya saing Penguatan kelembagaan Penguatan sistem logistik Pembiayaan dan subsidi Regulasi dan deregulasi Teknologi dan informasi Pembiayaan Promosi dan ivestasi Peningkatan nilai tambah dan daya saing Diversifikasi horisontal dan vertikal 2016-2022 2027-2035 Swasembada dan Rintisan Ekspor 2023-2026 Industrialisasi Peternakan 2036-2045 Penyediaan lahan Penambahan Indukan Peningkatan kelahiran Peningkatan produktifitas Pembiayaan dan subsidi Penguatan kelembagaan Penguatan sistem logistik Regulasi dan deregulasi Penguatan akses pasar Peningkatan kelahiran Peningkatan produktifitas dan daya saing Penguatan kelembagaan Penguatan sistem logistik Pembiayaan dan subsidi Regulasi dan deregulasi
STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA & EKSPOR Gula 2016-2019 2020-2024 2025-2034 2035-2045 Onfarm Deregulasi penyediaan lahan 2. Pemanfaatan Lahan Perhutani/ Off Farm Revitalisasi dan Amalgamasi PG BUMN 47PG 27 PG Pengembangan Infrastruktur (Pelabuhan,Jalan dan Jembatan) Onfarm Pemanfaatan Lahan Perhutani Peningkaan produksi dan produktivitas Areal PG Existing Off Farm Optimalisasi 18 PG Swasta Existing Pembangunan PG Baru Pengembangan Industri Hilir ( Co Generation dan Bio Etanol Onfarm Pemanfaatan Lahan Perhutani/Inhutani Peningkaan produksi dan produktivitas Areal PG Existing Off Farm Infrastruktur Penetrasi ekspor Optimalisasi Pemanfaatan Co Generation dan Bio Etanol Teknologi (riset) Pemantapan SDM dan Kelembagaan Pemanfaatan energi listrik dan ethanol Peningkatan Pasar Exspor Industri Hilir Berbasis Tebu
Pengembangan Sentra dan Pengaturan Impor STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA & EKSPOR BAWANG PUTIH 2016-2019 2020-2024 2025-2034 2035-2045 Pengembangan Sentra dan Pengaturan Impor Pengembangan Kawasan Pemantapan Kawasan Swasembada Pengembangan Kawasan Eksisting dan Sentra Produksi Baru Manajemen Pola Tanam Penyediaan Benih Penggunaan ALSINTAN Regulasi Impor Kelembagaan Ekonomi Petani Second Market Penerapan Teknologi Optimalisasi Industri Benih Pemantapan Sistem Informasi Pengembangan Teknologi Irigasi Perbaikan Sub Terminal Agribisnis Penyediaan Gudang Benih Resi Gudang Asuransi Pertanian Kemitraan dengan Industri Diplomasi Perdagangan Penguatan Akses Permodalan Pengembangan Teknologi Perbenihan Penyediaan Gudang Logistik Pengembangan Benih Dataran Medium Penerapan Sistem Jaminan Mutu Peningkatan efisiensi produksi Pengembangan Budidaya di Luar Musim Pengembangan varietas preferensi ekspor Kebijakan Harga Floor Price dan Ceiling Price
DUKUNGAN SARANA & KEBIJAKAN TAHUN 2016-2017 LAHAN YANG TEREALISASI UNTUK PETERNAKAN SAPI : 3,5 juta ha. 1. Lahan Sawit : 1,5 juta Ha. Ternak : 1,5 juta ekor 2. Padang Penggembalaan : 0,5 juta ha Ternak : 500 ribu Ekor 3. Silvo-Pastura : 0,7 juta ha Ternak : 700 ribu Ekor 4. Lahan eks tambang : 0,8 juta ha - Ternak : 500 ribu ekor REVISI KEBIJAKAN : Permen LHK P50/2016, PP 33/2014 Tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis PNBP sewa lahan Permen Keuangan 176/PMK.011/2009 Tentang Pembebasan Bea Masuk Pergub yang mewajibkan perkebunan sawit diintegrasikan dengan sapi. Pemanfaatan Lahan Perhutani/ Inhutani : 705.000 ha (inti 564.000ha; plasma 141.000 ha) : HPK, HP, HPT, APL, HGU, Terlantar Pengembangan Kawasan Baru Bawang Merah, Cabai, dan Bawang Putih Pengembangan Kawasan Baru Jagung, Kedelai Tambahan 2 jt ha lahan sawah tutupi alih fungsi lahan
Terima Kasih